INOVASI PENDIDIKAN DI PERGURUAN

TINGGI

Tugas Mata Kuliah:

INOVASI PENDIDIKAN
Dosen Pembina: Prof. Syahron Lubis, M.Ed, Ph.D

Oleh:

Program S3 Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Padang,
2015
 VISI PEMBANGUNAN NASIONAL
2004-2009
1. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara yang aman, bersatu, rukun dan damai;
2. Terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang
menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak
asasi manusia; serta
3. Terwujudnya perekonomian yang mampu
menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan
yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh
bagi pembangunan yang berkelanjutan.
 MISI PEMBANGUNAN NASIONAL
2004-2009

1. Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai,

2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis,
dan
3. Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera.
 AGENDA PEMBANGUNAN
2004-2009

n ke s e jahteraan rakyat
Me n ing ka tk a

o n es i a a man dan damai

Ind
Mewujudkan

onesia ad il dan dem okratis

Mewujud ka n Ind

2005 2006 2007 2008 2009

KONDISI SDM INDONESIA
SAAT INI
 Human Development Index (HDI), Tahun 2004 - 2005
Usia Angka Melek Gabungan PDB Per
Nilai Rankin
Negara Harapan Aksara 15 th APK SD capita
HDI g HDI
Hidup (th) keatas (%) s.d PT (%) (PPP US$)
SINGAPORE 78,7 92,5 87 24,481 0,907 25
BRUNEI DARUSSALAM 76,4 92,7 74 19.210 0,866 33
MALAYSIA 73,2 88,7 71 9.512 0,796 61
THAILAND 70,0 92,6 73 7.595 0,778 73
FILIPINA 70,4 92,6 82 4.321 0,758 84
VIETNAM 70,5 90,3 64 2.490 0,704 108
NDONESIAI 66,8 87,9 66 3.361 0,697 110
MYANMAR 60,2 89,7 48 1.027 0,578 129
KAMBOJA 56,2 73,6 59 2.078 0,571 130
LAOS 54,7 68,7 61 1.759 0,545 133
JEPANG 82,0 - 84 27.967 0,943 11
KOREA, REP. OF 77,0 97,9 93 17.971 0,901 28
CHINA 71,6 90,9 69 5.003 0,755 85

Sumber: UNDP - Human Development Report 2005

 Peringkat HDI Indonesia dan Beberapa Negara,
Tahun 2002 - 2005

TAHUN
NEGARA
2001 2002 2003 2004 2005
Thailand 58 76 74 76 73
Malaysia 59 61 58 59 61
Philippine 100 77 85 83 84
Indonesia 104 109 112 111 110
China 111 99 104 94 85
Vietnam 120 108 109 112 108

Sumber: UNDP Human Development Report 1995, 2000, 2003, 2004 dan 2005
 PERSENTASE PENDUDUK USIA 10 TAHUN KEATAS
MENURUT JENJANG PENDIDIKAN YANG DITAMATKAN,
2005

Tidak/belum
Lulus PT; 3,39% pernah sekolah;
Lulus 8,50%
SMA/SMK/MA; Belum tamat
16,17% SD/MI; 21,87%

Lulus SMP/MTs;
16,65% Lulus SD/MI;
33,42%
 Perkembangan APK Menurut Jenjang Pendidikan
dan Pengeluaran Keluarga,
Tahun 1996-2005

SD/MI SLTP/MTs SMA/SMK/MA

110 100 100

100 90 90
90 80 80
80 70
70
70
60 60
60
persen

50
persen

persen
50
50
40 40
40
30 30
30
20 20 20
10 10 10
0 0 0
1995 1998 2002 2003 2004 1995 1998 2002 2003 2004 1995 1998 2002 2003 2004
Q uintile 1 Quintile 2 Q uintile 3 Q uintile 1 Q uintile 2 Q uintile 3 Q uintile 1 Q uintile 2 Q uintile 3
Q uintile 4 Quintile 5 Rata-rata Q uintile 4 Q uintile 5 Rata-rata Q uintile 4 Q uintile 5 Rata-rata

Sumber: Diolah dari data SUSENAS 1995, 1998, 2002, 2003, 2004 dan 2005
 VARIASI ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) JENJANG SMP & MTs
ANTAR PROVINSI MENURUT WILAYAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN, 2005
(DALAM %)

120

100

80

60

40

20

Rata-rata nasional
PERKOTAAN PERDESAAN

Sumber : Statistik Pendidikan, BPS 2005

 VARIASI ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) JENJANG SEKOLAH MENENGAH
ANTAR PROVINSI MENURUT WILAYAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN, 2005
(DALAM %)

110

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

Rata-rata nasional
PERKOTAAN PERDESAAN

Sumber : Statistik Pendidikan, BPS 2005

 VARIASI ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) JENJANG PENDIDIKAN TINGGI
ANTAR PROVINSI MENURUT WILAYAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN, 2005
(DALAM %)

70

60

50

40

30

20

10

Rata-rata nasional
PERKOTAAN PERDESAAN

Sumber: Statistik Pendidikan, BPS 2005

 Persentase Penduduk Umur 7–18 Tahun Yang Tidak
Melanjutkan Sekolah Menurut Alasan Tidak
Melanjutkan Sekolah, Tahun 2005

1,2 9,6
3,8 Tidak ada biaya (67,0%)
2,3
0,4 Tidak suka/malu (4 ,7%)

Bekerja/mencari nafkah (8,7 %))

2,6
Menikah/mengurus rumah tangga (2,6%)
8,7
Tidak diterima/dikeluarkan sekolah (0,4%)

Sekolah jauh (2,3%)

4,7 Merasa pendidikannya sudah cukup (3,8%)

67,0 Cacat (1,2%)

Lainnya (9,6%)

Sumber: Statistik Pendidikan, BPS, 2005

Permasalahan yang Dihadapi Penduduk (Siswa-Mahasiswa) Dalam
Mengakses Pelayanan Kesehatan, Tahun 2002-2005
Kuatir tdk Ijin
ada petugas 6%
8%
Tidak berani
sendiri
12%
Tidak tahu Tidak ada
tempat uang
berobat 34%
6%

Angkutan
16% Jarak
Sumber: SDKI 2002-2005
18%
 Jumlah Penduduk Indonesia, Tahun 2000 – 2005
(Juta Orang)

240
214,2 217,0 219,8
220 208,6 211,5
205,8
200
180
160

140
120
100
2000 2001 2002 2003 2004 2005

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2000 – 2025, BPS – BAPPENAS - UNFPA

 Dependency Ratio Indonesia, Tahun 2000-2025

BPS
60,0

55,0

54,70

50,0
49,84

45,57
45,0 45,67
44,71 44,68

40,0

Bonus Demografi
35,0
2000 2005 2010 2015 2020 2025

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2000 – 2025, BPS – BAPPENAS - UNFPA

 Persentase Penduduk Usia 15 tahun Ke atas Yang Bekerja Seminggu
yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan, 2005

3,4 4,3 0,4 2,1

PT 5,7 84,1

0,7 2,2
SMA/SMK/MA 14,9 11,9 4,0 56,5 9,8

3,5 3,1
SMP/MTs 20,9 20,7 26,1 4,5 21,3

2,5
SD/MI 20,2 29,2 13,7 6,8 4,6 23,0
2,0 2,5
Tdk/blm tamat SD 18,4 35,8 7,5 8,9 24,8

- 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90,0 100,0

Sendiri Dibantu buruh tidak tetap Dibantu buruh tetap

Pekerja/buruh/karyawan Pekerja bebas pertanian Pekerja bebas non-pertanian
Pekerja tidak dibayar

