Anda di halaman 1dari 34

ANATOMI

DAN
FISIOLOGI
SISTEM
RESPIRASI
KELOMPOK 1

1. 17310009 Afwan Hafizi


2. 18310010 Amelia Valentine
3. 18310914 Aprellia Irianti
4. 18310016 Aulina Putri Damayanti
5. 18310017 Aurellia Poetri Azenti
6. 18310036 Doni Rahman Nurdiana
7. 18310045 Fauzurrahman Al Amin
8. 18310050 Firly Windiyani
9. 18310054 Hasnainia Rizkia
10.18310061 Indriyani Agustin
Merupakan : Sistem yang memiliki fungsi
utama memperoleh oksigen dari atmosfer
untuk digunakan oleh sel tubuh dan
mengeluarkan karbondioksida yang
diproduksi oleh sel.

• Fungsi Sistem Respirasi


Definisi 1. Mengambil oksigen yang kemudian
Sistem dibawa oleh darah keseluruh tubuh
(sel-selnya) untuk mengadakan
Respiras metabolisme

i 2. Mengeluarkan karbon dioksida


yang terjadi sebagai sisa dari
metabolisme, kemudian dibawa
oleh darah ke paru-paru untuk
dibuang
3. Non Respiratorik
Struktur Sistem Respirasi

1. Struktur Utama
a. Saluran Pernapasan Atas,
b. Saluran Pernapasan Bawah
c. Paru
2. Struktur Pelengkap
a. Otot Pernapasan,
b. Pleura
Saluran Pernapasan Secara Anatomi

Saluran Pernapasan Atas


• hidung,
• sinus paranasal,
• nasal cavity,
• faring,
• laring
Saluran Pernapasan Secara Anatomi

Saluran Pernapasan
Bawah
 Trachea

 Bronchus

 Bronchiolus

 Alveoli
Saluran
Pernapasan
Secara
Fungsional
1. Zona
Saluran Konduks
Pernapasan
secara i
Fungsional Zona konduksi
berperan sebagai
saluran tempat
Zona konduksi lewatnya udara
terdiri dari pernapasan, serta Proses
hidung, faring, membersihkan, pembentukan
trakea, bronkus, melembabkan suara.
serta bronkioli dan
menyamakan
terminalis. suhu udara
pernapasan
dengan suhu
tubuh.
Saluran Pernapasan
secara Fungsional

2. Zona
Respiratorik
Terdiri dari Pertukaran gas
bronkiolus antara udara dan
respiratorius dan darah terjadi
alveoli. dalam alveoli..
Rongga
Hidung

Rongga hidung dimulai dari vestibulum yakni pada


bagian anterior ke bagian posterior yang
berbatasan degan nasofaring

Rongga hidung terbagi atas dua bagian yakni secara


longitudinal oleh septum hidung dan secara
tranversal konka superior, medialis, dan inferior
Vestibulum yang dilapisi oleh sel
submukosa sebagai proteksi

Rambut di Dalam rongga hidung


yang berperan sebagai penapis
udara
Rongg
a
Hidun Struktur konka yang berfungsi
sebagai proteksi terhadap udara
g luar karena strukturnya
berlapis

Sel silila yang berperan


melemparkan benda asing ke luar
dalam usaha untuk membersihkan
jalan napas
Fungsi
Rongga
Hidung
dalam
Respirasi
Fungsi Preventif
• Bulu Hidung sebagai penyaring debu
• Silia yang menyaring partikel benda asing, ditangkap
di konka superior, hanya udara berpartikel 4-6 mikron
yang bisa masuk ke bawah
Fungsi Lubrikasi
• Jalan napas menjadi tidak kering karena lubrikasi dari
kelenjar submukosa dan sel goblet
Fungsi Pemanas dan Pendingin Udara
• Karena kaya nya vaskularisasi di dalam rongga hidung,
yang berfungsi sebagai konduksi dari panas, dan
adanya perputaran udara inspirasi dan ekspirasi
FARIN
G
• Bagian belakang dari rongga
hidung dan rongga mulut
• Terdiri dari Nasofaring
(bagian yang berbatasan
dengan rongga hidung),
Orofaring (bagian yang
berbatasan dengan rongga
mulut) dan Laringofaring
(bagian yang berbatasan
dengan laring)
• Bagian dimana pemisahan
antara makanan dan udara
terjadi
Farin
g
FUNG
SI Permukaan nasofaring ditutupi oleh
epitel kolumnar berlapis semu. Ini
FARIN adalah epitel yang sama yang
ditemukan di rongga hidung dan
G mekanisme sekresi lendir yang sama
dari sel goblet di epitel untuk
menyaring, menghangatkan, dan
melembabkan udara yang dihirup
terjadi di sini
Fungsi utamanya sebagai alat
suara

Dalam saluran pernapasan sebagai jalan udara

LARI
NG Dibawah tulang krikoid biasanya dilakukan tindakan
trakeostomi yang bertujuan untuk mengurangi dead
space dan mempermudah penghisapan sekresi
LARY
NX
Lapisan mukosa bersilia laring
bermanfaat untuk
menghilangkan partikel asing
dan untuk menghangatkan dan
melembabkan udara yang
dihirup

Fungsi
Laring Pada saat makan, bagian
belakang lidah yang bergabung
ke puncak laring, mendorong
ke atas, memaksa epiglotis
untuk menutupi glotis,
mencegah makanan atau
benda asing masuk laring
TRACH
EA
• Cincin tulang rawan yang tidak lengkap
(berbentuk U)
• Panjangnya 10-20 cm
• Dibentuk oleh 20 lapis kartilago yang berbentuk
huruf C dan berakhir ketika bercabang dua
karina
• Bagian yang tidak berkatilago disebut Trakea
membranosa, berada di posterior
• Pada ketinggian vertebra torakalis 4, trakea
bercabang dua di karina menjadi bronkus utama
kanan dan kiri
• Di atas tempat masuknya bronkus utama, kedua
kartilago bertemu membentuk cincin sempurna,
tidak hanya C, melainkan O
BRONK
US
• Percabangan dari trakea sebelum masuk
ke mediatinum disebut bifurkasi dan sudut
tajam yang dibentuk oleh percabangan ini
disebut karina
• Karina membentuk sudut 20-30 derajat
pada bronkus kiri dan 45-55 derajat pada
bronkus kanan
• Bronkus utama kanan mempunyai 3
percabangan yakni siperior, medialis, dan
inferior
• Bronkus utama kiri mempunyai 2
percabangan yaitu bronkus lobaris
superior dan inferior
• Bronkus segmental merupakan
percabangan dari bronkus lobaris
Sifat anatomik bronkus

• Dibentuk dan ditopang oleh


cincin kartilago
• Dilapisi oleh epiteL kolumnar
bersilia
BRONK • Mengandung otot polos
US • Mendapat vaskularisasi dari
aretri bronkialis
• Diameter lebih dari 2 mm
• Tidak ada alveoli di
dindingnya
BRONK
US
• Bronkus bukan merupakan
pipa yang kaku,
• merupakan berupa saluran
dari otot dengan inervasi
vagal yangn dapat
membuatnya berdilatasi
dan berkontraksi sebagai
respon thdp rangsangan
neurohumoral dan kimia
Saluran napas yang tidak
berkartilago

Pada saat paru kolaps, bronkus


besar masih tetap paten,
sedangkan bronkus kecil,
bronkiolus, dan alveolus ikut
kolaps.
Bronkiolu
s Bronkiolus paling ujung (distal)
disebut terminalis

3-5 bronkiolus terminalis


membentuk asinus
Bronkiolu
s

Secara fungsional,
bronkiolus dibagi 2
bagian

Bronkiolus Respiratorius,
Bronkiolus non
dimana terjadi
respiratorius, dimana
pertukaran gas, bersama
tidak terdapat pertukaran
dengan duktus
gas
alveolaris dan sakus
alveolaris
PARU-
PARU
• Paru kanan terdiri atas 3 lobus
dan 10 segmen
• Paru kiri terdiri atas 2 lobus
dan 8 segmen
ALVEOL
US
• Terdapat lebih dari 300 juta gelembung
alveoli dengan diameter 0,3 mm.
• Struktur gelembung ini cenderung tidak
stabil
• Adanya tegangan muka cairan yang
melapisi alveoli menyebabkan gelembung
cenderung menjadi kolaps
• Namun berkat adanya surfaktan yang
menurunkan tegangan muka cairan di
dinding alveoli menyebabkn gelembungn
tsb tidak mudah kolaps, tetapi
mengembang dan stabil
Terdiri atas otot skelet

Otot inspirasi terdiri atas otot


inspirasi utama maupun tambahan.
Otot-Otot
Pernapasan Otot inspirasi utama merupakan otot
yang berkontraksi untuk melakukan
inspirasi sewaktu bernapas tenang
Otot-Otot
Pernapasan

• Otot Inspirasi Utama


1. Otot
interkostali
s interna
2. Otot
Diafragma
• Otot Inspirasi
Tambahan
(Otot Bantu Napas)
1. Otot
skalenus
2. Otot
sternocleidoma
stoideus
Saat napas biasa, ekspirasi
Otot-Otot Pernapasan tidak memerlukan kegiatan
otot, cukup daya elastisitas
paru (rekoil)

Diperlukan active
breathinng jika serangan
asma, berbicara, menyanyi,
batuk, bersin, mengejan

• Muskulus
interkostalis interna
Otot • Muskulus oblikus
Ekspirasi
eksterna
Tambaha • Muskulus rektus
n
abdomini
Diafragm
a • Suatu septum berupa
jaringan
muskulotendineus yang
memisahkan rongga
toraks dengan rongga
abdomen
• Dasar dari rongga
toraks
• Diagfragma merupakan
otot yang paling utama
untuk bernapas,
merupakan lembaran-
lembaran otot tipis yang
bersinergi atau melekat
pada iga terbawah dan
dipersyarafi nervus
freknikus yang berasal
dari segmen 3, 4 dan 5.
Pleura

• Pleura dibentuk oleh jaringan yang


berasal dari mesodermal
• Dibedakan menjadi 2 yaitu
• 1. Pleura Viseralis yang melapisi
paru
• 2. Pleura Parietalis yang melapisi
dinding hemitoraks
• Diantara pleura terdapat rongga pleura.
Pada keadaan normal berisi caira
pleura dalam jumlah sedikit (0,1 – 0,2
ml/KgBB), yang berfungsi untuk
memisahkan kedua pleura supaya tidak
lengket.
VASKULARISASI

• Sistem Pembuluh darah


terdiri atas 2 bagian :
• Arteri Pulmonalis yang
keluar dari ventrikel
kanan, berfungsi dalam
sistem respirasi.
• Arteri Bronkialis,
berperan dalam
menyediakan
bahan makanan
yang dibutuhkan
paru.
Referensi
 Sobbota. 2010. Sobotta Atlas Anatomi Manusia.
Edisi 21. EEG Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
 Dorland W. A. Newman. 1996. In Rima M.
Harjono, dkk : Kamus Kedokteran Dorland. Edisi
26, Jakarta : EGC. h. 1727.
 Guyton & Hall. 1997. Ventilasi Paru. Dalam :
Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta :
EGC. hal. 597 – 612.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai