Drs MULYONo
Nip 196612261992031010
Dinamika Rotasi
Kinematika
Kinematika adalah cabang dari fisika yang mempelajari gerak tanpa melihat penyebabnya.
Dinamika
Dinamika adalah cabang dari fisika yang mempelajari gerak dengan melihat penyebabnya.
Dinamika Rotasi
Dinamika Rotasi cabang dari fisika yang mempelajari gerak rotasi/melingkar dengan
melihat penyebabnya.
Momen gaya adalah kecenderungan suatu gaya untuk memutar / merotasi suatu benda.
( efek putar )
P = poros
Contoh 1 𝐹1 𝐹
2 Tentukanlah momen total dari gaya
ℓ 1 ℓ 2
gaya tersebut terhadap titik A.
A
𝐹3 ℓ 3
Jawab : Untuk :
A = poros
+ = ke kanan
- = ke kiri
Στ = Στ = - 10.1
Στ = Στ = - 10
Στ =
Στ =
Sebuah bidang persegi panjang, dengan panjang 40 cm dan
lebar 20 cm diberi gaya seperti pada gambar. Tentukanlah
momen gaya total yang dihasilkan gaya gaya tersebut terhadap Στ = 1
titik O ( titik potong diagonal )
Στ = 2,2 Nm
Momen Inersia ( I )
Pada gerak tranlasi besaran yang menyatakan ukuran kelembaman benda adalah
masa ( m ). Pada gerak rotasi ukuran kelembaman benda disebut Momen Inersia ( I
).
Momen inersia ( I ) suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali masa dengan kuadrat
jarak partikel terhadap poros.
I=m
I =momen inersia ( Kg ) Momen inersia untuk benda tegar yang masanya
m = masa ( Kg ) tersebar merata / homogen diberikan dalam tabel.
r = jarak ( m )
Tabel momen inersia untuk benda tegar I = k m
Contoh y
Sumbu y sebagai poros
2m 2m
m
a a a
I = 2m + m + 2m
Tiga buah benda dengan masa masing masing 2m, m dan
2m . Ketiga benda berada pada batang yang masanya I = 2m + m + 2m
diabaikan. Dengan mengambil sumbu y sebagai poros
tentukanlah momen inersia sistem tersebut. I = 2m + m + 8m
I = 11m
Jawab : I= + +
I= + +
Analogi dan hubungan besaran tranlasi dan rotasi
a α a=αr τ =m α τ =I α
s θ s=θr τ =mα
m I I = m
τ =Iα
F τ τ=Fr
2
𝐸𝑘 =½ 𝐼 ω
𝑟
L=Iω τ =Iα
Hukum kekekalan momentum sudut
𝐿1=𝐿2
𝐼 1 ω 1=𝐼 2 ω2
Keterangan:
jika : T = 30 T = 20
a. Katrol licin
b. Katrol kasar
30 – 3a = 20 + 2a
(b). Katrol dianggap kasar ( tidak licin ) Lihat katrol ( selinder pejal)
Jawab: Στ = I
Gambar gaya gaya yang berkerja pada benda.
= I
(b) Cara 1
α B
𝑣 𝐵=
𝑘 +1 √ 𝑣 𝐵=
√ ⅖+1
f =km
2. 10.1,75 2. 10.1,75. 5
ΣF = m a
w sin α - f = m a f=kma w=mg
𝑣 𝐵=
√7 /5
=
√ 7
2. 10.1,75. 5 175
Στ = I α
fr=km
m g sin α – k m a = m a 𝑣 𝐵=
g sin α – k a = a 𝑣 = 25
√ 7 √=
7
𝑣 =5 𝑚 / 𝑠
𝐵 √ 𝐵
Cara 2 : 𝐸𝑚 𝐴 = 𝐸𝑚 𝐵
𝐸𝑝 𝐴 + 𝐸𝑘 𝑡𝐴 + 𝐸𝑘 𝑟𝐴 = 𝐸𝑝𝐵 + 𝐸𝑘 𝑡𝐵 + 𝐸𝑘 𝑟𝐵
𝑚𝑔h 2 2 2 2
𝐴 + ½ 𝑚 𝑣 𝐴 + ½ 𝐼 ω =𝑚𝑔h 𝐵 + ½ 𝑚 𝑣 𝐵 + ½ 𝐼 ω
2 2
𝑣𝐴 𝑣𝐵
𝑚𝑔h 𝐴 + ½ 𝑚 𝑣 𝐴 + ½ 𝑘 𝑚 𝑟
2 2
( ) 𝑟
2
= 𝑚𝑔h 𝐵 +½ 𝑚 𝑣 𝐵 +½ 𝑘 𝑚 𝑟
2
( )
𝑟
Kita ambil acuannya titik B, shg dihitung dari B,
2
0
2
𝑣𝐵
𝑔h+½.0+ ½ 𝑘 𝑟
2
( ) = 𝑔 .0+½ 𝑣 + ½ 𝑘 𝑟 ( )
𝑟
2
2
𝐵
2
𝑟
𝑣𝐵
𝑔h= ½ 𝑣 𝐵 +½ 𝑘 𝑟
2 2
( ) 𝑟
2
2 𝑔h
𝑔h=½ 𝑣
2
2
𝐵 +½ 𝑘 𝑣 2
𝐵 2
𝑣 𝐵=
2 𝑔h
𝑘 +1
𝑣 𝐵=
𝑘 +1 √
Contoh 3
Seorang penai sepatu es memiliki momen inersia 4 Kg ketika kedua legannya terentang dan 1,2 Kg ketika
kedua legannya merapat ke tubuhnya. Penari mulai berputar pada kelajuan 1,8 putaran/s ketika kedua
lengannya terentang. Berapakah kelajuan sudut ketika kedua lengannya merapat ke tubuhnya?
Penyelesaian
Diketahui : Jawab :
𝐿1=𝐿2
𝐼 1 ω 1=𝐼 2 ω2
𝐼1 ω 2=6 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛/ 𝑠
Ditanya : ω 2= ω1
𝐼2
4
ω 2= 1,8
1,2
TERIMA KASIH