Sumber : BPS, Sakernas, 2005

ARAH KEBIJAKAN INOVASI
PERGURUAN TINGGI
DI INDONESIA
 KERANGKA PIKIR PEMBANGUNAN SDM
MASALAH LANDASAN
LANDASAN PEMIKIRAN
PEMIKIRAN/ HUKUM
• Rendahnya kualitas SDM -Pembukaan & Batang Tubuh UUD 45
• Kurangnya aktualisasi Pembukaan UUD 45
- RPJPN
nilai/ ajaran agama -RPJMN
• Kurangnya pemerataan VISI TAP No.VII/MPR/2001
dan kualitas pelayanan
ISU- ISU STRATEGIS
• Pemerataan
• Ketahanan Budaya
• • Mutu dan Relevansi
Pemerataan SDM MASA DEPAN
• •Mutu dan Relevansi
Efisiensi • Memiliki keimanan dan
ANALISASITUASI
ANALISA SITUASI • • Efisiensi
Alokasi Sumber Dana ketaqwaan
DAN TREND • Alokasi Sumber Dana
DAN TREND • Manajemen & Capacity Building • Menghargai kemajemukan
• Serbuan Budaya Global • Manajemen & Capacity Building
•• Partisipasi Masyarakat
Masyarakat • Memiliki etos kerja
•• Multikulturalisme
IPM, IKM, IPT dan Partisipasi
• Mampu membangun
• IPM,IDS IPG
• Populasi budaya kerja yang
• Populasi produktif
• Transisi demografi PEMBANGUNAN SDM
• Transisi demografi • Cerdas
• Transisi epidemiologi • Konsepsi
• Transisi epidemiologi • Sehat
• Strategi • Menguasai IPTEK
• •Upaya / program
Upaya

LINGKUNGAN STRATEGIS (Peluang dan Tantangan)

Nasional Internasional
Demokratisasi Globalisasi
Desentralisasi Komitmen global
Kesinambungan
Kesinambungan
fiskal
fiska / pendanaan Penyakit lintas negara/benua
pembangunan
 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP
PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS, a.l. dengan:

1. Meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan pada semua

jenjang pendidikan
2. Menurunkan kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok
masyarakat dengan memberikan akses yang lebih besar kepada
kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat terjangkau
oleh layanan pendidikan
3. Mengembangkan kurikulum yang disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
perkembangan global, regional, nasional dan lokal;
mengembangkan pendidikan kewarganegaraan, pendidikan
multikultural, dan pendidikan budi pekerti termasuk
pengembangan wawasan kesenian, kebudayaan, dan lingkungan
hidup;
4. Menyediakan pendidik dan tenaga kependidikan serta
menyediakan sarana dan prasarana pendidikan dalam jumlah
dan kualitas yang memadai;
5. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi
pendidik;
6. Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi di bidang
pendidikan; Mengembangkan sistem evaluasi, akreditasi dan
sertifikasi termasuk sistem pengujian dan penilaian pendidikan;
7. Menyempurnakan manajemen pendidikan dengan meningkatkan
otonomi dan desentralisasi pengelolaan pendidikan;
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
pendidikan;
8. Menata sistem pembiayaan pendidikan yang berprinsip adil,
efisien, efektif, transparan dan akuntabel
 SEPULUH KELEMAHAN MANAJEMEN
PERGURUAN TINGGI
 Birokrasi yang amat kuat dapat menghambat kecepatan kerja
 Kualitas kinerja SDM dalam melaksanakan tugas rendah
 Tumpang tindih pekerjaan selalu terjadi
 Angka kebocoran tinggi
 Pengawasan ketat selalu diperlukan
 Independency dalam melaksanakan tugas terbatas
 Pengendalian terhadap SDM sulit dilakukan
 Output cenderung tidak memuaskan
 Daya dan kemampuan bersaing rendah
 Budaya kerja cenderung feodalistik

Sumber : Muhammad Fakry Gaffar 2005

 STRATEGI PEMBAHARUAN
MANAJEMEN PERGURUAN TINGGI
A. STATEGI KOMPETITIF:
◦ Mengembangkan hubungan baik dengan customers
◦ Menciptakan trust dan confidence di kalangan berbagai
kelompok stakeholders yang amat luas dan kompleks itu
◦ Membangun conpetitive advantage center (seperti balai
bahasa, GOR, micro counseling) pusat-pusat keunggulan
ini bila dapat diwujudkan akan merupakan point of
promotion yang menarik
◦ Mengembangkan berbagai model aplikasi ICT baik
dalam proses pembelajaran maupun dalam manajemen
◦ Membangun profesionalisme dalam menajemen PT
◦ Membangun kerjasama, kemitraan dan networking.

