Anda di halaman 1dari 12

GIZI DEWASA DAN LANSIA

KELOMPOK 2

1.Agresia Huwaida 10. Muhammad Zayyan Pratama

2.Agual Azi Putra Yantos 11. Putri Tama Maharani

3.Annisa Nur Tufikiyah 12. Ratu Aisah Alifya

4.Arya Dwi Yansyah 13. Rika Fitria Wulandari

5.Badriyah Rahadatul Aisy 14. Riris Napitupulu

6.Elma Zulfia 15. Shinta Habibah

7.Ivana Dwi Regita 16. Tri Essi Wahyuni

8.Jelita Romaito Sirait

9.Laila Fitri
 

 
DEFENISI GIZI

Pengertian zat Gizi atau Nutrisi ialah zat pada makanan yang dibutuhkan oleh organisme untuk pertumbuhan
dan perkembangan yang dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh yang meliputi protein, vitamin, mineral,
lemak dan air. Zat gizi diperoleh dari makanan yang didapatkan dalam bentuk sari makanan dari hasil
pemecahan pada sistem pencernaan.
TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI

Tujuan pemberian nutrisi pada orang dewasa adalah :

• Membantu mempertahankan kesehatan yang baik (mempertahankan keadaan gizi). Membuat


keadaan gizi tubuh menjadi lebih baik.

• Memperlambat timbulnya penyakit-penyakit degeneratif.

• Untuk mengatur semua proses yang terjadi dalam tubuh

• Memberikan unsur-unsur yang diperlukan untuk sel jaringan tubuh yang aus. (contoh : rambut yang
rontok, kuku, bekas luka, menstruasi, dll)
LANJUTAN…..

Tujuan pemberian nutrisi pada lansia :

 Menjadikan lansia yang dapat terpenuhi akan kebutuhan gizinya

 Terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani, sosial dan psikologis lanjut usia secara memadai serta
teratasinya masalah-masalah akibat usia lanjut.

 Terlindunginya lanjut usia dari perlakuan yang salah

 Terlaksananya kegiatan-kegiatan yang bermakna bagi lanjut usia.


FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEADAAN NUTRISI USIA DEWASA
DAN LANSIA

Jenis kelamin merupakan faktor internal yang menentukan status gizi. Sehingga terdapat hubungan antara
antara jenis kelamin dengan status gizi seseorang. Laki-laki cenderung membutuhkan gizi yang lebih banyak
dibandingkan dengan perempuan untuk membantu proses metabolisme. Karena, laki-laki memiliki aktivitas
fisik yang tinggi dan juga dipengaruhi oleh berat badan. Dimana tubuh pria lebih berat dibandingkan
perempuan. Begitu juga untuk tinggi tubuh. Karena itulah, pria juga membutuhkan makanan yang lebih banyak
dibandingkan dengan perempuan. Dari jumlah kalori, pria membutuhkan minimal 400 kalori lebih banyak
daripada perempuan, tergantung pada aktivitas (WHO, 1992; Woman, 2011).
LANJUTAN….

Responden laki-laki yang tinggal di panti sebanyak 17 orang (34,7%). Usia juga berpengaruh terhadap
aktivitas. Sebagian besar usia lansia yang tinggal di panti 60 - 74 tahun sebanyak 33 responden (67,35%).
Pertambahan usia akan menimbulkan beberapa perubahan, terutama secara fisik.

Perubahan ini akan mempengaruhi kondisi fisik seseorang dari aspek psikologis, fisiologis maupun lainnya.
Sehingga kondisi ini juga berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh yang berperan penting dalam
mempertahankan dan menciptakan kesehatan yang prima yaitu fungsi organ yang berkaitan dengan makanan
dan pencernaannya. Orang yang berusia 70 tahun, kebutuhan gizinya sama dengan saat berumur 50-an.
Sayangnya, nafsu makan mereka yang cenderung menurun ditambah lagi dengan berbagai aktivitas semakin
membuat penurunan nafsu makan. Oleh karena itu, kebutuhan gizi yang mencukupi sangat penting bagi lansia
melalui pengupayaan konsumsi makanan penuh gizi (Wirakusumah, 2001, p.1).
LANJUTAN…..

Aktivitas fisik merupakan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat
penting bagi kesehatan dan mempengaruhi asupan gizi lansia. Aktivitas fisik tersebut berupa olahraga berjalan
kaki, berkebun, naik turun tangga, angkat beban, membawa belanjaan, mencuci, mengepel lantai (Rianti,
2010).
KEBUTUHAN ENERGY DAN ZAT NUTRISI UNTUK DEWASA DAN LANSIA

• Protein

Berdasarkan satu penelitian dari kelompok studi PROT-AGE, lansia sehat dianjurkan mendapatkan jumlah protein
lebih tinggi daripada dewasa muda, yaitu sebesar 1-1.2 gram protein/kgBB/hari dari protein berkualitas tinggi seperti
WHEY. Sumber protein tersebut bisa didapat dari ikan, telur, ayam, daging sapi, seafood, serta susu. Begitu pula
protein nabati dari kacang-kacangan seperti tahu atau tempe. Jangan lupa konsumsi susu whey protein untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi pada tubuh.

• Karbohidrat

Sebagai penyumbang energi paling besar, lansia perlu mengonsumsinya sekitar 45-65% dari total kalori per hari.
Sumbernya antara lain nasi, mie, bihun, oat, kentang atau ubi. Lansia dianjurkan mengurangi konsumsi gula
sederhana dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks, dengan indeks glikemik rendah untuk menurunkan kadar
LDL, risiko diabetes melitus dan penyakit jantung koroner. Ketika memilih susu untuk lansia, pastikan kandungan
gulanya juga tidak terlalu tinggi.
LANJUTAN…

• Lemak

Lansia dianjurkan konsumsi lemak antara 20-35% dari total kalori yang dibutuhkan. Jika terlalu tinggi,
berpotensi menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Konsumsi lemak tak
jenuh bisa didapat dari minyak nabati seperti minyak bunga matahari, zaitun dan minyak jagung.

• Serat

Selain akibat pergerakan usus yang mulai menurun, sembelit atau susah buang air besar pada lansia disebabkan
oleh kekurangan serat. Pastikan orang tua Anda mengonsumsi buah-buahan, sayuran dan biji-bijian yang cukup
setiap hari, dan yang tidak boleh ketinggalan adalah susu untuk lansia.

• Vitamin dan Mineral

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya lansia kurang mengonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, niasin,
asam folat, vitamin C, D, dan E. Lansia juga paling banyak kekurangan mineral kalsium, yang dapat
menyebabkan kerapuhan tulang, serta kekurangan zat besi yang menyebabkan anemia.
LANJUTAN…

• Air

Kebutuhan air pada lansia tidak hanya didapatkan dari air putih saja, tapi juga bisa dari jus buah, susu dan
minuman hangat seperti teh, serta makanan seperti buah-buahan. Kebutuhan air pada lansia perlu diperhatikan
dan disesuaikan dengan aktivitas yang dijalani setiap hari.
DAMPAK GIZI PADA USIA DEWASA DAN LANSIA

Kurang makan lama kelamaan dapat menurunkan berat badan yang justru berbahaya bagi lansia karena
memicu hilangnya massa otot, termasuk otot organ pernapasan. Kurang gizi pada lansia juga menyebabkan
semakin menurunnya fungsi tubuh, termasuk fungsi sistem pencernaan dan imun tubuh yang terutama
penting ketika lansia mengalami infeksi.

Anda mungkin juga menyukai