Disusun Oleh :
Adang Budi S. (201812080)
Agustina Aling (201812083 )
Maria Karolina W. (201812102)
Mira Fanny Sandy (201812105)
Nico Harliansyah (201812107)
Novita Delita (201812110)
Ratna Nur Azizah (201812113)
Silvy Irfian R (201812118)
Respiratory Distress Syndrome (RDS)
- CRT<3 detik
- Kenaikan BB = 1,8 %
- Terpasang OGT
- BU = 8 x/menit
Lingkungan : Keamanan Lingkungan : Keamanan
Tidak ada - S = 36,8 C dengan suhu inkubator 32,5 0C
0
- Tidak ada tanda infeksi (rubor, dolor kalor, tumor, fungsio laesa)
- HR = 140 x/menit
- Konjungtiva anemis
- Kenaikan BB = 1,8 %
- Terpasang OGT
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan Kep.
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana tindakan
1. Pola napas tidak efektif berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor pola napas
dengan defisiensi surfaktan dalam keperawatan selama 3x24 (frekuensi, kedalaman, usaha
tubuh dibuktikan dengan : jam diharapkan pola napas napas) per 2 jam
membaik dengan kriteria
Data Subjetif : Tidak ada 2. Monitor bunyi napas
hasil :
tambahan per 2 jam
Data Objektif :
- RR normal/membaik =
3. Monitor retraksi dada,
- RR = 58 x/menit dangkal teratur 40-60 x/menit
pernapasan cuping hidung
- Pernapasan cuping hidung ada - Pernapasan cuping
4. Monitor Sat O2 per 2 jam
hidung menurun
- Suara napas vesikuler
- Suara nafas vesikuler 5. Berikan O2 NCPAP, Peep 5
- Retraksi dada intercostal ada FI O2/lpm= 25% sesuai
- Retraksi dada program medis
- Sianosis tidak ada intercostal menurun
- Bayi tampak lemah - Sianosis tidak ada
- Sat O2 = 98% dengan O2 0,5 lpm - Sat O2 = 95-100%
2. Perfusi perifer tidak efektif Setelah dilakukan 1. Periksa sirkulasi perifer
berhubungan dengan penurunan tindakan keperawatan (nadi perifer, CRT, warna)
konsentrasi hemoglobin dibuktikan selama 3x24 jam per 2 jam
dengan : diharapkan perfusi perifer
2. Periksa akral pasien per 2
meningkat dengan kriteria
Data Subjetif : Tidak ada jam
hasil :
Data Objektif : 3. Peroksa turgor kulit pasien
- Denyut nadi perifer
per 2 jam
- Hasil Lab tgl 7 Desember 2016 : normal 120-160
Hb = 9 gram/dL x/menit 4. Monitor konjungtiva per
shift.
- CRT <3 detik - CRT <3 detik
5. Monitor hasil lab Hb
- HR = 140 x/menit - Hb normal 11-13
gram/dL 6. Berikan infus D10 0.8
- Akral terba hangat
ml/jam sesuai program
- Akral teraba hangat /
- Turgor kulit elastis medis
cukup membaik
- Konjungtiva anemis 7. Berikan O2 NCPAP, Peep 5
- Turgor kulit elastid /
cukup membaik FI O2/lpm= 25% sesuai
- Sianosis tidak ada
program medis
- Konjungtiva tampak
ananemis
Perencanaan Kep....
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan Setelah dilakukan 1. Identifikasi status nutrisi
ketidakmampuan mencerna tindakan keperawatan perhari
makanan (imatur saluran cerna) selama 3x24 jam
2. Identifikasi alergi
dibuktikan dengan: diharapkan status nutrisi
membaik dengan kriteria 3. Identifikasi kebutuhan
Data Subjetif : Tidak ada
hasil : kalori
Data Objektif :
- BB meningkat 4. Monitor asupan makanan
- Reflek hisap lemah
- Reflek hisap kuat 5. Monitor BB perhari
- Hasil Lab tgl 7 Desember 2016 :
- Abdomen datar, lemas 6. Monitor hasul lab HB
Hb = 9 gram/dL
- Hb normal 11-13 7. Berikan ASI/Pregestimil
- BBL = 1080 gram
gram/dL 12x4cc per OGT
- BB saat ini =1100 gram
8. Berikan infus D10 0.8
- Kenaikan BB = 1,8 % ml/jam sesuai program
medis
- Abdomen datar, lemas
9. Berikan Ranitidin 3x1,1
- Terpasang OGT
mg perOGT
- Konjungtiva tampak anemis
Perencanaan Kep....
Perencanaan Kep....
4. Risiko hipotermi berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor suhu tubuh per
kurangnya lapisan lemak subkutan keperawatan selama 3x24 4jam
dibuktikan dengan : jam diharapkan
2. Identifikasi penyebab
termoregulasi neonatus
Data Subjetif : Tidak ada hipotermi
membaik dengan kriteria
Data Objektif : hasil : 3. Monitor tanda dan gejala
akibat hipotermi per 4 jam
- S = 36,8 0C dengan suhu - Suhu normal 36,5-37,5
inkubator 32,5 0C 0C 4. Pertahankan lingkungan
hangat inkubator
- Bayi tampak tidak menggunakan - Akral teraba hangat
baju, hanya menggunakan popok 5. Ganti pakaian/linen yang
- Sianosis tidak ada
saja basah
- Akral teraba hangat 6. Jangan biarkan inkubator
terbuka terlalu lama
- Sianosis tidak ada
7. Tempatkan bayi di inkubator
sesuai BB dan atur suhu
inkubator
i n g
n n
P l a 1. Membatasi keluar ruangan, khususnya pada musim
e pancaroba dimana virus banyak berkembang. Tidak
r g mengunjungi tempat umum dengan bayi prematur
ha
i sc 2. Membatasi kunjungan untuk tamu dan kerabat yang ingin
D melihat si kecil
3. Letakkan bayi prematur untuk tidur terlentang.
4. Melakukan kangaroo care atau perawatan kanguru.
5. Berikan gizi seimbang sesuai usia anak.
6. Menjaga anak tetap terhidrasi dengan baik untuk
mencegah terjadinya dehidrasi.
7. Ventilasi dan kelembaban udara harus terjaga dengan baik
agar anak dapat bernapas dengan baik
8. Tutup mulut saat batuk karena penyebaran bakteri banyak
berasal dari pericikan batuk atau bersin.
9. Jika anak memperlihatkan gejala kesulitan bernapas
(kenaikan dada dengan cepat, perut bergerak masuk dan
keluar dengan cepat, menghisap atau dibawah tulang
rusuk dengan pernapasan cuping hidung) segera bawa ke
ruang gawat darurat untuk dievaluasi kembali.