Anda di halaman 1dari 35

Penanganan Bencana untuk

kelompok rawan: Lansia


Ns. Cicilia Nony A. Bratajaya, Skep., MNS
Tujuan Pembelajaran
• Meningkatkan pengetahuan perawat
mengenai persiapan manajemen bencana
pada lansia
• Mengetahui implikasi persiapan manajemen
bencana bagi pendidikan keperawatan,
kebijakan, dan praktik keperawatan.

• “nurses are insufficiently prepared and do not feel


confident responding effectively to disasters”
(Labrague, et.al., 2017)
Peningkatan
jumlah lansia

Disaster Preparedness
for the Elderly

Namun saat ini, managemen disaster pada kelompok


lansia lebih banyak berfokus pada response dan fase
penyembuhan.
Stamina
menurun

Sulit
Rentan adaptasi

Lansia
Karakteristik penuaan

Rentan terhadap penyakit dan injuri


Pandemi C19 merupakan bencana?
Age
is not
a predictor of
person’s abilities
to heed
disaster warning
Siapakah populasi lansia yg sangat
membutuhkan emergency
management disaster strategy?
Focus on Frail Elderly
• Ggn mobilitas fisik
• Penurunan persepsi sensori
• Kondisi penyakit kronis
• Keterbatasan sosial ekonomi

Fernandez et. al., 2012


Respon Fisiologis Lansia
• Keseimbangan terganggu
• Penurunan kekuatan motorik
• Penurunan kemampuan sensorik
• Ketidakmampuan fisik dikarenakan kondisi penyakit
kronik
• ketidakseimbangan glukosa
• Gangguan penghiduan & pengecapan
• Risiko hipertermia & hipotermia
• Kulitnya rentan rusak berisiko rusak karena zat
korosif
Kajian keperawatan
• Kaji tingkat adaptasi, fungsi dan kemandirian
lansia
• Faktor utama yg perlu diperhatikan adl fungsi
kemandirian lansia terkait ADL
• Kaji adakah keluarga lansia, dukungan sosial,
yankes yg dapat diakses
Penyakit
Akses pada penyerta
terapi

Keparahan
penyakit

Tingkat kesakitan dan kematian


(selama & setelah disaster)
Banjir Gempa bumi

Penyebab umum
kesakitan &
kematian kelompok
lansia dengan
masalah mobilitas
Perkembangan penanganan
disaster bagi kelompok Kelompok lansia lebih
lansia masih sedikit dan rentan dibandingkan
merupakan area yang tidak kelompok umur lain
berkembang
Penentu respon individu & Keparahan
kapasitas restorasi
Durasi bencana

Efisiensi warning system

Status kesehatan korban

Akses ke sumber yang ada di masyarakat


Kondisi yg perlu perhatian
• Lansia dg penurunan respiratori  agen kimia
atau biologis dapat merusak jaringan 
distress pernafasan

• Kulit lansia lebih rapuh  mudah menyerap


zat-zat yg bersifat korosif  integritas kulit
lansia terganggu

• Lansia yg muntah & diare  berisiko


mengalami dehidrasi dan gg keseimbangan
cairan dan elektrolit  perhatikan pemberian
infus (Infus cairan yg terlalu cepat
menyebabkan komplikasi keluhan cardiac,
respiratory dan ginjal)
Elderly in Disasters Final Report
Kondisi yg perlu perhatian
• Lansia yg mengalami demensia dan
kebingungan  penurunan ketrampilan motorik
dan penurunan kapasitas kognitif
mempersulit upaya menyelamatkan diri dari
bencana
• Lansia dgn ketergantungan (menggunakan kursi
roda/gg mobilisasi, penurunan pendengaran
dan visi)  memerlukan volunter yg membantu
menuju lokasi yg aman dgn teknik spesial
• Gunakan alat bantu komunikasi, spt kartu atau
gambar yg menunjukkan arah evakuasi.
• Tempat pengungsian harus mudah dijangkau

Elderly in Disasters Final Report


5 aspek tanggap darurat dalam
memenuhi kebutuhan lansia
1. Transportasi: perjalanan dari tempat tinggal ke
layanan kesehatan atau berlindung di tempat dan
menerima layanan

2. Akses pengobatan kesehatan: perawatan di rumah,


kondisi kronis.

3. Distribusi bantuan: menyediakan keuangan, medis,


makanan dan/atau bantuan transportasi proaktif
5 aspek tanggap darurat dalam
memenuhi kebutuhan lansia
4. Desain peringatan: peringatan darurat harus
dirancang sesuai kondisi lansia dengan perubahan
sensori dan gangguan kognitif

5. Kebutuhan pemulihan: informasi sederhana tentang


cara perolehan sumber bantuan keuangan
Tanda pengenal
(nama) harus
diberikan pada
setiap pasien
pada first
encounter.

Semua
pengobatan
catatan kertas
Pentingnya ada Antisipas atau secara
Advanced i kondisi elektronik harus
directives keos dimasukkan ke
dalam tas dan
dibawa bersama
pasien
• Jika disaster bisa diantisipasi catatan kesehatan
harus disertai bersama pasien.

• Jika pasien berasal dari panti lansia  perlu menjadi


standard pelayanan kesehatan selalu meng up-date
file dan mengcopy dan menyertainya bersama
pasien.

• Penting untuk memastikan lansia tidak rentan di


rumah.
Bertanggung Jawab Menyiapkan
Perencanaan Disaster
• keluarga
• sahabat
• pengasuh
• masyarakat
• Manager emergency
• Penyedia layanan kesehatan
• Agen lokal, publik & swasta
Penting bagi perawat:
• Mengkaji level adaptasi dan level
fungsi dan kemandirian

• Mengevaluasi keluarga, pengasuh,


sosial ekonomi, dan masyarakat
untuk mengkaji kebutuhan
perawatan dan sumber yang ada
Tujuan intervensi keperawatan

• Menjaga kemandirian selama mungkin.

• Mengajarkan persiapan disaster dan


diskusi kemungkinan menyediakan
tempat evakuasi di komunitas.

• Perencanaan disaster, instruksinya


diperluas dengan perencanaan spesifik
untuk evakuasi saat disaster
Evakuasi
Selama Evakuasi
• Bicara jelas, tidak berteriak

• Bicara berhadapan dengan lansia agar dapat melihat


gerakan bibir

• Tetap tenang

• Tetap memberikan arahan dengan tegas

• Berpindah dengan cepat namun tidak panik


Selama Evakuasi
• Manager gedung harus
memperhatikan: lokasi, jumlah
penghuni, kesulitan dari tiap lansia

• Regu penyelamat penting mempelajari


bahasa isyarat

• Menggunakan simbol untuk lansia tuli


Selama Evakuasi
• 72 jam suplai pengobatan • Alat inkontinensia
• Gigi palsu • Prostese
• Kaca mata • Alat bantu dengar
• Kebutuhan diet khusus • Batrei alat bantu dengar
• Pakaian • Batrei extra dari kursi roda
• Sepatu • Oxygen
• Selimut
Penting!!
• Jaga keakuratan daftar pengobatan terakhir
• Dosis
• Waktu pemberian
• Letakkan di tempat yang mudah terjangkau &
aman
• Nama dan nomor telpon orang yang
signifikan, health care provider  diletakkan
di tempat yang mudah dan cepat diakses
Penting!!
• Penting diingat: Anak-anak mungkin bersama kakek
neneknya.

• Penting memenuhi kebutuhan mental dengan


membantu lansia bertahan terhadap rasa takut dan
cemas.

• Obat-obatan disimpan di tempat yang aman dan mudah


dipindahkan, bisa juga berbentuk mini-backpaks lengkap
dengan riwayat pengobatan. Dapat diletakkan di atas
bangku. Dilakukan untuk obat dan dokumen khusus.
Edukasi untuk Caregivers
• Informasi tentang kondisi umum lansia dan
komplikasi seperti hipoglikemia, distress respiratory
atau stroke

• Kesadaran tentang kekurangpahaman tentang alat


pengaman pribadi menyebabkan lansia kesulitan
untuk evakuasi

• Informasi tentang pentingnya tetap tenang

• Mengetahui perbedaan efek agen kimia dan biologi


Guidelines for Disaster preparedness for Frail
Older Adults

Pelihara stabilitas semaksimal mungkin (pre-


disaster)
Peliharaa atau ciptakan rutinitas
(selama & post-disaster)
Pelihara secara maksimal familiaritas
(pengenalan lingkungan)(Post-disaster)
Secara aktif melakukan pelayanan & evaluasi
psikologi secara dini
Memelihara suport sosial dan mensuport
interaksi sosial
Referensi
• Cefalu, CA 2014, Disaster preparedness for seniors, a
comprehensive guide for healthcare professionals, Springer, Los
Angeles.
• Cornell, VJ, Cusack, L & Arbon, P 2012, ‘Older people and
disaster preparedness: a literature review’, The Australian
Journal of Emergency Management, vol. 27, no. 3 pp. 49-52.
• Fernandez, LS, Byard, D, Lin, C, Benson, S & Barbera, JA 2002,
‘Frail elderly as disaster victims: emergency management
strategies’, Prehospital and Disaster Medicine, vol. 17, no. 2, pp.
67-74.
• Lagan, JC & James, DC 2005, Preparing nursing disater
management, Pearson Prentice Hall, New Jersey

Anda mungkin juga menyukai