Anda di halaman 1dari 18

KESEHATAN LINGKUNGAN

Cherry Maharani Putri


Cintana Nur Aprlia Utami
Dhea Putri Ananda
Pengertian Kesehatan Lingkungan

Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948


 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik,
mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan”.
Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi
kelancaran kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi
itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi
syarat-syarat lingkungan yang sehat.
Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat

1. Keadaan Air

Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan air tersebut, kalau
sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.

2. Keadaan Udara

Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya
tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).

3. Keadaan tanah

Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat
logam berat.
4. Suara/kebisingan
Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang dapat mengganggu
aktifitas/alat pendengaran manusia.
Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai


2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong
Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Mengurangi Pemanasan Global.


Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi
pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan
 
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan.
Dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah
lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah mush kebersihan yang paling utama. Sampah
dapat dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ;
 

1. Membersihkan Sampah Organik  sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka
sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah
organik : Daun-daun tumbuhan, Ranting-ranting tumbuhan, Akar-akar tumbuhan
2. Membersihkan Sampah Non Organik  sampah yang tidak dapat hancur (dimakan oleh zat organik)
dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan
lalu menguburnya.
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu :
1. Penyediaan Air Minum
2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan
penduduk.
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan
dalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling
ada delapan, yaitu :

1. Penyehatan Air dan Udara


2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana
Sasaran Kesehatan Lingkungan

Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai
berikut :

1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis.

2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama atau yang sejenis.

3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industry atau yang sejenis.

4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum.

5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dlm keadaan darurat,
bencana perpindahan penduduk secara besar-besaran, reactor atau tempat yang bersifat khusus.
Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan

1. Faktor Fisik  berupa biotik dan abiotic

2. Faktor Sosial  tingkah laku, kepandaian, adat istiadat

3. Faktor Ekonomi  pekerjaan, pendapatan, kemiskinan,


Penyakit yang Ditimbulkan oleh Lingkungan yang Tidak Sehat
 
1. Kolera  penyakit saluran cerna yang disalurkan lewat penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tifus Perut  penyakit saluran cerna yang ditularkan lewat penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan air
yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk kepentingan rumah tangga menyebabkan banyaknya penderita penyakit perut
menular.
3. Diare  penyakit saluran cerna yang ditandai bercak-bercak encer dengan atau tanpa darah dan muntah-muntah. Penyakit ini
disebabkan oleh kerusakan organik/fungsional saluran cerna.
4. Leptospitosis  penyakit yang disebabkan lewat tampungan air hujan yang telah tercemar kemih tikus.
5. Malaria dan DBD  penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang berkembang di wadah penyimpanan air, sedangkan
penderita disalurkan melalui gigitan nyamuk tersebut.
6. TBC  penyakit yang berkembang pada pemukiman yang padat dengan pertukaran udara yang buruk.
7. Cacar  penyakit yang disebabkan oleh virus yang terdapat di udara. Infeksi cacar timbul apabila ada kontak langsung
dengan penderita/pakaian perderita.
8. Influenza  penyakit yang sangat mudah menular, penularannya melalui udara.
Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan

1. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


 meliputi ekosistem daratan, kawasan pesisir, dan ekosistem laut.
 
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan Buatan
 meliputi pengendalian pencemaran yang berkaitan dengan perlindungan air, tanah, udara, dan pengelolaan
limbah.
 
3. Upaya Pengelolaan Lingkungan Sosial
 meliputi pembangunan kualitas hidup penduduk dan pembangunan kualitas lingkungan.
 
4. Upaya Pengembangan Modal Sosial
 meliputi kearifan lingkungan, etika lingkungan, dan pembangunan jiwa sosial yang tinggi.
Masalah-Masalah Kesehatan Lingkungan Di Indonesia

1. Air Bersih  Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l.
Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0.00000000002 per 100 ml air).

2. Pembuangan Kotoran/Tinja
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :
Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur
Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.
3. Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut.

1. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari
kebisingan yang mengganggu
2. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga
dan penghuni rumah
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan penyediaan air bersih,
pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak
berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping
pencahayaan dan penghawaan yang cukup
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun
dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah
terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
4. Pembuangan Sampah

Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor /unsur,
berikut.

1. Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah


penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak
geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
2. Penyimpanan sampah
3. Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
4. Pengangkutan
5. Pembuangan
1. Serangga dan Binatang Pengganggu

Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian disebut sebagai vektor misalnya :
pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam
Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari
penyakit tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus),
Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras
mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin
di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.

Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat menularkan penyakit rabies/anjing
gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare.
Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri penyebab.
1. Makanan dan Minuman

Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa
boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau
disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa
boga, rumah makan/restoran, dan hotel).
● Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan
makanan meliputi :

○ Persyaratan lokasi dan bangunan

○ Persyaratan fasilitas sanitasi

○ Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan

○ Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi

○ Persyaratan pengolahan makanan

○ Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi

○ Persyaratan peralatan yang digunakan

○ Pencemaran Lingkungan
● Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai