Ikan Segar
Rp 29,000 /unit Tidak
Kualitas 1
Membutuhkan
(9,250 kg)
proses tambahan
Ikan asap
(5,550 kg) Rp 25 ,000 /unit Rp 31 ,000/unit
Ikan yang belum
Membutuhkan
diproses (19,500 proses tambahan
kg)
Ikan
(Proses Bersama) kalengan Rp 19,000 /unit Rp 24,000 /unit
(3,700 kg) Membutuhkan
proses tambahan
Produk sampingan
Ikan kualitas
rendah (1,000
kg)
• menghitung harga jual pada titik split-off (kolom 4) yang diperoleh dari
dari harga jual per unit pada titik split off (kolom 3) dikalikan dengan
kuantitas produk bersama (kolom 2), sehingga diperoleh harga jual
pada titik split-off untuk ikan segar kualitas 1 sebesar Rp 268,250,000;
• menghitung proporsi harga jual pada titik split-off (kolom 5);
• mengalokasikan biaya bersama, berdasarkan proporsi harga jual
(kolom 5 ) dikalikan dengan total biaya bersama (Rp 360,750,000),
maka diperoleh alokasi biaya bersama per produk (kolom 6), contoh
untuk produk bersama ikan segar kualiatas 1 diperoleh hasil alokasi
sebesar Rp 202,747,093.02, yang diperoleh dari 56% X Rp
360,750,000;
• menghitung alokasi biaya bersama per unit (kolom 7), diperoleh dari
total alokasi biaya (kolom 6) dibagi kuantitas (kolom 2).
Alokasi Biaya Bersama Metode Harga Jual
Pada Titik Split-off
product
Metode Pengukuran Unit Fisik
Alokasi Biaya Bersama: Metode
Unit Kuantitatif (Satuan Fisik)
Metode Pengukuran Fisik Metode Harga Jual pada titik split-off Metode Harga Jual Bersih yang
diestimasi pada titik split-off
Ikan segar Ikan asap ikan Ikan segar Ikan asap ikan Ikan segar Ikan asap ikan kalengan
kualiatas 1 kalengan kualiatas 1 kalengan kualiatas 1
Harga jual per unit 29,000.00 25,000.00 19,000.00 29,000.00 25,000.00 19,000.00 29,000.00 31,000.00 24,000.00
DikurangI:
Harga pokok per unit 19,500.00 19,500.00 19,500.00 21,918.60 18,895.35 14,360.47 21,088.94 23,839.13 17,943.95
Marjin Laba per unit 9,500.00 5,500.00 (500.00) 7,081.40 6,104.65 4,639.53 7,911.06 7,160.87 6,056.05
Akuntansi Biaya Produk
Sampingan (By-Product)
Produk Sampingan (By-Product)
• Produk sampingan merupakan hasil insidentil dan yang
tidak dikehendaki dari proses bersama (joint process),
• biaya produk sampingan tidak dibebani dengan biaya
bersama (joint cost)
• Produk sampingan dapat dijual dan memiliki pasar
tersendiri, tentu dengan harga jual yang jauh lebih rendah
dibanding produk bersama
• Apabila pasar tersedia, maka produk sampingan dapat
dijual pada titik split-off,
• jika tidak tersedia pasar pada titik split-off, maka produk
sampingan dapat dijual setelah dilakukan proses
tambahan
Pendekatan pencatatan penjualan bersih produk sampingan dan biaya yang dikeluarkan:
Pendapatan 529,100,000.00
Pendapatan lain-lain
-Bunga 5,000,000.00
-Pendapatan bersih pernjualan produk sampingan 5,250,000.00
10,250,000.00
Laba bersih 105,000,800.00
Soal latihan
Soal 1
PT. Markisa, memproses bersama 7,500 ton buah-buahan, dengan total biaya bersama
Rp 45 juta. Proses bersama tersebut untuk menghasilkan produk bersama berupa buah
kaleng dan jelly buah. Data produk yang dihasilkan dari proses bersama sebagai
berikut :
• Produk Kuantitas Harga jual Biaya proses Harga Jual yang
pada titik split- tambahan diestimasi pada titik
off split-off
Buah kaleng 3,000 23,000 3,000 30,000
Jelly Buah 4,000 11,500 4,000 21,250
Selai Buah 500 2,500 5,500
Diminta:
1. Apakah ‘selai buah’ perlu diberi alokasi biaya bersama? Jelaskan mengapa perlu atau
mengapa tidak perlu.
2. Hitunglah alokasi biaya bersama menggunakan metode pengukuran unit fisik
3. Hitunglah alokasi biaya bersama menggunakan metode harga jual pada titik split-off
4. Berapakah biaya per unit untuk masing-masing produk bersama, jika perusahaan
menggunakan metode alokasi biaya bersama : harga jual yang diestimasi pada titik split-off?
Soal 2
Top Catering, melakukan proses bersama, menghasilkan 3 jenis
produk, dengan biaya bersama Rp15 juta, data produk yang
dihasilkan sebagai berikut
Produk Kuantitas Harga jual Biaya
pada titik proses
split-off tambahan
Diminta :
Siapkan laporan laba rugi bulan Maret, jika produk sampingan dihitung
dengan:
a. Metode nilai bersih yang dapat direalisasi (metode langsung )
b. Metode nilai bersih yang dapat direalisasi dan (metode tidak langsung)
c. Metode nilai yang direalisasi (dicatat sebagai pendapatan lain-lain)
d. Metode nilai yang direalisasi (dicatat sebagai pendapatan bersih lain-lain)