Gadar Psikiatri - Aditya Paelo Rizki - 22010120220123
Gadar Psikiatri - Aditya Paelo Rizki - 22010120220123
KEGAWATDARURATA
N PSIKIATRI
2
DARURAT PSIKIATRI
Alat
1. Alat fiksasi fisik untuk tangan dan kaki
2. Jaket fiksasi
3. Alat injeksi – spuit 3 cc
OBAT
4. Obat oral Haloperidol, klorpromazin, diazepam
5. Obat injeksi Haloperidol injeksi, diazepam injeksi, klorpromazine injeksi,
sulfas atropine
7
Penatalaksanaan
Pasien dengan Gaduh
Gelisah
8
Wawancara
• Bila membawa senjata tajam Yakinkan pasien dalam keadaan aman dan secara perlahan diminta
untuk meletakkan senjatanya
• Identifikasi kemungkinan penyebab
Kondisi organik (demam, kejang/epilepsi, trauma kepala, keganasan, kesadaran yang
menurun, kepikunan progresif pada orang tua), dan penggunaan zat psikoaktif dan
alcohol)
Kondisi mental, ada atau tidaknya gangguan jiwa (gangguan psikotik, gangguan suasana
perasaan (mood), gangguan ansietas, gangguan kepribadian)
• Kaji riwayat penyakit dan riwayat pengobatan medis dan psikiatrik sebelumnya
10
Pemeriksaan
Fisik Penunjang
a. Darah perifer lengkap
a. Riwayat penyakit medic : pemeriksaan fisik b. urinalisa lengkap
terutama kesadaran dan tanda vital serta c. Elektrolit
pemeriksaan neurologis
d. gula darah
b. Riwayat penggunaan obat, zat psikoaktif,
e. fungsi hati
dan alkohol
f. fungsi ginjal
c. Riwayat penyakit psikiatrik : pemeriksaan
status mental dan riwayat psikososial g. radiologi, dan
h. EKG (jika tersedia, terutama pada pasien
berusia di atas 40 tahun).
11
Diagnosis Banding
Note:
• Haloperidol tab 2 x 2,5 mg (untuk pertama
kali) atau haloperidol tab 2 x 5 mg atau
disesuaikan dosis efektif sebelumnya
• Diazepam tab 2-5 mg / lorazepam 1-2 mg
• Haloperidol IM 2,5-10 mg (dapat diulang /
30 min)
• Diazepam IV/IM 10 mg (bisa diulang / 30
min) Dosis maks 20mg
13
Restraint
• Lakukan informed consent secara lisan dan tuliskan di dalam status pasien.
• Jelaskan tindakan yang akan dilakukan, bukan sebagai hukuman tapi untuk mengamankan pasien, orang
lain dan lingkungan dari perilaku pasien yang tidak terkontrol.
• Siapkan ruang isolasi/alat pengikat (restraint) yang aman
• Lakukan kontrak/kesepakatan untuk mengontrol perilakunya.
• Pilih alat pengikat yang aman dan nyaman.
• Pengikatan dilakukan oleh min 4 orang; 1 memegang kepala pasien, 2 orang memegang ekstremitas atas
dan 1 memegang ekstremitas bawah.
• Pengikatan dilakukan di tempat tidur dengan posisi terlentang, kedua kaki lurus, satu lengan di samping
badan, satu lengan ke arah kepala.
• Ikatan sebaiknya tidak terlalu kencang, juga tidak longgar Mencegah cedera.
• Beri bantal di daerah kepala.
14
Restraint
Lakukan observasi setiap 30 menit. Hal-hal yang perlu diobservasi:
• tanda-tanda vital
• tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan proses pengikatan
• nutrisi dan hidrasi
• sirkulasi dan rentang gerak ekstremitas (kuat lemahnya ikatan)
• higiene
• status fisik dan psikologis
• kesiapan klien untuk dilepaskan dari pengikatan
Restraint
• Lakukan perawatan pada daerah pengikatan, pantau kondisi kulit yang diikat
(warna, temperatur, sensasi), lakukan latihan gerak pada tungkai yang diikat
secara bergantian setiap dua jam, lakukan perubahan posisi pengikatan.
• Libatkan dan latih pasien untuk mengontrol perilaku.
• Kurangi pengekangan secara bertahap
• Jika pasien sudah mulai dapat mengontrol perilakunya, maka pasien dapat
dicoba untuk berinteraksi tanpa pengikatan. Terlebih dahulu membuat
kesepakatan yaitu jika kembali perilakunya tidak terkontrol Akan
diisolasi/dilakukan pengikatan kembali.
16
Penatalaksanaan
Pasien dengan Risiko
dan Tindakan Bunuh
Diri
17
Definisi
2. Isyarat/gelagat
Wawancara
• Perlu diinformasikan apa saja yang akan dilakukan di tempat rujukan Kemungkinan pemberian
obat, psikoterapi, perawatan lanjutan
Penatalaksanaan
Pasien dengan
Delirium
Acute Confusional State (ACS)
30
• Perubahan kesadaran, fluktuatif dalam 1 hari (biasanya memberat pada malam hari)
• Gangguan pemusatan, pertahanan dan pengalihan perhatian
• Gangguan orientasi waktu, ruang dan bila berat disertai gangguan orientasi orang
• Halusinasi, biasanya visual (lihat) atau olfaktorik (penciuman)
• Hiperaktivitas atau hipoaktivitas motorik
• Gangguan siklus tidur
• Inkoherensi
• Onset akut
• Adanya penyakit fisik
31
Faktor-Faktor
1. Pasien mengalami perubahan mendadak: Fungsi fisik (↓mobilitas, perubahan nafsu makan, sulit tidur, gelisah), kognitif
(bingung, sulit konsentrasi, respons lambat), persepsi (halusinasi visual/auditorik), perilaku sosial (tidak kooperatif), cek faktor
risiko predisposisi
2. Pemeriksaan
• Fisik (status generalis, status neurologis)
• Penunjang (darah lengkap, analisis gas darah dan elektrolit, kimia darah, urinalisis, EKG, dan foto toraks)
3. Untuk membantu menegakkan diagnosis delirium Instrumen CAM (Confusion Assessment Method), yaitu:
a. Adanya awitan akut dan perjalanan penyakit berfluktuasi DAN
b. Inatensi DISERTAI
c. Disorganisasi proses pikir ATAU
d. Perubahan tingkat kesadaran
4. Sifat delirium yang fluktuatif Pemeriksaan dilakukan serial/beberapa kali dengan info dari berbagai sumber (keluarga,
perawat, dll).
33
Tatalaksana
1. Atasi kondisi medis yang diduga mencetuskan delirium
2. Bila pasien gelisah hingga membahayakan diri/orang lain atau mengganggu jalannya
pengobatan Berikan obat antipsikotik dosis rendah per oral (Haloperidol 0,5 mg
tiap 4-6 jam dapat ditingkatkan maks 10 mg per hari). Untuk lansia dosis maks 3 mg
per hari.
3. Tidak memungkinkan pemberian per oral Injeksi Haloperidol 2,5 mg IM, dapat
diulang setelah 30 menit. Dosis maks dewasa 10 mg per hari. Dosis maks lansia 5
mg per hari. Hindari pemberian benzodiazepin (kecuali pada delirium yang
disebabkan oleh penggunaan alkohol).
4. Setelah gaduh gelisah teratasi dan pasien stabil, segera rujuk ke RS Umum dengan
ICU (jika diperlukan) untuk penanganan lebih lanjut.
34
Penatalaksanaan
Pasien dengan
Demensia
35
Wawancara
Tanya keluarga/pelaku rawat apakah pernah berobat untuk demensia (kepikunan)/adakah tanda dan gejala demensia
yang menyebabkan pasien mengalami kesulitan menjalankan fungsinya sehari-hari.
Perhatikan perilaku pasien, adakah tanda-tanda berikut:
a. Tampak bingung/disorientasi
b. Banyak menjawab “tidak ingat/tidak tahu”
c. Meminta keluarga untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya
d. Kesulitan menemukan kata, menggunakan kata yang tidak tepat/tidak dipahami
e. Kesulitan mengikuti pembicaraan
Lakukan pemeriksaan status mental & kognitif serta status fungsional
Lakukan anamnesis singkat pada pasien dan/atau keluarga dengan fokus pada kemungkinan penyebab agitasi pada
demensia (delirium, nyeri, penggunaan zat/obat, masalah psikososial, sindrom neuropsikiatrik, atau akibat langsung
demensia)
37
Tatalaksana
Penatalaksanaan Pasien
dengan Penyalahgunaan
Napza
Kegawatdarutan penggunaan Napza
• Gangguan fisik, psikologik dan perilaku disebabkan kondisi intoksikasi dan putus penggunaan narkotika, psikotropika dan
zat adiktif lainnya (Napza). Intoksikasi Kumpulan gejala disebabkan penggunaan Napza dalam dosis cukup tinggi;
• Gejala Putus Zat (Withdrawal) Kumpulan gejala yang terjadi setelah menghentikan/mengurangi penggunaan Napza,
sesudah penggunaan berulang kali, biasanya berlangsung lama dan atau dalam jumlah yang banyak
• Zat Adiktif yang sering dikonsumsi untuk Abuse/Ketergantungan
Alkohol
TAHAP PEMAKAIAN TANDA DAN GEJALA
2. Pemeriksaan fisik
Analgesia Lakrimasi
Mengantuk Pilek
Intoksikasi INTOKSIKASI
Mood meningkat Insomnia/hipersomnia • Suhu naik kompres
• Tempatkan pada
air hangat
Energi meningkat Depresi suasana tenang
• Cegah kejang
Iritable Mimpi buruk diazepam 10-30 mg PO
• Tidur diazepam
diulang 15-20 menit
Letih lesu 3x5 mg
Insomnia • Gejala psikotik
haloperidol 3x2,5-5 mg
Demam Keinginan konsumsi
• Takikardi
PUTUS ZAT
stimulansia yang kuat propranolol 10-20 mg
Lepas Zat
Kanabis
Intoksikasi Lepas Zat INTOKSIKASI PUTUS ZAT
• Euforia • Flu-like syndrome • Ciptakan suasana tenang • Ciptakan suasana tenang
• Ajak bicara tentang apa • Ajak bicara tentang apa
• Cemas • Gelisah, anxietas
yang dialami yang dialami
• Napsu makan • Depresi, bingung • Jelaskan kondisi ini • Jelaskan kondisi ini
sementara 4-8 jam akan
meningkat sementara 4-8 jam
• Sensitif, fotofobia menghilang
akan menghilang
• Gelisah • Diazepam 10-30 mg PO
• Diare, tremor • Diazepam 10-30 mg PO
diulang setiap jam bila
perlu diulang setiap jam bila
• Halusinasi perlu
• Insomnia
• Gejala psikotik menonjol
• Jarang terjadi haloperidol 1-2 mg PO • Gejala psikotik menonjol
haloperidol 1-2 mg PO
Alkohol
Intoksikasi Lepas Zat INTOKSIKASI • PUTUS ZAT
• Fungsi kognitif Gelisah gol.
• Kejang nyata • Hipoglikemia Benzodiazepin (diazepam 5
dan motorik
kacau Dextrose 40% 50 ml mg IM/IV)
• Delirium
• Gelisah antipsikotik • Kejang gol.
• Percaya diri • Halusinasi
haloperidol 5 ml IM Benzodiazepin (diazepam 5
berlebihan
• Tremor mg IV perlahan)
dapat diulang tiap 30
• Gangguan mood • Thiamine 100 mg + 4 mg
• Takikardi menit (maks 30
• Ambang sakit mg/hari) MgSO4 dalam 1 L 5%
meningkat • Hipotensi ortostatik Dextrose/normal saline
• Inj. Thiamine 100 mg IV selama 1-2 jam
• Hipotermi • Lemas
profilaksis Wernicke • Delirium tremens rujuk
• Kesadaran encephalopathy
menurun • Kesadaran menurun
rujuk
48
• Agitasi psikomotor yang progresif – meningkatnya aktivitas motorik yang tidak bertujuan secara
progresif, mondar mandir, disertai dengan rasa kecemasan.
• Agresivitas verbal – marah-marah tanpa sebab yang jelas, mengancam.
• Agresivitas fisik, perilaku kekerasan (violence) – memukul/menyerang orang lain,
merusak/melempar barang.
• Halusinasi, terutama halusinasi dengar. Pasien dapat tampak berbicara kepada “seseorang” yang
tidak dilihat keberadaannya oleh orang lain. Risiko perilaku kekerasan semakin mengancam jika
halusinasi dengar berupa command hallucination Mengendalikan/memerintahkan pasien untuk
melakukan perilaku kekerasan tersebut.
• Waham, terutama waham kejar yang kuat, disertai sikap bermusuhan (paranoid), waham kendali,
waham pengaruh, dan waham kebesaran.
50
Penilaian
Wawancara
• Lakukan prinsip wawancara kegawatdaruratan psikiatri.
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
• Wawancara pada pasien dengan waham kejar dan paranoid yang
kuat: tetap hargai dan sopan dalam wawancara, tetap jaga dalam Lakukan pemeriksaan fisik dan
suasana yang formal. Kalimat singkat mudah dipahami, kendalikan
penunjang sesuai pemeriksaan
situasi, bersikap tenang namun tegas. Yakinkan bahwa ia berada di
kegawatdaruratan psikiatrik pada
tempat yang aman, tenaga kesehatan akan melindungi pasien dari
pasien gaduh gelisah
kemungkinan melukai diri sendiri maupun dari orang lain.
• Jaga keamanan diri pewawancara
• Singkirkan kemungkinan penyebab organik dan penyalahgunaan
napza
51
Diagnosis Banding
Tatalaksana
53
Sindrom Neuroplastik
Maligna
54