ANALISIS VARIANS

PENGERTIAN
 SUATU METODA ANALISIS DATA
EKSPERIMENTAL UNTUK MENGEVALUASI
KONSTRIBUSI FAKTOR-FAKTOR TERTENTU
TERHADAP VARIASI KESELURUHAN
VARIABEL PENELITIAN. KESELURUHAN
VARIASI (VARIASI TOTAL) DITUNJUKKAN
OLEH SERANGKAIAN OBSERVASI YANG
DIPISAHKAN KE DALAM KOMPONEN-
KOMPONEN YANG MENGUKUR BERBAGAI
SUMBER VARIASI ITU SENDIRI.
PRINSIP
 MELAKUKAN TELAAH VARIABELITAS DATA
MENJADI BEBERAPA KOMPONEN SUMBER
VARIASI YANG BERBEDA. VARIABELITAS
DATA INI TERDIRI ATAS VARIABELITAS
ANTAR PERLAKUAN (BETWEEN GROUP),
DAN VARIABELITAS GALAT DALAM
PERLAKUAN (WITHIN GROUPS). DENGAN
KATA LAIN, ANOVA JUGA MERUPAKAN UJI
BEDA RATA-RATA DENGAN BEBERAPA
KELOMPOK PENGAMATAN.
ONE WAY ANOVA
 MELIHAT APAKAH ADA PERBEDAAN RATA-
RATA KADAR TESTOSTERON SERUM PADA
IBU HAMIL ANTARA EMPAT KELOMPOK
PENGAMATAN (KEBIASAAN MEROKOK,
YAITU PEROKOK BERAT, PEROKOK RINGAN,
BEKAS PEROKOK DAN TIDAK PEROKOK).
 MERUPAKAN KLASIFIKASI PENGAMATAN
BERDASARKAN SATU KRITERIUM SAJA,
JUGA DISEBUT ANALISIS UNIVARIAT.
TWO WAY ANOVA
 KLASIFIKASI DIDASARKAN PADA DUA
KRITERIA, MISALNYA PENGUKURAN
KADAR TESTOSTERON SERUM PADA IBU
HAMIL BERDASARKAN KEBIASAAN
MEROKOK DAN KEADAAN BERAT BAYI
LAHIR MEREKA.
ASUMSI PENGGUNAAN
ANOVA
 SAMPEL DITARIK SECARA ACAK DARI MASING-MASING
POPULASI ASALNYA
 POPULASI ASAL SAMPEL INDEPENDEN.
 JIKA SAMPEL MENDAPAT PERLAKUAN BERBEDA, PENETAPAN
JENIS PERLAKUAN DILAKUKAN SECARA ACAK.
 DATA POPULASI ASAL SAMPEL BERDISTRIBUSI NORMAL, UNTUK
MENGUJI KENORMALAN DATA INI DAPAT DILAKUKAN DENGAN
UJI NORMALITAS KALMOGOROV-SMIRNOV
 VARIANS DATA POPULASI HOMOGEN (SERAGAM), UNTUK
MENGUJI KESAMAAN VARIANS POPULASI INI DAPAT DILAKUKAN
DENGAN UJI BARLETTS ATAU UJI LEVENE.
 DATA-DATA PENGAMATAN DIUKUR DALAM SKALA INTERVAL
ATAU RASIO.
 TABEL PENOLONG
Subjek Kelompok Perlakuan
Pengamatan 1 2 …… k

1 x11 x12 …… x1k

2 x 21 x 22 …… x2k

… … … …… …

… … … …… …

n x n1 xn 2 …… x nk
k
Jumlah pengamatan
n1 n2
……
nk n
j 1
j

b b …… b b k
Jumlah data
x 1 x 2 x k  x
i 1 j 1
ij
i 1 i 1 i 1
b b …… b b k
Jumlah kuadrat data
x 2
1 x 2
2 x 2
k  x
i 1 j 1
2
ij
i 1 i 1 i 1
k
Varians (Ragam)
S 1
2
S 2
2
…….
S 2
k
S
j 1
2
j

Rata-rata x1 x2 …… xk
LANGKAH-LANGKAH ANOVA
 ANALISIS VARIANS (RAGAM) DAPAT
DIGUNAKAN SEBAGAI UJI BEDA LEBIH DARI
DUA NILAI RATA-RATA (MEAN) POPULASI.
MISALKAN KITA MEMPUNYAI K POPULASI (K >
2), DAN DARI MASING-MASING POPULASI
DIAMBIL SAMPEL BERUKURAN N. MISALKAN
PULA BAHWA K POPULASI TERSEBUT SALING
INDEPENDEN DAN MENYEBAR NORMAL
DENGAN RATA-RATA Μ1, Μ2, Μ3 ….. ΜK SERTA
VARIANS DARI K POPULASI TERSEBUT JUGA
SAMA
APABILA PEMENUHAN ASUMSI-ASUMSI DI
ATAS TELAH TERLAKSANA, MAKA PROSES
ANALISIS VARIANS DAPAT DILAKUKAN
DENGAN LANGKAH-LANGKAH:
1. BUAT PASANGAN HIPOTESIS, SEPERTI :
HO : Μ1 = Μ2 = ……. ΜK
HA : SEKURANG-KURANGNYA ADA DUA
RATA-RATA POPULASI (ΜI ) TIDAK
SAMA
2. PERHITUNGAN :

A). JUMLAH KUADRAT TOTAL = JKT

2
 b k 
   xij 
b k   k
JKT   xij2 -  k  dimana : dk  n  1

i 1 j 1
j
i 1 j 1
 j
j 1
n j 1
B). JUMLAH KUADRAT ANTAR KOLOM
(BETWEEN GROUP) = JKK

2
 b
   2b k 
k
  x j    x ij


JKK    i 1  -  i 1 j 1 
k
nj
j 1
nj j 1

dimana : dk = k –1 (k = banyak klasifikasi)

C). JUMLAH KUADRAT GALAT DALAM KOLOM
ATAU PERLAKUAN (WITHIN GROUPS) = JKG

JKG  JKT  JKK dimana : dk = n j –k

 TABEL ANOVA SATU ARAH

Sumber Variasi Jumlah Derajat Rata-Rata Kuadrat (RK) FHitung FTabel

Kuadrat kebebasan (dk) (FH) (FC)
(JK)
Antar Kelompok JKK
JKK k-1 RKK  S K2 
(Between group) k 1 S K2 F ;{( k 1),(
S G2  n j 1)}
Galat dalam Kelompok
JKG n j -k RKG  S G2 
JKG
(Within group)
 n j -k
Total JKT n j -1
D). DAERAH KRITIS : TOLAK HO, JIKA : FH > FC
ATAU : TOLAK HO, JIKA : PROB. < 

E). KESIMPULAN :
 JIKA HASIL ANALISIS STATISTIK MENUNJUKKAN H
O
DITERIMA, ARTINYA RATA-RATA DATA POPULASI DARI
K KELOMPOK PENGAMATAN SAMA (TIDAK BERBEDA).
 JIKA HASIL ANALISIS STATISTIK MENUNJUKKAN H
O
DITOLAK, ARTINYA RATA-RATA DATA POPULASI DARI
MANA DATA SAMPEL DICUPLIK TIDAK SERAGAM
(TIDAK HOMOGEN).
CONTOH

SUATU PENELITIAN INGIN MEMPELAJARI HUBUNGAN

ANTARA MEROKOK SIGARET DENGAN PENURUNAN
KADAR TESTOSTERON SERUM. DIAMBIL SAMPEL
SEJUMLAH 28 PRIA BERUMUR 35-45 TAHUN YANG DIPILIH
SECARA ACAK. SUBJEK PENELITIAN DIBAGI MENJADI
EMPAT KELOMPOK, YAITU : (1) BUKAN PEROKOK, IALAH
ORANG YANG TIDAK PERNAH MEROKOK, (2) BEKAS
PEROKOK, IALAH ORANG YANG BERHENTI MEROKOK
SEDIKIT-DIKITNYA 6 BULAN SEBELUM PENELITIAN, (3)
PEROKOK RINGAN, IALAH ORANG YANG MEROKOK
KURANG DARI 12 BATANG ROKOK SIGARET PER HARI, DAN
(4) PEROKOK BERAT, IALAH ORANG YANG MEROKOK 12
BATANG ROKOK SIGARET ATAU LEBIH PER HARI.
JIKA VARIANS DATA KEEMPAT KELOMPOK
PENGAMATAN HOMOGEN, LAKUKAN UJI
ANOVA UNTUK MEMBUKTIKAN APAKAH
DAPAT DITARIK KESIMPULAN BAHWA
MEROKOK SIGARET DAPAT MENURUNKAN
KADAR TESTOSTERON ?
GUNAKAN  = 0,05.
No. Bukan Bekas Perokok Perokok
Prokok Perokok Ringan Berat

1. 0.44 0.46 0.37 0.25

2. 0.43 0.50 0.42 0.36
3. 0.88 0.51 0.48 0.62
4. 0.85 0.58 0.60 0.45
5. 0.68 0.72 0.65 0.27
6. 0.96 0.86 0.52 0.34
7. 0.92 0.64 0.40 0.30
Jumlah k
pengamatan
7 7 7 7
n
j 1
j = 28

b k
Jumlah data 5.160 4.270 3.440 2.590
 x
i 1 j 1
ij = 15.460

Jumlah b k
kuadrat data
4.106 2.726 1.757 1.058
 ij
x 2

i 1 j 1
= 9.647

k
Varians 0.050 0.020 0.011 0.017
S
j 1
2
j
= 0.025

Rata-rata 0.737 0.610 0.491 0.370

H 0 : 1   2   3   4
Ha : Sekurang-kurangnya ada dua rata-rata populasi (  i ) yang tidak sama.
Jumlah Kuadrat Total (JKT) :
b k

b k
(  xij ) 2
 ij - ( 15,460 ) 2
i 1 j 1
JKT  x 2
k  9,647 -  1,111
i 1 j 1
n
j 1
j
28

 dk   n j  1  28  1  27
 Jumlah Kuadrat antar Kolom (JKK) :
2
  
2 b k
 b

k
  x  j    x ij


JKK    i 1  -  i 1 j 1 
k
n
j 1 j
nj j 1

 (5,160) 2 (4,270) 2 (3,440) 2 (2,590) 2  (15,460) 2

    -
 7 7 7 7  28
= 0,521  dk = k - 1 = 4 – 1 = 3
Jumlah Kuadrat Galat dalam perlakuan (JKG) :

JKG  JKT  JKK  1,111  0,521  0,590  dk   n j  k  28  4  24

Sumber Variasi Jumlah derjat Rata-Rata FHitung FTabel (FC)

Prob.
Kuadrat kebebasan Kuadrat (FH)
(JK) (dk) (RK)

Antar Kolom
0,521 3 0,174
(Between group)
6,96 3,011) 0,002
162)
Galat dalam Perlakuan
0,590 24 0,025
(Within group)

Total 1,111 27
 KETERANGAN :

FC  F ; k 1    F0,05; 3, 24  3,01

1). TITIK KRITIS :  n j k
2). NILAI PROBABILITAS BERDASARKAN NILAI FH SEBESAR 6,96 ADALAH

DAERAH KRITIS : TOLAK HO, JIKA : FH  FC

FH ( 6,96)  FC ( 3,01)
KESIMPULAN : HASIL ANALISIS ANOVA PADA TARAF NYATA 5 %, MENJELASKAN BAHWA ADA PERBEDAAN
RATA-RATA POPULASI DIANTARA KOMBINASI EMPAT PERLAKUAN