Anda di halaman 1dari 25

Nur Afandi, S.

Kep, Ns, CWCCA


Tempat Tanggal Lahir : Ballabulo, 24 Desember 1985
Alamat : Pariangan Selatan, Desa Harapan, Kec. Bontosikuyu
Status : Berkeluarga, Berkeluarga (SINGLE)
Pekerjaan : Pelaksana Perawat
–UGD Puskesmas Bontosikuyu
- Tenaga Pengajar Di SMK Negeri 3 Benteng Selayar

Pendidikan
1. S I Keperawatan 2011
2. Pendidikan Program Ners 2012
3. Pelatihan Gawat Darurat (BTCLS) 2012
4. Pelatihan Perawan Luka (CWCCA) 2012

Koresponden : HP : 085 312 596 231


E-mail : fandy.ners@gmail.com
ADAPTASI
TERHADAP STRES
Nur Afandi, S.Kep, Ns, CWCCA
PENDAHULUAN
Stres merupakan suatu respon adaptif individu
terhadap situasi yang diterima seseorang sebagai
suatu tantangan atau ancaman keberadaannya.
Secara umum orang yang mengalami stress
merasakan perasaan khawatir, tekanan, letih,
ketakutan, cemas dan marah.
Namun, apakah sesungguhnya stress itu? Kita
seringkali latah mengatakan ‘stress’ pada orang
lain atau bahkan pada diri kita sendiri, tanpa
mengetahui dengan jelas apa arti stress. Kita
menganggap stress sebagai sesuatu yang
berkonotasi negatif. Benarkah stress selalu
berakibat negatif….??
Pada tingkat tertentu, sebenarnya kita
memerlukan stress. Stress yang optimal akan
membuat motivasi menjadi tinggi, orang menjadi
lebih bergairah, daya tangkap dan persepsi
menjadi tajam, menjadi tenang, dan lain-lain.
Adapun stress yang terlalu rendah akan
mengakibatkan kebosanan, motivasi menjadi
turun, sering bolos, dan mengalami kelesuan.
Sebaliknya, stress yang terlalu tinggi
mengakibatkan insomnia, lekas marah,
meningkatkan kesalahan, kebimbangan, dan
lain-lain.
Stres tidak terlepas darimana datangnya dan
apa saja sumbernya. Sumber stres atau yang
disebut stresor adalah suatu keadaan, situasi
objek atau individu yang dapat menimbulkan
stres. Stres yang berasal dari dalam diri disebut
internal sources dan yang berasal dari luar
disebut eksternal so urces (Potter dan Perry,
1999)
Pengertian

• Stress adalah reaksi setiap individu terhadap


tuntutan lingkungan yang tidak dapat diatasi
secara pasti, reaksi pikiran, perasaan dan fisik.
• Stres ad/ sebagai proses ketika stresor
mengancam keselamatan dan kesejateraan
setiap individu (elizabet j. corwin, 2009)
• Stressor adalah peristiwa, situasi, orang atau
objek yang dirasakan sebagai unsur yang penuh
stres atau menyebabkan stres.
• Eustress adalah stress positif yang terjadi ketika
tingkatan stress cukup tinggi untuk memotivasi
agar bertindak untuk mencapai tujuan.
• Distress atau stress negative terjadi ketika
tingkatan stress terlalu tinggi atau terlalu rendah
dan tubuh dan pikiran mulai menanggapi stressor
dengan negative. Distress di lain pihak merupak
stress yang menganggu kesehatan dan sering
menyebabkan ketidakseimbangan antara tuntutan
stress dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan.
Gejala stres
Bentuk gejala fisik ditandai dengan : adanya
kerongkongan kering,tangan lembab, merasa panas,
otot-otot tegang ,sembelit, letih yang tidak beralasan,
sakit kepala.
Sementara dalam bentuk perilaku umumnya
ditandai dengan : perasaan bingung, cemas dan
sedih, jengkel, salah paham, tidak berdaya, tidak
mampu berbuat apa - apa, gelisah, gagal,
kehilangan semangat, sulit konsentrasi, sulit berfikir
jemih, sulit membuat keputusan, hilangnya
kreatifitas, hilangnya gairah dalam penampilan dan
hilangnya minat terhadap orang lain.
Sementara gejala stres yang bersifat emosional
ditandai dengan marah- marah, mudah
tersinggung dan terlalu sensitif, gelisah dan
cemas, suasana hati mudah berubah -ubah, sedih,
mudah menangis dan depresi,gugup, agresif
terhadap orang lain dan mudah bermusuhan serta
mudah menyerang, dan kelesuan mental. Braham
sebagaimana dikutip oleh Handoyo (2001)
menambahkan bahwa gejala stres yang bersifat
intelektual umumnya ditandai dengan mudah lupa,
kacau pikirannya, daya ingat menurun, sulit untuk
berkonsentrasi, suka melamun berlebihan, dan
pikiran hanya dipenuhi satu pikiran saja.
Sedangkan tanda stres yang bersifat
interpersonal adalah acuh dan mendiamkan
orang lain, kepercayaan pada orang lain
menurun, mudah mengingkari janji pada orang
lain, senang mencari kesalahan orang lain atau
menyerang dengan kata-kata, menutup diri
secara berlebihan, dan mudah menyalahkan
orang lain (Braham dalam Handoyo, 2001).
Faktor -faktor Penyebab Stres
 Stressor Internal
Stressor dapat terjadi dengan berbagai
bentuk dan kategori. Dapat bersifat fisik,
fisiologis dan psikososial
 Stressor Fisik Dapat berupa :
1) Paparan suhu dingin
2) Paparan udara panas
3) Paparan radiasi
4) Usia
5) Pendidikan
 Stressor Psikologi Dapat berupa :
1) Karena penyakit
2) Akibat reaksi emosi
3) Takut akan kegagalan
 Stressor Sosial
1) Keyakinan / agama
2) Ras
3) Budaya
4) Perkawinan
5) Pekerjaan
 Stressor Eksternal
- kondisi dan situasi dalam pekerjaan (mis ;
Penataan ruang kerja yang tidak terstruktur)
- pekerjaan (mis ; Banyaknya pekerjaan yang
harus dilakukan, Beragamnya jenis pekerjaan
yang harus dikerjakan)
- status pekerjaan yang tidak jelas (mis ; ketidak
jelasan peran)
- Hubungan interpersonal (mis ; persaingan,
sistem dukungan sosial yg buruk)
Tingkatan stres
Menurut Stuart dan Laraia (2005), ada 3
macam tingkatan Stres antara lain :
 Stres Ringan : Berhubungan dengan
ketegangan yang dialami sehari-hari. Dapat
memotivasi individu untuk belajar dan
mampu memecahkan masalah secara efektif.
 Stres Sedang : Memungkinkan individu untuk
berfokus pada hal-hal yang penting.
 Stres Berat : Individu cederung pada suatu
objek yang dapat mengurangi ketegangan.
Sumber stres
Ada 3 aspek sumber stress, diantaranya :
 Diri sendiri : Sumber stress ini dikarenakan adanya
konflik antara keinginan dan kenyataan yang beda,
sehingga berbagai masalah yang datang pada dirinya
tidak mampu diatasi dapat menimbulkan .
 Keluarga : Stress yang bersumber dari keluarga
disebabkan adanya persilisihan antar keluarga,
masalah keuangan keluarga, serta adanya tujuan
yang berbeda.
 Masyarakat dan Lingkungan : Sumber stress ini
