Anda di halaman 1dari 12

Klasifikasi Dua Arah

Segugus pengamatan dapat diklasifikasikan menurut kriteria dalam


bentuk baris dan kolom. Misalkan susunan tersebut terdiri dari r
baris dan c kolom, seperti yang terlihat pada tabel berikut:

Klasifikasi Dua Arah dengan Satu Pengamatan per sel

Baris Kolom Total Nilai


1 2 … j … c Tengah
1 X11 X12 … X1j … X1c T1. x1.
2 X21 X22 … X2j … X2c T2. x 2.
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
I Xi1 Xi2 … Xij … Xic Ti. xi .
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
R Xr1 Xr2 … Xrj … Xrc Tr. xr.
Total T.1 T.2 … T.j T.c T..
Mean x .1 x .2 x. j x .c x..

Rata-rata populasi pada baris ke-i didefinisikan sebagai


c
 xij
i.  j 1

c
Dan rata-rata bagi kolom ke-j didefinisikan sebagai
r
 xij
. j  i 1
r
Serta rata-rata rc Mean populasi adalah
r c
  xij
i 1 j 1

rc
Hipotesis yang diuji
H’0 : 1. = 2. = . . . = r.
H’1 : tidak semua I. sama
Juga
H”0 : .1 = .2 = . . . = .c
H”1 : tidak semua .j sama
Sebagaimana pada uji analisis varians satu arah, setiap pengamatan dapat
dituliskan dalam bentuk xij   ij   ij ....1)

dengan ij simpangan nilai pengamatan xij dari ij. Bentuk lain yang lebih
disukai adalah  ij     i   j .......2)

dengan i adalah pengaruh baris ke-i, dan j adalah pengaruh kolom ke-j.
Substitusikan persamaan 2) ke persamaan 1), sehingga diperoleh
xij     i   j   ij .

Dengan demikian hipotesis di atas menjadi:


H’0 : 1 = 2 = . . . = r = 0
H’1 : sekurang-kurangnya ada i tidak sama dengan nol
Juga
H”0 : 1 = 2 = . . . = c = 0
H”1 : sekurang-kurangnya ada j tidak sama dengan nol
Perhatikan bahwa:
x
ij  x..   xi.  x..   x. j  x..   xij  xi.  x. j  x.. 
Dengan mengkuadratkan, dan kemudian menjumlahkan terhadap baris
dan kolomnya, maka diperoleh:

  xij  x..     xi.  x..   x. j  x..   xij  xi.  x. j  x.. 


r c r c
2 2

i 1 j 1 i 1 j 1

   xi.  x..     x. j  x..     xij  xi.  x. j  x.. 


r c r c r c 2
2 2

i 1 j 1 i 1 j 1 i 1 j 1

 2  xi.  x.. x. j  x..     xi.  x.. xij  xi.  x. j  x.. 


r c r c

i 1 j 1 i 1 j 1

 2  x. j  x.. xij  xi.  x. j  x.. 


r c

i 1 j 1

Semua suku hasil kali adalah sama dengan nol, sehingga diperoleh identitas

Identitas jumlah kuadrat klasifikasi dua arah


2 2

 x  x..   c   xi.  x..   r  x. j  x..    xij  xi.  x j .  x.. 


r c r c r c
2 2
ij
i 1 j 1 i 1 j 1 i 1 j 1

Atau secara ringkas dapat dituliskan sebagai


JKT = JKB + JKK + JKG
JKT : Jumlah Kuadrat Total
JKB : Jumlah Kuadrat Bagi Mean Baris
JKK : Jumlah Kuadrat Bagi Mean Kolom
JKG : Jumlah Kuadrat Galat

r c T2
2
JKT    x  ..
ij rc
i 1 j 1
r 2
 Ti.
T2
JKB  i  1  ..
c rc
c 2
 T. j
j 1 T2
JKK   ..
r rc
JKG  JKT  JKB JKK
TABEL ANOVA
Sumber Jumlah Derajat Rata-rata F hitung
Keragaman Kuadrat Bebas Kuadrat

Mean Baris JKB r-1 JKB s12


s12  F1 
r 1 s 32

Mean Kolom JKK c-1 s 22 


JKK s 22
F2 
c 1 s32

Galat JKG (r - 1)(c - 1) s32 


JKG
(r  1)(c  1)

Total JKT rc -1

Hipotesis nol (Ho’) tolak jika F1 > Ftabel pada taraf signifikansi yang ditentukan dengan
derajat bebas (dk) adalah (r-1) dan ((r-1)(c-1). Demikian juga tolak hipotesis nol (Ho”)
jika F2 > Ftable pada taraf signifikansi yang ditentukan dengan derajat bebas (c-1) dan
(r-1)(c-1).
Contoh :
Data berikut adalah nilai akhir yang dicapai 5 mahasiswa dalam matakuliah
matematika, bahasa Inggris, bahasa Prancis, dan biologi.

