KlinikDOSEN PENGAMPU :
Dr.apt.ADRIANI SUSANTY, M.Farm
Anggota Kelompok 5 :
1. FARIZ PUTRA RAMADHAN 1901011
2. CINDY ANGGREINI NAPITUPULU 1901006
3. INDAH WAHYUNI 1901015
4. MERRY MEILANI 1901019
5. NURUL AISYAH 1901025
6. RESI OKTAMARA DIWA 1901030
01 02
PENGERTIAN PATOFISIOLOGI
03 04
PENGGOLONGAN
OBAT
MEKANISME KERJA
OBAT
07 EFEK SAMPING
01.
Pengertian
Vitamin & Mineral
Vitamin : Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecilyang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme organisme.
Mineral : Mineral adalah suatu zat padat yang tersusun dari senyawa kimia yang di bentuk secara alami oleh
peristiwa-peristiwa anorganik, yang memiliki penempatan atom secara beraturan dan memiliki sifat kiia dan fisika
tertetu.
Vitamin dan mineral merupakan zat yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia. Zat-zat tersebut
berperan penting dalam proses kimiawi dalam tubuh dan berpengaruh dalam menjaga fungsi tubuh, karena
vitamin dan mineral merupakan faktor yang berdampak besar terhadap berfungsinya fungsi fisiologis tubuh, dan
umumnya kekurangan, kelebihan atau penyalahgunaan vitamin. dapat berdampak pada patologi tubuh.
Peran vitamin dan mineral dalam dunia farmasi, vitamin dan mineral merupakan zat yang banyak digunakan
dalam pengobatan pelengkap atau penunjang, sebagai zat sekunder dalam terapi untuk menjaga kondisi tubuh dan
digunakan untuk mengobati beberapa penyakit.
02
Patofisio
logi
patofisiologi
1. Golongan vitamin larut dalam lemak
Keadaan yang mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan seperti steatore dan kelainan system biliaris dapat
mempengaruhi proses penyerapan vitamin- vitamin yang larut dalam lemak, sehingga dapat menimbulkan keadaan defisiensi.
Defisiensi gizi akan mempengaruhi fungsi vitamin- vitamin tersebut.
• Defisiensi vitamin A disebabkan oleh malfungsi berbagai mekanisme seluler yang di dalamnya turut berperan senyawa-
senyawa retinoid. Defisiensi vitamin A terjadi gangguan kemampuan penglihatan pada senja hari (buta senja). Ini terjadi
karena ketika simpanan vitamin A dalam hati hampir habis. Deplesi selanjutnya menimbulkan keratinisasi jaringan epitel
mata, paru-paru, traktus gastrointestinal dan genitourinarius, yang ditambah lagi dengan pengurangan sekresi mucus.
Kerusakan jaringan mata, yaitu seroftalmia akan menimbulkan kebutaan. Defisiensi vitamin A terjadi terutama dengan dasar
diet yang jelek dengan kekurangan komsumsi sayuran, buah yang menjadi sumber provitami A.
• Defisiensi vitamin D menyebabkan penyakit rakhtis terdapat pada anak- anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kelainan
disebabkan oleh pelunakan tulang yang terjadi akibat kekurangan kalsium dan fosfat.
• Defisiensi vitamin E dapat menimbulkan anemia pada bayi yang baru lahir. Kebutuhan akan vitamin E meningkat bersamaan
dengan semakin besarnya masukan lemak tak- jenuh ganda. Asupan minyak mineral, keterpaparan terhadap oksigen (seperti
dalam tenda oksigen ) atau berbagai penyakit yang menyebabkan tidak efisiennya penyerapan lemak akan menimbulkan
defisiensi vitamin E yang menimbulkan gejala neurology.
• Defisiensi vitamin K dapat menyebabkan terjadinya penyakit hemoragik pada bayi baru lahir. Hal ini disebabkan karena
plasenta tidak meneruskan vitamin K secara efisien. Defisiensi vitamin K dapat terjadi oleh malabsorbsi lemak yang mungkin
menyertai disfungsi pancreas, penyakit biliaris, atrofi mukosa intestinal atau penyebab steatore lainnya.Di samping itu,
sterilisasi usus besar oleh antibiotik juga dapat mengakibatkan defisiensi vitamin K.
patofisiologi
2. Golongan vitamin larut dalam air
Diantara vitamin- vitamin yang larut dalam air ,dikenali keadaan defisiensi berikut ini :
• Defisiensi tiamin
Pada manusia yang mengalami defisiensi tiamin mengakibatkan reaksi yang tergantung pada tiamin difosfat akan dicegah atau sangat
dibatasi,sehingga menimbulkan penumpukan substrat untuk reaksi tersebut,misalnya piruvat ,gula pento dan derivat á - ketoglutarat
dari asam amino rantai bercabang leusin, isoleusin serta valin . Gejala dini defisiensi tiamin berupa neuropati perifer, keluhan mudah
capai, dan anoreksia yang menimbulkan edema dan degenerasi kardiovaskuler, neurologis serta muskuler. Encefalopati Wernicke
merupakan suatu keadaan yang berhubungan dengan defisiensi tiamin yang sering ditemukan diantara para peminum alcohol kronis
yang mengkomsumsi hanya sedikit makanan lainnya.
• Defisiensi Riboflavin
Berbagai hormon ( misalnya hormon tiroid dan ACTH ), obat-obatan (misalnya klorpromazin,suatu inhihibitor kompetitif) dan factor-
faktor nutrisi mempengaruhi konversi riboflavin menjadi bentuk-bentuk kofaktornya. Karena sensitivitasnya terhadap
cahaya,defisiensi riboflavin dapat terjadi pada bayi yang baru lahir dengan hiperbilirubinemia yang mendapat fototerapi
• defisiensi niasin
Kekurangan niasin menimbulkan sindroma defisiensi pellagra, gejalanya mencakup penurunan BB, berbagai kelainan pencernaan,
dermatitis, depresi dan demensia.
• defisiensi Vitamin B6
Kekurangan vitamin B6 jarang terjadi dan setiap defisiensi yang terjadi merupakan bagian dari defisiensi menyeluruh vitamin B
kompleks. Namun defisiensi vitamin B6 dapat terjadi selama masa laktasi, pada alkoholik dan juga selama terapi isoniazid.
• defisiensi biotin
Gejalanya ialah depresi, halusinasi, nyeri otot dan dermatitis. Putih telur mengandung suatu protein yang labil terhadap panas yakni
avidin. Protein ini akan bergabung kuat dengan biotin sehingga mencegah penyerapannya dan menimbulkan defisiensi biotin.7.
Penyakit skorbut / skurvi (defisiensi asam askorbat)
Vitamin larut air adalah jenis vitamin yang diproses bersama air. Setelah kita mengkonsumsi yang mengandung vitamin ini,
Tubuh akan langsung menyerap vitamin B dan C ke dalam peredaran darah. Karena plasma darah terbuat dari air,vitamin
ini langsung beredar bebas dalam aliran darah. Vitamin jenis ini dapat diproses lebih mudah dalam tubuh. Vitamin yang
larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, karena vitamin ini juga bisa ikut dikeluarkan lewat cairan tubuh
sehingga tidak mampu menyimpan cadangannya.
Vitamin larut lemak (A, D, E, K) adalah jenis vitamin yang diproses bersama lemak. Vitamin ini berjalan melewati perut
dan pencernaan, setelah masuk ke dalam sistem pencernaan, vitamin-vitamin ini akan melewati sistem limfatik untuk
kemudian ikut dialirkan dalam peredaran darah. Protein membantu vitamin A, D, E, dan K berpindah di dalam darah dan
seluruh tubuh. Jika lemak di tubuh kurang, maka penyerapan vitamin A,D,E, dan K pun akan terganggu. Setelah terserap
dalam tubuh, vitamin selanjutnya akan disimpan di sel lemak dan hati. Vitamin ini dapat disimpan dalam jangka waktu
lama, sebagai persediaan bagi tubuh untuk digunakan jika dibutuhkan nantinya.
05. Indikasi
Vitamin
1. Vitamin A : Indikasi vitamin A untuk mencegah dan mengatasi beberapa kondisi kesehatan yang disebabkan oleh
kekurangan atau defisiensi vitamin A atau berpotensi menyebabkan kekurangan vitamin A.
2. Vitamin B Complex : Indikasi utama suplemen vitamin B kompleks adalah untuk seseorang yang mengalami defisiensi
vitamin B. Defisiensi vitamin B dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti kondisi malnutrisi, alkoholisme (alcohol use
disorder), luka bakar, penuaan, dan malabsorpsi yang disebabkan oleh atrofi gaster atau tindakan operatif
3. Vitamin D : Indikasi vitamin D untuk orang yang mengalami kekurangan vitamin D. Hal ini biasanya terjadi ketika
tubuh tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, atau tidak efektif dalam menyerap vitamin D. Pada kondisi
tersebut, dibutuhkan suplemen untuk mencegah kekurangan vitamin D.
4. Vitamin E : Indikasi vitamin E adalah terapi defisiensi vitamin E, suplementasi pada penderita fibrosis kistik, dan kondisi
abetalipoproteinemia. Defisiensi vitamin E merupakan kondisi yang jarang terjadi, dapat disebabkan oleh asupan rendah
vitamin E ataupun gangguan metabolisme lemak.
5. Vitamin C : Indikasi vitamin C, disebut juga sebagai asam askorbat, sebagai pencegahan atau terapi untuk penyakit
skorbut (scurvy) yang diakibatkan oleh defisiensi vitamin C.
6. Vitamin K (K1) : Indikasi vitamin K1 untuk mengatasi gangguan perdarahan akibat defisiensi vitamin K, baik yang
diakibatkan oleh pemberian antikoagulan, maupun akibat penyakit lain, seperti penyakit hepar kronis.
Mineral
1. Zinc : Pemberian suplemen zinc hanya dianjurkan bagi orang-orang yang kekurangan mineral ini. Seseorang yang
mengalami gangguan pada saluran pencernaan, anoreksia, bulimia, dan diare lebih berisiko mengalami defisiensi zinc.
2. Selenium : Selenium adalah obat dengan fungsi untuk pencegahan defisiensi selenium. Selain itu, selenium telah
digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk menangani penyakit Hashimoto’s thyroiditis (kelainan autoimun pada
jaringan tiroid) dan untuk menangani kolestrol tinggi.
3. Kalsium : Suplemen kalsium dapat diberikan bila asupan kalsium dari makanan dirasa kurang atau bila kebutuhan
tubuh akan kalsium meningkat.Kekurangan mineral ini bisa menyebabkan pertumbuhan anak terhambat dan memicu
beragam penyakit, seperti rakitis, osteomalacia, serta osteoporosis.
4. Magnesium :Indikasi magnesium sulfat adalah untuk penanganan eklampsia, torsade pointes, hipomagnesemia, dan
sebagai terapi tambahan pada asma serangan berat.
5. Zat besi : Indikasi ferrous sulfate, dan zat besi secara umum, adalah anemia defisiensi besi atau sebagai suplementasi
pada pasien yang berisiko.
6. Natrium : Natrium diklofenak pun mampu meredakan inflamasi atau peradangan setelah prosedur cabut gigi atau
operasi gigi.
7. Kalium : Indikasi kalium klorida adalah pada kasus hipokalemia. Kadar kalium normal pada dewasa adalah 3,5–5,1
mEq/L, sedangkan kadar kalium normal untuk anak adalah 3,4–4,7 mEq/L.
06
Kontra
Indikasi
Vitamin
Vitamin A : Retinol tidak boleh diberikan pada ibu hamil karena terbukti menyebabkan teratogenesis. Pemberian
pada ibu menyusui juga tidak diperbolehkan karena retinol dapat disekresikan ke ASI dan efeknya pada bayi
belum diketahui. Kontraindikasi lain adalah pada pasien dengan hipervitaminosis vitamin A dan riwayat alergi
terhadap vitamin A
vitamin B kompleks adalah apabila pasien memiliki riwayat alergi dengan obat ini atau komponennya
Kontraindikasi pemberian vitamin D2 adalah pada pasien dengan riwayat alergi terhadap vitamin D dan
prekursornya. Obat ini juga tidak boleh diberikan pada individu dengan hiperkalsemia, sindroma malabsorpsi,
dan gangguan fungsi ginjal
Kontraindikasi vitamin E adalah pada pasien yang telah diketahui memiliki alergi terhadap vitamin E atau
komponen formulasinya
Kontraindikasi vitamin C: Sebelum mengonsumsi vitamin C, perlu diperhatikan bahwa pengguna tidak pernah
memiliki reaksi alergi pada penggunaan suplemen vitamin C atau alergi terhadap bahan inaktif dalam suplemen
(seperti kacang atau kedelai). Pada pasien yang memiliki alergi terhadap sulfit juga perlu diperhatikan karena
beberapa sediaan vitamin C mengandung sulfit.
Kontraindikasi pemberian vitamin K1 adalah terdapatnya hipersensitivitas terhadap komponen penyusun
sediaan obat vitamin K1. Efek samping yang berbahaya, yaitu reaksi hipersensitivitas berat yang bahkan dapat
menyebabkan kematian.
Mineral
Kontraindikasi penggunaan zinc : adalah jika terdapat riwayat hipersensitivitas. Peringatan adanya risiko
defisiensi tembaga diperlukan pada penggunaan zinc jangka panjang.
Kalsium :Hipersensitivitas, Hiperkalsiuria, Kalkulus ginjal, Hipofosfatemia, Hiperkalsemia, Dugaan toksisitas
digoksin, Hiperkalsemia akibat metastasis tulang atau keganasan tulang lain.
Kontradiksi Pemberian magnesium sulfat intravena dikontraindikasikan : pada pasien dengan blok
atrioventrikular, kerusakan miokardium, koma diabetikum, dan riwayat hipersensitivitas terhadap komponen
obat
Kontraindikasi penggunaan natrium bikarbonat : terutama untuk pasien alkalosis, hipernatremia,
hiperkalsemia, dan edema paru berat. Peringatan dan pengawasan ketat perlu dilakukan pada pasien dengan
gagal jantung kongestif, gangguan ginjal, dan edema akibat retensi natrium
Kontradiksi Kalium : Penyakit ginjal tahap lanjut atau gangguan ginjal berat, Kerusakan kelenjar adrenal,
sehingga tidak mampu memproduksi hormon yang memadai untuk tubuh (penyakit Addison) dan tidak diobati,
Cedera jaringan besar, seperti luka bakar parah, Dehidrasi akut, Penggunaan bersama diuretik hemat kalium,
misalnya amiloride, spironolakton, dan triamterene, Kadar kalium tinggi dalam tubuh (hiperkalemia),
Penyumbatan saluran pencernaan, Alergi terhadap kalium
07. Efek
Samping
Thanks!
Mercury Venus
Mercury is the closest planet to the Venus has a beautiful name and is the
Sun and the smallest one in the Solar second planet from the Sun. It’s hotter
System—it’s only a bit larger than the than Mercury and its atmosphere is
Moon poisonous
You Could Use Three
Columns
● They’re simple
● You can organize your ideas clearly
● You’ll never forget to buy milk!
And the most important thing: the audience won’t miss the point of your presentation!
A Picture
Always
Reinforces
the Concept
Images reveal large amounts of data, so
remember: use an image instead of long
texts
A
Picture
Is Worth
a
Thousan
d Words
Awesome
Words
Because key words are great for catching your
audience’s attention
This Is a Graph
Result 1
Result 2
Result 3
To modify this
graph, click on it,
follow the link,
change the data and
paste the new graph
here
Mars Neptune
Despite being red, Mars It’s the farthest planet
is a cold place from the Sun
…And the Same Goes for
Tables
Mass Diamete Gravity
r
Mercu
ry 0.06 0.38 0.38
30%
Jupiter is the
biggest planet
80%
Saturn is the ringed
planet
A Timeline Works Well
01 02 03 04
Jupiter Mercur Saturn Venus
y
Jupiter is the biggest Mercury is the It’s composed of Venus has a
planet in the Solar closest planet to the hydrogen and beautiful name and
System Sun helium is very hot
498,300,30
0
Big numbers catch your audience’s attention
333,000
24h 37m
Earths is the Sun’s mass
386,000 km
Distance between the Earth and the Moon
02
Structur
e
You could enter a subtitle here in case
you need it
Some Percentages
30% 50% 65% 90%
Saturn Neptune
Yes, this is the ringed one. Neptune is the farthest
It’s a gas giant, composed planet from the Sun and the
mostly of hydrogen and fourth-largest in the Solar
helium System
Four Columns to Divide
the Info
Saturn Neptune
This gas giant is composed Neptune is the farthest planet
mostly of hydrogen and also from the Sun and the fourth-
helium largest by diameter
Mars Jupiter
Despite being red, Mars is Jupiter is a gas giant and the
actually a cold place full of iron biggest planet in the Solar
oxide dust System
This Is an Exercise
Mercury
Mercury is the closest planet to the
Sun and the smallest one in the Solar
System—it’s only a bit larger than the
Moon
This Is an Assignment
For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:
Reenie Beanie
(https://fonts.google.com/specimen/Reenie+Beanie)
Quicksand
(https://fonts.google.com/specimen/Quicksand)
PHASE 1
Task 1
Task 2
PHASE 2
Task 1
Task 2
PHASE
1
Task 1
Task 2
...and our sets of editable icons
You can resize these icons without losing quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative Process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons