Pspa Pembekalan B Lia
Pspa Pembekalan B Lia
LIA AGUSTINA
INJEKSI
Injeksi ( FI III, hal 13 )
• Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, atau suspensi atau serbuk
yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang
disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau
selaput lendir.
• Injeksi volume kecil adalah injeksi yang dikemas dalam wadah 100 ml atau kurang
( FI IV, hal 10 )
• Yang harus diperhatikan dari zat aktif adalah sifat kimia dan fisikanya, seperti :
1. Kelarutan
2. Titik leleh
3. Antaraksi kimia
4. Stabilitas terhadap cahaya dan oksigen
5. Dosis
6. OTT
7. pH
8. Ekivelensi NaCl, dll
• Formula Umum Zat tambahan ini dapat berupa :
Sediaan Injeksi • Pengatur tonisitas
• R/ Zat aktif • Pengatur pH ( dapar )
• Pembawa • Pengawet
• Antioksidan
• Zat tambahan
• Anestetik lokal
• Zat pengompleks
• Suspending agent
Pembawa Utama = Air Pro Injeksi
• Aqua bidest dengan pH tertentu, tidak mengandung logam berat (timbal,Besi,
Tembaga), juga tidak boleh mengandung ion Ca, Cl, NO3, SO4, amonium, NO2, CO3
• Aqua steril Pro Injeksi adalah air untuk injeksi yang disterilisasi dan dikemas
dengan cara yang sesuai, tidak mengandung bahan antimikroba atau bahan
tambahan lainnya
• Cara pembuatan : didihkan air selama 30 menit dihitung dari setelah air mendidih
di atas api lalu didinginkan ( Rep. Tek Fa. Steril )
• Penggunaan diatas 10 ml harus bebas pirogen.
• Cara : Aqua p.i + karbon aktif 0,1% dari volume, dipanaskan 60-70oC selama 15
menit.
• Tidak boleh menggunakan Aqua DM karena ada zat-zat organik yang tidak
bermuatan dapat lolos, ditanggulangi dengan filtrasi karbon adsorben dan filtrasi
bakteri
Pengatur Tonisitas
Pengatur tonisitas diperlukan untuk :
-Mencegah terjadinya hemolisa sel darah akibat perbedaan tekanan
antara dinding sel darah dengan tekanan dari sediaan yang disuntikkan
-Mengatasi rasa nyeri akibat rute pemberian sub cutan
-Mengatasi perangsangan pada selaput otak akibat rute intra lumbar