Anda di halaman 1dari 15

GRC

(Governance, Risk and


Compliance)

1. Geraldy Suryahartanto 8082001009


2. William Reynaldo 8082001012
3. Metania Adiarti Sutanto 8082001013
4. Revina Senjaya 8082001014
5. Indrani Jiwanda Putri 8082001020
Penjelasan
GRC
GRC Governance, Risk, and Compliance merupakan konsep yang terintegrasi dalam
menggambarkan perbedaan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan, mengatur
laporan keuangan tahunan, mengatur pengendalian internal, hingga mengatur peran dan
tanggung jawab dalam proses bisnis dan penggunaan sistem.

➢ Organisasi biasanya mengadopsi sistem GRC, sebagai aplikasi terintegrasi lainnya


ke sistem yang telah ada, namun implementasi GRC lainnya mengikuti pendekatan
lain yang melengkapi strategi GRC secara keseluruhan; mengatur ulang seluruh
lingkungan perusahaan untuk mengikuti reaksi proaktif terhadap prinsip GRC.
Governance (Tata Kelola)

Menurut OCEG, Governance adalah tindakan yang mengarahkan, mengendalikan,


dan mengevaluasi secara suatu entitas, proses, atau sumber daya.
Risk (Resiko)

- Menurut ISO 31000:2018, Risiko adalah dampak dari ketidakpastian


pencapaian tujuan.

- Menurut COSO, Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan peristiwa yang


akan terjadi dan berpengaruh pada strategi dan tujuan bisnis.

- Risiko tidak selalu negatif, tetapi risiko harus dihadapi sehingga tidak
menimbulkan risiko tambahan.
Tahapan Manajemen Resiko
Compliance (Kepatuhan)

Mandatory Boundary: Tuntutan hukum /


Menurut OCEG, Compliance adalah regulasi yang mengatur industri.
kemampuan untuk membuktikan
pemenuhan suatu persyaratan, Voluntary Boundary: Komitmen pada
aturan, dan hukum yang berlaku. aturan standar management
Mengapa GRC dibutuhkan?
Karena GRC memberikan overview dari berbagai pandangan fungsi governance, risk,
dan compliance menjadi sebuah strategy untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

Setiap risiko dapat di manage dan dikontrol.


Opportunity akan dipertimbangkan improvementnya.

Kepatuhan yang diimplementasikan secara komprehensif dapat menghindarkan


perusahaan dari berbagai pelanggaran terhadap peraturan dan kebijakan yang ada.
Hal yang perlu dipersiapkan perusahaan untuk
dapat mengimplementasikan GRC
● Penentuan plan yang jelas dan terarah

● Sumber daya (SDM, teknologi, infrastruktur, keuangan)

● Dukungan semua pihak stakeholders di dalam perusahaan

● Komitmen dari setiap individu untuk mencapai satu tujuan

● Penetapan prioritas risiko utama dan target yang akan dicapai


Model GRC yang dapat dijadikan benchmark
oleh perusahaan
Model Keunggulan GRC, bersifat recursive
(siklus berkesinambungan) yang terdiri dari
beberapa elemen, yaitu :

1. Pembelajaran
2. Adaptif
3. Inovatif
4. Kesinambungan/ kontinuitas
Model GRC yang dapat dijadikan benchmark
oleh perusahaan
Komponen keunggulan GRC terdiri dari 3 komponen utama:
Manfaat Model Keunggulan GRC bagi organisasi :

1. Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan


Peningkatan nilai organisasi melalui penetapan focus corporate strategy yang baik, dapat mendukung
terciptanya inovasi dan keunggulan diferensiasi yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. Inovasi merupakan
sumber keunggulan kompetitif (competitive advantage) bagi organisasi.

2. Tangkas (agile) dalam setiap pengambilan keputusan


Pengambilan keputusan secara terpadu dan tepat sasaran dilakukan dengan mempertimbangkan antara lain:
informasi penting yang relevan; risiko yang akan dihadapi; dan regulasi yang berlaku serta kekuatan intuisi
bisnis.

3. Efektif dan efisien atas sumber daya yang dimiliki


Efektivitas dan efisiensi waktu serta sumber daya yang diperlukan untuk melakukan aktivitas-aktivitas
organisasi, yang didukung oleh kesamaan pandangan, bahasa, dan pengukuran.
Pihak yang terlibat dalam implementasi model
GRC di perusahaan
- Seluruh stakeholder
- Setiap stakeholder memiliki peran & tanggung jawab yang berbeda-beda.

Contohnya:
Kapan perusahaan sudah perlu mengimplementasikan
GRC ?
Perusahaan sudah mulai mengimplementasi Governance, Risk, dan Compliance adalah
ketika:

1. Perusahaan melakukan pemisahan antara principal dan juga agent


2. Perusahaan ingin menyediakan nilai untuk para pemangku kepentingan.
3. Perusahaan terbukti memiliki laporan keuangan yang tidak
sesuai (window-dressing)
4. Perusahaan memiliki masalah returned decision model yang sudah disesuaikan
Sekian dan Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai