Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN CEREBRAL PALSY

NAMA KELOMPOK 5

1. RATU AISAH ALIFYA


2. ELMA ZULFIA
3. RIKA FITRIA WULANDARI
4. RAHMADANIA
5. RESTI AZIZAH SAPUTRI
6. NADIA SAPUTRI
7. SHINTA HABIBAH
PENGERTIAN

Cerebral palsy ialah suatu keadaan kerusakan jaringan otak yang kekal dan
tidak progresif, terjadi pada waktu masih muda dan merintangi perkembangan
otak normal dengan gambaran klinis dapat berubah selama hidup dan
menunjukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan, disertai kelainan
neurologis berupa kelumpuhan spastis, gangguan ganglia basal dan sereblum
dan kelainan mental.
ETIOLOGI PATOFISIOLOGI

Menurut Wong (2010), penyebab cerebral Adanya malformasi pada otak,


palsy dapat dibagi dalam tiga bagian, penyumbatan pada vaskuler, atropi,
hilangnya neuron dan degenerasi
yaitu prenatal, perinatal, dan pascanatal : laminar akan menimbulkan berat otak
rendah, Anoxia merupakan penyebab
a. Pranatal: Pelekatan plasenta yang
yang berarti dengan kerusakan otak.
abnormal Anoxia. Type athetoid/dyskenetik disebabkan
oleh kernicterus dan penyakit hemolitik
b. Perinatal: Oksigenasi otak yang tidak pada bayi baru lahir, adanya pigmen
cukup, Kelahiran multiple, Kelahiran berdeposit dalam basal ganglia dan
beberapa saraf nuclei cranial. Secara
premature.
umun cortical dan antropy cerebral
c. Childhood: meningitis, injury otak, menyebabkan beratnya kuadriparesis
dengan retardasi mental ( Wong’s,
toxin.
2010).
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK CERBRAL PALSY

a. Pemeriksaan mata dan pendengaran segera dilakukan setelah diagnosis cerebral palsy ditegakkan.

b. Fungsi lumbal harus dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebabnya suatu proses
degeneratif. Pada cerebral palsy CSS normal.

c. Pemeriksaan EEG dilakukan pada pasien kejang atau pada golongan hemiparesis baik yang
disertai kejang maupun tidak.

d. Foto rontgent kepala.

e. Penilaian psikologis perlu dikerjakan untuk tingkat pendidikan yang dibutuhkan.

f. Pemeriksaan metabolik untuk menyingkirkan penyebab lain dari retardasi mental.


PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI CEREBRAL
CEREBRAL PLASY PALSY

• Medik a. Kontraktur
• Fisioterapi b. Skoliosis.
• Tindakan bedah c. Dekubitus
• Obat-obatan d. Deformitas (perubahan bentuk)
• Keperawatan akibat adanya kontraktur.

e. Gangguan mental.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
2.Intervensi
1. Diagnose : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
1.Diagnose keperawatan
menelan makanan (00002)
a. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan NOC
Domain : II- Physiologic Health
dengan ketidakmampuan untuk menelan makanan
Classes : K. Digestion & Nutrition
(00002) Outcomes : 1008 Nutritional status : food and fluid intake

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24 jam nutrisi kurang teratasi
dengan :
ketidakmampuan untuk bergerak (00092) a. Asupan cairan IV

c. Resiko trauma berhubungan dengan penurunan b. Asupan nutrisi parenteral


NIC
koordinasi otot (ataksia) (00038)
Domain : 1. Physiological : Basic
d. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak Classes : D. Nutritions Support
Interventions : 1030 Eating Disorders Management
berhubungan dengan diseksi arteri (00201)
Intervansi :
e. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan a. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
b. Monitor adanya penurunan berat badan dan gula darah
kurangnya pengetahuan perawatan di rumah (00126)
c. Monitor lingkungan selama makan
f. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan d. Monitor intake dan output cairan

gangguan sistem saraf pusat (00051) e. Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti NGT sehingga intake
cairan yang adekuat dapat dipertahankan
f. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik, papila lidah dan cavitas oral
2.Diagnose : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakmampuan untuk bergerak (00092) 3.Diagnose : Resiko trauma berhubungan dengan penurunan koordinasi otot (ataksia) (00038)

NOC NOC :
Domain : IV- Health Knowledge & Behaviour Domain : IV- Health Knowledge & Behaviour
Classes : Q – Health Behavior Classes : Q – Health Behavior
Outcomes : 1616Body Mechanics Performance
Outcomes : 1616 Body Mechanics Performance
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam pasien bertoleransi
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam klien tidak mengalami
terhadap aktivitas dengan Kriteria Hasil :
trauma dengan kriteria hasil:
a. Pasien mampu berdiri dengan benar
a. Tidak ditemukan adanya keseleo
b. Pasien mampu menggunakan teknik mengangkat yang benar
b. Tidak adanya mobilitas gangguan pada otot
c. Pasien mampu menjaga kekuatan otot
c. Pasien terbebas dari trauma fisik
d. Pasien mampu mempertahankan fleksibilitas sendi
e. Pasien mampu menggunakan mekanika tubuh yang tepat

NIC :
NIC
Domain : 4. Safety
Domain : 3. Behavioral
Classes : V. Risk management
Classes : O. Behaviour Therapy
Interventions : 4310 Activity Therapy
Interventions : 6486 Environmental Management : Safety

Intervensi : Intervensi :
a. Tentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam kegiatan tertentu a. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien
b. Berkolaborasi dengan okupasi terapis, fisik, atau rekreasi dalam perencanaan dan monitoring dan riwayat penyakit terdahulu.
program kegiatan b. Menghindari lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)
c. Membantu pasien untuk memilih kegiatan dan tujuan prestasi bagi kegiatan sesuai dengan c. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien
kemampuan fisik, psikologis, dan sosial d. Menempatkan tempat tidur yang nyaman dan bersih
d. Membantu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi cacat di tingkat aktivitas e. Memindahkan barang – barang yang dapat membahayakan
e. Mendorong keterlibatan dalam kegiatan kelompok atau terapi f. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status
f. Memberikan aktivitas motorik untuk meredakan ketegangan otot kesehatan dan penyebab penyakit
g. Membantu pasien dan keluarga untuk memantau kemajuan sendiri terhadap pencapaian
tujuan
4.Diagnose : Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan diseksi arteri (00201) 5.Diagnose : Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan perawatan di rumah
(00126).
NOC : NOC :
Domain : II- Physiologic Health Domain : IV- Health Knowledge & Behavior
Classes : E – Cardiopulmonary Classes : S. Health Knowledge
Outcomes : 0406 Tissue Perfusion: Cerebral Outcomes : 1803 Knowledge: Disease Process
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan selama 2x24 jam ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24 jam pasien menunjukkan pengetahuan
teratasi dengan kriteria hasil: tentang proses penyakit dengan kriteria hasil:
a. Tekanan intrakranial dalam batas normal a. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang karakteristik penyakit tersebut
b. Ditemukan Angiogram serebral dalam batas normal b. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyebab dan faktor yang berisiko
c. Tidak ditemukan penurunan kesadaran c. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang efek fisiologis penyakit
d. Tekanan sistol dan diastol dalam rentang yang diharapkan d. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali strategi untuk meminimalkan perkembangan
e. Menunjukkan konsentrasi dan orientasi penyakit
f. Bebas dari aktivitas kejang e. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
g. Tidak mengalami nyeri kepala

NIC :
Domain : 4. Safety
NIC :
Classes : V. Risk Management
Domain : 3. Behavioral
Interventions : 6680 Vital Signs Monitoring
Classes : S. Patient Education
Intervensi :
Interventions : 5510 Health Education
a. Pantau tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernafasan
Intervensi :
b. Pantau tekanan darah setelah pasien telah mengambil obat
a. Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
c. Pantau tekanan darah, nadi dan pernapasan sebelum, selama dan setelah aktivitas
b. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaiman hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi
d. Memantau warna kulit, suhu, dan kelembaban
dengan cara yang tepat.
e. Monitor adanya diplopia, pandangan kabur, nyeri kepala
c. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit dengan cara yang tepat
f. Monitor level kebingungan dan orientasi
d. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang tepat
g. Monitor tonus otot pergerakan
e. Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat
h. Monitor tekanan intrkranial dan respon nerologis
f. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
i. Catat perubahan pasien dalam merespon stimulus
6.Diagnose : Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan sistem saraf pusat
(00051).
NOC :
Domain : II- Physiologic Health
Classes : J. Neurocognitive
Outcomes : 0903 Communication: Expressive
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 jam pasien menunjukkan
kemampuan komunikasi verbal dengan kriteria hasil :
a. Pasien mampu menggunakan bahasa lisan: vokal
b. Pasien mampu berbicara dengan jelas

NIC :
Domain : 3. Behavioral
Classes : Q. Communication Enhancement
Interventions : 4976Communication Enhancement: Speech Deficit
Intervensi :
a. Pantau kecepatan bicara, tekanan, kecepatan, kuantitas, volume, dan diksi
b. Pantau kognitif, anatomi dan proses fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan
bicara
c. Pantau pasien untuk frustrasi, marah, depresi, atau tanggapan lain untuk kemampuan
bicara
d. Kenali perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk komunikasi
e. Memberikan metode alternatif komunikasi bicara
f. Sesuaikan gaya komunikasi untuk memenuhi kebutuhan klien
g. Anjurkan pasien untuk berbicara perlahan
h. Berkolaborasi dengan keluarga dan bahasa bicara patologi atau terapis untuk
mengembangkan rencana untuk komunikasi yang efektif
WOC SEREBRAL PALSY

Anda mungkin juga menyukai