Anda di halaman 1dari 9

PLAYFAIR CIPHER

Mochammad Ro’yan Setiawan (STI202002066)


1
Teknik Infrmatika, STMIK Widya Utama Purwokerto

Jl. Sunan Kalijaga, Berkoh, Purwokerto Selatan, Banyumas, Indonesia

Akunroyan86@gmail.com

Abstrak

Kriptografi merupakan suatu teknik menyembunyian pesan dimana pesan tersebut hanya dapat
diketahui oleh orang tertentu dimana pesan itu sering disebut dengan enkripsi.saat ini enkripsi
sudah banyak dikembangkan salah satunya adalah metode Rivest Shamir Adleman (RSA) yang
menggunakan dua kunci yaitu kunci publik dan kunci pribadi, dimana kunci tersebut dapat
diatur dimana semakin panjang bit pembentukan kunci maka semakin sukar untuk dipecahkan
karena sulitnya memfaktorkan dua bilangan yang sangat besar dan itu dianggap aman meskipun
tidak pernah dibuktikan aman tidaknya, maka dari itu dalam penelitian ini akan dibuat
keamanan yang lebih baik lagi dengan memadukannya dengan metode playfair chiper dimana
pada kunci publik yang diatur diubah terlebih dahulu atau di enkripsi dengan playfair chiper
baru bisa dipecahkan kembali dengan algoritma Rivest Shamir Adleman (RSA).

A. PENDAHULUAN
Pemakaian teknologi komputer sebagai salah satu aplikasi dari teknologi informasi sudah
menjadi suatu kebutuhan, karena banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan cepat,
akurat, dan efisien. Keamanan (security) dalam document adalah hal yang sangat penting dan
tidak dapat diabaikan. Lebih-lebih jika document yang dikelola bersifat penting dan rahasia.
Tentunya pemilik data tidak ingin document yang mereka miliki diketahui atau bahkan diubah
oleh orang lain yang tidak berhak[1]. CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Provided by Media Publikasi Ilmiah UNIKA (Universitas Katolik) Santo Thomas Medan Oleh
karena itu, dikembangkanlah kriptografi, yaitu ilmu dan seni untuk menjaga keamanan
document. Kriptografi merupakan salah satu metode pengamanan data yang dapat digunakan
untuk menjaga kerahasiaan data, keaslian data, serta keaslian pengiriman. Metode ini bertujuan
agar informasi yang bersifat rahasia yang dikirim melalui telekomunikasi umum tidak dapat
diketahui atau dimanfaatkan oleh orang yang tidak berkepentingan atau yang tidak berhak[2],
[3]. Algoritma Playfair cipher adalah salah satu bagian dari kriptografi klasik yaitu salah satu
algoritma kunci simetri yang merupakan metode polygram cipher. Algoritma Playfair cipher
menggunakan papan kunci yang berbentuk bujur sangkar dalam melakukan penyandian. Papan
kunci ini berukuran 5X5, dimana setiap bagian papan kunci mewakili
huruf-huruf dalam alfabet (abjad) dengan menghilangkan huruf j dari abjad setiap elemen
bujursangkar berisi huruf yang berbeda satu sama lain[4].
B. PEMBAHASAN
1. Sejarah play cipher

Sandi Playfair ditemukan oleh ahli Fisika berkebangsaan Inggris bernama Sir Charles
Wheatstone (1802 - 1875) namun dipromosikan oleh Baron Lyon Playfair (1819 - 1898)
pada tahun 1854.
Dibandingkan dengan sandi-sandi lainnya, sandi Playfair dapat meningkatan keamanan
dalam pengiriman sebuah pesan rahasia sehingga dapat memberikan jaminan integritas data
serta menjaga kerahasiaan. Sandi Playfair pertama kali digunakan untuk tujuan-tujuan taktis
oleh pasukan Inggris dalam Perang Boer II dan Perang Dunia I. Australia dan Jerman juga
menggunakan sandi ini untuk tujuan yang sama dalam Perang Dunia II. Sandi Playfair
paling sering digunakan karena penggunaannya yang sangat sederhana dan tidak
memerlukan peralatan khusus untuk membaca atau menerjemahkan suatu sandi yang
bersifat rahasia. Pada perkembangan selanjutnya, sandi ini tidak lagi digunakan oleh
pasukan militer karena telah muncul berbagai perangkat enkripsi digital untuk
menerjemahkannya. Sandi Playfair dianggap tidak aman lagi untuk menjaga suatu
kerahasiaan pesan karena komputer dengan piranti lunak tertentu dapat memecahkan suatu
sandi dalam hitungan detik.

2. Algoritma Play Cipher

Playfair cipher atau sering disebut Playfair Square merupakan teknik enkripsi simetrik yang
termasuk dalam sistem substitusi digraph. Playfair Cipher Termasuk ke dalam polygram
cipher. yang Ditemukan oleh Sir Charles Wheatstone namun dipromosikan / dipopulerkan
oleh Baron Lyon Playfair pada 1854. Playfair Cipher mengenkripsi pasangan huruf (digram
atau digraf), bukan huruf tunggal seperti pada cipher klasik / tradisional lainnya. Tujuannya
untuk membuat analisis frekuensi menjadi sulit sebab frekuensi kemunculan huruf di dalam
cipherteks akan menjadi datar. Kunci di dalam algoritma ini selalu memiliki panjang
sebanyak 25 karakter yang disusun menjadi tabel acuan berukuran 5 x 5. Kunci ini
mengandung seluruh huruf di dalam Jurnal Teknik Informatika Unika St. Thomas
(JTIUST),alphabet kecuali huruf “j” yang dileburkan dengan huruf “i”. Untuk mempermudah
pembuatan kunci, pertama-tama tentukan kata yang akan menjadi kunci. Kata tersebut lalu
dihilangkan seluruh huruf “j” yg terkandung di dalamnya. Kemudian kata tersebut di
konkatenasi dengan teks “abcdefghiklmnopqrstuvwxyz” dan pada akhirnya dari hasil yang
diperoleh akan dihilangkan seluruh kemunculan huruf yang berulang.

Contoh Kunci:

Kemudian Susunan kunci (Cipher) dalam bujursangkar diperluas dengan menambahkan baris
keenam dan kolom keenam. sehingga menjadi:

Kemudian untuk melakukan Enkripsi, Pesan yang akan dienkripsi diatur terlebih dahulu
sesuai ketentuan sebagai berikut:

Ganti huruf J (jika ada) dengan huruf I


Tulis pesan dalam pasangan huruf (huruf berpasangan dua-dua / bigram).
Jangan ada pasangan huruf yang sama (misal AA / BB). Jika ada, sisipkan Z di tengahnya
Jika jumlah huruf ganjil (sehingga ada yang tidak punya pasangan), tambahkan huruf Z di
akhir
3. Proses Enkripsi

Enkripsi merupakan hal yang sangat penting dalam kriptografi, merupakan pengamanan
data yang dikirim agar terjadi kerahasiaannya. Pesan asli disebut plaintext, yang diubah
menjadi kode-kode yang tidak dimengerti. Enkripsi bisa diartikan sebagai cipher atau
kode dengan menggunakan algoritma yang untuk mengkodekan data yang kita inginkan.
Plaintext (Pesan Asli): GOOD BROOMS SWEEP CLEAN → Tidak ada huruf J, maka
langsung tulis pesan dalam pasangan huruf, menjadi: GO OD BR OZ OM SZ SW EZ EP
CL EA NZ
Algoritma enkripsi (Ketentuan Enkripsi):
Seandainya 2(dua) huruf terdapat pada kolom kunci yang sama, maka setiap huruf diganti
dengan huruf di bawahnya.
Seandainya 2(dua) huruf terdapat pada baris kunci yang sama, maka setiap huruf diganti
dengan huruf di kanannya.
Seandainya 2(dua) huruf tidak pada kolom yang sama atau baris yang sama, maka huruf
pertama diganti dengan huruf pada perpotongan baris huruf pertama dengan kolom huruf
kedua. kemudian Huruf kedua diganti dengan huruf pada titik sudut keempat dari persegi
panjang yang dibentuk dari tiga huruf yang digunakan sampai sejauh ini.
Contoh: Kunci (yang sudah diperluas) ditulis kembali sebagai berikut:

Pada contoh diatas, enkripsi OD menjadi UT, dapat di ilustrasikan sebagai berikut:

Kunci dapat juga dipilih dari kalimat spesifik yang mudah diingat. Misalnya:
Plaintext (Pesan Asli): TEKNIK INFORMATIKA UDINUS
Kunci (Ciphertext): JALAN NAKULA
Kunci baru dibentuk dengan menuliskan hanya karakter tunggal, selain huruf J, dan
ditambah sisa dari 26 alfabet, menjadi: Kunci Baru:
ALNKUBCDEFGHIMOPQRSTVWXYZ. Kemudian masukkan kunci baru ke dalam
bujur sangkar:

SEMUA KARENA CINTA


Penyelesaian :

Plainteks : SEMUA KARENA CINTA= SEMUAKARENACINTA


Plainteks yang sudah diatur : SE MU AK AR EN AC IN TA

Kunci : KHOERUL

Diperluas menjadi: KHOERULABCDFGIMNPQSTVWXYZ

K H O E R K
L A B C D L
F G I M N F
P Q S T U P
V W X Y Z V
K H O E R
Proses enkripsi untuk setiap digraf adalah sebagai berikut:

1. Jika kedua huruf tidak terletak pada baris dan kolom yang sama, maka huruf pertama
menjadi huruf yang sebaris dengan huruf pertama dan sekolom dengan huruf kedua.
Huruf kedua menjadi huruf yang sebaris dengan huruf kedua dan yang sekolom dengan
huruf pertama.

2. Jika kedua huruf terletak pada baris yang sama maka huruf pertama menjadi huruf
setelahnya dalam baris yang sama, demikianjuga dengan huruf kedua. Jika terletak
pada baris kelima, maka menjadi baris pertama, dan sebaliknya. Arahnya tergantung
dari posisi huruf pertama dan kedua, pergeserannya ke arah huruf kedua.

3. Jika kedua huruf terletak pada kolom yang sama maka huruf pertama menjadi huruf
setelahnya dalam kolom yang sama, demikian juga dengan huruf kedua. Jika terletak
pada kolom kelima, maka menjadi kolom pertama, dan sebaliknya. Arahnya tergantung
dari posisi huruf pertama dan kedua, pergeserannya ke arah huruf kedua.

Plainteks yang sudah diatur : SE MU AK AR EN AC IN TA


Lalu kita enkripsikan semua huruf yang sudah dipasangkan

K H O E R K K H O E R K
L A B C D L L A B C D L
F G I M N F F G I M N F
P Q S T U P P Q S T U P
V W X Y Z V V W X Y Z V
K H O E R K H O E R
Enkripsi SE menjadi TO Enkripsi MU menjadi NT
K H O E R K K H O E R K
L A B C D L L A B C D L
F G I M N F F G I M N F
P Q S T U P P Q S T U P
V W X Y Z V V W X Y Z V
K H O E R K H O E R
Enkripsi AK menjadi LH Enkripsi AR menjadi HD

K H O E R K K H O E R K
L A B C D L L A B C D L
F G I M N F F G I M N F
P Q S T U P P Q S T U P
V W X Y Z V V W X Y Z V
K H O E R K H O E R
Enkripsi EN menjadi RM Enkripsi AC menjadi BD

K H O E R K K H O E R K
L A B C D L L A B C D L
F G I M N F F G I M N F
P Q S T U P P Q S T U P
V W X Y Z V V W X Y Z V
K H O E R K H O E R
Enkripsi IN menjadi MF Enkripsi TA menjadi QC

HASIL:

Maka dari percobaan diatas dapat diperoleh hasil enkripsi sebagai berikut :
Plainteks : SE MU AK AR EN AC IN TA

Cipherteks : TO NT LH HD RM BD MF QC
4. Proses Dekripsi

Proses dekripsi sangat mirip dengan proses enkripsi dan lebih mudah dilakukan
karena proses dekripsinya adalah kebalikan dari proses enkripsi.

Dimana:

Plainteks : TONTLHHDRMBDMFQC

Plainteks yang sudah diatur: TO NT LH HD RM BD MF


QC Kunci : KHOERUL

Diperluas menjadi: KHOERULABCDFGIMNPQSTVWXYZ

HASIL:

Maka dari percobaan diatas dapat diperoleh hasil dekkripsi sebagai


berikut : Plainteks : TO NT LH HD RM BD MF QC

Cipherteks : SE MU AK AR EN AC IN TA

C. KESIMPULAN

 Karena terdapat 26 huruf abjad (A-Z), maka terdapat 26 kali 26 = 677 bigram, sehingga
identifikasi bigram individual menjadi lebih sulit.
 Sayangnya ukuran poligram di dalam Playfair cipher tidak cukup besar, hanya dua huruf
sehingga Playfair cipher tidak aman.
 Walaupun Playfair susah dipecahkan menggunakan analisis frekuensi relatif huruf, namun
Playfair Cipher bisa dipecahkan (ditembus) dengan analisis frekuensi pada pasangan
huruf.
 Dengan memakai frekuensi tabel / tabel kemunculan pasangan huruf dalam Bahasa
Inggris dan cipherteks yang banyak, Playfair bisa dipecahkan.
 Karena pada Bahasa Inggris kita dapat mendapatkan frekuensi kemunculan pasangan
huruf, contohnya pasangan huruf HE dan TH yang merupakan pasangan huruf yang
paling sering muncul (Sering muncul dalam Bahasa Inggris).
DAFTAR PUSTAKA

Surbakti, S. D. (2019,Desember). Implementasi Algoritma Playfair Cipher pada Penyandian Data.

Jurnal Teknik Informatika,Unika St.Thomas (JTIUST), 4, 116-119

D. D. Santoso and P.Taingan , “Penerapan Algoritma Playfair Cipher sebagai Penyedian Kunci

Dalam Pengamanan File Teks dengan Algoritma Rijindael” Pelita Inform.Budi Darma,

Vol.17, pp. 59-64, 2018.

Andriana. . (2016, Mei, 20). Algoritma Enkripsi Playfair Cipher.Jurnal Teknk Informatika. UIN Sunan
Gunung Djati Bandung, 5.

Markijar. (2019, 9). Algoritma Playfair Cipher ( Lengkap dengan Penjelasan dan Contoh).Retrived

Juli 3, 2022, from Markijar: https:// www.markijar.com //2015//09/algoritma-playfair-cipher-


lengkap.html

Anda mungkin juga menyukai