Sumber : Muhammad Fakry Gaffar 2005

B. STRATEGI PROFESIONALISM
 Sistem Organisasi PT harus ramping, fleksibel, dinamis
dan lincah
 Proses manajemen harus efisien, responsif, proaktif, dan
memiliki kecepatan tinggi dalam setiap gerakannya
 Leadership harus memiliki visi global, selalu waspada, dan
memiliki kemampuan luar biasa dalam mengantisipasi,
dalam memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi
dan dalam menangkap peluang untuk mengembangkan PT
 SDM yang berkualitas diperlukan untuk mendukung
terciptanya profesionalisme manajemen
 Profesionalisme diperlukan untuk mengendalikan dampak
globalisasi dan menangkap peluang yang terciptanya oleh
globalisasi untuk pengembangan PT
AREA STRATEGIK PENGEMBANGAN
PERUBAHAN

1. STRUKTUR ORGANISASI PT
2. SISTEM MANAJEMEN
3. SDM
4. POTENSI DAN DAYA DUKUNG
5. SISTEM KENDALI MUTU
6. DAMPAK GLOBALISASI
STRUKTUR ORGANISASI PT
 MENATA ULANG STRUKTUR OGANISASI PT
MENJADI SUATU ORGANISASI YANG RAMPING,
FLEKSIBEL, DINAMIS DAN LINCAH
 MEMANGKAS BIROKRASI YANG BERBELIT-
BELIT
 MENGHINDARI DAN MENJAUHKAN DIRI DARI
TUMBUHNYA PRAKTEK BIROKRATIK DAN
SIKAP FEODALISTIK YANG TIDAK PERLU.
 ME\RESPON SECARA CEPAT, TEPAT TERHADAP
TANTANGAN DAN KESULITAN YANG
DATANGNYA ACAPKALI TIDAK TERDUGA DAN
MENDADAK
STISTEM MANAJEMEN PT
 MEMPERBAHARUI SISTEM MANAJEMEN SECARA
TOTAL, SEHINGGA MANAJEMEN PT MEMILIKI
KECEPATAN, KEGESITAN DAN KEMAMPUAN TINGGI
DALAM MELAKSANAKAN FUNGSI DAN TUGAS
MANAJEMENNYA.
 PEMBAHARUAN MANAJEMEN MENCAKUP SELURUH
ASPEK: MANAJEMEN AKADEMIK, SDM, FINANCE, ASET
DAN FASILITAS, HARUS DITATA DENGAN
MENYEDERHANAKAN FUNGSI DAN TUGAS, META
SISTEM HIRAKTI MANAJEMEN YANG BERLAPIS-LAPIS
DAN MERUPAKAN HAMBATAN UNTUK BERGERAK
CEPAT, LINCAH, TUMPANG TINDIH TUGAS DAN FUNGSI,
JUMLAH TENAGA YANG BERLEBIH TETAPI KURANG
HARUS DIELIMINASI SECARA TOTAL.
MENINGKATKAN KUALITAS DAN
KEMAMPUAN SDM
 SDM DI PT DIKELOMPOKKAN BERDASARKAN FUNGSI
DAN PERANNYA DI PT.
 KUALITAS SDM DIUKUR MELALUI KUALITAS DAN
PRODUKTIVITAS KERJA, KEMATANGAN PSIKOLOGIS
DALAM MENGHADAPI SETIAP TANTANGAN/KESULITAN,
SKILL , KNOWLEDGE DAN VALUE YANG DITAMPILKAN
DALAM PERFORMANCE KERJA.
 DOSEN, TENAGA ADM, TEKNISI DAN PUSTAKAWAN
ADALAH JENIS SDM YANG MENDUKUNG OPERASI PT,
UNTUK ITU RETRAINING UNTUK DAPAT
MENYESUIAKAN DIRI DENGAN PERUBAHAN
PERSYARATAN KERJA BARU, MERUPAKAN KEHARUSAN
DALAM UPAYA PENGEMBANGAN SDM
 SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA SETIAP TAHUNNYA
DITINGKATKAN SEPERTI: AWALNYA SKALU, PERINTIS,
SIPENMARU, UMPTN, DAN AKHIRNYA SPMB, DAN JALUR
PRESTASI LAINNYA
POTENSI & DAYA DUKUNG
 MENGIDENTIFIKASI, MENGHIMPUN, DAN
MEMBERDAYAKAN POTENSI-POTENSI DAN DAYA
DUKUNG YANG ADA DAN MUNGKIN DIADAKAN UNTUK
MENDUKUNG PROSES MANAJEMEN DAN MENDUKUNG
PENUMBUHKEMBANGAN PROFESIONALISME DALAM
MANAJEMEN PT
 POTENSI DAN DAYA DUKUNG PT TERDIRI DARI DUA
KETEGORI: PERTAMA YANG BERASAL DARI INTERNAL
ORGANISASI, KEDUA DARI MASYARAKAT SECARA LUAS.
 POTENSI YANG ADA PERLU DIIDENTIFIKASI, DIHIMPUN,
DIORGANISIR, DIRANCANG UNTUK DIGUNAKAN DAN
DIKEMBANGKAN KUALITASNYA AGAR MEMILIKI DAYA
DUKUNG YANG LEBIH BESAR DAN BERMANFAAT LEBIH
BESAR LAGI BAGI PENGEMBANGAN PT.
SISTEM KENDALI MUTU
 UNTUK MENGEMBANGKAN KUALITAS ORGANISASI DAN
MANAJEMEN SECARA TOTAL DIPERLUKAN SEBUAH
SISTEM DENGAN MEKANISME OPERASIONAL YANG JELAS
DAN BERFUNGSI SECARA TERUS MENERUS.
 SISTEM BERTUGAS UNTUK MENGEMBANGKAN STANDAR
MUTU DAN MEKANISME PENGENDALIAN MELALUI
MONITORING DAN EVALUASI TERUS MENERUS DAN
MENGEMBANGKAN JAMINAN MUTU SEBAGAI PEGANGAN
BAHWA QUALITY MANAJEMEN YANG DIDASARKAN ATAS
PROFESIONALISM MEMANG TELAH TUMBUH DAN
BERKEMBANG DENGAN TERKENDALI
 SISTEM KENDALI, JAMINAN MUTU DAN AKUNTABILITAS
DIPERLUKAN UNTUK MEMELIHARA DAN MEMBINA TERUS
PROSES PROFESIONALISM, SEHINGGA QUALITY
MANAJEMEN YANG DIHARAPKAN DAPAT DIBANGUN DAN
DICIPTAKAN UNTUK MEMBERIKAN JAWABAN TERHADAP
DAMPAK GLOBALISASI YANG MENERPA PERGURUAN
TINGGI
DAMPAK GLOBALISASI
 MENGIDENTIFIKASI DAN MERUMUSKAN
DENGAN JELAS DAMPAK GLOBALISASI
PADA PT UNTUK DIOLAH, DIKENDALIKAN
DAN DIJADIKAN PELUANG UNTUK
MENGEMBANGKAN PT (YANG BERMANFAAT
DIAMBIL, YANG TIDAK DIBUANG) SEBAB BISA
MELUMPUHKAN MANAJEMEN PT
 SEKIAN,
Terima Kasih
Atas Atensinya