Anda di halaman 1dari 32

• Capital – aktiva tetap yang digunakan untuk kegiatan operasi

• Budget – rencana terperinci dari proyeksi arus kas masuk (cash


inflow) dan kas keluar (cash outflow) untuk beberapa waktu yang
akan datang
Cash inflow = cashflow = proceeds = EAT(1-k) + depresiasi
Cash outflow = capital outlay = initial investment
• Capital budget – rencana belanja perusahaan untuk pengeluaran
aktiva tetap
• Capital budgeting – keseluruhan proses analisis proyek-proyek yang
pengembangannya diharapkan akan berlanjut lebih dari 1 tahum dan
menentukan proyek mana yang akan dimasukkan dalam capital
budget
Konsep Penganggaran Modal
1. Keputusan penganggaran modal merepresentasikan keputusan investasi jangka panjang
2. Keputusan penganggaran modal lebih menekankan pada aliran kas daripada sekedar
pendapatan
3. Tingkat suku bunga secara normal dianggap sebagai biaya modal
4. Keputusan penganggaran modal lebih menggunakan aliran kas setelah pajak dan depresiasi
Klasifikasi proyek
1. Replacement
 Ganti peralatan yang rusak atau usang yang bertujuan untuk pemeliharaan
bisnis
 Ganti peralatan yang rusak yang bertujuan untuk menurunkan biaya biaya
2. Expansion
 Ekspansi produk atau pasar yang ada
 Ekspansi produk atau pasar yang baru
3. Others
 Proyek pengaman / lingkungan, gedung perkantoran, tempat parkir dll
Sifat usulan proyek/proposal
• Mutually exclusive projects
• Proyek proyek yang mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih karena
fungsinya sama
• Independent pojects
• Proyek-proyek yang mempunyai fungsi yang berlainan
Metode evaluasi proyek
1. Payback period
2. Discounted Payback Period
3. Net Present Value (NPV)
4. Internal Rate of Return (IRR)
5. Modified Internal Rate of return (MIRR)
6. Profitability Index (PI)
Payback Period
• Metode untuk menentukan berapa lama satu investasi akan kembali
• Kriteria seleksi
 Jika hanya ada 1 usulan, pilih yang umurnya < umur investasi
 Jika lebih dari 1 usulan:
→Mutually exclusive – yang diterima adalah yang umurnya < umur investasi dan terendah;
→Independent – yang diterima adalah yang umurnya < umur investasi
Contoh 1
• Besarnya investasi suatu proyek = Rp 200 juta
• Penerimaan investasi setiap tahun = Rp 40 juta
• Berapa tahun payback periodnya?
• Jawab
• Payback period = Rp 200 juta/Rp 40 juta = 5 tahun
Contoh 2
• Suatu investasi membutuhkan dana sebesar Rp 100 juta yang
diperkirakan mempunyai proceeds seperti dibawah ini:
• Proceeds tahun I = Rp 30 juta
II = Rp 40 juta
III = Rp 30 juta
IV = Rp 40 juta
V = Rp 30 juta
• Tentukan payback period proyek tersebut!
Jawab:
• Jumlah investasi = Rp 100 juta
• Proceeds tahun I = Rp 30 juta
• Dana yang belum kembali = Rp 70 juta
• Proceeds tahun II = Rp 40 juta
• Dana yang belum kembali = Rp 30 juta
• Proceeds tahun III = Rp 30 juta
• Dana yang belum kembali = Rp 0
• Jadi, dana tersebut kembali dalam 3 tahun
Contoh 3
• Sama dengan sontoh 2, tetapi proceeds tahun III = Rp 20 juta
• Jumlah investasi = Rp 100 juta
• Proceeds tahun I = Rp 30 juta
• Dana yang belum kembali= Rp 70 juta
• Proceeds tahun II = Rp 40 juta
• Dana yang belum kembali= Rp 30 juta
• Proceeds tahun III = Rp 20 juta
• Dana yang belum kembali= Rp 10 juta

• Proceeds tahun IV = Rp 40 juta

• Payback period = 3 thn + (10 juta/40 juta) x 1 thn


= 3 thn + ¼ thn
= 3 tahun 3 bulan
Payback Period
• Keunggulan: perhitungan mudah dan sederhana
• Kelemahan: tidak memperhatikan nilai waktu dari uang dan tidak
memperhatikan penerimaan-penerimaan investasi/proceeds yang
diperoleh sesudah payback period tercapai
Discounted Payback Period
•  Metode untuk menentukan berapa lama suatu investasi akan kembali
dengan mendiskontokan cash inflow sebesar COC (biaya modal)
• Setiap arus kas masuk dibagi dengan atau menggunakan table A-3
Contoh 4 : Lihat contoh nomor 2, jika diketahui COC = 10%,
tentukan payback periodnya!
0 1 2 3 4 5
NET CIF -100 30 40 30 40 30
Discounted NCF -100 27,3 33,1 22,5 27,3 18,6
• Jumlah investasi = Rp 100 juta
• Proceeds tahun I = Rp 27,3 juta
• Dana yang belum kembali = Rp 72,7 juta
• Proceeds tahun II = Rp 33,1 juta
• Dana yang belum kembali = Rp 39,6 juta
• Proceeds tahun III = Rp 22,5 juta
• Dana yang belum kembali = Rp 17,1 juta
• Discounted Payback period = 3 thn + (17,1 juta/27,3 juta) 1 thn
= 3, 6 tahun
Net Present Value
• Merupakan selisih antara nilai sekarang dari cash inflow/proceeds
dengan pengeluaran untuk keperluan investasi/capital outlays
• Kriteria seleksi
• Jika hanya ada 1 usulan, pilih usulan yang menghasilkan NPV > 0
• Jika ada lebih dari 1 usulan maka:
• mutually exclusive- yang diterima adalah yang NPV > 0 dan tertinggi
• Independent – yang diterima adalah yang NPV > 0
• Keunggulan: memperhatikan nilai waktu uang dan memperhitungkan
semua cash inflow/proceeds yang akan diperoleh dari investasi
tersebut
Rumus Cash Inflow bukan anuitas
• 

Keterangan:

= cash outflow
Rumus Cash Inflow anuitas

• dapat dilihat pada lampiran table A-1


Contoh 5
• Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan 2 proyek, yaitu
proyek S dan L. tiap-tiap proyek memerlukan investasi Rp 3 juta. Biaya
modal perusahaan tersebut 10%. Cash inflow dari investasi S dan l
adalah sebagai berikut:
Tahun Proyek-S Proyek-L
0 (Rp 3.000.000) (Rp 3.000.000)
1 Rp 1.500.000 Rp 400.000
2 Rp 1.200.000 Rp 900.000
3 Rp 500.000 Rp 1.300.000
4 Rp 300.000 Rp 1.500.000

Hitung NPV tiap tiap proyek!


Jawab
• Proyek-S
 
+++
= -3.000.000+1.500.000(0,9091)+1.200.000(0,8264)+500.000(0,7513)+300.000(0,6830)
= -3.000.000 + 1.363.650 + 991.680 + 375.650 + 204.900

• Proyek-L
dengan menggunakan cara yang sama diperoleh:

Simpulan:
• Mutually exclusive = pilih L
• Independent = pilih L
Internal Rate of Return (IRR)
• Metode yang mencari suatu tingkat bunga yang membuat PV dari
cash inflow/proceeds akan sama dengan nilai outflow/nilai investasi
• Suku bunga NPV = 0
• PV dari proceeds = pengeluaran untuk investasi
• NPV = PV dari proceeds – pengeluaran untuk investasi
• 0 = PV dari proceeds - pengeluaran untuk investasi
• Kriteria seleksi
• Jika hanya ada 1 usulan, pilih usulan yang menghasilkan IRR > COC
• Jika ada lebih dari 1 usulan maka:
• mutually exclusive- yang diterima adalah yang IRR > COC dan tertinggi
• Independent – yang diterima adalah yang IRR > COC
• Metode IRR dan NPV selalu memberikan simpulan yang sama jika
yang dievaluasi proyek-proyek yang independent. Namun akan
menghasilkan simpulan yang berbeda bila proyek bersifat mutually
exclusive, karena
• Salah satu proyek investasinya lebih besar dari yang lain
• Umur salah proyek lebih panjang dari yang lain
• Keunggulan metode
• Memperhatikan nilai waktu dari uang
• Memperhatikan semua cash inflow/proceeds yang akan diperoleh dari
investasi tersebut
• Kelemahan metode
• Membutuhkan banyak waktu
• Bisa menghasilkan IRR ganda (multi IRR untuk proyek yang sama)
Secara matematis
• 

• Keterangan:
• CF = cash inflow / proceeds
• = cash outflow /capital outlay/initial investment
Secara trial dan eror
•  Pilih tingkat discount rate tertentu untuk menghitung NPV
• Bila tingkat discount rate yang dipilih masih menghasilkan NPV positif,
coba dengan discount rate yang lebih tinggi
• Bila discount rate yang dipilih masih menghasilkan NPV negative, coba
dengan discount rate yang lebih rendah
• Rumus yang digunakan

• = tingkat bunga ke-1


• = tingkat bunga ke-2
• = NPV yang dihitung berdasarkan
• = NPV yang dihitung berdasarkan
Contoh 6

•  Diketahui:
• Initial investment = Rp 15 juta
• Proceed tahunan = Rp 5 juta selama 4 tahun
• Tentukan IRR!
• Jawab:
• PV dari proceeds = intial investment
• 5 juta = 15 juta
• = 15/5 = 3 (bila dilihat dari table A-2, poin 3 berada dikisaran 12%-14%)
•  Misalnya
• IRR = 12%
• PV dari proceeds = 3,0373 x Rp 5 juta = Rp 15,1865 juta
• Investasi = Rp 15 juta
• = Rp 0,1865 juta

• Misalnya
• IRR = 14%
• PV dari proceeds = 2,9137 x Rp 5 juta = Rp 14,5685 juta
• Investasi = Rp 15 juta
• = Rp -0,4315 juta

(0,1865)

= 12,60%
Contoh 7
• Proyek S membutuhkan investasi sebesar Rp 3 juta dan mempunyai perkiraan
cash inflow untuk tahun 1,2,3 dan 4 berturut-turut 1,5 juta; 1,2 juta; 0,8 juta; 0,3
juta. Tentukan nilai IRR!
• Jawab:
• Dalam jutaan Rp

Tahun Cash Inflow Tingkat bunga 12% Tingkat bunga 14%


DF (A-1) PV DF PV
1 Rp 1,500 0,8929 Rp 1,33935 0,8772 Rp 1,3158
2 Rp 1,200 0,7972 Rp 0,95664 0,7695 Rp 0,9234
3 Rp 0,800 0,7118 Rp 0,56944 0,6750 Rp 0,540
4 Rp 0,300 0,6355 Rp 0,19065 0,5921 Rp 0,17763
PV of CI = 3,0568 PV of CI = 2,95683
C0= 3.000 C0= 3.000
NPV1= 0,0568 NPV2=-0,4317
•  (0,5608)

= 0,12 + 0,012
= 0,1313 = 13,13%
• Jika diketahui COC = 10%, apakah investasi tersebut dapat
dilaksanakan?
• Dapat dilaksanakan karena IRR > COC
Modified Internal Rate of Return (MIRR)
• Digunakan untuk mengatasi perbedaan hasil NPV dan IRR (untuk
mutually exclusive) dan mengatasi kelemahan IRR dibanding NPV
(meniadakan IRR ganda)
• Terminal value = diperoleh dengan mencari future value dari CI
• PV costs = PV terminal value
Rumus MIRR
• 
Profitability Index / Cost Benefit Ratio

• 
• Kriteria seleksi
• Jika hanya ada 1 usulan, pilih usulan yang menghasilkan PI > 1
• Jika ada lebih dari 1 usulan maka:
• mutually exclusive- yang diterima adalah yang PI > 1 dan tertinggi
• Independent – yang diterima adalah yang PI > 1
Contoh 8
• Dalam rangka memilih sistem material handling, suatu perusahaan
dihadapkan pada 2 pilihan, yaitu:
• Proyek A dengan sistem conveyor Belt, biaya investasinya Rp 1.000.000
• Proyek B dengan sistem Forklift truck, biaya investasinya Rp 300.000
• Proceeds yang diperoleh selama 10 tahun adalah Rp 200.000 per
tahun untuk proyek A dan Rp 51.560 per tahun untuk proyek B
• Cost of capital = 12%
• Proyek manakah yang harus dipilih berdasarkan PI
Jawab
• 

yang dipilih: Proyek A


Latihan
• PT. Wasaka sedang menganalisis usulan investasi dibidang
perkebunan yang mengusulkan investasi sebesar Rp 30.000.000
Tingkat aliran kas/proceeds untuk tahun ke 1, 2, 3 dan 4 masing-
masing sebesar Rp 10 juta, 15 juta, 10 juta dan 20 juta.
• Berdasarkan informasi tersebut tentukan payback period!

Anda mungkin juga menyukai