3
Bagaimana menurut Kaidah Jurnalistik ?
4
5
“
L.R Baskoro
Mantan Wartawan Tempo
6
“
2 Untuk apa menulis opini
7
Menulis itu rekreasi intelektual
* Opini yang baik adalah yang bermuatan data dan fakta—bukan argumen yang “mengadi-ngadi”.
8
3 Kriteria ide ala Tempo
9
Bagaimana Tempo menyaring ide dan
gagasan seseorang ?
Menyangkut kepentingan banyak orang Mendorong ide atau pendekatan
Perkara yang jadi sorotan publik. (gagasan) baru
Contoh kasus semisal: Wacana revisi UU ITE, Larangan Mudik Lebaran, Aturan vaksinasi Covid-19, dsb.
10
4 Ragam Opini
11
Menurut kaidah ilmu komunikasi
12
Menurut kaidah jurnalistik
Status tulisan
Atas nama pribadi penulis
atau mewakili media Ragam Opini 13
penerbitan.
Menurut kaidah jurnalistik
Status tulisan
Atas nama pribadi penulis
dan tidak mewakili media Ragam Opini 14
penerbitan.
Berdasarkan format tulisan
Opini Kolom
Sorotan pendapat yang bisa Opini yang “lebih cair” soal
dipertanggungjawabkan gaya bahasanya. Penulis kolom
dengan dalil ilmiah dalam biasanya tidak melulu mereka
sajian bahasa populer. yang memiliki kompetensi
Ditulis atas nama lembaga atau dibidang tertentu.
penerbitan (majalah).* Ditulis atas nama personal.
Ragam Opini 15
Berdasarkan format tulisan
Ragam Opini 16
Berdasarkan format tulisan
Ragam Opini 17
5 Antara Opini & Kolom
18
Semua orang bisa menuliskan opini, tapi.....
Opini harus ditulis oleh spesialis bidang tertentu atau orang dalam dari sebuah
media penerbitan. Maka dari itu sejatinya bagi kita yang bukan spesialis bidang
tertentu itu yang ditulis kolom, bukan opini. Walau nama rubriknya opini.
Persamaan keduanya ialah sorotan terhadap fenomena aktual dengan kajian yang
matang.
Opini ditulis bisa atas nama media penerbitan atau perorangan, sedangkan kolom
hanya ditulis atas nama pribadi.
19
7 Syarat utama Opini
20
Paket lengkap Opini
Faktualitas
Benar-benar terjadi.
Menyertakan contoh kasus 21
Memenuhi Aspek 4M
Menjelaskan
Permasalahan Menafsirkan
yang menjadi Memberikan Menganalisis
fokus utama konteks
Latar belakang atau Memberikan
dari isi naskah (menambah
sebab-musabab Alternatif atau solusi
tersebut. kejelasan) dalam
munculnya peristiwa— pemecahan masalah.
permasalahan
apa yang sebenarnya
yang diuraikan.
terjadi?
22
8 Struktur Opini
23
Secara umum
Bagian utama sebuah opini
24
Judul*
25
Tips Menentukan Judul
26
Tanya !
Bolehkah membuat judul opini >5
kata?
◉ Kalau bicara soal “boleh atau tidak”, sebenarnya tidak ada batasan
larangan. Cuman mayoritas opini yang dimuat media mainstream batas
toleransi jumlah kata “judul” tidak lebih 8 kata.
27
Pembuka
Lead
Cubitan diawal bagian alinea pembuka, dan sarana pemikat pembaca sejak
awal. Hindari menggunakan kalimat yang terasa ragu dan ambigu.
28
Tubuh (body)
Argumentasi
Jantung dari sebuah opini. Bagian ini u/ meyakinkan atau membujuk pembaca
dengan--- penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif. + contoh,
analogi, dan sebab-akibat
29
Penutup
Problem Solving
Saatnya mengemukakan solusi dari permasalahan yang sudah diuraikan. Sekaligus
menegaskan posisi penulis (standing position).
Penutup harus mampu mengembalikan ingatan pembaca pada jantung uraian.
Jangan mengulang tesis, tapi formulasikan dengan cara lain agar menarik !
30
Penting!
Ketika memberikan solusi
31
9 Bekal seorang penulis Opini
32
Kuasai medan
Bekal utama penulis. Karena opini bersifat mempengaruhi publik, semakin
menguasai apa yang ditulis, pembaca akan semakin percaya.
33
Memantik Ide & Gagasan
Bak mutiara—barang berharga seorang penulis. Ide bisa datang kapan dan
dimana saja.
Membaca buku/novel, mendengar musik, nonton film, Gulir-gulir sosmed,
pengalaman, kenyataan yang sedang dialami, dsb.
34
Lihai berargumen
Argumentasi penting karena dari sini pembaca akan menakar “kadar”
kompetensi penulis opini/kolom.
Semakin kuat argumen yang disodorkan, semakin memperkokoh argumen yang ia
tulis.
35
Piawai merangkai kata
Pembaca sangat beragam. Kecenderungan pembaca sekarang adalah
membaca tulisan yang pendek, enak dibaca, dan mudah dicerna.
Gunakan bahasa jurnalistik: komunikatif, straight to the point (tidak bertele-tele),
dan ringkas.
36
Pandai mengolah bahasa
Jangan pernah beranggapan pembaca sama tahunya dengan kita. Gunakan
bahasa yang mudah dimengerti masyarakat.
Jika ingin memakai idiom/istilah asing, maka cari padanan kata dalam Bahasa
Indonesia. Tidak perlu khawatir menuliskan idiom bahasa daerah jika dipandang
menarik.
Misal: urun-rembug, tedeng aling-aling, cawe-cawe, dsb.
37
10 Remeh Temeh
38
Jangan pernah lupakan
Kalender
Eksplorasi
Peristiwa
39
Opini dan peristiwa itu
FYI
40
Menarik perhatian (eyes catching)
41
Eksplorasi ide dan gagasan
43
Kemasan Opini
44
45
“
Mewakili pribadi penulis
Disertai :
◉ Foto Penulis
◉ Nama Terang
◉ Latar belakang / Profesi*
*) bisa diletakkan diawal atau diakhir tulisan. Sesuai gaya setiap redaksi.
*) bisa diletakkan diawal atau diakhir tulisan. Sesuai gaya setiap redaksi.
48
49 Bonus: Teknis layouting opini
50 Bonus: Teknis layouting opini
5000-7000
Jumlah rata-rata karakter dari naskah opini/kolom yang dimuat oleh media
mainstream (cetak maupun digital).
FYI
51
52
“
😉
Danke !
Mari Berdiskusi
53