Anda di halaman 1dari 42

Pemeriksaan Awal

Kerusakan Bangunan
Gedung Akibat Gempa &
Penerapannya di Gempa
Sulawesi Barat

Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan


Ditjen Cipta Karya – Kementerian PUPR

© Bahan tayang Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, DJCK 2021
DAFTAR ISI

01 02 03
PEMERIKSAAN 04
PENDAHULUA PEMERIKSAAN CEPAT APLIKASI QUICK
N CEPAT KERUSAKAN ASSESSMENT
PEMERIKSAA KERUSAKAN STRUKTUR KERUSAKAN
N STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN STRUKTUR
BANGUNAN BANGUNAN GEDUNG LEBIH BANGUNAN
GEDUNG GEDUNG 1 DARI 1 LANTAI GEDUNG
LANTAI PASCA PASCA GEMPA
PASCA BENCANA BUMI SULAWESI
BENCANA GEMPA BUMI BARAT
GEMPA BUMI
PENDAHULUAN
01 PEMERIKSAAN STRUKTUR BANGUNAN
GEDUNG
PENDAHULUAN
METODE PEMERIKSAAN STRUKTUR BANGUNAN
01
GEDUNG TERHADAP BAHAYA GEMPA BUMI

ACUAN PEMERIKSAAN CEPAT STRUKTUR


02
BANGUNAN GEDUNG PASCA GEMPA BUMI

TINGKAT KERUSAKAN STRUKTUR BANGUNAN


03
GEDUNG

04 TIPE STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

05 PENANGANAN KERUSAKAN STRUKTUR


METODE PEMERIKSAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
TERHADAP BAHAYA GEMPA BUMI
PEMERIKSAAN CEPAT PEMERIKSAAN DETAIL
WAKTU (QUICK ASSESSMENT) (DETAILED EVALUATION)
FEMA 154: ASCE 41:
Sebelum Rapid Visual Screening of Buildings for Potential Seismic Hazard Seismic Evaluation and Retrofit of Existing
Gempa Output: Skor kerentanan bangunan, peta risiko Building
Output: Rekomendasi perkuatan
• Pedoman Teknis PU 2006: ATC 20:
Rumah dan Bangunan Tahan Gempa Post Earthquake Safety Evaluation of
• NILIM 2002: Buildings (Chapter 4: Detailed Evaluation
Quick Inspection Manual for Damaged Reinforced Concrete Method)
Buildings Due To Earthquakes Output: Rekomendasi perbaikan/
perkuatan
Sesudah • ATC 20:
Post Earthquake Safety Evaluation of Buildings
Gempa (Chapter 3: Rapid Evaluation Method)
• NZSEE 2014:
Rapid Post Disaster-Building Usability Assessment
Earthquakes
Output: Tingkat bahaya, tingkat kerusakan,
rekomendasi penanganan sementara
ACUAN PEMERIKSAAN CEPAT
STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG PASCA GEMPA BUMI

11 22 1. Pedoman Teknis PU 2006 Khusus untuk Struktur


Dinding Pasangan Bata
Rumah dan Bangunan Tahan
Gempa di Indonesia
2. NILIM 2002
Quick Inspection Manual for Khusus untuk Struktur
Damaged Reinforced Concrete Rangka Pemikul Momen
Buildings Due To Earthquake Beton Bertulang

33 44 3. ATC 20
Post Earthquake Safety Evaluation
of Buildings (Chapter 3: Rapid
Evaluation Method) Untuk semua tipe
4. NZSEE 2014 struktur di USA & NZ
Rapid Post Disaster Building
Usability Assessment - Earthquake
TINGKAT KERUSAKAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

11 PEDOMAN TEKNIS PU TAHUN 2006


1) Rusak Ringan Nonstruktur
2) Rusak Ringan Struktur
3) Rusak Sedang
4) Rusak Berat
5) Rusak Total/Roboh
22 NILIM 2002
1) Slight Damage
2) Light Damage
3) Medium Damage
4) Heavy Damage
5) Collapse
TINGKAT KERUSAKAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Perka BNPB No.15 Tahun 2021
(mengacu pada Pedoman Teknis PU Tahun 2006)

1) Rusak Berat (RB)


2) Rusak Sedang (RS)
3) Rusak Ringan (RR)

