Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Proyek Pembangunan Jalan Tol Cimanggis Cibitung


Seksi 2

Disusun oleh :
27 Akmal Ghozali, S.T

BIMBINGAN TEKNIS SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN


KONSTRUKSI
MARET 2021
DESKRIPSI PROYEK
Secara umum digambarkan bahwa proyek ini adalah Proyek
Pembangunan Jalan Tol Cimanggis Cibitung Seksi 2 .

Pekerjaan Proyek Pembangunan Jalan Tol Cimanggis Cibitung Seksi 2 bertujuan


sebagai akses pengurai kemacetan yang menghubungkan akses jalan tol Cibubur –
Tol Jagorawi yang sudah sangat padat.

Pekerjaan Proyek Pembangunan Jalan Tol Cimanggis Cibitung Seksi 2 dikerjakan


oleh Waskita Karya.
Foto Pekerjaan
Foto Pekerjaan
PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan


Peluang
2. Rencana Tindakan (Sasaran dan Program)
3. Standar dan Peraturan Perundangan
1. Mengidentifikasi bahaya, penilaian risiko, pengendalian, dan peluang
Tabel Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendalian
Deskripsi Resiko Penialain Tingkat Resiko Penialain Sisa Resiko
Persyaratan
Kemun Nilai Tingkat Pengendalian Kemung Kepar Nilai Tingka
No Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya Pemenuhan Pengendalian Awal Kepara Keterangan
Uraian Pekerjaan gkinan Resiko Resiko Lanjutan kinan ahan Resik t
(skenario Bahaya) (Tipe kecelakaan) Peraturan han (A)
(F) (FxA) (TR) (F) (A) o Resik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Administrasi (JSA,
inspeksi, observasi,
pemasangan
rambu), Training
Pekerja
Pengangkatan Girder Dari Luka berat Metoda Kerja, Izin Kerja, (training
1 tertabrak/tertimpa 2 6 12 sedang 1 2 2 Kecil
Stock Yard ke Multi Axle (bahaya mekanis) SOP, SIO dan Safety pengoprasian,
Crane
training prosedur
1.UU No 1 th 1970 menddekati alat
2.UU NO 2 th 2017 berat), APD
3. Permen Naker (penggunaan helm)
No. 8 th 2020
4. Permen PUPR no
21 th 2019 Administrasi (JSA,
5. Permen Naker inspeksi, observasi,
No.5 th 2018 pemasangan
rambu), Training
Para pekerja atau
Mobilisasi PCU Girder Luka berat Izin Kerja, SOP, SIO dan (training
2 pengguna jalan 2 5 10 sedang 1 2 2 Kecil
Menuju Lokasi Erection (bahaya mekanis) Safety pengoprasian,
tertabrak Truck
training prosedur
menddekati alat
berat), APD
(penggunaan helm)
1. Mengidentifikasi bahaya, penilaian risiko, pengendalian, dan peluang
Tabel Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendalian
Deskripsi Resiko Penialain Tingkat Resiko Penialain Sisa Resiko
Persyaratan
Kemun Kepar Nilai Tingkat Pengendalian Kem Ke Nilai Tingkat
No Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya (Tipe Pemenuhan Pengendalian Awal Keterangan
Uraian Pekerjaan gkinan ahan Resik Resiko Lanjutan ungk par Resik Resiko
(skenario Bahaya) kecelakaan) Peraturan
(F) (A) o (TR) inan aha o (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Administrasi (JSA,
inspeksi,
observasi,
pemasangan
Proses Lifting, rambu), Training
Pekerja tertimpa Metoda Kerja, Izin
Sliding, launching Luka berat (bahaya (training
3 Girder atau terjatuh Kerja, SOP, SIO 4 7 28 Berat 1 4 4 Kecil
and positioning mekanis) pengoprasian,
dari ketinggian dan Safety
Girder training prosedur
1.UU No 1 th 1970 menddekati alat
2.UU NO 2 th 2017 berat), APD
3. Permen Naker (penggunaan helm
No. 8 th 2020 dan body harness)
4. Permen PUPR Administrasi (JSA,
no 21 th 2019 inspeksi,
5. Permen Naker observasi,
No.5 th 2018 pemasangan
Pekerja tersengat rambu), Training
Proses Brazing listrik, terpapar Luka berat (bahaya Metoda Kerja, Izin (training
4 3 7 21 Berat 1 4 4 Kecil
(Pengelasan) radiasi dan terjatuh mekanis dan fisik) Kerja dan Safety pengoprasian,
dari ketinggian training prosedur
menddekati alat
berat), APD
(penggunaan helm
dan body harness)
2. Rencana Tindakan Yang Tertuang Dalam Sasaran dan Program

Tabel Sasaran Khusus dan Program Khusus


Sasaran Program
NO Pengendalian Resiko Jadwal Bentuk
Uraian tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Indikator Pencapaian Penanggung Jawab
Pelaksanaan Monitoring

Dapat dilaksanakan sesuai Semua Tahapan Mentapkan Metoda Tim Kerja Memahami dan
Dokumen Kontrak dan
1 Metoda Kerja dengan tahapan pekerja selesai tanpa Kerja sesuai dengan Daftar Simak melaksanakan sesuai Pelaksana Lapangan
Manual SMKK
pekerjaan kecelakaan standar. Metoda Kerja

Petugas
Ijin kerja diajuakan Persetujuan izin kerja Pada saat memulai Pelaksanaan pekerjaan keselamatan
2 Izin Kerja sebelum pekerjaan ditandatangani oleh pekerjaan harus Formulir izin kerja Inspeksi harus sesuai dengan izin konstruksi,
dimulai konsultan pengawas dilengkapi dengan JSA kerja pelaksana dan
mandor
Petugas
Formulir TBM
Penjelasan Resiko K3 Semua pekerja Dilaksanakan sebelum TBM dilaksanakan dan keselamatan
3 Penjelasan K3 ditandatangani oleh Formulir TBM
dipahami memahami K3 pekerjaan dimulai ditandatanagani konstruksi,
tim
pelaksana
Petugas
SIO diterbitkan oleh Operator bekerja sesuai SIO sesuai dengan keselamatan
SIO sesuai dengan alat Inspeksi dan
4 SIO instansi yang dengan manual operasi Manual operasi alat peraturan identitas konstruksi,
yang digunakan Form inspeksi
berwenang alat operator pelaksana dan
mandor
Petugas
APD sesuai dengan
APD digunakan oleh Semua pekerja Sebelum memasuki area keselamatan
standar dan
5 APD (Safety) semua pekerja sesuai menggunakan APD APD Inspeksi proyek semua pekerja konstruksi,
spesifikasi yang
dengan peraturan sesuai resiko K3 harus menggunakan APD pelaksana dan
ditetapkan
mandor
3. Pemenuhan Standar dan Peraturan Perundangan Keselamatan Konstruksi

NAMA PERUSAHAAN PT. WASKITA KARYA


KEGIATAN PROYEK JALAN TOL CIMANGGIS CIBITUNG SEKSI 2
LOKASI
TANGGAL DIBUAT

Peraturan Perundangan & Persyaratan


No Pengendalian Risiko Klausul/Pasal
Lainnya Yang Menjadi Acuan

1 Metode Kerja Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Pasal 2 ayat 2

2 Pemasangan rambu jarak aman


Permen Naker No.5 th 2018 Pasal 8 ayat 1
dengan alat berat
UU Nomor 1 Tahun 1970 Tentang
3 Training pengoperasian Pasal 1 ayat 6
Keselamatan Kerja

4 Pembuatan JSA setiap tahapan


Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Pasal 2 ayat 2
pekerjaan
KESIMPULAN

1. Pada proses erection terdapat 4 garis besar tahapan kerja

2. Proses erection memiliki bahaya keselamatan dan kesehatan kerja yaitu bahaya mekanis, fisik,

gravitasi dan bahaya listrik dengan beragam risiko kecelakaan kerja.

3. Resiko kecelakaan kerja tingkat sedang yaitu pada pekerjaan pengangkatan girder ke multi

axle dan mobilisasi girder ke tempat erection.

4. Resiko kecelakaan kerja tingkat berat yaitu pada pekerjaan pekerjaan lifting and positioning

dan brazing (pengelasan).


SARAN

1. Melakukan pengawasan yang tegas dari manajemen pada pekerja agar pekerja dapat bekerja dengan
fokus meskipun pekerja sudah berpengalaman.
2. Untuk yang bekerja di ketinggian, pekerja harus memiliki ijin kerja bekerja di ketinggian dan pekerja yang
dipekerjakan sudah mendapat pelatihan dan ahli dalam pekerjaan tersebut sehingga tidak terulang kasus
kecelakaan kerja yang sama.
3. Memberikan pelatihan dan informasi penting pada pekerja mengenai pekerjaannya untuk mengenali
potensi bahaya K3 dan risiko kecelakaan kerja serta cara pencegahannya pada saat toolbox meeting
seperti memberi pelatihan pada pekerja agar dapat meminimalisir risiko kecelakaan kerja
4. Disarankan perusahaan menyediakan alat pelindung diri yang lengkap dan sesuai dengan pekerjaannya
agar dapat meminimalisir risiko kecelakaan kerja yang disebabkan oleh unsafe action dan unsafe
condition
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai