Anda di halaman 1dari 19

Persiapan Pasien Untuk

Pemeriksaan Penunjang
Kelompok 1
Anggota :

1. Angga Permana
2. Asri Mulyani
3. Ayu Fitria
4. Dian Amanda
5. Diana Varizka
6. Friska Sari
7. Hanifah
8. Inas Mawar Regita
9. Naomi Eklesia Taekz
10. Niken Nita Yogi Febriana
11. Nurbaiti
12. Putri Widiasari
13. Rama Syahputra
14. Sri Handayani Dewi
01

02
01 03

PEMERIKSAA
04

05

N PENUNJANG 06

Let's Get Started


SKEMA PEMBAHASAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
a. Pemeriksaaa Rutin Darah ( Hb,
Leukosit, Trombosit, Hematokrit )
Pemeriksaan
Rutin

b. Pemeriksaaan Kimia Klinik


1. Fumgsi heppar
Pemeriksaan 2. Fungsi ginjal
Penunjang 3. Faal hemostatis
4. Serum elektrolit ( Na, K, C )

Pemeriksaan a. Radilogi
berdasarkan indikasi b. Labolatorium ( gula
darah )
c. EKG. Echocardiogram,
treadmil, dll
1. Pemeriksaan Rutin

a. Pemeriksaan rutin darah (Hb, leukosit, trombosit, hematokrit)

1) Hb
Hemoglobin adalah sua  Hemoglobin adalah suatu protein tu protein  yang
berada di dalam darah yang berfungsi berfungsi sebagai sebagai pengangkut
pengangkut oksigen oksigen.

• Nilai normal
Dewasa Pria 13.5-18.0 Gram/Dl,
Wanita Hamil 10-15 Gram/Dl
Wanita 12-16 Gram/Dl
Anak 11-16 Gram/Dl
Balita 9-15 Gram/Dl
Bayi 10-17 Gram/Dl  
Neonatus 14-27 Gram/Dl
Lanjutan...
• Hb rendah  (< 10 gram/dL)
Biasanya berkaitan dengan anemia defisiensi besi.
Sebab lainnya dari rendahnya Hb antara lain pendarahan
berat, hemolisis, leukemia leukemik, lupus eritematosus
sistemik, dan diet vegetarian ketat (vegan). Dari obatobatan:
obat antikanker, asam asetilsalisilat, rifampisin, primakuin,
dan sulfonamid. Ambang bahaya adalah Hb < 5 gram/dL

• Hb tinggi (>18 gram/dL)
Berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD
(bronkitis kronik dengan cor pulmonale), dehidrasi / diare,
eritrositosis, polisitemia vera, dan pada penduduk
pegunungan tinggi yang normal. Dari obat-obatan: metildopa
dan gentamisin.
2) Hematocrit
• Hematokrit atau biasa disingkat Ht
merupakan perbandingan antara proporsi
volume sampel darah dengan sel darah Nilai normal :
merah (eritrosit) yang diukur dalam satuan  Dewasa Pria 40-54%
millimeter   per desiliter dari darah  Wanita 37-47%
keseluruhan, bisa juga dinyatakan dalam  Wanita Hamil 30-46%
persen.  Anak 31-45%
 Balita 35-44%
•  Bayi 29-54%
Pengukuran ini  bisa dihubungkan
 Neonatus 40-68%
dihubungkan dengan tingkat tingkat
kekentalan kekentalan darah. Semakin
Semakin tinggi presentasenya presentasenya
berarti berarti semakin tinggi kekentalan
darahnya, talan darahnya, atau sebaliknya
atau sebaliknya.
Lanjutan ...
Hematokrit merupakan persentase konsentrasi eritrosit dalam
plasma darah. Secara kasar, hematokrit biasanya sama
dengan tiga kali hemoglobin.

• Ht tinggi(meningkat) hemokonsentrasi (> 55 %)


Dapat ditemukan pada berbagai kasus yang menyebabkan
kenaikan Hb; antara lain penyakit Addison, luka bakar,
dehidrasi / diare, diabetes melitus, dan polisitemia. Ambang
bahaya adalah Ht >60%.

• Ht rendah hemodilusi (< 30 %) 


Dapat ditemukan pada anemia, sirosis hati, gagal  jantung,
perlemakan  jantung, perlemakan hati, hemolisis, hati, hemolisis,
leukemia, kehamilan,malnutrisi, leukemia, kehamilan,malnutrisi,
pneumonia, dan pneumonia, dan overhidrasi. Ambang bahaya
adalah Ht < 15%
3) Leukosit

• Leukosit juga disebut sel darah


putih  walaupun sebenarnya
tidak berwarna alias bening.

• Di dalam sel darah putih


terkandung unsur-unsur darah
seperti basofil, eosinofil,
neutrofil, limfosit, dan monosit.
Lanjutan ...

• Keadaan dimana leukosit meninggi disebut leukositosis,  biasa muncul pada darah
setelah setelah menjalani latihan olah raga yang berat, terkena infeksi kronis (tifus,
cacingan, TBC, dan lain-lain), atau setelah terkena luka bakar yang luas.
• Leukosit rendah (disebut juga leukopenia)  dapat disebabkan oleh agranulositosis,
anemia aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi virus (misalnya dengue),
keracunan kimiawi, dan postkemoterapi.

Nilai normal
 Dewasa 4500-10000 sel/mm3
 Neonatus 9000-30000 Sel/Mm3
 Bayi Sampai Balita Rata-Rata 5700-18000 Sel/Mm3
 Anak 10 Tahun 4500-13500/Mm3
 Ibu Hamil Rata-Rata 6000-17000 Sel/Mm3,
 Postpartum 9700-25700 Sel/Mm3
4) Trombosit

Nilai normal
Dewasa 150.000-400.000 Sel/Mm3
Anak 150.000-450.000 Sel/Mm3.

• Penurunan trombosit  (trombositopenia) dapat ditemuk dapat


ditemukan pada demam pada demam berdarah dengue (DBD),
anemia, luka bakar, malaria, dan sepsis. Nilai ambang bahaya pada
1.000.000 sel/mm3 ..
b. Pemeriksaan Kimia Klinik

Fungsi ginjal
(Urine lengkap,
Fungsi hepar BUN, Serum
(SGOT, SGPT, kreatinin)
albumin)

Serum Elektrolit
( Na, K, Cl )
Faal Hemostatis
2. Pemeriksaan berdasarkan indikasi
a. Radiologi (foto thoraks, BOF, CT Scan, USG, dll)
1. USG
Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging diagnostik (pencitraan diagnostik)
untuk pemeriksaan alat alat dalam tubuh manusia,dimana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran
anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat non-
invasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan
data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang tinggi.
2. CT Scan Kolon
Pemanfaatan alat CT scan dalam melakukan pemeriksaan Kolon merupakan teknik yang
baru dan dapat kita lakukan dengan sangat cepat dan dapat meniadakan radiasi yang diterima
oleh pekerja radiasi.
CT-Scan kolon dapat dilakukan dengan 2 cara, antara lain :
• Dengan memasukkan kontras media positif.
• Dengan memasukkan kontras media negative.
b. Laboratorium (gula darah)
c. EKG. Echocardiogram, treadmil, dll
01

02

02 03

Persiapan Pasien 04

Dalam Pemeriksaan 05
Penunjang Radiologi
06

Let's Get Started


Skema Materi Persiapan Pasien Dalam Pemeriksaan
Penunjang Radiologi
USG a. Abdomen Atas
b. Abdomen bawah

Persiapan pasien
dalam pemeriksaan
penunjang Radiologi

ST Scan a. Abdomen
b. Abdomen dengan
Kontras
c. Pada anak – anak
d. Pada Colon
1. USG
a. Abdomen atas
• Pasien diberikan informasi tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan
• Pasien puasa minimal 6-8 jam sebelum
pemeriksaan

b. Abdomen bawah
• Pasien diberikan informasi tentang
pemeriksaan yang akan dilakukan
• Pasien tidak perlu puasa
• Pasien dianjurkan minum banyak dan
tahan kencing, apabila memakai celana
diklem 30 menit sebelum pemeriksaan
2. ST Scan
a. Abdomen
• Pasien diberikan informasi tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan
• Pasien puasa minimal 8-12 jam sebelum pemeriksaan
• 30 menit sebelum pemeriksaan pasien minum air putih kira-
kira 1,5 liter, kemudian masukan cairan NaCl ke buli-buli
kurang lebih 300 ml

b. Abdomen dengan kontras


• Pasien diberikan informasi tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan
• Pasien puasa minimal 8-12 jam sebelum pemeriksaan
• 30 menit sebelum pemeriksaan pasien minum air putih
kira-kira 1,5 liter, kemudian masukan cairan NaCl ke buli-
buli kurang lebih 300 ml
• Melampirkan hasil laboratorium (BUN dan SC)
c. Pada anak-anak
• Dosis kontras disesuaikan dengan BB (0,5-1 cc/kg BB)
• Bila kondisi pasien gelisah dikonsultasikan dengan dokter anestesi
• Pemberian obat penenang harus di bawah pengawasan dokter spesialis anestesi dan dokter
spesialis radiologi

d. Pada colon
• Dua hari sebelum pemeriksaan, pasien dianjurkan makanan lunak / bubur kecap
dan disarankan banyak minum air
• Jika kita lakukan pagi maka makan bubur kecap yg terakhir jam 19.00 wib. Dan
jika pemeriksaan dilakukan siang, makan terakhir jam 07.00 wib.
• Jika kita lakukan pemeriksaan pagi, maka pasien minum garam inggris 1 bks dicampur dgn air 1
gelas jam20.00 wib. Utk pemeriksaan siang maka minum garam inggris dicampur air 1 gelas
jam 07.00 wib.
• Jika dilakukan pemeriksaan pagi maka mulai puasa jam24.00 wib dan jika
dilakukan siang, puasa jam07.00, pasien dianjurkan tdk merokok dan tdk boleh bnyak bicara.
• Besok pagi / siang pasien dtg ke radiologi dlm keadaan puasa.
Sebaiknya sebelum pemeriksaan pasien dilakukan klisma.
01

Thanks!
02

03

04
Do you have any questions?
05

06
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icon by Flaticon, and infographics &
images from Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai