Anda di halaman 1dari 21

MM X I X

HISTONE
DRAFT SOOCA HOS

CASE 1
BASIC
Hematopoiesis
Darah
Pembentukkan dan perkembangan
Definisi
komponen sel darah. Yakni secara
Jaringan ikat cair yang bersirkulasi di Medullary (sumsum tulang) dan
seluruh tubuh melewati jantung, arteri, Extramedullary (spleen dan hepar).
dan kapiler, mengatur fungsi normal
tubuh yang terdiri dari komponen padat
(sel) dan liquid (plasma).
Eritrosit
Definisi Eritropoiesis

Mengandung protein pembawa oksigen


(Hemoglobin), Hb tersebut sekaligus
sebagai pigmen warna merah pada RBC.

Struktur

 Berbentuk cakram / bikonkaf


 Diameter : 7-8 micrometer
 Terdapat 2 komponen protein
(integral dan perifer)
Protein Integral (menembus
lipid bilayer): terdiri dari
transport protein &
glychophorine
 Protein Perifer (tidak
menembus lipid bilayer) : terdiri
dari spectrin, ankyrin, dan actin
 Pria dewasa 5,4 juta /µL
 Wanita dewasa 4,8 juta /µL

Life Cycle
GSH yang akan berperan
dalam memepertahankan
hemoglobin dalan keadaan
penurunan fungsional. (
reduced glutathione = GSH ,
oxsidized glutathione =
GSSG).
 Methemoglobin reductase pathway
o Berperan dalam menjaga besi
hemoglobin dalam keadaan
kurang.
o Enzim methemoglobin
reductase berfungsi untuk
mereduksi ferric iron(Fe+++)
menjadi ferrous hemoglobin
(Fe++).
 Rapoport-luebering shunt
o Berperan dalam regulasi
pengiriman oksigen ke
jaringan.
o Ketika Hb berikatan dengan
2,3-BPG, akan memfasilitasi
pelepasan oksigen.
Metabolisme Zat Besi
Energi dibutuhkan oleh eritrosit untuk Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh
mempertahankan integritas dan manusia yang erat dengan ketersediaan
deformabilitas membrane eritrosit. jumlah darah yang diperlukan.
Terdapat 4 pathway :
Fungsi
 Embden Meyerhoff Pathway
o Menghasilkan 90% ATP  Pembentukan HB dan elemen
o Menghasilkan NADH yg penting yang lainnya
dibutuhkan oleh  Fungsi otak
methemoglobin reductase  Fungsi otot
pathway  Kofaktor reaksi enzim oksidasi
 Hexose Monophosphate (HMP) Sumber
Shunt
o NADP+ akan berkurang  Makanan yang mengandung zat
menjadi nicotinamide - besi tingkat tinggi termasuk
adenine dinucleotide daging merah, kacang-
phosphate (NADPH) kacangan, sayuran berdaun
o NADHP yang dihasilkan akan hijau tua, Ikan (salmon dan
mengubah GSSG menjadi tuna), dan sereal
 Namun, sebagian besar zat Kinetic
besi(iron) adalah ferric,
 Absorpsi iron di intestine
terutama dari sumber nabati.
Akibatnya, tidak mudah diserap. Besi dapat diserap di usus sebagai
heme dari sumber makanan hewani
Distribusi
atau sebagai besi ionik, kebanyakan
dari sumber nabati. Cara bagaimana
heme diserap oleh enterosit tidak
sepenuhnya jelas.

Kebanyakan zat besi dalam makanan


adalah zat besi ionik nonheme dalam
bentuk besi dan harus direduksi oleh
sitokrom b duodenum (Dcytb) sebelum
dapat masuk ke dalam enterosit.
Haemosiderin adalah kompleks protein-
besi yang tidak larut komposisi yang
bervariasi mengandung sekitar 37% besi
bobot. Ini berasal dari pencernaan
lisosom parsial ferritin molekul dan
terlihat di makrofag dan sel lain oleh
cahaya mikroskop setelah pewarnaan
dengan reaksi Perls (biru Prusia)

Kimia

Fungsi metabolisme besi bergantung pada


kemampuannya untuk mengubah
keadaan valensinya dari besi besi
tereduksi (Fe2+) menjadi besi teroksidasi
(Fe3+).

Di dalam sel, ferrous iron dapat bereaksi


dengan peroksida melalui reaksi Fenton,
membentuk molekul oksigen yang sangat
reaktif.

Radikal hidroksil (OH •) yang dihasilkan,


juga dikenal sebagai radikal bebas,
sangat reaktif sebagai agen pengoksidasi
yang berumur pendek tetapi kuat, mampu
merusak protein, lipid, dan asam nukleat.
 Transport iron di darah kacang-kacangan, dan sayuran berdaun
hijau tua
Besi yang diekspor dari enterosit ke
dalam darah adalah ferrous (Fe3+) dan Meskipun beberapa makanan mungkin
harus diubah menjadi bentuk ferric mengandung zat besi yang tinggi, zat besi
(Fe2+) untuk diangkut dalam darah. tersebut mungkin tidak segera diserap
sehingga tidak tersedia secara hayati.
Hephaestin, protein pada membran
Seperti disebutkan sebelumnya, besi
enterosit basolaminal, mampu
dapat diserap sebagai besi ionik atau besi
mengoksidasi besi saat keluar dari
nonionik dalam bentuk heme. Besi ionik
enterosit. Setelah teroksidasi, besi siap
harus dalam bentuk besi (Fe2+) untuk
untuk diangkut plasma, dibawa oleh
diserap ke dalam enterosit melalui
protein spesifik, apotransferrin
pembawa membran luminal, DMT1.
(ApoTf).
Namun, sebagian besar zat besi(iron)
Begitu besi berikatan, molekulnya
adalah ferric, terutama dari sumber
dikenal sebagai transferin (Tf).
nabati. Akibatnya, tidak mudah diserap.
Apotransferrin mengikat hingga dua
Selain itu, senyawa makanan lainnya
molekul besi besi dan dengan demikian
dapat mengikat zat besi dan menghambat
ketika terisi penuh sering disebut
penyerapannya. Ini termasuk oksalat,
sebagai diferric transferin atau
fitat, fosfat, dan kalsium.
holotransferrin.
Rata-rata diet orang Barat mengandung
 Regulasi Iron Homeostasis
10–15 mg zat besi setiap hari dan hanya
5–10% yang biasanya diserap. Proporsi
dapat ditingkatkan menjadi 20-30% pada
defisiensi besi atau kehamilan

Dietary Iron

Besi hadir dalam makanan sebagai besi


hidroksida, besi-protein dan kompleks-
protein haem. Baik kandungan zat besi
dan proporsi zat besi yang diserap
berbeda dari makanan ke makanan;
Makanan yang mengandung zat besi
tingkat tinggi termasuk daging merah,
Metabolisme Iron

Hemoglobin
Struktur
Definisi

Merupakan intracellular erythrocyte


protein yang bertanggung jawab untuk
mentrasnport oksigen dari paru par uke
jaringan untuk oksidative metabolism dan
yang memfasilitasi transport dari carbon
dioksida dari jaringan ke paru paru.

Nilai normal :

 Pria : 13 - 18 g/dL
 Wanita: 12 - 16 g/dL
Hemoglobin berisikan protein yg disebut Jenis
sebagai Globin, berisikan 4 rantai
polipeptida (2 alpha, 2 beta) ,yg
berbentuk seperti cincin non proteion
pigment disebut sebagai heme

Fungsi

 Megirimkan O2 (Oksigen) dari paru-


paru ke jaringan diseluruh tubuh
 Mengambil CO2 (Karbon Dioksida)
dari jaringan ke paru-paru
 Memberi warna merah pada darah
(karena terdapat Heme
didalamnya)
Sintesis

Terbagi menjadi 3 proses :  Sintesis Heme

 Iron delivery and supply Di mitokondria suksinil KoA dan Glisin


dikatalis oleh ALAS2 (5-
Fe3+ yang masuk ke aliran darah 
Aminolevulinate Sintase 2), suksinil
Membran RBC melalui Protein Carrier
Koa Sintase dan Piridoksal pospatase
(Transferin)  melewati membrane
menjadi ALA (5-Aminolevulinate)
dan masuk ke sitoplasma sel  dan
ALA menuju ke ditoplasma dan diubah
akan dibawa ke Mitokondria untuk
oleh ALA dehidrase menjadi PBG
diubah menjadi Fe2+ (Fe2+ yang akan
(Phorpobilinogen)  PBG oleh PBG
digunakan untuk pembentukan
Deaminase diubah menjadi
Hemoglobin)
Hidroksimethilbilane 
Hidroksimethilbilane oleh
Uroporphrynogen III sintase menjadi
Uroporphrynogen III 
Corproporphrinogen III 
Photoporprinogen III  Protophorporin
IX  Heme
 Globin Sintesis Helminths
Parasit cacing adalah hewan multiseluler
(metazoa) simetris bilateral yang memiliki
3 lapisan kuman (triplo bastic metazoa)
dan termasuk dalam kerajaan Metazoa.
'Istilah' cacing '(Greek helmins-'worm')
awalnya disebut cacing usus, tetapi
sekarang terdiri dari banyak cacing lain,
Disintesis di sitoplasma ribosom , Di termasuk parasit jaringan serta banyak
Inisiasi Oleh berbagai Gen. Alfa family spesies yang hidup bebas.
oleh kromosom 16 dan Beta Family oleh  Cacing, yang terjadi sebagai parasit
Kromosom oleh 11. pada manusia termasuk dalam 2
filum: Filum Platyhelminthes
(flatworms) - Ini termasuk 2 kelas:
o Kelas - Cestoda (cacing pita)
o Kelas - Trematoda (flukes
atau digeneans)
 Phylum Nemathelminthes - Ini
termasuk nematoda kelas dan 2
subclass:
o Subclass - Adenophoraea
(Aphasmidia)
o Subclass - Secernentea
(Phasmidia).
Perbedaan antara cestoda, trematoda,
dan nematoda telah dirangkum dalam
Tabel :
Hookworm

adalah salah satu nematoda yang  Untuk Uncinaria stenocephala


mempunyai ujung anterior (cacing o Genus: Uncinaria
dewasa) bengkok o Spesies: Uncinaria
stenocephala
Taxonomi Hookworm (parasit manusia)

Kingdom: Animalia
Ancylostoma Duodenale

Filum: Nematoda Morfologi

Class: Secernentea  Cacing dewasa berwarna putih


keabu-abuan.
Ordo: Strongylida  Ancylostoma duodenale bentuknya
Family: Ancylostomatoidea menyerupai huruf C.
 Buccal capsul lebih besar dari
 Untuk Ancylostoma duodenale Necator Americanus.
o Genus: Ancylostoma
o Spesies: Ancylostoma Cacing Jantan :
Duodenale  Berukuran 8-11 mm, diameter 0,4-
 Untuk Necator Americanus 0,5 mm.
o Genus: Necator  Bursa kopulasi melebar seperti
o Spesies: Necator Americanus payung dengan dorsal rays tunggal
Taxonomi Hookworm (Parasit hewan) yang berfungsi
 Bercabang pada ujungnya.
Kingdom: Animalia  Pada kloaka terdapat 2 spikula.
Filum: Nematoda Cacing Betina
Class: Secernentea  Berukuran 10-13 mm, diameter 0,6
Ordo: Strongylida mm.
 Pada ujung posterior terdapat
Family: Ancylostomatoidea caudal spine.
 Untuk Ancylostoma Braziliensis  Vulva terletak pada bagian posterior
o Genus: Ancylostoma pertengahan tubuh.
o Spesies: Ancylostoma  Jumlah telur yang dihasilkan seekor
Braziliensis cacing betina 10.000 –20.000/hari.
 Untuk Ancylostoma caninum Telur
o Genus: Ancylostoma
o Spesies: Ancylostoma  Berbentuk oval.
caninum  Tidak berwarna.
 Untuk Ancylostoma ceylanicum  Berukuran 40 x 60 µm.
o Genus: Ancylostoma  Dinding luar dibatasi oleh lapisan
o Spesies: Ancylostoma vitelline yang halus
ceylanicum  Diantara telur terdapat ruangan
yang jelas dan bening.
Siklus Hidup

Penyebaran

Tanah paling baik untuk berkembang telur


& larva adalah tanah liat / lempur yang
tertutup daun, terhindar dari pengeringan
atau basah berlebih, di perkebunan karet,
kopi serta pertambangan.
CLINICAL o Gangguan sintesis DNA:
megaloblastic anemia
ANEMIA o Disfungsi stem cell : aplastic
Definisi anemia, myeloproliferative
leukemia
Ketidak mampuan darah untuk mensuplai o Gangguan poliferasi dan
jaringan dengan oksigen yang cukup diferensiasi dari erythroid
untuk melakukan fungsi metabolisme prekursor: anemia of renal
yang sesungguhnya. (Harmening) failure, anemia associated
Etiologi with marrow infiltration
 Peningkatan destruksi eritrosit
 Penurunan produksi eritrosit o Kelainan intrinsik
 Kehilangan darah akut atau kronis  Defek membran:
 Peningkatan destruksi eritrosit spherocytosis
Epidemiologi herediter, eliptositosis
herediter,
 pada tahun 2010 terjadi kasus pyropoikilocytosis,
anemia pada sekitar 33% populasi hemoglobinuria
global. nokturnal paroksismal
 Prevalensi lebih besar pada wanita  Kekurangan enzim:
daripada pria pada semua umur dan kekurangan glukosa 6-
paling sering pada anak di bawah 5 fosfat dehidrogenase,
tahun. defisiensi piruvat kinase
 Anemia paling sering terjadi di Asia  Kelainan globin: anemia
Selatan, dan Afrika Barat dan sikle cell
Timur. o Kelainan ekstrinsik
 Penyebab utamanya adalah  kelainan autoimun:
kekurangan zat besi (cacing anemia hemolitik
tambang, schistosomiasis), autoimun warm-type,
penyakit sel sabit, talasemia, cold aglutinin disease,
malaria dan anemia (gangguan cold hemoglobinuria
kronis) paroksismal, reaksi
Klasifikasi transfusi, penyakit
hemolitik pada janin
Berdasarkan eriologi
dan bayi baru lahir
 Penurunan Produksi eritrosit  Cedera sel darah merah
yang tidak menentu:
o Gangguan dalam sintesis Hb :
anemia hemolitik
iron deficiency, thalassemia,
mikroangiopati
anemia of chronic
(purpura trombositopen
inflammation, sideroblastic
trombotik, sindrom
anemia
uremik hemolitik,
koagulasi intravaskular
diseminata), anemia
hemolitik
makroangiopati
(jantung traumatis
hemolisis), agen
infeksius (malaria,
babesiosis,
bartonellosis, sepsis
clostridial), luka lain
(bahan kimia, obat-
obatan, venom, luka
bakar yang luas)

Berdasarkan morfologi
IRON DEFICIENCY ANEMIA Staging
Definisi
Anemia yang terkait dengan
penyimpanan yang tidak memadai
terhadap zat besi (iron) disebut anemia
defisiensi besi (rodaks)

Etiologi

 Inadequate Intake
 Peningkatan Kebutuhan
 Penyerapan Terganggu
 Kehilangan Darah Kronis

Epidemiologi

 Anak-anak yang sedang tumbuh


berisiko tinggi
 kehamilan dan menyusui dapat
menyebabkan kehilangan hampir
900 mg zat besi.
 Anemia Kekurangan zat besi,
penyebab paling umum,
bertanggung jawab atas 50% dari
semua anemia.
Patgen
Patfis

Manifestasi Klinis
 koilonychia: kuku sendok (spoon
nail), kuku menjadi rapuh, bergaris-
garis vertikal dan menjadi cekung
sehingga mirip seperti sendok .
 atrofi papil lidah: permukaan lidah
menjadi licin dan mengkilap karena
papil lidah menghilang.
 stomatitis angularis (cheilosis):
adanya peradangan pada sudut
mulut sehingga tampak sebagai
bercak berwarna pucat keputihan.
 disfagia: nyeri menelan karena
kerusakan epitel hipofaring atrofi
mukosa gaster sehingga
menimbulkan akhloridia
 pica: keinginan untuk memakan
bahan yang tidak lazim, seperti:
tanah liat, es, lem, dan lain-lain.
Diagnosis
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Lab exam

Apusan sumsum tulang dari pasien  Variasi diameter sel darah merah
dengan defisiensi besi anemia. Sel darah adalah disebut anisositosis dan
merah yang berinti akhir menunjukkan berhubungan dengan peningkatan
karakteristik "berbulu“ sitoplasma biru lebar distribusi sel darah merah
karena asinkron dalam pematangan (RDW).
(x1000).  Hipokromia, mikrositosis, dan RDW
yang tinggi dapat mengindikasikan
anemia defisiensi besi. Terdapat
Beberapa target sel.

Film darah tepi dari pasien dengan anemia


mikrositik hipokromik.

 diameter sel darah merah (RBC)


dibandingkan dengan diameter inti
limfosit (lebih kecil).
Differential Diagnosis pada hari ke7 hingga hari ke 10. Dan akan
 Thalassemia Minor adanya peningkatan hemoglobin pada
 Anemia of chronis inflamation laju 2 g/L setiap 3 minggu
 sideroblastic anemia
Efek Samping Besi Oral: gejala
 lead poisoning
gastrointestinal, termasuk mulas, mual,
kram perut, dan diare.
Manajemen
 Terapi pertama untuk kekurangan Terapi besi parenteral
zat besi adalah untuk mengobati  Terapi besi parenteral digunakan
penyebab yang mendasari, seperti pada pasien yang tidak
cacing tambang, tumor, atau bisul. mentoleransi atau tidak menyerap
 Suplemen oral ferrous sulfate (3 terapi besi oral ataupun pada
tablet / hari mengandung 65 mg zat anemia kronik yang tidak cukup
besi elemental) adalah resep dengan terapi besi oral.
standar  Tujuan: untuk memberikan dosis
 Diet total zat besi yang diperlukan untuk
 Vitamin C : untuk meningkatkan memperbaiki defisiensi hemoglobin,
absorbsi besi meyediakan sediaan minimal
 Transfusi darah Terapi ini dilakukan simpanan zat besi dalam tubuh dan
bagi seseorang yang memeiki memberikan dosis kecil untuk
gejala anemia, ketidakstabilan waktu yang lama.
kardiovaskular, dan kehilangan  Sediaan :
darah yang terus menerus secara o Iron dextran (Cosmofer),
berlebihan. Transfusi tidak hanya mengandung 50mg besi
memperbaiki anemia secara akut, permililiter yang diberikan
tetapi juga sel darah merah yang secara intramuskular ataupun
ditransfusikan menyediakan intravena melalui infus.
sumber zat besi dengan syarat o Ferric carboxymaltose
pasien tidak mengalami (Ferinject) yang diberikan
pendarahan yang berkelanjutan melalui intravena dengan
infus lambat.
Terapi besi oral o Ferri isomaltoside (Monofer)
yang diberikan melalu
intravena dengan infus
lambat.
o Ferri hidroksida-sukrosa
(Venofer) yang diberikan
secara intramuskular ataupun
intravena melalui infus
Efek : jumlah sel darah merah akan mulai lambat dengan maksimal
meningkatn 4-7 hari setelai memulai 200mg setiap infus.
terapi dan akan mencapai puncaknya o Ferumpxytol (Feraheme)
 Dosis : dosis yang diberikan kepada tinggi (23 hingga 33 ° C), dan kontak
setiap pasien bergantung dengan langsung kulit manusia yang tidak
kebutuhan zat besi per individu dilindungi. Infeksi menjadi sangat intens
yang dihitung dengan rumus : di lingkungan padat penduduk.
BB(kg) x 2,3 x [15 – Hb pasien
Ancylostoma duodenale terlihat di
(g/dL)] + 500/1000 (mg, untuk
cekungan Mediterania, Timur Tengah,
simpanan).
utara India, Cina, dan Jepang.
 Efek samping : nyeri kepala, kepala
Diperkirakan bahwa cacing ini
terasa ringan, demam, atralgia,
mengekstrak 7 juta L darah setiap hari
mual, muntah, nyeri punggung,
dari 700 juta orang yang tersebar di
flushing, urtikaria, bronkospasme
seluruh dunia, termasuk 700.000 di
dan hipersensitivitas
Amerika Serikat, yang menyebabkan
50.000 hingga 60.000 kematian setiap
Komplikasi
tahun.
 Meningkatnya risiko infeksi
 Kondisi jantung Physiology
 Keterlambatan perkembangan pada
anak-anak
 Komplikasi kehamilan
 Depresi

Prognosis
Prognosis jangka pendek untuk
kebanyakan pasien sangat baik. Namun,
jika penyebab yang mendasari tidak
diperbaiki, prognosisnya buruk.
Kekurangan zat besi kronis dapat
menyebabkan kematian akibat penyakit
paru-paru atau jantung

ANCYLOSTOMIASIS

Definisi
Merupakan infeksi parasite ancylostoma
duodenale yang merupakan soil
Pada manusia hookworm life cucle
transmitted hekminths (STH)
menginisiasi pada saat filiform (infective
Epidemiologi form) larva yang mempenetrasi kulit,
setelah itu larva masuk kesalam sirkulasi
infeksi cacing tambang ditemukan di
yang dibawa ke paru” dan berkembang
seluruh dunia. Penularan membutuhkan
pada small intestine. Ancylostoma
pengendapan kotoran yang mengandung
duodenales memiliki bentuk chitinous
telur di tanah dan pengembangan larva
teeth
dalam kondisi curah hujan tinggi dan suhu
Faktor Resiko

 Tinggal di daerah iklim hangat dan Akibatnya, anemia berat bisa terjadi
lembab dalam beberapa waktu bulan atau tahun.
 Sanitasi yang buruk Pada anak-anak, kondisi ini seringkali
 Berjalan tanpa alas kaki dapat memicu gagal jantung atau
 Pupuk yang sudah terkontaminasi kwashiorkor. Perkembangan mental,
oleh kotoran manusia seksual, dan fisik mungkin terhambat.
 Anak-anak yang suka bermain di
Lalu tempat penetrasi larva akan
tanah
menghasilkan reaksi alergi, dan saat
Manifestasi Klinis migrasi ke paru-paru akan menyebabkan
pneumonitis dan eosinophilia. Pada cacing
Manifestasi utama adalah anemia dan
dewasa akan menghasilkan
hypoalbuminemia yang diakibatkan dari
gastrointestinal symptom seperti
kehilangan darah kronis. Tingkat
abdominal discomfort, hilangnya nafsu
keparahan anemia tergantung pada
makan, mual. Muntah dan diare.
beban cacing dan asupan zat besi. Jika
asupan zat besi melebihi kehilangan zat
besi akibat infeksi hookworm, hematokrit
normal akan dipertahankan. Namun,
biasanya zat besi dicerna dalam bentuk
yang tidak terserap dengan baik.
Diagnosis BHP

Diagnosis dibuat dengan memeriksa feses  Menjelaskan kepada pasien tentang


langsung. Identifikasi penyebabnya tepat penyakit yang dideritanya dan
cacing umumnya tidak dicoba. Jumlah penyebabnya
telur kuantitatif dapat memungkinkan  Menyarankan pasien untuk
estimasi yang akurat beban cacing. Jika senantiasa menggunakan alas kaki
feses dibiarkan berdiri terlalu lama bila keluar
sebelum diperiksa, telurnya bisa menetas,  Mengedukasi pasien mengenai
melepaskan larva rhabditiform sumber zat besi selain daging

LAB : pemeriksaan feses menunjukan IIMC


telur non–bilestained segmented.
 Dalam hadis riwayat at-Tirmidzi
Walaupun tidak dapat dibedakan telurnya
disebutkan, pada zaman Rasulullah
dengan N. americanous sehingga harus
SAW ada seorang laki-laki ingin
diperiksa secara spesifik lagi
meninggalkan untanya di depan
Differential Diagnosis masjid tanpa diikat, dengan alasan
ia bertawakal kepada Allah SWT.
Semua penyakit yang dapat
Ketika hal itu diketahui Rasulullah
menyebabkan chronic blood loss dan iron
SAW, beliau mengatakan, “Ikatlah
deficient anemia. Lalu untuk gejala pada
untamu lebih dahulu, kemudian
kulit seperti contact dermatitis, scabies
bertawakal.”
infection, dan cercarial dermatitis
 Tidak ada suatu musibah pun yang
Treatment menimpa seseorang kecuali dengan
ijin Allah; dan barangsiapa yang
Anemia harus diberikan treatment dengan
beriman kepada Allah niscaya Dia
baik. Jika tingkatan anemia ringan atau
akan memberi petunjuk kepada
sedang, cukup dilakukan penggantian zat
hatinya. Dan Allah Maha
besi. Anemia yang lebih parah mungkin
Mengetahui segala sesuatu. (Q.S
memerlukan transfusi darah. Tiga obat
At-tagabun : 11)
yang paling banyak digunakan agen
anthelmintic adalah pyrantel pamoate,
mebendazole dan albendazole, semuanya
sangat efektif untuk anemia.

Prevention

 Status Pendidikan
 Sanitasi yang baik
 Pembuangan kotoran manusia yang
terkendali
 Mengenakan alas kaki di daerah
endemis  membantu mengurangi
prevalensi infeksi

Anda mungkin juga menyukai