Matakuliah
Mahasiswa
Bahasa Bahasa
Matematika Biologi
Inggris Prancis
1 68 57 73 61
2 83 94 91 86
3 72 81 63 59
4 55 73 77 66
5 92 68 75 87
Gunakan taraf nyata 0,05 untuk menguji hipotesis bahwa:
a) Kelima mahasiswa mempunyai kemampuan yang sama
b) Keempat matakuliah mempunyai kesulitan yang sama

Jawab:
1. Hipotesis yang diuji:
H’0 : 1 = 2 = 3 =4 = 5 (pengaruh baris nol)
H’1 : sekurang-kurangnya ada i tidak sama dengan nol
Dan
H”0 : 1 = 2 = 3 = 4 (pengaruh kolom nol)
H”1 : sekurang-kurangnya ada j tidak sama dengan nol
2. Taraf signifikansi yang diambil 0,05.
3. Wilayah kritiknya a) F1 > 3,26 dan b) F2 > 3,49
4. Perhitungan :
14812
JKT  68 2  83 2  ...  66 2  87 2   112441  109668,05  2772,95
20
259 2  354 2  275 2  2712  322 2 14812
JKB    1618,7
4 20
370 2  373 2  379 2  359 2 14812
JKK    42,15
5 20
JKG  2772,5  1618,7  42,15  1111,65
Dari hasil di atas dapat dituliskan dalam table anova berikut:
Sumber Jumlah Derajat Kuadrat F
Keragaman Kuadrat Bebas tengah Hitung
Nilai Tengah
1618.7 4 404.675 4.36837
baris
Nilai Tengah
42.15 3 14.05 0.15167
Kolom
Galat 1111.65 12 92.6375
Total 2772.95 19

5. Keputusan :
a) Karena F1= 4,37 > 3,26, maka Ho ditolak, artinya ada beda rata-rata dari kelima
mahasiswa tersebut.
b) Karena F2 = 0,15167 < 3,49, maka Ho diterima, artinya tidak ada beda rata-rata
hasil dari keempat matakuliah tersebut atau keempat matakuliah tersebut
mempunyai kesulitan yang sama.

Klasifikasi Dua Arah dengan Interaksi


Segugus pengamatan dapat diklasifikasikan menurut kriteria dalam
bentuk baris dan kolom. Misalkan susunan tersebut terdiri dari r
baris dan c kolom, dan n pengamatan pada setiap selnya, seperti
yang terlihat pada tabel berikut:

Baris Kolom Total Nilai


1 2 … c Tengah
x111 x121 … x1c1
x112 x122 … x1c2
1 . . . T1.. x1..
. . .
. . .
x11n x12n … x1cn
x211 x221 … x2c1
x212 x222 x2c2
2 . . . T2.. x 2..
. . .
. . .
x21n x22n x2cn
. . . . . . .
. . . . . . .
. . . . . . .
xr11 xr21 … xrc1
xr12 xr22 xrc2
r . . . Tr.. x r ..
. . .
. . .
xr1n xr2n Xrcn
Total T.1. T.2. … T.c. T…
Mean x .1 . x .2 . x.c. x...

Setiap pengamatan dapat ditulis dalam bentuk xijk  ij   ijk , k = 1,


2,...n; j = 1, 2, ..., c; dan i = 1, 2, ..., r. Dengan cara yang sama sebagaimana
anova 2 jalur tanpa interaksi, model di atas dapat ditulis dalam bentuk
xijk     i   i   ij   ijk
Dengan demikian hipotesis yang diuji untuk model di atas adalah sebagai
berikut:
1. H’0 : α1 = α2 = α3 = … = αr = 0
H’1 : sekurang-kurangnya satu αi tidak sama dengan nol
2. H’0 : 1 = 2 = 3 = … = c = 0
H”1 : sekurang-kurangnya satu j tidak sama dengan nol
3. H’0 : ()11 = (α )12 = (α )13 = … = (α )rc = 0
H”1 : sekurang-kurangnya satu (α )ij tidak sama dengan nol

Pandang bahwa

xijk  x...  ( xi..  x... )  ( x. j.  x... )  ( xij.  xi..  x. j.  x... )  ( xijk  xij. )
Analog pada kasus anova satu jalur dan dua jalur tanpa interaksi, maka
diperoleh persamaan Identitas sebagai berikut:
   xijk  x...   cn xi..  x...   rn  x. j.  x...  
r c n 2 r 2 c 2

i 1 j i k 1 i 1 j 1

n  xij.  xi..  x. j .  x...      xijk  xij. 


