Anda di halaman 1dari 29

Mata Kuliah

Anatomi Fisiologi

Anatomi Fisiologi
Sistem Pernafasan
(Respirasi)
“ Part 1 Anatomi”

Dwi Dianita Irawan, S.Keb., Bd., M.Keb

Program Studi D3 Kebidanan (Semester I)


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Lamongan
2020
Bahan Kajian :
01. Tujuan Pembelajaran Sistem Pernafasan

02. Definisi Sistem Pernafasan

03. Anatomi Sistem Pernafasan Atas

04. Anatomi Sistem Pernafasan Bawah


1.
Tujuan
Pembelajaran
Sistem
Pernafasan
1. Tujuan Pembelajaran Sistem Pernafasan /Respirasi

Hubungan Sistem Pernafasan


dengan Pelayanan Kebidanan
???
Pelayanan Kebidanan

Ibu Hamil
• Sesak nafas selama hamil
Bayi Baru Lahir
• Asfiksia

Ibu Bersalin Balita dan Anak


• Sesak nafas karena anemia, • Infeksi saluran pernafasan akut
preeklamsia dll • Obstruksi paru
• Tuberkulosis
• Pneumonia

Fisiologi Patofisiologi
REFERENSI
JURNAL
2.
Definisi
Sistem
Pernafasan
2. Definisi Sistem Pernafasan

Sistem Pernafasan/ Respirasi


adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas
(Brunner’s, 2008)

Sistem Pernafasan/ Respirasi


Suatu mekanisme pertukaran gas oksigen (O2) yang dibutuhkan tubuh untuk
metabolisme sel dengan karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari
metabolisme tubuh (Syaifuddin, 2012)

RESPIRASI  Mekanisme pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam tubuh


Fungsi Sistem Pernafasan

Utama Sekunder

Pertukaran Gas  Regulasi PH


O2 dan CO2  Pengandalian suhu
 Eliminasi air
 Fungsi bicara
Istilah Dalam Sistem Pernafasan
Ventilasi
Pergerakan udara masuk dan keluar paru

Ekspirasi
Menghembuskan nafas

Inspirasi
Menghirup nafas

Respirasi Eksternal
Pertukaran gas yang terjadi antara paru-paru dan darah. Darah
mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida

Respirasi Internal
Pertukaran gas yang terjadi antara darah dan sel jaringan.
Darah melepaskan oksigen dan mengikat karbondioksida
Organ Pernafasan / Respirasi
Organ-organ Pernafasan Manusia

Hidung Traktus Respiratory Superior


• Proteksi
Faring • Humidifikasi
• Filtrasi
Laring
Epiglotis

Trakea
Bronkus
• Filtrasi
• Tranmisi udara Bronkiulus
• Pertukaran udara
Alveolus
Traktus Respiratory Inferior
2.
Anatomi
Sistem
Pernafasan
Atas
A. Hidung
Hidung atau nasal merupakan saluran udara yang pertama
(Syaifuddin, 2006)

Mempunyai dua lubang (kavum nasi), dipisahkan Bagian depan terdapat (cuping hidung) nares
oleh sekat hidung (septum nasi) anterior dan di belakang Berhubungan dengan
bagian atas faring (nasofaring)

Nasal Vestibule  ruangan di rongga hidung


yang terlapisi jaringan epitel dan memiliki bulu

Concha  ruangan setelah vestibule (Rongga)


1. Superior Nasal Concha
2. Middle Nasal Concha
3. Inferior Nasal Concha

Dalam rongga terdapat lekukan  Meatus


Fungsi Hidung

1 2 3 4 5

Saluran Udara Penyaringan Penghangat dan Penerima Bau Pembunuh


Pernafasan (Filtrasi) Pelembab Kuman

Tempat masuknya udara Filtrasi terhadap debu Menyesuaikan udara luar Bau yang di tangkap akan membunuh kuman-kuman
(oksigen dan oleh bulu dan mukosa ke suhu dan kelembapan mengaktifkan rangsangan yang masuk, bersama-
karbondioksida) (Prepritasi Turbulen) dalam paru oleh conchae bau di saraf yang terdapat sama udara pernapasan
di conchae oleh leukosit yang
terdapat dalam selaput
lendir (mukosa)
B. Faring
• Click icon to add picture Faring  Faring merupakan
tempat persimpangan
antara jalan nafas dan jalan
makanan, panjang rata-rata
13 cm

Batas letak Faring :


• Depan  berhubungan dengan rongga mulut
• Atas  berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang yang bernama koana
• Bawah  terdapat dua lubang, ke depan lubang
laring dan ke belakang lubang esofagus.
Pembagian Faring

1. Nasofaring (Setinggi Hidung)


Saluran yang menghubungkan antara tuba eustachius dan tuba auditory
 Tuba Eustachii  bermuara pada nasofaring berfungsi menyeimbangkan
tekanan udara pada kedua sisi membran timpani
 Tuba Auditory  menghubungkan nasofaring dengan telinga bagian tengah

2. Orofaring (Setinggi Mulut)


Nasofaring Orofaring terletak di belakang rongga mulut dan permukaan belakang lidah.
Dasar atau pangkal lidah berasal dari dinding anterior orofaring.
Orofaring Orofaring ini memiliki fungsi pada sistem pernapasan dan sistem pencernaan.

Laringofarin
g
3. Laringofaring (Setinggi Laring)
Laringofaring merupakan posisi terendah dari farings.
Udara melalui bagian anterior ke dalam larings dan makanan lewat posterior ke
dalam esophagus melalui epiglottis yang fleksibel.
C. Laring dan Epiglotis

Laring  pangkal tenggorokan berupa


saluran udara, mempunyai fungsi untuk
pembentukan suara.
Bagian ini dapat ditutup oleh epiglotis
(katup), Yang terdiri dari tulang-tulang
rawan yang berfungsi menutupi laring
pada Saat menelan makanan.

Laring terdiri dari 5 tulang rawan :


1. Kartilago tiroid (1 buah)
2. Kartilago ariteanoid (2 buah)
3. Kartilago krikoid (1 buah)
4. Kartilago epiglotis (1 buah)
3.
Anatomi
Sistem
Pernafasan
Bawah
A. Trakea

Trakea  batang tenggorokan lanjutan dari laring, tersusun oleh 16-20


cincin tulang rawan, panjang trakea 9-11 cm

Trakea berjalan dari ujung cartilago croicodea kebawah dan kebelanag


manubrium sterni sampai ketinggian angulus sterni

Dinding trakea  tersusun atas sel epitel bersilia


yang menghasilkan lendir

Silia  bergerak dan menggerakan


Lendir  untuk penyaringan lanjutan
mukus sehingga naik ke faring yang
udara yang masuk, menjerat partikel
dapat ditelan atau dikeluarkan melalui
debu dll
rongga mulut.
B. Paru – Paru
Paru-paru dibungkus oleh selaput Paru-paru  berada di rongga thorax, ujung
yang bernama pleura atas (apex) ada di tulang clavicula dan
dasarnya (basis) berada di diafragma

Pleura Viceral Pleura Parietal Paru-paru kanan dan kiri dipisahkan ruang
 langsung  melapisi yang disebut  Mediastinum (berisi jantung,
membungkus rongga dada aorta, vena cava, esofagus)
paru-paru sebelah luar
Otot yang menempel pada rangka dada
berfungsi sebagai otot pernafasan :
Pada keadaan normal, kavum pleura  Interkostalis eksterrnus (antar iga luar)
hampa  paru-paru dapat yang mengangkat masing-masing iga.
mengembang mengempis  Sternokleidomastoid yang mengangkat
sternum
 Skalenus yang mengangkat 2 iga teratas
Kavum pleura terdapat cairan  Interkostalis internus (antar iga dalam)
(eksudat)  melumasi permukaanya yang menurunkan iga-iga
(pleura), menghindarkan gesekan  Rectus abdominalis yang menarik iga ke
antara paru-paru dan dinding dada bawah sekaligus membuat isi perut
saat bernapas mendorong diafragma ke atas
 Otot dalam diafragma yang dapat
menurunkan diafragma
Anatomi Paru-paru

Paru-paru berjumlah dua buah dengan bentuk kerucut dan terletak di rongga thoraks

Paru –paru Kanan Pulmo Paru –paru Kiri


(Pulmo Dextra) (PulmoSinitra)

3 Lobus : Lobus 2 Lobus :


1. Lobus dekstra superior 1. Lobus sinistra superior
2. Lobus dekstra media 2. Lobus sinistra inferior
3. Lobus dekstra inferior

10 Segmen : Segmen 10 Segmen :


1. 5 segmen dekstra superior 1. 5 segmen sinistra superior
2. 2 segmen dekstra media 2. 5 segmen sinistra inferior
3. 3 segmen dekstra inferior
Lobulus
Pulmo Sinistra

Pulmo Dextra
Pulmo Sinistra

Pulmo Dextra
C. Bronkus dan Bronkiolus
Percabangan pertama dari saluran nafas dimulai dari trakea yang
bercabang menjadi  Bronkus

Bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan  menjaga


paru-paru tidak kolaps

Jumlah Bronkus = jumlah lobus paru-paru dextra dan sinistra

Trakea Bronkus Primer Bronkus Sekunder

Alveolus Bronkiolus Bronkus Tersier


D. Alveolus

Alveoli  tempat pertukaran oksigen dan karbondioksidadari pembuluh


darah kapiler dan udara

Alveolus mengakibatkan struktur paru-paru seperti kkasur busa yang


memiliki rongga-rongga atau kantung udara kecil

Terdapat ± 600 juta alveoli di paru-paru manusia dengan


rata-rata 0,2 milimeter
REFERENSI

• Gerard Tortora, 2014, Principles of Anatomy and Physiology

• Morre Keith L. and Agur Anne M.R. 2002, ANATOMI KLINIS DASAR, Jakarta.

Hipokrates

• Lippincott Williams and Wilkins, 2010, ATLAS ANATOMI, Jakarta, Penerbit Erlangga

• Coad Jane and Dunstall Melvyn, ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK BIDAN. Jakarta.

Buku Kedokteran EGC


Thanks !

Anda mungkin juga menyukai