Tingkat kerusakan berdasarkan acuan yang


dirujuk perlu didefinisikan sesuai
kategorisasi yang ditetapkan oleh BNPB
selaku lembaga yang berwenang dalam
penanggulangan bencana

Sumber Gambar: Perka BNPB No 15 Tahun 2021 Hal. 84


TIPE STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG YANG DOMINAN
DI INDONESIA

Gedung 1 Lantai Gedung Bertingkat (> 1 Lt)

Dinding pasangan bata Dinding pasangan bata Struktur rangka beton bertulang
terkekang tanpa perkuatan dgn dinding pengisi pasangan bata

Sumber Gambar: Glossary for gem taxonomy


Pilihan Tindakan Penanganan
Kerusakan Struktur Bangunan Gedung Pasca Gempa
Pilihan 1: Pilihan 2: Pilihan 3:
Hancurkan dan Retrofitting Tidak melakukan
Bangun Ulang apapun

Slide Building Change, 2021


Pilihan Tindakan Penanganan
Kerusakan Struktur Bangunan Gedung Pasca Gempa
Pilihan 1: Pilihan 2:
Hancurkan dan Retrofitting
Bangun Ulang

Desain dan konstruksi Modifikasi terhadap bangunan


bangunan baru harus sesuai eksisting untuk pemenuhan
dengan standar terbaru kebutuhan performa spesifik
yang berlaku yang disepakati, TANPA
keharusan pencapaian standar
terbaru yang berlaku
Slide Building Change, 2021
Retrofitting (Repair, Restoration, Strengthening)
1. Perbaikan (Repair):
Bertujuan mengembalikan tampilan
bangunan (arsitektural) agar dapat
segera kembali fungsional

2. Restorasi (Restoration):
Perbaikan struktural pada komponen
pemikul beban agar kembali pada
kondisi semula

3. Perkuatan (Strengthening):
Bertujuan meningkatkan kapasitas
struktur terhadap pembebanan
menjadi lebih kuat dibandingkan
kondisi semula
Slide Aryanto, 2019
PEMERIKSAAN CEPAT KERUSAKAN

02 STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG 1


(SATU) LANTAI
PASCA BENCANA GEMPA BUMI
LINGKUP OBJEK
01 Bangunan dengan tinggi 1 (satu) lantai

Struktur gedung dinding terkekang (confined masonry)


02 atau dinding bata tanpa perkuatan (unreinforced
masonry)

03
Fungsi bangunan:
1) Rumah tinggal
2) Kantor
3) Sekolah
4) Bangunan dengan Dinding pasangan bata terkekang

fungsi umum lainnya


Dinding pasangan bata tanpa perkuatan
KATEGORI KERUSAKAN
BERDASARKAN PEDOMAN TEKNIS PU TAHUN 2006
KERUSAKAN RINGAN NON-
STRUKTUR
Kenampakan visual:
1. Retak halus (lebar celah < 0,75 mm)
pada plesteran
2. Serpihan plesteran berjatuhan
3. Mencakup luas yang terbatas

Tindakan penanganan:
Perbaikan (repair) secara arsitektur
tanpa mengosongkan bangunan
KATEGORI KERUSAKAN
BERDASARKAN PEDOMAN TEKNIS PU TAHUN 2006
KERUSAKAN RINGAN
Kenampakan visual:
1. Retak halus (lebar celah 0,75-6 mm) pada dinding
2. Plester berjatuhan mencakup area yang besar
3. < 30% komponen struktur utama mengalami
kerusakan
4. Kerusakan bagian-bagian non-struktur seperti
cerobong, lisplang, dsb
5. Kemampuan struktur untuk memikul beban tidak
banyak berkurang

Tindakan penanganan:
Perbaikan (repair) secara arsitektur tanpa
mengosongkan bangunan
KATEGORI KERUSAKAN
BERDASARKAN PEDOMAN TEKNIS PU TAHUN 2006
KERUSAKAN SEDANG
Kenampakan visual:
1. Retak besar (lebar celah > 6 mm) pada dinding
2. Retak menyebar luas di banyak tempat, seperti pada
dinding pemikul beban dan kolom praktis
3. 30%-50% komponen struktur utama mengalami
kerusakan
4. Kemampuan struktur untuk memikul beban sudah
sebagian berkurang
Tindakan penanganan:
• Restorasi dan perkuatan komponen struktural
• Perbaikan (repair) secara arsitektur
• Bangunan dikosongkan dan dapat dihuni
kembali setelah proses restorasi selesai
KATEGORI KERUSAKAN
BERDASARKAN PEDOMAN TEKNIS PU TAHUN 2006
KERUSAKAN BERAT
Kenampakan visual:
1. Dinding pemikul beban terbelah dan runtuh
2. Bangunan terpisah akibat kegagalan unsur-unsur
pengikat
3. ±50% elemen utama mengalami kerusakan
4. Bangunan menjadi sangat berbahaya; Tidak laik
fungsi/huni