r c 2 r c n 2

i 1 j 1 i 1 j 1 k 1

JKT = JKB + JKK + JK(BK) + JKG


JKT : Jumlah Kuadrat Total
JKB : Jumlah Kuadrat Bagi Mean Baris
JKK : Jumlah Kuadrat Bagi Mean Kolom
JKG : Jumlah Kuadrat Galat

 
r c n
JKT     xijk  x ... 2
i  1 j  1 k 1
r
JKB  cn   xi..  x... 2
i 1

 2
c
JKK  rn  x. j .  x...
j 1

 2
r c
JK ( BK )  n   xij.  xi..  x. j .  x...
i 1 j 1

   xijk 2
r c n
JKG   xij.
r 1 j 1k 1

Atau
r c n
T...2
JKT     xijk 
2

i  1 j  1 k 1 rcn
r

T 2
i ..
T...2
JKB  i 1

cn rcn
c

T
j 1
2
. j.
T...2
JKK  
rn rcn
r c r c

 T
i 1 j 1
2
ij. T 2
i .. T j 1
2
. j.
T...2
JK ( BK )    i 1

n cn rn rcn
JKG  JKT  JKB  JKK  JK ( BK )

TABEL ANAVA
Sumber Jumlah Derajat Kuadrat F hitung
Keragaman Kuadrat Bebas Tengah
Mean Baris JKB r–1 s12 
JKB s12
r 1 F1 
s42
Mean Kolom JKK c–1 s 22 
JKK s22
c 1 F2 
s42
Interaksi JK(BK) (r-1)(c-1) JK ( BK ) s32
s32  F3  2
(r  1)(c  1) s4

Galat JKG rc(n-1) JKG


s42 
rc (n  1)
Total JKT rcn -1
Contoh:
Data berikut adalah nilai akhir yang dicapai 5 mahasiswa dalam matakuliah Matematika
Dasar, Biologi Umum, Fisika Dasar, dan Kimia Dasar yang diberikan di pada semester
pertama di Fakultas MIPA.

Matakuliah
Jalur
Fisika Biologi Kimia
Matematika
Dasar Umum Dasar
68 57 73 61
83 94 91 86
SMPTN 72 81 63 59
55 73 77 66
92 68 75 87
73 67 89 76
64 54 89 87
SMPT 65 65 90 98
94 87 85 89
86 98 87 99

Gunakan taraf nyata 0,05 untuk menguji hipotesis bahwa:


a) Kedua Jalur Ujian Masuk PT tidak memberikan perbedaan
b) Keempat matakuliah tidak menunjukkan perbedaan
c) Jalur Ujian masuk dan matakuliah tidak berinteraksi
Jawab:
Hipotesis yang diuji dari soal di atas adalah:
1. Ho : Tidak ada perbedaan kemampuan mahasiswa antara jalur UMPTN dan
UMPT
2. Ho : Tidak ada perbedaan kemampuan mahasiswa dalam keempat matakuliah
3. Ho : Tidak ada interaksi antara Jalur Ujian masuk dengan matakuliah
Dari data yang ada dapat dihitung hasil sebagai berikut:
Matakuliah
Jalur Fisika Biologi Kimia
Matematika Dasar Umum Dasar
68 57 73 61
83 94 91 86
SMPTN 72 81 63 59
55 73 77 66
92 68 75 87
JMLSEL 370 373 379 359 1481
Jml
KDRT 28186 28599 29133 26523 112441
73 67 89 76
64 54 89 87
SMPT 65 65 90 98
94 87 85 89
86 98 87 99
JML SEL 382 371 440 449 1642
Jml
KDRT 29882 28803 38736 40671 138092
JMLKOL 752 744 819 808 3123

Karena r = 2, c = 4 dan n = 5, maka


3123
JKT  (112441  138092)   250454,925
(2)( 4)(5)

Latihan:
Tiga galur tikus di bawah 2 kondisi lingkungan yang berbeda dengan mengukur
unjuk-kerjanya dalam suatu tes lorong-lorong yang rumit. Skor kesalahan bagi 48
tikus yang dicobakan adalah sebagai berikut:
Lingkungan Galur
Cerdik Campuran Dungu
Bebas 28 12 33 83 101 94
22 23 36 14 33 56
25 10 41 76 122 83
36 86 22 58 35 23
Terbatas 72 32 60 89 136 120
48 93 35 126 38 153
25 31 83 110 64 128
91 19 99 118 87 140

Gunakan taraf nyata 0,01 untuk menguji:


a. Tidak ada beda skor kesalahan yang diakibatkan berbedanya lingkungan
b. Tidak ada beda skor kesalahan untuk ketiga galur
c. Lingkungan dan galur tikus tidak berinteraksi

Anda mungkin juga menyukai