dikarenakan adanya pekerjaan umum sebagai stress
pekerja karena kurang kerja sama antar pekerja.
Macam – macam stress menurut
psikologi manusia:
• Stres kepribadian
• Psikososial
• Bioekologi
• pekerjaaan
 Stres kepribadiaan adalah stres yang dipicu dari
dalam diri seseorang yang berhubungan dengan cara
pandang terhadap masalah dan kepercayaan atas
dirinya.
 Stres psikososial adalah stres yang dipicu oleh
hubungan relasi dengan orang lain disekitarnya atau
akibat situasi sosial lainnya, seperti stress adaptasi
dengan lingkungan baru, dan masalah cinta, keluarga,
serta stress macet dijalan raya, ataupun diejek orang lain
dan sebagainya.
 Stres bioekologi adalah stres dipicu oleh dua hal, pertama,
yaitu ekologi atau lingkungan, seperti polusi dan cuaca,
sedangkan kedua adalah akibat kondisi biologis,
misalnya akibat datang bulan, demam, asma, penuaan
dan sebagainya.
 Stres pekerjaan adalah stres yang dipicu oleh pekerjaan
seseorang
Stres dan Adaptasi
o stres adalah suatu keadaan yang dihasilkan oleh
perubahan lingkungan yang diterima sebagai suatu hal
yang menantang, mengancam dan merusak seseorang
( Brunner, 2002 ).
o Adaptasi adalah suatu proses yang konstan dan
berkelanjutan yang membutuhkan perubahan dalam hal
struktur, fungsi dan perilaku sehingga seseorang lebih
dengan suatu lingkungan tertentu ( stuart, 2005 ).
o Stres dan adaptasi dapat terjadi pada sistem
dengan tingkat yang berbeda, maka kita dapat
mempelajari reaksi ini pada tingkat sel, jaringan dan
organ.
Efek Stress Bagi Kesehatan
• Sakit kepala atau migran :Daya tahan tubuh menurun
karena stress sehingga memicu migran, untuk
menghindarinya pastikan pola makan dan tidur selalu
terjaga.
• Kram yang sangat sakit : Ketidak seimbangan hormon
pada saat stress bisa mengakibatkan kram yang
sangat menyakitkan terutama pada wanita.
• Alergi : Hormon stress diyakiji memicu produksi
immunoglobulin yakni protein dalam darah yang
menyebabkan reaksi alergi.
• Kulit pada gatal-gatal : Sebuah penelitian juga
mengungkapkan yakni stress itu sendiri juga bisa
mengaktifkan sejumlah serabut saraf yang memicu
sensasi gatal.
Model stres adaptasi
Stuart (2006) menyebutkan model adaptasi stres
adalah proses mengintekrasikan aspekbiologis, psikologis,
sosiokultural, lingkungan, dan legal etik keperawatan.
 Faktor predisposisi (biologis, psikologis, sosiokultural)
 Stresor presipitasi yaitu stimulus yang dipersepsikan oleh
individu sebagai tantangan, ancaman, atau tuntunan dan
yang membutuhkan energi ekstra untuk koping.
 Penilaiaan terhadap stresor yaitu evaluasi tentang makna
stresor bagi kesejahteraan individu yang didalamnya
stresor memiliki arti, intentitas dan kepentingan.
Sumber koping
Stuart ( 2005 ) menyebutkan Sumber – sumber
koping terdiri dari aset ekonomi, kemampuan dan
bakat, tehnik pertahanan, dukungan sosial, dan
motivasi. Sumber koping lainnya adalah
keseimbangan energi, dukungan spiritual,
keyakinan positif, pemecahan masalah,
kemampuan sosial, kesehatan fisik, sumber materi
dan sosial.
MANAJEMEN STRES
Manajemen stres adalah kemampuan untuk
mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang,
dan kejadian-kejadian yang ada memberi
tuntutan yang berlebihan. Tidak ada seorangpun
yang bisa menghindarkan diri dari stres.
Namun, stres bisa dikelola sehingga justru
mendatangkan nilai positif bagi seseorang. Stres
tidak dapat dihilangkan sama sekali karena dia
membantu kelangsungan hidup dan memberikan
dinamika hidup ( Mudjaddid, Diffy : 2005 )
Strategi-strategi dalam manajemen stres adalah :
• Menjauhkan diri dari situasi-situasi yang menekan
• Lebih baik tidak mempermasalahkan hal-hal yang sepele
• Menghindari reaksi yang berlebihan
• Menghindari pengobatan diri sendiri
• Belajar merupakan cara terbaik untuk merelaksasikan
diri
• Jangan membebani diri secara berlebihan
• Merubah cara pandang
• Melakukan sesuatu untuk orang lain
• Mencoba untuk menjadi seseorang yang positif
• Menghindari stres
www.animationfactory.com
Semoga sukses
Sekian & terima
SELALU
kasih
MENJADI
ORANG
YANG
BAHAGIA

Anda mungkin juga menyukai