II

HUKUM
Termodinamika
 Review
● Hukum I Termodinamika

Q = W + ∆U

∆U = Q – W

● Hukum Kekekalan Energi

“Tidak ada energi yang tiba-tiba
muncul atau hilang “
 Hukum II Termodinamika
Rudolf Clausius

Kalor dari air

Pindah ke es batu

Karena
“Tidak mungkin Tair > T es Keadaan setimbang
Air panas
Mengalirkan kalor Qair  Es dengan suhu yang
dari benda bersuhu lebih rendah
Rendah ke benda
Bersuhu tinggi
Tanpa adanya Qtangan  es
Bantuan dari luar”
Hukum II Termodinamika
W
Kelvin-Planck

“Tidak mungkin sebuah Q in W

mesin kalor dengan efisiensi MK
100%” Th Tc
Q out Q
Ex: Mesin motor, mesin
mobil, mesin pesawat
terbang dll
 MESIN KALOR/PANAS
Mesin yang mengubah kalor dari suatu Hukum Termodinamika II
sumber kalor (reservoir panas) menjadi
usaha dan sebagian lainnya dibuang ke W = Qh – Qc
lingkungan (reservoir dingin). Qh = W + Qc

Efisiensi Mesin Panas

W
 x100%
Qh
Qh  Qc
Siklus Tertutup  ∆U = 0  Q = W  x100%
Qh
 Qc 
  1   x100%
 Qh 
Mesin Panas Carnot
Mesin panas yang efisiensinya mendekati Hukum Termodinamika II
100% atau mesin ideal.
W = Qh – Qc
Siklus Carnot Pemuaian
Qh = W + Qc

Isotermik

Qh
Th Pemuaian
Efisiensi Mesin Panas
Adiabatik  Qc 
 Tc    1   x100%
  1   x100%
Tc  Th   Qh 
Qc Pemampatan
Isotermik W Tc
 1
Qh Th
Qc Tc
 Pemampatan
Qh Th Adiabatik
MESIN DINGIN/PENDINGIN
(REFRIGERATOR)
Mesin yang menggunakan usaha untuk
membuang kalor dari lingkungan dalam
Hukum Termodinamika II
(reservoir dingin) ke lingkungan luar
(reservoir panas). W = Qh – Qc
Qh = W + Qc
 Koefisien performansi mesin pendingin

Mesin Pendingin Mesin Pemanas

Qc Qh
COP  COP 
W W
Qh  W Qc  W
COP  COP 
W W
Qh Qc
COP  1 COP  1
W W
Mesin Dingin Carnot
Mesin yang bekerja berkebalikan dengan Hukum Termodinamika II
mesin panas Carnot, yang koefisien
performansinya besar. W = Qh – Qc
Qh = W + Qc

Qh
Th
Koefisien performansi mesin pendingin
Qc Tc
Mesin Pendingin Mesin Pemanas
Qc Qh
COP  COP 
W W
Tc Th
Qc Tc COP  COP 
 Th  Tc Tc  Th
Qh Th 1 1
COP   1 COP 
 
ENTROPI
 ENTROPI
● Ketidak teraturan dari sesuatu. Dalam sistem tertutup peningkatan entropi diikuti oleh penurunan jumlah
energi. Makin tinggi entropi, makin tinggi ketidakteraturannya

Kalor dari air

Pindah ke es batu

Karena
Tair > T es Keadaan setimbang
Air panas
Qair  Es dengan suhu yang
lebih rendah

S1 < S2
 Entropi pada temperatur
konstan
Q
S 
T

Contoh:
S  S air  S es
 Qair Qes
S  
T T
 1 1 
S  Q   
T
 2 1  T T2  T1

S  0

S semesta  S sistem  S lingkungan

S semesta  0
Thanks !