Nim : P01031119107 Kelas : D3-4b Kelebihan dan Kelemahan FFQ A. KELEBIHAN METODE FFQ
Kelebihan metode FFQ sesuai dengan
tujuannya adalah untuk mengdentifikasi faktor risiko malutritrisi kronik pada subjek. Malnutrisi disebabkan asupan makanan berlebihan atau kekurangan makanan dalam jangka panjang. Kelebihan metode FFQ dari aspek sasaran adalah dapat digunakan pada kelompk literasi rendah. Kemudahan ini disebabkan pada proses pengumpulan datanya adalah menggunakan metode wawancara langsung (direct interview), bukan wawancara tidak langsung (indirect interview) Kelebihan metode FFQ dibanding dengan metode SKP yang lain adalah mewakili kebiasaan makan subjek sedangkan metode yang lain seperti pada metode recall konsumsi 24 jam (Food Recall 24 jam), penimbangan makanan (Food Weighing), adalah mendeskripsikan asupan aktual sehari. Jika metode SKP tingkat individu yang lain akan digunakan untuk menderskripsikan konsumsi mingguan atau bulanan dan bermaksud melihat variasi antar hari maka pengumpulannya harus berulang. Pada metode FFQ tidak ditemukan pengumpulan berulang ulang. Kelebihan lain metode FFQ dibandingboba metode metode ingatan makanan (Food Recall 24 Jam) adalah tidak memaksa konsumen untuk mengingat boba seluruh makanan dan minuman yang sudah dikonsumsinya dalam 24 jam terakhir boba Metode FFQ memiliki kelebihan dapat dilakukan disemua setting lokasi survei baik di tingkat rumah tangga maupun masyarakat dan rumah sakit atau instansi. Metode ini sangat memungkinkan untuk dilakukan pada kondisi khusus dimana metode lain tidak dapat digunakan. Salah satu contohnya adalah untuk kepentingan skreening faktor risiko individu terhadap penduga malnutrisi dimasa yang akan datang, menurut data kekerapan konsumsi saat ini Secara konseptual gizi salah (malnutrition) adalah sebuah proses yang progresif dari kondisi awal asupan gizi yang salah. Jika kondisi awal asupan gizi salah maka secara progresif akan memberikan dampak malnutrisi. Fakta ini memberikan peluang kepada setiap subjek untuk merubah dan menintervensi pola makan sebelum munculnya risiko kesehatan Metode FFQ tidak perlu menelusuri cara persiapan dan pengolahan makanan seperti pada metode riwayat makanan. Metode ini. Informasi yang diperoleh adalah untuk menilai kebiasan makan subjek menurut kecenderungan jangka panjang. Kecenderungan jangka panjang adalah refleksi kebiasan yang konsisten dilakukan. Inilah fokus yang harus digali pada metiode FFQ. B. KELEMAHAN MOTODE FFQ Kelamahan metode FFQ dibanding dengan banyak metode survei konsumsi pangan yang lain adalah: 1. Butuh Persiapan yang lebih rumit 2. Tidak dapat menggambarkan konsumsi aktual 3. Tidak dapat mengukur kuantitas makanan yang dimakan saat ini 4. Tidak dapat mengukur pemenuhan kebutuhan gizi 1. Butuh Persiapan yang Lebih rumit Persiapan yang rumit adalah persiapan dalam rangka membuat studi pendahuluan daftar bahan makanan yang akan dimasukkan kedalam Formulir FFQ. Studi pendahuluan ini harus mencerminkan makanan dan minuman yang memang nyata ditemukan di pasar lokal setempat. Kalau tidak dilakukan studi pendahuluan maka daftar makanan dan minuman yang dimasukkan dalam formulir FFQ menjadi faktor penghalang untuk kenyamanan wawancara 2. Tidak menggambarkan Konsumsi Aktual. Konsumsi aktual adalah konsumsi makanan dan minuman hari ini. Metode FFQ tidak dapat digunakan untuk menanyakan asupan makanan hari ini, karena metode ini adalah metode untuk mengukur kebiasaan makan masa lalu dan masih berlangsung hingga hari ini. Jika ingin menilai asupan gizi aktual hari ini metode FFQ tidak dapat digunakan, karena tidak ada ukuran jumlah yang dikonsumsi. Atas alasan inilah maka muncul metode Semi FFQ untuk menentukan asupan zat giz 3. Tidak dapat mengukur Jumlah Makanan yang dikonsumsi
Metode FFQ tidak dapat mengukur jumlah bahan
makanan yang terdistribusi dalam rumah tangga dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi setiap individu. Metode ini hanya mengukur keragaman tetapi tidak mengukur jumlah seperti pada Metode Jumlah Makanan (food Account). Konsekwensinya kurang peka untuk mendeteksi ketahanan pangan rumah tangga 4. Tidak dapat mengukur asupan zat gizi Metode ini tidak dapat menguukur asupan zat gizi. Asupan zat gizi dapat dihitung, jika kita memiliki data berat bahan makanan. Pada metode ini tidak ada data tentang berat bahan makanan yang dikonsumsi setiap subjek sehingga tidak secara tepat digunakan untuk mengetahui asupan individu ataupun keluarga. Metode ini tidak dapat mendeskripsikan secara utuh ketersediaan pangan dari sisi kuantitasnya seperti pada metode NBM THANKYOU XXXXXX