1
Nama Kelompok:
Acih 1111180083
Alif Niamal Aulia 1111180223
Bifadlika Satrio 1111180103
Gofar Rohman Santoso 1111180572
Nada Elvina Dwi Artanti 1111180003
Siti Nur Aisah 1111180173
Tsania el Untsa Fitria Rahma 1111180233
Jurusan Hukum
Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa
2
Pendahuluan
Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Pengertian kode etik lainnya adalah suatu
Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
aturan yang tertulis, secara sistematik
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang
dengan sengaja di buat, berdasarkan
Jabatan Notaris (selanjutnya disebut UUJNP),
prinsip-prinsip moral yang ada serta ketika
Notaris didefinisikan sebagai pejabat umum yang
berwenang untuk membuat akta otentik dan memiliki
dibutuhkan bisa di fungsikan sebagai alat
kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam yang dapat digunakan menghakimi berbagai
Undang-Undang ini atau berdasarkan Undang- macam dari tindakan yang pada umumnya
Undang lainnya . dinilai menyimpang dari kode etik yang ada.
4
Pasal 73 ayat (1) huruf f UU Jabatan Notaris, berbunyi:
“Majelis Pengawas Wilayah berwenang: Mengusulkan pemberian sanksi terhadap Notaris kepada Majelis Pengfawas Pusat berupa pemberhentian sementara 3
(tiga) bulan sampai dengan 6 bulan.”
Dalam hal ini Kode Etik Notaris, secara materil selain diatur dalam bentuk tertulis juga dalam bentuk tidak tertulis atau disebut dengan sense of ethics yaitu
nilai nilai kepantasan, kepatutan, kesusilaan yang bersumber dari kesadaran hukum masyarakat Indonesia. Norma perbuatan yang tidak tercela dan
penghormatan terhadap martabat notaris, yeng bersifat abstrak perlu dijabarkan secara konkrit dalam bentuk nilai nilai yang hidup dalam masyarakat
maupun nilai nilai global yang disepakati melalui konvensi konvensi internasional atau hukum internasional yang mengikat Indonesia
Bagaimana Analisa Tindakan Hukum yang sesuai
dengan Kode Etik Notaris?
Dalam menjalankan jabatannya, Notaris berkewajiban bertindak jujur,
saksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga kepentingan pihak
yang terkait dalam perbuatan hukum. Sebagai seorang Notaris
terdapat larangan-larangan yaitu sebagai berikut:
6
PENUTUP
KESIMPULAN SARAN
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk
Setelah kelompok kami melakukan diskusi untuk makalah yang
membuat akta otentik dan kewenangan lainnya
berjudul etika profesi notaris, kami dapat memberikan saran agar
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No.30
para notaris di Indonesia dapat mematuhi Kode Etik Notaris yang
Tahun 2004. Notaris berhimpun dalam satu wadah
berlaku agar pekerjaannya dilakukan berdasarkan kewajiban dan
Organisasi Notaris. Organisasi Notaris menetapkan
memenuhi semua persyaratan yang berkaitan dengan
dan menegakkan Kode Etik Notaris. Kode Etik Notaris
pelaksanaan tugas jabatan Notaris.
tersebut juga menjaga agar seorang notaris tidak
melakukan perbuatan yang bertentangan dengan
norma agama, norma, kesusilaan, dan norma adat.
Serta tidak melakukan perbuatan yang merendahkan
kehormatan dan
(Komalasari, 2014: 3) martabat misalnya berjudi, mabuk,
menyalahgunakan narkoba, dan berzina.Organisasi
Notaris memiliki buku daftar anggota dan salinannya
disampaikan kepada Menteri dan Majelis Pengawas
7