Anda di halaman 1dari 22

Fungsi Vektor

Jika sembarang nilai skalar t dikaitkan dengan suatu vektor A ,


maka A bisa dinyatakan sebagai fungsi vektor dari t atau A (t) ,
yaitu suatu vektor yang komponen -komponennya merupakan
fungsi dari nilai skalar t. Dalam R 2, fungsi vektor biasa ditulis
dengan :

Sedangkan dalam R 3, fungsi vektor ditulis dengan :

1
Fungsi Vektor (lanjutan)
Konsep fungsi vektor ini bisa diperluas , jika sembarang titik
(x,y,z) di R 3 dikaitkan dengan suatu vektor A , maka A bisa
dinyatakan dalam bentuk fungsi vektor sebagai berikut :

2
Turunan Biasa (lanjutan)

Turunan Biasa
Definisi :
A (t) adalah sebuah fungsi vektor yang bergantung pada sebuah
variabel t. Jika liminya ada, didefinisikan turunan dari A (t) ,
sebagai berikut :

Jika fungsi vektor 𝐀 𝑡 = A 1 𝐢 + A 2 𝐣 + A 3 𝐤 dengan fungsi


skalar A 1 𝑡 , A 2 𝑡 , dan A 3 𝑡 dapat diferensialkan terhadap
variabel t, maka A (t) mempunyai turunan variabel terhadap t
yang dirumuskan sebagai berikut :

3
Sifat -sifat turunan biasa fungsi vektor :
Jika A , B , dan C adalah fungsi -fungsi vektor dari sebuah
skalar t yang diferensiabel dan  sebuah fungsi skalar dari t
yang diferensiabel , maka sifat-sifat turunan biasa fungsi vektor
adalah sebagai berikut :

4
Turunan Biasa (lanjutan)

Turunan Biasa (lanjutan)

5
Turunan Biasa (lanjutan)

Bukti :

(i)

6
Turunan Biasa (lanjutan)

Turunan Biasa (lanjutan)


(ii )

Pembuktian sifat (iii), (iv), (v), dan (vi ) dijadikan untuk


latihan !

7
Turunan Biasa (lanjutan)

Contoh :
Jika 𝐀 = 𝑡 2 + 2𝑡 𝐢 + 2𝑡𝐣 + 𝑡 3 𝐤 dan 𝐀 = 𝑡 2 + 2𝑡 𝐢 + 2𝑡𝐣 +
𝑑
𝑡 3 𝐤 . Tentukan 𝐀. 𝐁 di t = 0.
𝑑𝑡
Penyelesaian :
Cara 1

8
Turunan Biasa (lanjutan)

Turunan Biasa (lanjutan)

pada saat t = 0, maka :

9
Turunan Biasa (lanjutan)

Cara 2 (menggunakan sifat turunan)

pada saat t = 0, maka :

Turunan Parsial
Turunan parsial untuk fungsi vektor dua variabel atau lebih,
prinsipnya sama dengan definisi turunan fungsi vektor satu
variabel, dimana semua variabel dianggap konstan, kecuali
satu, yaitu variabel terhadap apa fungsi vektor itu diturunkan.

Misalkan A adalah sebuah fungsi vektor yang tergantung


kepada variabel skalar x, y, dan z, maka dapat ditulis sebagai

10
Turunan Biasa (lanjutan)
A = A(x,y,z). Ketiga turunan parsialnya didefinisikan sebagai
berikut:

11
Turunan Parsial (lanjutan)

adalah masing -masing turunan parsial dari A terhadap x, y,


dan z, jika limitnya ada.

12
Turunan Parsial (lanjutan)

Turunan Parsial (lanjutan)


Jika fungsi vektor 𝐀 𝑥, 𝑦, 𝑧 = A 1 𝑥, 𝑦, 𝑧 𝐢 + A 2 𝑥, 𝑦, 𝑧 𝐣 +
A 3 𝑥, 𝑦, 𝑧 𝐤 dengan fungsi skalar A 1 𝑥, 𝑦, 𝑧 , A 2 𝑥, 𝑦, 𝑧 , dan
A 3 𝑥, 𝑦, 𝑧 mempunyai turunan parsial terhadap variabel x, y,
dan z, maka juga mempunyai turunan variabel terhadap x, y,
dan z yang dirumuskan sebagai berikut :

13
Turunan Parsial (lanjutan)

Sifat -sifat turunan parsial fungsi vektor :


Jika A dan B adalah fungsi -fungsi vektor dan  adalah fungsi
skalar x, y, dan z yang diferensiabel terhadap ketiga variabel
tersebut, maka berlaku :

14
Turunan Parsial (lanjutan)

Turunan Parsial (lanjutan)


Bukti :

(i)

15
Turunan Parsial (lanjutan)

(ii )

Pembuktian sifat (iii), (iv), dan (v) dijadikan untuk latihan !

16
Turunan Parsial (lanjutan)

Turunan Parsial (lanjutan)


Aturan Rantai
Jika fungsi vektor 𝐅 = 𝐅 𝑥, 𝑦, 𝑧 terdiferensial terhadap
variabel x, y, dan z, dimana 𝑥 = 𝑥 𝑠, 𝑡, 𝑢 , 𝑦 = 𝑦 𝑠, 𝑡, 𝑢 ,
dan 𝑧 = 𝑧 𝑠, 𝑡, 𝑢 adalah fungsi skalar yang terdiferensial
terhadap variabel s, t, dan u, maka bentuk fungsi tersusun F
dapat ditulis seperti berikut :

17
Turunan Parsial (lanjutan)

Turunan parsial F terhadap variabel s, t, dan u dapat diberikan


sebagai berikut :

18
Turunan Parsial (lanjutan)

Turunan Parsial (lanjutan)


Contoh :
𝜕𝐅 𝜕𝐅 𝜕𝐅
1. Jika 𝐅 = 𝑥𝑦 𝑧 2 𝐢 + 𝑦𝑧 2 𝐣 + 2𝑥𝑦 2 𝐤 , tentukan , , dan .
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
Penyelesaian

19
Turunan Parsial (lanjutan)

2. Jika 𝐳 = 3𝑥 2 𝐢 − 𝑦 2 𝐣 dengan 𝑥 = 2𝑠 + 7𝑡 dan 𝑦 = 5𝑠𝑡 ,


tentukan 𝜕𝑧 dan nyatakan dalam bentuk s dan t.
𝜕𝑡
Penyelesaian :

20
Turunan Parsial (lanjutan)

Latihan
1. Carilah kecepatan dan percepatan sebuah partikel yang
bergerak sepanjang kurva 𝑥 = 2 sin 3𝑡 , 𝑦 = 2 cos 3𝑡 ,
𝑧 = 8𝑡 pada saat t > 0.
2. Jika 𝐀 = 5𝑡 2 𝐢 + 𝑡𝐣 − 𝑡 3 𝐤 dan 𝐁 = sin 𝑡 𝐢 − cos 𝑡 𝐣, carilah
𝑑
𝐀. 𝐁 .
𝑑𝑡
2
3. Jika 𝐅 = sin 𝑥𝑦 2 𝑧 𝐢 + 2𝑦𝑧𝐣 + 𝑧 3 𝐤 , tentukanlah 𝜕 𝐅2 .
𝜕𝑥
4. Jika 𝐀 = 𝑥 2 𝑦𝑧𝐢 − 2𝑥𝑧 3 𝐣 + 𝑥𝑧 2 𝐤 dan 𝐁 = 2𝑧𝐢 + 𝑦𝐣 + 𝑥 2 𝐤 ,
𝜕2
carilah 𝐀 × 𝐁 di titik (1,0,– 2).
𝜕𝑥𝜕𝑦

21
22

Anda mungkin juga menyukai