Anda di halaman 1dari 13

SISTEM MAJANEMEN KESEAMTAN DAN

KESEHATAN KERJA (SMK 3)

MANAJEMEN KONSTRUKSI 2

ELYA FAIQOTUN NABILLA


(3.12.19.1.09)
PENERAPAN SMK3
MASA KONSTRUKSI
Industri Jasa Konstruksi, merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko
kecelakaan kerja yg cukup tinggi. Penyebab utama kecelakaan kerja pada proyek
konstruksi :

1. Hal-hal yang berhubungan dengan karaktersitik proyek konstruksi yang bersifat


unik
2. Lokasi kerja yang berbeda-beda
3. Terbuka dan dipengaruhi cuaca
4. Waktu pelaksanaan yang terbatas,
5. Dinamis dan menuntut ketahanan fisik yang tinggi,
6. Tenaga kerja yang tidak terlatih
7. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang sangat lemah

Akibatnya para pekerja bekerja dengan metoda pelaksanaan konstruksi yang


berisiko tinggi.
Kerugian yang ditimbulkan kecelakaan kerja
1. Mengakibatkan korban jiwa
2. Biaya pengobatan
3. Kompensasi yang harus diberikan kepada pekerja
4. Premi asuransi
5. Perbaikan fasilitas kerja
Penerapan SMK 3 dalam proyek
Skema organisasi pengelolaan K3
Hal-hal yang menjadi perhatian

1. Kontraktor harus mengambil segala tindakan pencegahan untuk pencegahan


kecelakaan dengan tetap menjaga pelaksanaan program keselamatan kerja yang telah
ditetapkan dalam peraturan resmi.
2. Kontraktor harus melaksanakan segala langkah perlindungan yang layak untuk
seluruh area kerja yang mungkin akan membahayakan pekerjanya, atau orang lain dan
lalu-lintas.
3. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus mengajukan kepada wakil pemberi
kerja sebuah dokumen “prosedur pelaksanaan/manual keselamatan kerja” untuk
mendapatkan persetujuannya..
Kebijakan K-3

1. Kebijakan K-3 merujuk pada produk-produk peraturan tentang


keselamatan kerja, yang menjadi acuan oleh penyedia jasa
konstruksi/kontraktor dalam pelaksanaannya yang mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
2. Perusahaan Penyedia Jasa Konstruksi harus menetapkan
kebijakan K-3 pada kegiatan konstruksi yang dilaksanakan.
Perencanaan

a). Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya.


b). Pemenuhan perundang-undangan dan persyaratan lainnya.
c). Sasaran program
d). Rencana keselamatan kerja harus konsisten dengan peraturan milik pemberi kerja.
Inventarisasi dan studi evaluasi harus
memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku. Perencanaan harus
mengandung hal-hal berikut:
(1). tabel waktu kerja dan istirahat;
(2). pemberitahuan tertulis kepada wakil pemberi kerja dan penjelasan tambahan
mengenai polusi, kebersihan kerja dan tindakan pencegahan untuk keselamatan;
(3). daftar seluruh material, peralatan, dan instrumen di lapangan;
(4). daftar seluruh alat-alat perlindungan pribadi yang disediakan
untuk setiap pekerja;
(5). daftar seluruh alat-alat perlindungan pribadi yang lain yang
tersedia;
Penerapan dan Operasi

1. Sumber daya, struktur organisasi dan pertanggung jawaban.


2. Kompetensi, pelatihan dan kepedulian.
3. Komunikasi, keterlibatan dan konsultasi.
4. Dokumentasi
5. Pengendalian dokumen.
6. Pengendalian Operasional.
7. Kesiagaan dan Tanggap darurat.
Pemeriksaan Tinjauan Manajemen
1. Pengukuran dan pemantauan. Pimpinan Puncak harus
2. Evaluasi kepatuhan. melakukan tinjauan
3. Penyelidikan insiden, Ketidak manajemen SMK-3 pada
sesuaian,Tindakan perbaikan interval waktu yang telah
dan pencegahan. direncanakan, untuk
4. Pengendalian rekaman. memastikan kesesuain,
kecukupan dan keefektifan
5. Audit internal.
secara berkelanjutan.
Jenis kecelakaan di lokasi konstruksi yang perlu
diantisipasi
1) jatuh terpeleset
2) kejatuhan barang dari atas 7) terjatuh, terguling
3) teriris, terpotong 8) terjepit, terlindas
4) terinjak 9) tertabrak
5) terkena barang yang runtuh, roboh 10) tindakan yang tidak benar
6) berkontak dengan suhu panas, dan 11) terkena benturan keras
suhu dingin. 12) dll.
Peralatan Proteksi Diri yang diperlukan wajib dikenakan
pada saat bekerja di lokasi kerja kecuali di dalam kantor atau
diluar lokasi kerja. PPE yang diperlukan meliputi:

1) Helm keselamatan, merujuk Standard ANZI Z89.1 atau yang


setara.
2) Kacamata keselamatan, merujuk Standard ANZI Z89.1 atau yang
setara
3) Sepatu keselamatan, merujuk Standard ANZI Z89.1 atau yang
setara
4) Sarung tangan (bahan kulit atau Kevlar)
5) Pakaian kerja dengan identitas personil.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai