Anda di halaman 1dari 39

Primary survey dan secondary

survey dan Triase

 Kelompok 4

Rena yunita
Senja nita
Idda mawadah
Nurul shantry
Rahmadhani
Nur ainun
Pengertian
• Gawat adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa dan
kecacatan yang memerlukan penanganan dengan cepat dan
tepat
• Darurat adalah suatu keadaan yang tidak mengancam nyawa
tetapi memerlukan penangan cepat dan tepat seperti gawat
• Gawat darurat adalah suatu keadaan yang mengancam jiwa
disebabkan oleh gangguan ABC (Airway/jalan nafas,
Breathing/pernafasan, Circulation/sirkulasi) jika tidak dapat
ditolong segera maka dapat meninggal/cacat
Tujuan PERTOLONGAN PERTAMA adalah:

1. Menyelamatkan nyawa korban


2. Meringankan penderitaan korban
3. Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
4. Mempertahankan daya tahan korban
5. Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut
Pengertian
Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus
dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber
daya manusia, peralatan serta fasilitas yang paling efisien
dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua
pasien yang memerlukan pertolongan dan menetapkan
prioritas penanganannya (Kathleen dkk,2008)
Prinsip Triage
1. Segera dan tepat waktu
2. Pengkajian adekuat dan akurat
3. Keputusan dibuat berdasarkan pengkajian
4. Intervensi sesuai kekuatan kondisi
5. Tercapainya kepuasan pasien
TAHAP I TRIASE

 Metode untuk mendapatkan hasil yang sebaik


mungkin pada kondisi jumlah pasien besar dengan
sarana yang terbatas

Dasar-Dasar Triase
1. Derajat cedera
2. Jumlah cedera
3. Sarana dan kemampuan
4. Kemungkinan bertahan hidup
Klasifikasi
1. Prioritas I (merah) : mengancam jiwa, perlu resusitasi dan
tindakan segera dan mempunyai kesempatan hidup yang
besar
2. Prioritas II (kuning) : potensi mengancam nyawa atau fungsi
vital bila tidak segera ditangani dalam waktu singkat
3. Prioritas III (hijau) : perlu penanganan seperti pelayanan
biasa, tidak perlu segera
4. Priorotas 0 (hitam) : kemungkinan untuk hidup sangat kecil,
luka sangat parah
TAHAP II PRIMARY SURVEY
-> Suatu kegiatan untuk menilai kondisi penderita
(diagnostik) sekaligus tindakan resusitasi untuk menolong
nyawa

Keadaan yang mengancam nyawa ;


1. Airway ; menjaga airway dengan kontrol servikal
2. Breathing ; menjaga pernafasan dengan ventilasi
3. Circulation ; kontrol perdarahan
4. Disability ; status neurologis
5. Exposure ; buka baju, tetapi jangan sampai hipotermi
JIKA DATANG KORBAN TIDAK SADAR

Apa yg kita
lakukan ?
AIRWAY
+ CONTROL CERVICAL

BEBASKAN JALAN NAFAS


• PERBAIKI POSISI KEPALA
• HEAD TIL, CHIN LIFT, TRIPLE MANUVER TIDAK ADA FRAKTUR CERVICAL

tersumbat

dorong kepala ke belakang

angkat dagu
Triple Airway Manuver
Tekan Dahi, Tekan
Ramus mandibula ke
depan dan dorong
keatas, Buka mulut
• JAW TRUST CURIGA FRAKTUR CERVIKAL, PASANG NECK COLLAR

mengangkat ramus mandibula


Posisi tangan pada korban
anak/bayi
Membersihkan jalan napas:
Finger sweep
Mengatasi sumbatan napas parsial
dengan tehnik manual thrust
• chest thrust • abdominal thrust
• back blow Berikan tepukan
diantara kedua skapula
Membebaskan jalan napas dgn alat :
• NAFAS NGOROK(SNORING) LIDAH JATUH
KEBELAKANG PASANG OROPHARINGEAL TUBE
(GUDEL)
BREATHING
• LOOK FEEL LISTEN (3-5”)
• GURGLING (BUNYI KUMUR2) CAIRAN/DARAH SUCTION
• STRIDOR (SUMBATAN BENDA ASING, TUMOR / JALAN NAFAS SULIT
DIPERTAHANKAN) ETT
Mulut ke mask

MULUT KE MULUT

Mulut ke hidung
CIRKULASI

• Memastikan ada tidaknya


denyut jantung
• CEK NADI KAROTIS (5-10”)
• ADA NAFAS BUATAN
• TDK ADA RJP
1. PAKAI SARUNG TANGAN
TERUTAMA KASUS KECELAKAAN
2. TENTUKAN TINGKAT KESADARAN (RESPON)
1 siklus = 5 x 30 : 2 ( 2 mnt)  EVALUASI

• JK SIRKULASI (-) RJP


• JK SIRKULASI (+) NAFAS (-) NAFAS BUATAN SETIAP 6-8 DETIK
(10-12×/MNT)
• JK SIRKULASI (+) NAFAS (+) POSISI MANTAP JAGA JALAN NAFAS
TEPUK, PANGGIL Jika pasien menjawab
JALAN NAFAS SEMENTARA AMAN

Jika tidak menjawab jalan NAFAS terganggu


MINTA TOLONG/AKTIFKAN SISTEM
EMERGENSI (TROLI EMERGENSI)
RJP
KJL : NAFAS BUATAN = 30 : 2
UNTUK 1 MAUPUN 2 PENOLONG
POSISI KOMPRESI
pada 1/2 bawah sternum, diantara 2 putting susu
Kedalaman kompresi :
dewasa : 3 – 5 cm
anak-anak : 2 – 3 cm
bayi : 1 – 2 cm
• Tidak berhasil : perbaiki posisi, buka jalan nafas, ulangi beri nafas
buatan
• JIKA ADA PERDARAHAN HENTIKAN DENGAN
BEBAT TEKAN, PEMBALUTAN
• PASANG INFUS
DISABILITY
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS :
• GCS
• TANDA LATERALISASI, REAKSI PUPIL, EXTREMITAS MOTORIK
EXPOSURE
• PAKAIAN DIBUKA, CEGAH HIPOTERMI (BERI SELIMUT)
• PEMERIKSAAN MENYELURUH
• PEMERIKSAAN ECG PADA PASIEN TERTENTU.
FOLEY CATHETER
• PASANG KATHETER PADA PASIEN TERTENTU (U/ KONTROL
CAIRAN/URINE : PERDARAHAN / MENGURANGI TEKANAN INTRA
ABDOMINAL)
GASTRIK TUBE
• PASANG NGT (CEGAH ASPIRASI, DEKOMPRESI, JANGKA PANJANG
SONDE)
• TAHAP III ; Secondary Survey yaitu pemeriksan secara
keseluruhan mulai dari ujung rambut hingga ujung
jempol kaki

• TAHAP IV ; Stabilisasi dan

• TAHAP V ; Transfer
Keterlambatan BHD

Keterlambatan Kemungkinan
BHD berhasil

1 menit 98 dari 100


3 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100
1. Syok
2. Trauma
3. Over dosis dan keracunan obat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai