KESEHATAN LINGKUNGAN
Dosen pengajar :
Rahmawati. S.ST.,M.Kes
Disusun Oleh :
1. Cherry Putri Maharani (11920001)
2. Cintana Nur Aprilia Utami (11920002)
3. Dhea Putri Ananda ( 11920003)
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada Kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “kesehatan lingkungan”.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Allah Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk
itu dalam kesempatan ini Kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
Kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, Kami dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca dan teman-teman. Amin…
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
lingkungan, sifat-sifat dan kelakuan lingkungan yang dapat
berpengaruh terhadap kesehatan.
6
Lingkungan adalah ilmu yang mempelajari keterkaitan antara kualitas
lingkungan dengan kondisi kesehatan suatu masyarakat. Ilmu
Kesehatan Lingkungan mempelajari dinamika hubungan interaktif
antara kelompok penduduk dengan segala macam perubahan
komponen lingkungan hidup yang menimbulkan ancaman atau
berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat.
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan
dapat dilihat kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya
dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di dalam air
tersebut mati.
2.2.4 Suara/kebisingan
7
2.3.3 Mengolah tanah sebagaimana mestinya
2.3.4 Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong
8
organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat
dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu
menguburnya.
9
2.5.2 Menurut Undang-Undang di Indonesia
10
2.7 Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan
11
pemukiman kumuh, karena kondisi keuangan mereka tidak
memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan baik.
12
2.8.3 Pengaruh Lingkungann yanng Tidak Sehat Terhadap Msyarakat
Lingkungan sehat akan membuat masyarakat terhindar dari
penyakit. Tindakan masyarakat membuang limbah sembarangan, akan
berakibat terhadap kesehatan dan kelangsungan hidup, timbulnya
penyakit terhadap masyarakat yang tidak sehat, dan timbulnya bencana
akibat perbuatan tangan jahil masyarakat yang tidak terkontrol.
2.9.3 Diare
Diare adalah penyakit saluran cerna yang ditandai bercak-
bercak encer dengan atau tanpa darah dan muntah-muntah. Penyakit
ini disebabkan oleh kerusakan organik/fungsional saluran cerna.
2.9.4 Leptospitosis
Leptospitosis adalah penyakit yang disebabkan lewat
tampungan air hujan yang telah tercemar kemih tikus.
13
2.9.5 Malaria dan DBD
Malaria dan DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh
nyamuk yang berkembang di wadah penyimpanan air, sedangkan
penderita disalurkan melalui gigitan nyamuk tersebut.
2.9.6 TBC
TBC merupakan penyakit yang berkembang pada pemukiman
yang padat dengan pertukaran udara yang buruk.
2.9.7 Cacar
Cacar merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang
terdapat di udara. Infeksi cacar timbul apabila ada kontak langsung
dengan penderita/pakaian perderita.
2.9.8 Influenza
Influenza merupakan penyakit yang sangat mudah menular,
penularannya melalui udara.
14
2.10.4 Upaya Pengembangan Modal Sosial
Upaya pengembangan modal sosial meliputi kearifan
lingkungan, etika lingkungan, dan pembangunan jiwa sosial yang
tinggi.
2.11 Masalah-Masalah Kesehtan Lingkungan Di Indonesia
15
2. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin
memasuki mata air atau sumur
3. Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
4. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
5. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila
memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal
mungkin
6. Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap
dipandang
7. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan
tidak mahal.
16
antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang
tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak
cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
17
tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan
makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan
dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp,
Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat
penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan
kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk
mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
18
—-Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air,
pencemaran tanah, pencemaran udara. Pencemaran udara dapat
dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door air pollution.
Indoor air pollution merupakan problem perumahan/pemukiman
serta gedung umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih
berpotensi menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya,
mengingat manusia cenderung berada di dalam ruangan ketimbang
berada di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan
bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu faktor resiko
timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita. Mengenai
masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah,
berbagai analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan
peningkatan.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
20
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/14974253/Makalah-Kesehatan
http://www.docstoc.com/docs/34033756/prospek-kesehatan-lingkungan
Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
21