Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN ALGORITMA

PLAYFAIR CIPHER SEBAGAI


PENYANDIAN KUNCI DALAM
PENGAMANAN FILE
Fendi Hernanda Pratama & Anggit
Pendahuluan
Perkembangan komunikasi informasi memanfaatkan teknologi
komputer dan jaringan global seperti saat sekarang ini menimbulkan
munculnya pihak-pihak yang ingin mencuri informasi tersebut. Jaringan
global yang luas dan kompleks menyebabkan hampir tidak mungkin untuk
melindungi pesan sampai ke tujuan. Ancaman pencurian informasi
tersebut telah membuat banyak peneliti untuk mengembangkan teknik atau
metode untuk memberikan keamanan terhadap kandungan informasi yang
terdapat pada pesan salah satunya adalah teknik penyandian data atau
kriptografi. Cara untuk mengunci pesan dan pengamanan file teks salah
satunya dengan menggunakan playfair cipher dan rijndael. Algoritma ini
dikenal dengan kriptografi klasik yang korespondensi satu-satu antara
plainteks dengan cipherteks dan state adalah 128 bit dan 256 bit.
Algoritma playfair cipher dan rijndael memiliki keistimewaan
dibandingkan dengan algoritma kriptografi yanglainnya.
Kriptografi
Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana suatu pesan atau
dokumen kita aman, tidak bisa dibaca oleh pihak yang tidak berhak. Dalam
perkembangannya, kriptografi juga digunakan untuk identifikasi pengirim pesan
dengan tanda tangan digital dan keaslian pesan dengan sidik jari digital
(fingerprint). Kriptografi mempunyai sejarah yang sangat panjang.

Playfair Cipher
Playfair Cipher merupakan suatu algoritma kriptografi klasik yang termasuk ke
dalam polygram cipher, dimana plainteks diubah menjadi bentuk poligram dan
proses enkripsi dekripsi dilakukan untuk poligram tersebut. Kunci
kriptografinya adalah 25 buah huruf yang disusun di dalam bujursangkat 5x5
dengan menghilangkan huruf J dari abjad. Kemungkinan kuncinya adalah 25!.
Susunan kunci di dalam bujursangkar diperluas dengan menambahkan kolom
keenam dan baris keenam. Basis keenam merupakan baris pertama, sementara
kolom keenam berisi kolom pertama. Pada umumnya, kunci yang digunakan
adalah serangkaian kata yang mudah dimengerti
Pesan yang akan dienkripsi diatur terlebih
dahulu, dengan aturan sebagai berikut

1. Ganti huruf dengan J (bila ada) dengan huruf I


2. Tulis pesan dalam pasangan huruf
3. Jangan sampai ada pasangan huruf yang sama. Jika
ada, sisipkan Z di tengahnya
4. Jika jumlah huruf ganjil, tambahkan Z di akhir
Algoritma enkripsi sebagai berikut:
1. Jika ada dua huruf terdapat pada baris kunci yang
sama maka tiap huruf diganti dengan huruf di
kanannya (pada kunci yang sudah diperluas)
2. Jika dua huruf terdapat pada kolom kunci yang
sama maka tiap huruf diganti dengan huruf di
bawahnya (pada kunci yang sudah diperluas)
3. Jika dua huruf tidak pada baris yang sama atau
kolom yang sama, maka huruf pertama diganti
dengan huruf pada perpotongan baris huruf pertama
dengan kolom huruf kedua
4. Huruf kedua diganti dengan huruf pada titik sudut
keempat dari persegi panjang yang dibentuk dari 3
• Metode Playfair Cipher digunakan untuk
memperoleh ciphertext dengan menggunakan kunci
yang sudah ditentukan. Pesan yang akan dienkripsi
diatur terlebih dahulu dan Kunci kriptografinya adalah
25 buah huruf yang disusun di dalam bujursangkat 5x5
dengan menghilangkan huruf J dari abjad.
Kemungkinan kuncinya adalah 25!. Susunan kunci di
dalam bujursangkar diperluas dengan menambahkan
kolom keenam dan baris keenam. Basis keenam
merupakan baris pertama, sementara kolom keenam
berisi kolom pertama.
Proses Enkripsi adalah proses Plaintext (Pesan
Asli) menjadi Ciphertext (Pesan Tersandi).
Diketahui :
Kunci = DEDEKSANTOSO
Plaintext = BAIK SEKALI
Terlebih dahulu susun hurufnya, huruf yang
sudah ada tidak dituliskan lagi “DEKSANTO”
kemudian jika terdapat huruf J maka diganti dengan
huruf I. selanjutnya tambahkan huruf yang tidak
terdapat pada kunci “BCFGHILMPQRUVWXYZ”
menjadi “DEKSANTOBCFGHILMPQRUVW XYZ

D E K S A
N T O B C
F G H I L
M P Q R U
V W X Y Z
Selanjutnya kunci diperluas untuk masuk ke
dalam proses enkripsi

D E K S A D
N T O B C N
F G H I L F
M P Q R U M
V W X Y Z V
D E K S A
Selanjutnya pasangkan plaintext dimana jika terdapat huruf J,
maka langsung lakukan pasangan huruf dan apabila ada huruf yang
sama, sisipkan huruf Z. Jika sudah dipasangkan BA IK SE KA LI
lakukan proses plaintext.

Enkrip BA menjadi CS

D E K S A D
N T O B C N
F G H I L F
M P Q R U M
V W X Y Z V
D E K S A
Setelah proses enkripsi selesai, hasil enkripnya adalah:
P = BA IK SE KA LI
C = CS SH KA SD FL
Algoritma Rijndael merupakan standart enkrip dengan kunci simetris
yang diadopsi oleh pemerintahan amerika. Proses enkripsi pada
algoritma Rijndael terdiri dari 4 jenis transformasi byte, yaitu
SubBytes(), ShiftRows(), MixColumns(), dan AddRoundKey(). Pada
awal proses enkripsi, masukan yang telah berbentuk array state akan
mengalami transformasi AddRoundKey(). Setelah itu, array state
akan mengalami transformasi SubBytes(), ShiftRows(),
MixColumns(), dan AddRoundKey() secara berulangulang sebanyak
Nr. Proses ini dalam algoritma Rijndael disebut sebagai round
function
.Pesan = DEDEKSANTOSO
Kunci = 2b 7e 15 16 28 ae d2 a6 ab f7 15 88 09 cf 4f 3c
Input bit 49 4e 44 4f

Anda mungkin juga menyukai