INTERAKSI ZAT BESI & PROTEIN (Hitam Putih)
INTERAKSI ZAT BESI & PROTEIN (Hitam Putih)
dengan PROTEIN
Deddy Muchtadi
Dep. Ilmu dan Teknologi Pangan
Institut Pertanian Bogor
Iron Requirements
• Males 0.5-1mg per day An adequate diet
• Menstruating females 1-2mg per day contains 15mg of
iron, 10% of
• Pregnant females 1.5-2.5mg per day
which is absorbed
• Children 1mg per day
Circulating red blood cells normally comprise the largest iron storage
pool. When they become senescent, red blood cells are engulfed by
retoculo-endotelial macrophages, which make their iron available for
redistribution to other tissues using transferrin. Traces of iron are lost
each day by sloughing of mucosal cells, loss of epithelial cells, and
blood loss.
Since the human body has not evolved a mechanism to clear excess
iron, disorders of iron balance, such as iron overload and iron
deficiency, are among the most common diseases in humans.
Ferrous Iron
Dinding Usus
Aliran Darah
Liver, Spleen (ferric iron)
Bone Marrow (ferric iron)
Ferrous Iron Body Tissues (ferric iron)
(Transport Iron) Muscle (ferric iron)
HEME-IRON
(2) Bentuk zat besi bentuk Fe tereduksi (ferro) lebih mudah diserap
dibandingkan ferri vitamin C sebaiknya ditambahkan pada
pangan yang difortifikasi dengan Fe
(3) Komposisi Makanan :
Daging akan meningkatkan (2-3 X) penyerapan Fe dari bahan
pangan nabati mungkin terbentuk chelate antara AA (dr
daging) dgn Fe
Bila 25 – 75 mg vit C dan 30 – 90 g daging (sapi,
ayam atau ikan) terdapat dlm makanan heme iron
: 23 % available non-heme iron : 5 % available
Bila > 75 mg vit C dan > 90 g daging (sapi, ayam atau
ikan) terdapat dalam makanan : heme iron : 23 %
available non-heme iron : 8 % available
(4) Serat (Dietary Fiber) selulosa & lignin dapat mengganggu
penyerapan Fe (sekitar 1 – 3 %)
(5) Dosis :
Konsumsi 0,25 mg/kg BB : penyerapan 32 %
Konsumsi 4 mg/kg BB : penyerapan 4,1 %
lebih baik dosis rendah dan diberikan 2-3 kali sehari
Faktor Lainnya :
Sel darah merah dibentuk dalam tulang (bone marrow) bila juml.
sel darah merah berkurang hormon erythropoietin
(diproduksi oleh ginjal) akan menstimulir pembentukan sel
darah merah baru (proses : erythropoiesis)
Karena sel darah merah tidak mempunyai inti sel tidak dapat
mensintesis enzim untuk kelangsungan hidupnya sel darah
merah masa hidupnya hanya selama enzim masih terdapat dan sel
darah merah masih berfungsi sebagai carrier O 2 dan CO2 (umumnya
4 bulan atau 120 hari)
TULANG Fe Glisin
ALIRAN DARAH
Reticulocyte Hemoglobin
Erythrocyte
Bila sel darah merah mati dipindahlan dari darah ke hati, tulang
dan limfa dalam limfa, Fe dan AA dari hemoglobin diambil
kembali Fe disimpan dalam hati atau limfa sebagai ferritin
atau hemosiderin atau dikembalikan ke dalam tulang untuk
digabungkan dengan molekul Hb baru; dan AA dikembalikan
ke darah untuk sintesis protein tubuh
Bagian lain (struktur sel) dari erythrocyte dixkresikan melalui asam/
garam empedu
Kecepatan penghancuran sel darah merah meningkat bila defisiensi
vitamin C, E atau B12
Urea
(Urine) Energi
Hemoglobin
Blood
Components
• Erythrocytes
– Red Blood
Cells (RBC)
– O2 & CO2
transport
• White Blood Cells
(WBC)
– Immune defense
– Phagocytosis
• Platelets: clotting
Hematopoiesis:
Blood Cell
Formation
Hemostasis:
Coagulation &
Clot Stabilization
• Prothrombin
• Ca++
• Fibrinogen
• Fibrin
• Polymerization