Anda di halaman 1dari 41

RHeologi

Oleh
Dr. Mimiek Murrukmihadi, SU., Apt
RHEOLOGI

Dasar-Dasar Rheologi
Tipe Aliran (Sifat Alir) Zat Cair
Hubungan Sifat Alir Dengan Kefarmasian
Dasar-dasar :

Rheo (Aliran) logos


Mengalir (Ilmu Pengetahuan)
Usul Bingham & Crawford memberi gambaran
aliran cairan dan deformasi padatan

Viskositas Ungkapan yang menyatakan tahanan yang


mencegah zat cair untuk mengalir
Scott-Blair mengusulkan penggunaannya dalam formulasi
dan analisa produk farmasi : Emulsi, Pasta, Suppo, Dragee,
Cream, Lotion, dll.
Rheologi terlibat dalam pembuatan, pengemasan,
pemakaian, konstitensi, stabilitas, ketersediaan hayati,
dan pemilihan alat, selain itu juga cat, tinta, kosmetik,
produk sehari-hari.
Tipe aliran
 Zat dengan sistem Newton
 Zat dengan sistem Non Newton

SISTEM NEWTON

Tunduk pada hukum Newton I

Kenaikan gaya gesek menyebabkan kenaikan


kecepatan geser yang proporsional
Bidang dasar tetap bidang dasar atas bergerak

Dengan kecepatan tetap Bidang dibawahnya


mengikuti
Bergerak dengan kecepatan yang berbanding lurus dengan
jaraknya dari lapisan dasar yang diam
F1/A = Gaya persatuan luas tekanan geser
/ shering stress
dv/dr = Perbedaan kecepatan antara 2 bidang dengan
jarak gradien kecepatan/kecepatan geser/rate of
shear
F' dv F' dv

A dr

A
 n
dr
n = Tetapan proporsionalitas
= Koefisien viskositas
= Viskositas
n = F/G
n 
F'
F 
F'
G
dv
G A dr
Rheogram = Kurva yang menggambarkan sifat alir

n = Viskositas dinamis (poise)


n = Viskositas kinematis
0 F P (Stoke/centi stoke)
V. Absolut
Viskositas
V. Relatif
Viskositas Absolut : Zat Cair Sederhana
n : Zat Cair Murni

Viskositas Relatif : Sistem dispersi Heterogen


: n 1
n 2
Viskositas Dinamis : n Satuan Poise
n
Viskositas Kinematis : Satuan : Stoke /Cenm

Kerapatan

n  F'. dr  dyne x cm
2

dyne . Det
A dv cm x cm / det cm 2
gram x cm / det 2 x det

cm 2
gram

cm. det
SISTEM NON NEWTON

Zat yang tidak mengikuti persamaan alir Newton

Sistem dispersi heterogen cair dan padat (larutan


koloidal, emulsi, suspensi, salep, dll)

1
 n
Fluiditas = Harga resiprok viskositas

NON NEWTON

Zat yang tidak mengikuti persamaan alir Newton

Time Independent Time Dependent


- Plastik - Tiksotropi
- Pseudoplastik - Anti Tiksotropi/
- Dilatan Tiksotropi Negatif
- Reopeksi
- Anti Reopeksi/
Reopeksi Negatif
Tipe Aliran Pseudoplastik
- Hampir semua produk farmasi termasuk sistem ini
- Sukar menentukan viskositasnya, tunggal, karena
kurvanya tidak linier
- Makin besar G mengurangi resistensi internal
G bertambah cepat Viskositas pseudoplastik
berkurang
- Assosiasi solvent dan molekul terlepas kadar
berkurang, ukuran partikel fase dispers diperkecil
viskositas turun.
- Sulit menentukan harga n (grafik tidak lurus)
Maka :
Fn= n .G n = Derajat tipe alir non Newton

Log G = a Log F – Log n

Persamaan garis lurus, pseudoplastik


disebut “SHEAR THINNING SYSTEM”
G
N=1 Larutan NEWTON

0 F
TIPE ALIRAN PLASTIK
- F < Yield Value Zat cair tidak mengalir
Zat elastik (zat padat)
- F = Yield Value Zat mulai mengalir

G - F > Field Value Pemberian


F berikutnya akan menghasilkan G
yang proporsional seperti Newton
garis lurus
- Yield Value terjadi karena terjadi
bergabungnya partikel dengan gaya
0 Yield Value F van der waals
Badan BINGHAM
Angka arah disebut mobilitas
(= fluiditas ) pada Newton
Harga resiproknya adalah viskositas plastik

Viskositas plastik U 
 F f
G

f = Yield value
F = Tek. Geser
G = Kecepatan geser
Yield Value

MENGALIR

Yield Value Merupakan indikasi Flokulasi

Makin tinggi
Makin banyak suspensi terflokulasi yield value nya

Yield Value terlampaui setiap kenaikan shearing


stress (F-f) kenaikan G berbanding lurus
grafiknya lurus seperti pada Newton
TIPE ALIRAN DILATAN

- Kurva lewat nol


- Partikel dispers terdeflokul dengan kadar tinggi (  50 %)
- Pada F = 0, partikel rapat, volume interpartikel
(Void) minimum
- Pada F tertentu partikel lepas partikel yang
jumlahnya banyak bergerak mengisi ruang kosong
G masih rendah suspensi dapat dituangkan dari
botol mencair
- Penambahan F memperbesar void G
bertambah cepat hingga suatu titik tertentu kemampuan
mengisi void maksimum tahanan untuk mengalir
besar jika F diperbesar lagi G tidak bertambah
memadat (seperti pasta, kaku)
- Nama lain : Shear Thicking System
- Pers = Pers pseudoplastik
( N < 1). (N = 1) NEWTON Konsist.tinggi

Bertambah
kecep. geser
Partikel terbuka
Partikel rapat Vol void min Vol. Void bertambah
Konstensi rendah
NON NEWTON TIME DEPENDENT

TIKSOTROPI = Zat padat ( 1-10 %)


- Zat dengan tipe ini membentuk gel pada saat didiamkan
- Pada pemberian F zat mulai mengalir menjadi
sol
- Tiksotropi untuk tipe alir yang menipiskan geseran
(pseudoplastik dan plastik)
G G

0 F 0 F

- Ada hubungan antara derajat tiksotropi dan kecepatan


sedimentasi berbanding terbalik penting
untuk pembuatan sediaan
ANTI TIKSOTROPI

• Kurva turun lewat kanan


kurva naik
• Magma magnesia

MENGUKUR TIKSOTROPI
Dengan luas daerah histeresis
1. Menentukan struktural breakdown terhadap waktu
pada kecepatan geser tetap

Koefisien tiksotropi B  U 1  U 2
t2
In
t1
G

F
2.Menentukan struktural breakdown pada kecepatan
geser yang bertambah (pemecahan struktur karena
G)  U 2  U1 
Koefisien tiksotropi M  2
ln
 V2 
2

G V1

U1 dan U2 = Viskositas plastik dua


kurva yang menurun
F
Tiksotropi Dalam Formulasi

Konsistensi Digojog dituang Mudah mengalir


tinggi encer/cair

Sifat yang diinginkan

Kembali semula
Tidak segera mengendap Homogen, partikel tetap
Homogen tersuspensi
Dibutuhkan dalam :

- Emulsi
- Lotion
- Cream
- Salep
- Suspensi parenteral Injeksi procain penisilin
G dalam air
(sebagai depot)
Derajat tiksotropi
Stabilitas suspensi
Kecepatan pengendapan

Makin besar derajat tiksotropi makin kecil kecepatan pengendapan

Salep/cream :
Salep bacitracin usp dalam wadah tiksotropi

Digunakan pada kulit tiksotropi hilang

(karena tikso, konsistensi, yield value berkurang jika T


dinaikkan : 20-35C)
• Tiksotropi kembung
• Mis : Bentonit dalam air 10-15 %
• Kristal bentotit membentuk
struktur
Rumah kartu struktur
Tiga dimensi putaran
Histeresis yang menggelembung
• Tiksotropi taji
• Benzil penisilin, procain
penisilin
• Y = Spur value = titik tajam
dari pemecahan struktur pada
suatu shear rate yang rendah
• Untuk sediaan depot
intramuskuler yang tahan
lama
• Biasanya sangat tiksotropi
Reopeksi zat padat (  50 %)

Peningkatan kecepatan pemadatan sol (dilatan)


Sol menjadi gel lebih cepat diaduk perlahan-lahan

0 F
Viskositas dipengaruhi T :

Persamaan ARRHENIUS = n = A. e
Ev
RT

A = Tetapan tergantung BM dan volume Molar zat Cair


Ev = Energi aktivasi yang dibuat untuk permulaan
mengalir molekul-molekul

T naik n zat turun  naik


Anti reopeksi = negatif reopeksi
G

0 F
PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN/ZAT CAIR
Viskosimeter : alat untuk menentukan viskositas
Penentu viskositas :
- Tergantung tipe alir
- Untuk Newton one point instrument
- Untuk non Newton multi point instrument
Berdasarkan prinsipnya :
- Viskosimeter kapiler
- Viskosimeter bola jatuh
- Viskosimeter cup and bob
- Viskosimeter cone and
plate
Viskosimeter Ostwald
VISKOMETER KAPILER DAN BOLA JATUH TIDAK
BISA DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR
VISKOSITAS LARUTAN NON NEWTON
1. Viskosimeter kapiler = viskosimeter ostwald
Besarnya hukum poiseuille =
. r 4 t  P
n 
8. l.v
n  . r 4 . p1 t1
8. l. v n 1 . r 4 . P1.t1 8.l.v
 X 4
. r 4
. p t
n 2 8 .l.v .r .p 2 .t 2
n  2 2
8.l.v
Alat dan perlakuan sama :
n zat  zat .t zat  = kerapatan

n air air. t air
t = waktu alir

2. Viskometer bola jatuh : viskometer Hoeppler

Dasarnya : Gerakan bola jatuh ditentukan oleh viskositas


zat temperatur konstant
Hasil dihitung dengan rumus :
n  t  d t t B  d t t zat  B
t = waktu internal (detik)
Untuk bola macam-macam B = 0,5 – 200.000 poise

B = Tetapan Bola
d’ = Bobot jenis pada suhut
t > 30 detik

3. Viskometer Cup dan Bob : viskometer standar


F' n dv

A dr
1T  1 1 
  Q  2  2 
4h R b R c
Q = Kecepatan sudut (radient det-1)
T = Putaran (dyne.com)
H = Tinggi bob tercelup dalam zat cair
Rb = Jari-jari bob
Rc = Jari-jari cup
Dengan memasukkan faktor-faktor yang berpengaruh
stormermenent n 
Kv = tetap alat
n  Kv
W
W = beban (g)
V
V = kecepatanputar (rpm)
W  Wf
Untuk tipe plastik u  Kv
V
Penggunaan viskositas ini terganggu karena timbulnya
aliran sumbat karena adanya perbedaan shear stress

4. Viskometer Cone and Plate :


viskometer Ferranti - Shirley
Viskometer Brookfield T
Zat Newton dihitung dengan : n  C
v
c : tetapan alat
T : putaran
V : kecepatan putar/menit
Zat tipe plastik dihitung dengan : T  Tf
Uc
V
Dengan ambang : f = Cf x Tf
Tf = Putaran pada sumbu tekanan geser (ekstrapolasi
bagian linier kurva)
Cf = Tetapan alat
Lebih menguntungkan daripada viskometer cup and
bob karena aliran sumbat dapat dihindarkan (rate of
shear konstant pada seluruh sampel yang di shear)
Hemat waktu, sampel (0,1 – 0,2 ml)
Temperatur stabil (pengukuran)
Dalam viskometer Cup and Bob : sampel di shear
diantara Cup dan Bob :

Bob (rotor) didalam


Cup (mangkuk) diluar
Zat

Gejala aliran sumbat penting pada :


- Pasta
- Suspensi pekat Keluar dari tube
Jika tube (lubang) tersumbat karena kering kita
pencet (shear disekitar tube) konsisten turun pasta
keluar

Stormer tidak baik untuk sistem plastik karena adanya


aliran sumbat diatasi dengan viskometer cone
and plate

Viskometer Cone and Plate :


Sampel diletakkan pada plate di shear cone
dikemudikan oleh motor dengan kecepatan yang dapat
berubah
Shering stress yang dihasilkan oleh puntiran karena
perubahan rate of shear dicatat / dibaca pada petunjuk
Reogram : plot rpm (rate of shear) vs skala yang dibaca
(shearing stress)

Viskometer Cup and Bob :

Tergantung Cup/Bob yang berputar


- Viskometer Copuette = cup berputar
- Viskometer mac Michael = cup berputar (mis)
- Viskometer Searley = bob berputar
- Viskometer Rotovisco = bob berputar (mis)

Anda mungkin juga menyukai