Tindakan penanganan:
• Restorasi dan perkuatan komponen struktural
• Dirobohkan dan bangun kembali
PROSEDUR PEMERIKSAAN
a. Persiapkan peralatan yang dibutuhkan
b. Persiapkan formulir pemeriksaan
c. Amati kondisi struktur bagian luar di seluruh sisi (depan, belakang, samping)
d. Jika memungkinkan (tidak membahayakan), amati kondisi struktur bagian interior
e. Isi formulir sesuai hasil pengamatan

Peralatan
yang
dibutuhkan
FORMULIR
PEMERIKSA
AN
Petunjuk Pengisian

1. Isi identitas objek yang ditinjau


2. Sketsa denah dapat dibuat lebih lengkap di halaman
terpisah
3. Secara umum, isikan potensi bahaya di sekitar objek yang dinilai baik yang telah
ground failure, tsunami terjadi maupun belum akibat longsor ataupun likuifaksi
4. Cek ketegakan bangunan, definisi miring adalah tampak jelas secara visual dan
diperkuat dengan indikasi retakan/celah
5. Perkirakan % kerusakan setiap elemen struktur terhadap keseluruhan bangunan
5. Lakukan penilaian terhadap elemen non struktur secara
umum
6. Isikan waktu pelaksanaan dan identitas assessor
7. Berikan catatan lainnya yang dianggap perlu
1. Lakukan pemotretan
bangunan secara keseluruhan
agar evaluator mendapat
gambaran utuh terkait
bangunan yang ditinjau
2. Potret detail
kerusakan yang
dianggap perlu
3. Tandai lokasi pengambilan
potret pada denah yang
dimaksud
PEMERIKSAAN CEPAT KERUSAKAN

03 STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG LEBIH


DARI 1 (SATU) LANTAI PASCA BENCANA
GEMPA BUMI
LINGKUP OBJEK
01 Bangunan dengan tinggi lebih dari 1 (satu) lantai

02 Struktur gedung rangka pemikul momen

Fungsi bangunan:
03
1) Kantor
2) Sarana pendidikan (sekolah,
madrasah, perguruan tinggi)
3) Rumah sakit
4) Bangunan dengan fungsi Sistem rangka pemikul momen dengan dinding
pengisi (moment resisting frame with infilled wall)
umum lainnya
PEMERIKSAAN GEDUNG PASCA GEMPA
BERDASARKAN NILIM 2002
FASE DARURAT

1. Pemeriksaan visual dari luar dan dalam gedung


(jika dimungkinkan)
2. Rekomendasi yang dikeluarkan:
 Aman (telah diinspeksi/inspected)
 Hati-Hati (Limited entry)
 Bahaya (Unsafe)
+ Rekomedasi sementara penanganan
bangunan
3. Umumnya 1-2 minggu (tergantung luasan dan Gempa Bener Meriah 2013

level kerusakan akibat gempa)


PEMERIKSAAN GEDUNG PASCA GEMPA
BERDASARKAN NILIM 2002
FASE PERALIHAN
1. Pemeriksaan bangunan dilakukan lebih tepat dan terukur
2. Rekomendasi berupa:
 Perlu perbaikan atau perkuatan Mempertimbangkan
 Pembongkaran analisis teknis dan
ekonomis
3. Umumnya 2 minggu-3 bulan pasca gempa

FASE STABIL
1. Evaluasi kapasitas bangunan secara menyeluruh
2. Perencanaan detail perbaikan dan perkuatan (seismic capacity evaluation)
3. Umumnya 3 bulan pasca gempa
FORMULIR
PEMERIKSA
AN

41
PROSEDUR
Langkah ke-1 PEMERIKSAAN
Pendataan informasi umum gedung
 Tanggal dan waktu pemeriksaan
 Nama pemeriksa
 Nama gedung
 Alamat gedung
 Penanggung jawab gedung
 Jumlah lantai
 Fungsi bangunan
 Tipe struktur
Gempa Padang Panjang 2007
Langkah ke-2
Pemeriksaan visual gedung gedung secara umum eksterior
dan interior (jika memungkinkan)
[ ] Runtuh Total atau sebagian [ ] Kerusakan masif terlihat jelas dan
atau struktur atas bergeser dari
struktur bawah
[ ] Terlihat kemiringan pada seluruh [ ] lainnya
bangunan atau sebagian lantai

Gempa Jogja 2006


Langkah ke-3
Pemeriksaan
A B C
Ditemukan kemungkinan bahaya dari Tidak struktur Ya
Tidak diketahui
bangunan atau tanah sekitarnya

Penurunan bangunan akibat kegagalan < 0.2 m 0.2-1.0 m >1m


struktur bawah/tanah
Kemiringan bangunan akibat differential <1/60 rad 1/60 – 1/30 rad > 1/30 rad
settlement (1) (2)
Besar rasio kerusakan tingkat IV atau V 1% 1-10 % > 10%

Besar rasio kerusakan tingkat III 12.5% 12.5-25 % > 25%

– Jika hanya A : Aman (telah diinspeksi/inspected)


– Jika B  1 tapi C = 0 : Hati-hati (Limited entry)
– Jika B  2 atau C  1 : Bahaya
Langkah ke-4 Pemeriksaan Non-
Komponen A B C

Rangka dinding non struktural Tidak ada atau kerusakan ringan struktural
Retak terlihat namun tidak ada
deformasi arah out of plane
Retak tembus penampang,
terpisah dari rangkanya pada arah
out of plane

Dinding non struktural Tidak ada kerusakan Rusak ringan Ada retak diagonal

Atap Tidak ada kerusakan Rusak ringan tapi tidak ada risiko Ada kemiringan, deformasi dan
jatuh terpisah dari struktur

Tangga Tidak ada atau kerusakan ringan Retak cukup luas namun tulangan Ada kemiringan dan terpisah dari
tangga masih terangkur struktur utama

Rangka dan daun jendela Tidak ada atau kerusakan ringan Retak dan deformasi terlihat jelas Hampir jatuh

Finishing Tidak ada kerusakan Ditemukan retak dan sebagian Retak sangat jelas dan atau
terpisah terpisah dari posisi awal

Elevated water tank, chimney, Tidak ada indikasi miring Ada indikasi miring Hampir jatuh
signboard, etc
lainnya Tidak ada kerusakan Kerusakan terlihat jelas Berbahaya

– Jika hanya A dan B : Aman (telah diinspeksi/inspected)


– Jika C > 1 : Hati-hati (Limited 45
Langkah ke-5
– Aman (telah diinspeksi/inspected)
• Kemampuan lateral bangunan tidak menurun singifikan
• Gedung dapat difungsikan sementara

– Hati-hati (Limited entry)


• Gedung dapat dimasuki untuk kepentingan darurat
• Penggunaan gedung tidak diizinkan kecuali telah dilakukan penanganan sementara untuk
menghindari kerusakan lebih lanjut, penanganan terhadap komponen bangunan yang
dapat membahayakan atau dilindungi dari bahaya sekitarnya
• Perlu pemeriksaan lebih lanjut

– Bahaya (Unsafe)
• Penanganan sementara untuk menghindari keruntuhan gedung
• Dilarang memasuki dan menggunakan gedung
• Perlu pemeriksaan lebih lanjut
KATEGORI KERUSAKAN
BERDASARKAN PEDOMAN TEKNIS PU TAHUN 2004
I II III IV

V V V 48
KATEGORI KERUSAKAN
BERDASARKAN PEDOMAN TEKNIS PU TAHUN 2004
APLIKASI QUICK ASSESSMENT
KERUSAKAN STRUKTUR
04 BANGUNAN GEDUNG
PASCA GEMPA BUMI SULAWESI
BARAT
GEDUNG DPRD SULBAR
(Struktur Rangka Beton Pemikul Momen; > 1 lantai)

Tampak Depan

Tampak Belakang Tampak Samping


Kerusakan
Detil
REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN CEPAT STRUKTUR
BANGUNAN GEDUNG PASCA GEMPA SULAWESI BARAT
Kab. Mamuju
Per 24 Januari 2021

Kab. Majene
Terima Kasih
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai