Anda di halaman 1dari 53

Menulis Opini

cara keren berargumen

Oleh: Thermutis Paulina Renyaan


Apa saja yang akan kita bahas?

Apa itu opini? Antara Opini dan Kolom?


Menurut beberapa sumber.

Syarat utama sebuah tulisan Opini


Untuk apa menulis opini?
Apa saja yang perlu kita perhatikan dalam
Tujuan utama
menulis opini
Kriteria Ide dan Gagasan Ala Tempo Struktur opini
Mengetahui bagaimana merumuskan ide sesuai Mengenal komposisi dari sebuah opini
kriteria media Tempo.

Ragam opini Bekal seorang penulis Opini


Menurut kaidah ilmu komunikasi dan Jurnalistik.
Remeh temeh

Disampaikan pada pelatihan jurnalistik jenjang Anggota Baru HMJF


2
1 Opini itu ……….
KBBI mengartikan opini sebagai pikiran; pendapat; dan pendirian

3
Bagaimana menurut Kaidah Jurnalistik ?

4
5

Menulis opini berarti menyerbar luaskan gagasan dengan mentrasfer ide ke


ruang publik. Ia masuk ke ranah publik dan berusaha mempengaruhi publik.
Dengan tujuan akhir, ia [penulis] siap menerima opininya diterima atau
diperdebatkan.


L.R Baskoro
Mantan Wartawan Tempo
6

Menulis opini bukan sekadar merangkai kata. Opini


juga tidak melulu berisi pendapat, tetapi juga riset
sebagai penguat argumentasi penulis.


2 Untuk apa menulis opini

7
Menulis itu rekreasi intelektual

◉ Mengasah kepekaan dari apa yang sedang terjadi.


◉ Memperluas ide baru dan perspektif berfikir.
◉ Melatih berpendapat dengan argumentasi yang siap untuk
diperdebatkan*—bukan maksud ngajarin berdebat 😂

* Opini yang baik adalah yang bermuatan data dan fakta—bukan argumen yang “mengadi-ngadi”.

8
3 Kriteria ide ala Tempo

9
Bagaimana Tempo menyaring ide dan
gagasan seseorang ?
Menyangkut kepentingan banyak orang Mendorong ide atau pendekatan
Perkara yang jadi sorotan publik. (gagasan) baru

Penting diketahui khalayak Dukungan atau kritik terhadap suatu


fenomena
Mempengaruhi kehidupan anggota
masyarakat sehingga penting untuk
dipublikasikan.
Memaparkan sisi kemanusiaan (human
Menjelaskan fenomenal/kontroversial
interest) dari fenomena yang terjadi.
Suatu peristiwa yang mencuat sehingga
menuai polemik dan pro-kontra berbagai
kalangan.

Contoh kasus semisal: Wacana revisi UU ITE, Larangan Mudik Lebaran, Aturan vaksinasi Covid-19, dsb.
10
4 Ragam Opini

11
Menurut kaidah ilmu komunikasi

Individual Pribadi Kelompok


Pendapat yang bisa datang dari Pendapat yang murni dari personal Pendapat sekelompok orang atas
pengaruh orang lain. tanpa dipengaruhi orang lain suatu masalah yang menyangkut
kepentingan publik.

Massa Mayoritas dan Minoritas Umum


Pendapat seluruh masyarakat Segmentasi dari pendapat antar Pendapat yang sudah diamini oleh
sebagai hasil dari perkembangan golongan atas suatu kejadian. Baik masyarakat luas.
berbeda atas persoalan yang pro ataupun kontra.
menyangkut kepentingan umum.

12
Menurut kaidah jurnalistik

Penulis Contoh Tulisan


Berbagai kalangan yang Opini, Kolom, dan Tajuk
bukan berasal dari media Rencana (Editorial).
massa. Mulai dari Pengamat,
Ahli, Politisi, akademisi,
aktivis, sampai masyarakat
biasa.
Opini
Khusus

Status tulisan
Atas nama pribadi penulis
atau mewakili media Ragam Opini 13
penerbitan.
Menurut kaidah jurnalistik

Penulis Contoh Tulisan


Bebas dari berbagai Kolom, essay, resensi, dan
kalangan dan profesi, serta surat pembaca.
tidak terikat oleh spesialis
bidang tertentu.
Opini
Umum

Status tulisan
Atas nama pribadi penulis
dan tidak mewakili media Ragam Opini 14
penerbitan.
Berdasarkan format tulisan

Opini Kolom
Sorotan pendapat yang bisa Opini yang “lebih cair” soal
dipertanggungjawabkan gaya bahasanya. Penulis kolom
dengan dalil ilmiah dalam biasanya tidak melulu mereka
sajian bahasa populer. yang memiliki kompetensi
Ditulis atas nama lembaga atau dibidang tertentu.
penerbitan (majalah).* Ditulis atas nama personal.

Ragam Opini 15
Berdasarkan format tulisan

Essay Tajuk Rencana (Editorial)


Membahas suatu masalah dari Pendapat atau pernyataan sikap
sudut pandang pribadi suatu media sebagai institusi
penulisnya. penerbitan terhadap persoalan
Biasanya dikembalikan kepada aktual, fenomenal, dan
pembaca apakah pro-kontra kontroversial yang
dari uraian masalah. mempengaruhi publik.

Ragam Opini 16
Berdasarkan format tulisan

Surat Pembaca Resensi


Opini sederhana dari personal Ulasan pribadi penulis yang
yang berisi pendapat, ditujukan untuk sebuah--- film,
komplain, atau kesan atas suatu buku, musik, game, dll.
layanan.
Misalnya, layanan publik dan
swasta.

Ragam Opini 17
5 Antara Opini & Kolom

18
Semua orang bisa menuliskan opini, tapi.....
Opini harus ditulis oleh spesialis bidang tertentu atau orang dalam dari sebuah
media penerbitan. Maka dari itu sejatinya bagi kita yang bukan spesialis bidang
tertentu itu yang ditulis kolom, bukan opini. Walau nama rubriknya opini.

Persamaan keduanya ialah sorotan terhadap fenomena aktual dengan kajian yang
matang.
Opini ditulis bisa atas nama media penerbitan atau perorangan, sedangkan kolom
hanya ditulis atas nama pribadi.

19
7 Syarat utama Opini

20
Paket lengkap Opini

Orisinalitas Kontekstual & Aktual


Menawarkan ide atau solusi Adanya korelasi antara
terbaru. Bisa juga uraian pesoalan dengan
pengembangan dari yang kejadian yang heboh
sudah ada. dibicarakan, atau masih
menjadi perbincangan
Opini publik.

Faktualitas
Benar-benar terjadi.
Menyertakan contoh kasus 21
Memenuhi Aspek 4M
Menjelaskan
Permasalahan Menafsirkan
yang menjadi Memberikan Menganalisis
fokus utama konteks
Latar belakang atau Memberikan
dari isi naskah (menambah
sebab-musabab Alternatif atau solusi
tersebut. kejelasan) dalam
munculnya peristiwa— pemecahan masalah.
permasalahan
apa yang sebenarnya
yang diuraikan.
terjadi?

22
8 Struktur Opini

23
Secara umum
Bagian utama sebuah opini

Pembuka Tubuh (isi) Penutup

24
Judul*

Bagaimana membuat orang


menoleh sesaat Place your screenshot here

*) Menarik dan upayakan tidak


kurang atau lebih dari 3—5 kata.

25
Tips Menentukan Judul

◉ Gunakan istilah/ idiom populer


◉ Peribahasa
◉ Satire
◉ Kalimat aktif
◉ Karya sastra legendaris
◉ Nakal, asal jangan ngawur

26
Tanya !
Bolehkah membuat judul opini >5
kata?
◉ Kalau bicara soal “boleh atau tidak”, sebenarnya tidak ada batasan
larangan. Cuman mayoritas opini yang dimuat media mainstream batas
toleransi jumlah kata “judul” tidak lebih 8 kata.

27
Pembuka

Lead
Cubitan diawal bagian alinea pembuka, dan sarana pemikat pembaca sejak
awal. Hindari menggunakan kalimat yang terasa ragu dan ambigu.

Menarik, Langsung “tidak mencla-mencle”, tegas, dan kokoh.

28
Tubuh (body)

Argumentasi
Jantung dari sebuah opini. Bagian ini u/ meyakinkan atau membujuk pembaca
dengan--- penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif. + contoh,
analogi, dan sebab-akibat

Singkat, Padat, Teratur, dan Piawai Menggunakan Data.

29
Penutup
Problem Solving
Saatnya mengemukakan solusi dari permasalahan yang sudah diuraikan. Sekaligus
menegaskan posisi penulis (standing position).
Penutup harus mampu mengembalikan ingatan pembaca pada jantung uraian.

Jangan mengulang tesis, tapi formulasikan dengan cara lain agar menarik !

30
Penting!
Ketika memberikan solusi

◉ Gunakanlah kalimat yang menggugah, bukan memaksakan


kehendak.

◉ Buka kesempatan kepada orang lain untuk berbeda pendapat.


Bukan merasa benar sendiri.

31
9 Bekal seorang penulis Opini

32
Kuasai medan
Bekal utama penulis. Karena opini bersifat mempengaruhi publik, semakin
menguasai apa yang ditulis, pembaca akan semakin percaya.

Mulailah dari apa yang Anda sukai.

Langkah awal menulis Opini

33
Memantik Ide & Gagasan
Bak mutiara—barang berharga seorang penulis. Ide bisa datang kapan dan
dimana saja.
Membaca buku/novel, mendengar musik, nonton film, Gulir-gulir sosmed,
pengalaman, kenyataan yang sedang dialami, dsb.

Langkah awal menulis Opini

34
Lihai berargumen
Argumentasi penting karena dari sini pembaca akan menakar “kadar”
kompetensi penulis opini/kolom.
Semakin kuat argumen yang disodorkan, semakin memperkokoh argumen yang ia
tulis.

Langkah awal menulis Opini

35
Piawai merangkai kata
Pembaca sangat beragam. Kecenderungan pembaca sekarang adalah
membaca tulisan yang pendek, enak dibaca, dan mudah dicerna.
Gunakan bahasa jurnalistik: komunikatif, straight to the point (tidak bertele-tele),
dan ringkas.

Langkah awal menulis Opini

36
Pandai mengolah bahasa
Jangan pernah beranggapan pembaca sama tahunya dengan kita. Gunakan
bahasa yang mudah dimengerti masyarakat.
Jika ingin memakai idiom/istilah asing, maka cari padanan kata dalam Bahasa
Indonesia. Tidak perlu khawatir menuliskan idiom bahasa daerah jika dipandang
menarik.
Misal: urun-rembug, tedeng aling-aling, cawe-cawe, dsb.

Langkah awal menulis Opini

37
10 Remeh Temeh

38
Jangan pernah lupakan

Kalender
Eksplorasi
Peristiwa

Angle ciamik Jangan


Menggurui

39
Opini dan peristiwa itu

Bagaikan api dengan asap


Penulis opini harus memiliki kalender peristiwa yang memuat segudang
momentum. Bisa yang terjadi kejadian tak terduga (aksidensial) atau Peristiwa
yang sudah direncanakan pasti terjadi (insidental).

Misalkan sebuah perayaan atau peringatan skala nasional atau global.

FYI

40
Menarik perhatian (eyes catching)

Angle (sudut penting) merupakan bagian penting


yang menajamkan penulis satu dengan yang lainnya.

Carilah angle yang paling beda, paling nendang,


mungkin orang tidak terpikirkan.

41
Eksplorasi ide dan gagasan

Dalam beropini terkadang penulis kurang all out


dalam berargumen. Walau dipikirannya mempunyai
segudang dalil dari argumennya.

Jangan lupa menuliskan, contoh kasus sebagai


tameng argumentasi. Bisa contoh skala nasional
ataupun global.
42
Merasa paling jago

Naskah opini (kolom) mesti dihindarkan dari kesan


menggurui atau menampilkan kepintaran penulisnya.

Daya tarik sebuah opini ada pada “dialogis” (terbuka


dan komunikatif) antara pembaca dan penulis.

43
Kemasan Opini

44
45

Jika dalam sebuah berita terdapat foto dan nama


reporter/penulis berita sebagai kesatuan dalam kebutuhan
layouting.
Bagaimana aturan main dalam opini ?


Mewakili pribadi penulis

Disertai :
◉ Foto Penulis
◉ Nama Terang
◉ Latar belakang / Profesi*

*) bisa diletakkan diawal atau diakhir tulisan. Sesuai gaya setiap redaksi.

Bonus: Teknis layouting opini 46


Mewakili pribadi penulis

Ada juga hanya menyertakan :


◉ Nama Terang
◉ Latar belakang / Profesi*

*) bisa diletakkan diawal atau diakhir tulisan. Sesuai gaya setiap redaksi.

Bonus: Teknis layouting opini 47


Jika mewakili institusi penerbitan
Seperti yang ada di Majalah Tempo
◉ Foto penunjang menggunakan ilustrasi, atau layaknya foto pada sebuah berita.
◉ Tidak ada by line (nama penulis): karena mewakili suara redaksi

48
49 Bonus: Teknis layouting opini
50 Bonus: Teknis layouting opini
5000-7000
Jumlah rata-rata karakter dari naskah opini/kolom yang dimuat oleh media
mainstream (cetak maupun digital).

FYI

51
52

Anda tidak harus dikenal dunia, tapi Anda harus mengenal


dunia.
Maka luangkan waktu sejenak untuk membaca, Jika masih
belum sempat menulis.
—P. Seman—


😉
Danke !
Mari Berdiskusi

53

Anda mungkin juga menyukai