Anda di halaman 1dari 17

PREMATURE & POSTMATURE

Disusun oleh

Kelompok 5 :
1. Nur fadillah (1914201024)
2. Rena yunita (1914201029)
3. Yanti rahmadani (1914201040)
PREMATURE

PENGERTIAN
Persalinan preterm atau partus premature adalah persalinan
yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37
minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram.

Walaupun kecil, bayi premature ukurannya sesuai dengan


masa kehamilan tetapi perkembangan intrauterine yang belum
sempurna dapat menimbulkan komplikasi pada saat postnatal.
 20-50% diagnosis persalinan preterm tidak tepat.
MASALAH SOLUSI

Intervensi untuk Diagnosa yang


menghentikan persalinan didasarkan pada derajat
preterm tidak selalu aktifitas uterus dan
efektif terutama bila tidak pemeriksaan servik
dilakukan sedini mungkin. tunggal yang menunjukan
dilatasi dan penipisan
sedini mungkin.
INSISDEN

 Persalinan preterm terjadi kira-kira 7% dari


seluruh kehamilan
 Terjadi sedikit penurunan angka kejadiannya,
disebabkan adanya teknik pengobatan terbaru.
PENYEBAB

 Idiopatik
 Perdarahan antepartum
 Ketuban pecah dini
 Korioamnionitis
 Kehamilan kembar/polihidrammion
 Servik inkompeten dan anomali servik
 Penyakit pada ibu
 Kelainan fetus
PENATALAKSANAAN PERAWATAN

 Pengkajian
 Penatalaksanaan kelahiran premature dilakukan
mendeteksi persalinan premature secara dini,
menekan aktifitas uterus, dan meningkatkan
perawatan intrapartum pada janin yang
direncanakan dilahirkan lebih awal.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan pengenalan


persalinan premature dan penatalaksanaan persalinan premature
 Resiko tinggi cedera pada ibu dan janin yang berhubungan
dengan persalinan dan kelahiran premature
 Ansietas yang berhubungan dengan kemugkinan persalian
premature
 Kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan program
tirah baring
 Berduka antisipatif yang berhubungan dengan kehilangan janin
yang potensial
 Harga diri rendah situasional yang berhubungan dengan
ketidakmampuan meneruskan kehamilan sampai paterm .
HASIL AKHIR YANG DIHARAPKAN

1. Klien akan menunjukkan kepatuhan terhadap batasan


aktifitas yang diprogramkan, jadwal pengobatan atau
keduannya.

2. Klien tidak akan mengalami komplikasi akibat


penatalaksanaan obat yang diprogramkan.

3. klien akan meneruskan persalinan sampai cukup bula atau


mendekati aterm

4. Klien akan melahirkan melahirkan bayi yang sehat dan


mature.
EVALUASI

Evaluasi keefektifan asuhan keperawatan pada wanita


dengan persalianan premature di dasarkan pada hasil
akhir yang diharapakan.

Evaluasi ini meliputi wanita memverbalisasi


pemahamannya tentang terapi, mematuhi terapi yang
diprogramkan, tidak mengalami komplikasi yang
berhubungan dengan terapiobat, melahirkan bayi yang
sehat pada usia kehamilan aterm atau mendekati aterm.
POST MATURE
 Pengertian

Post matur adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu
lengkap. Diagnosa usia kehamilan didapatkan dengan perhitungan usia
kehamilan dengan rumus Naegele atau dengan penghitungan TFU
(Tinggi Fundus Uteri)

Contoh :

HTPT 16 agustus 2017

Tanggal HTPT 16 + 7 = 23

Bulan HTPT 8-3 = 5

Tahun HTPT 2017 + 1 = 2018

Maka hari perkiraan lahir adalah 23 Mei 2018


ETIOLOGI

Penyebab terjadinya kehamilan post matur belum diketahui


denga jelas, namun diperkirakan dipengaruhi oleh 2 faktor
yaitu :

1. Masalah ibu :
 Servik belum matang
 Kecemasan ibu

 Persalinan traumatis

 Hormonal faktor herediter

2. Masalah bayi :
 Kelainan pertumbuhan janin

 Oligohidramnion
TANDA DAN GEJALA

 Gerakan janin jarang (secara subjektif kurang dari 7x/20 menit atau
secar objektif kurang dari 10x/menit)
 Pada bayi ditemukan tanda lewat waktu yang terdiri dari :
 Stadium I : kulit kehilangan vernix caseosa dan terjadi maserasi
 Stadium II : seperti stadium I, ditambah drngan pewarnaan
mkoneum (kehijauan di kulit)
 Stadium III : seperti stadium I, ditambah dengan warna kuning pada
kuku, kulit dan tali pusat.
 Berat badan bayi lebih berat dan tulang & sutura lebih keras dari
bayi mature.
PENGARUH TERHADAP IBU DAN
BAYI
 Ibu :

Persalinan post matur dapat menyebabkan distosia karena kontraksi


uterus tidak terkoordinir, janin besar, molding kepala kurang
sehingga sering dijumpai partus lama, kesalahan letak, inersia uteri,
distosia bahu, perdarahan post partum yang mengakibatkan
meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas.
 Bayi :

Jumlah kematian janin atau bayi pada kehamilan 42 minggu 3x


lebih besar daripada kehamilan 40 minggu. Pengaruh pada janin
bervariasi, diantaranya berat janin bertambah, tetap atau berkurang.
PENATALAKSANAAN
 Setelah usia kehamilan lebih dari 40-42 minggu, yang terpenting adalah
monitoring janin sebaik-baiknya.
 Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi plasenta, persalinan spontan
dapat ditunggu dengan pengawasan ketat.
 Lakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan kematangan servik,
apabila sudah matag, boleh dilakukan induksi persalinan.
 Persalinan pervaginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan sangat
merugikan bayi,janin posmatur kadang-kadang besar dan kemungkinan
disproporsi cephalopelvix dan distosia janin perlu diperhatikan. Selain itu
janin postmatur lebih peka terhadap sedative dan narkosa.
 Tindakan oprasi section caesarea dapat dipertimbangkan bila pada keadaan
onsufisiensi plasenta dengan keadaan servik belum matang.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 1. Dx. Post Matur kehamilan
 Ansietas b/d proses kelahiran lama
 Nyeri b/d operasi sectio caesarea
 Deficit pengetahuan (keluarga) tentang prawatan infant.

 2. Dx. Bayi Post Matur


 Kerusakan integritas kulit b/d maserasi
 Sianosis b/d mekonium telah bercampur air ketuban.
PENCEGAHAN

Pencegahan dapat dilakukan dengan


pemeriksaan kehamilan secara teratur, minimal 4x
selama kehamilan:
 1x pada trimester pertama (sebelum 12 minggu)
 1x pada trimester kedua (antara 13 minggu sampai
28 minggu)
 Dan 2x pada trimester ketiga (diatas 28 minggu).
SEKIAN
&
TERIMA KASIH Ada
pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai