Anda di halaman 1dari 46

OBAT SALURAN

PERNAPASAN
Alfa Bona Handayani, S.Si.,Apt.

Saluran Napas 1
ANATOMI SISTEM PERNAPASAN
SISTEM RESPIRASI :
Hidung
Faring SISTEM
Laring PERNAPASAN ATAS
Trachea
Bronchus
Bronchiolus SISTEM
Alveoli PERNAPASAN
Alveolus BAWAH
Saluran Napas 2
PENYAKIT SALURAN PERNAPASAN
1) Batuk 11) Asbestosis
2) Influenza / Flu 12)Sinusitis
3) Faringitis 13)ISPA
4) Laringitis 14)Rhinitis
5) Asma 15)Tonsilitis
6) Bronkhitis 16)DifteriSARS
7) Emfisema 17)SARS
8) Kanker Paru 18)Legionnaries
9) TBC 19)Asfiksia
10)Pneumonia 20)Hipoksia
Saluran Napas 3
1. BATUK
DEFINISI
• Batuk dlm bahasa latin disebut tussis ad. refleks yg
dpt tjd scr tiba-tiba & sering berulang2 yg ber7an
u/ membantu membersihkan saluran pernapasan
dari lendir besar, iritasi, partikel asing dan mikroba.
Batuk dpt tjd secara sukarela maupun tanpa
disengaja.
• Batuk merupakan suatu tindakan refleks pada
saluran pernafasan yg digunakan u/ membersihkan
saluran udara atas. Batuk kronis berlangsung lebih
dari 8 minggu yang umum di masyarakat.
Saluran Napas 4
1. BATUK
PENYEBABNYA :
a. Infeksi di bagian saluran pernapasan atas
b. Alergi
c. Asma / TBC
d. Benda Asing
e. Tersedak
f. Menghirup asap rokok
g. Masalah emosi dan psikologis

Saluran Napas 5
1. BATUK
MEKANISME BATUK
Pada dasarnya mekanisme batuk dapat dibagi
menjadi tiga fase, yaitu fase inspirasi, fase
kompresi dan fase ekspirasi
Fase inspirasi dimulai dengan inspirasi singkat dan
cepat dari sejumlah besar udara, pada saat ini
glotis secara refleks sudah terbuka

Saluran Napas 6
1. BATUK
Setelah udara di inspirasi, maka mulailah fase
kompresi dimana glotis akan tertutup selama 0,2
detik, Kemudian, secara aktif glotis akan terbuka
dan berlangsunglah fase ekspirasi. Udara akan
keluar dan menggetarkan jaringan saluran napas
serta udara yang ada sehingga menimbulkan
suara batuk yang kita kenal

Saluran Napas 7
1. BATUK

Saluran Napas 8
1. BATUK
• Batuk terdiri dari 2 jenis, yaitu batuk kering (non
produktif) dan batuk berdahak (produktif). Untuk
mengobati batuk tergantung dari jenis batuk yang
diderita.
• Obat batuk dibagi menjadi:
a. Anti-tusif: dekstrometorfan (DMP), noskapin,
codein dan difenhidramin
b. Ekspektoran: guaifenesin, gliseril guaikolat
(GG), ammonium klorida, bromheksin,
ambroksol dan succus liquiritiae
Saluran Napas 9
1. BATUK
• Antitusif digunakan untuk mengobati batuk
kering, sedangkan ekspektoran untuk mengobati
batuk berdahak.
• Antitusif bekerja dengan menekan rangsangan
batuk di pusat batuk yang terletak di sumsum
lanjutan (medulla), sedangkan ekspektoran
bekerja dengan memperbanyak produksi dahak
encer yang menyebabkan kekentalannya
mengurangi sehingga mempermudah
pengeluarannya dengan batuk.
Saluran Napas 10
2. INFLUENZA / FLU
Influenza / Flu, merupakan penyakit menular yg
disebabkan oleh virus RNA (asam ribonuklaet).
Pencegahan flu / influenza  CUCI TANGAN ANDA.

Flu menyebabkan demam, nyeri tubuh, sakit kepala,


atuk kering dan sakit tenggorokan. Mungkin
merasa lelah dan nafsu makan yang turun.
Gejala terburuk biasanya di 3 atau 4 hari pertama.
Tapi butuh waktu 1 hingga 2 minggu untuk benar
benar sembuh
Saluran Napas 11
3. FARINGITIS
Suatu penyakit peradangan yg menyerang tenggorok
atau hulu kerongkongan . Kadang disebut juga radang
tenggorok
Disebabkan oleh virus atau bakteri, disebabkan karena
daya tahan tubuh lemah.
Ada 2 jenis :
a. Faringitis akut : radang tenggorok baru, dgn nyeri
tenggorok dan kadang disertai demam dan batuk
b. Faringitis kronik : sdh berlangsung lama , biasanya
tdk dsertai nyeri menelan, Cuma terasa ada sesuatu
mengganjal di tenggorokan
Saluran Napas 12
4. LARINGITIS
Adalah suatu kondisi dimana pita suara
membengkak shg suara menjadi serak. Pita suara
adalah lipatan membran mukosa pada laring.
Saat meradang, suara yg terbentuk dari udara yg
melewati pita suara menyebabkan suara parau.
Penyebab :
Reaksi alergi – infeksi – bronkhitis –
Gastroesophageal reflux disease (GERD) – trauma
– bahan kimia dan simulator – pneumonia –
infeksi saluran pernapasan atas akut
Saluran Napas 13
5. ASMA
• Merupakan penyempitan saluran pernapasan
• Disebabkan : debu, pasir, bulu, serangga kecil,
rambut, udara dingin, masalah psikologis
• ASMA jika tidak ditangani menyebabkan kematian
karena SESAK NAPAS

Saluran Napas 14
Beberapa Kondisi Penyebab ASMA
a. Alergi : bulu binatang, jamur spora, serbuk sari
bunga, debu rumah, enzim proteolitik
(detergen)
b. Makanan : susu, telur, kacang, minuman
beralkohol, pewarna tartrazine, pengawet sulfur
dioksida
c. Iritant Non Spesifik : debu, asap rokok, polusi
udara
d. Latihan Berat
Saluran Napas 15
Beberapa Kondisi Penyebab ASMA
e. Kondisi Medis : kehamilan, menstruasi, infeksi
virus, terapi tiroxine, reflux esofagus
f. Obat : antimikroba (sefaloridina,
erythromycin, griseofulvin, nitrofurantoin,
penisilin, streptomycin, tetrasiklin) , beta
bloker, NSAID, sulfasalzine, dextran,
pengawet, pembawa obat dalam obat asma
(Ipratropium bromida, teofilin,
hydrocortizone)
Saluran Napas 16
Pengobatan ASMA
TUJUAN
Mengontrol gejala, meminimalkan
kegelisahan/ rasa kuatir
Mengedukasi pasien tentang –penyakit dan
pengobatan
Mengidentifikasi penyebab terjadinya asma,
untuk meminimalkan kematian

Saluran Napas 17
Pengobatan ASMA
TINDAKAN UMUM
Kontrol lingkungan (hindari bulu binatang dsb,
berhenti merokok)
Kurangi stress
Kontrol infeksi
Fisioterapi (berenang)
Konselling pasien

Saluran Napas 18
Pengobatan ASMA
TERAPI OBAT
1. Pasien diobati dengan Beta-2 agonis (contoh :
terbutalin, metaproterenol dan albuterol ),
Obat ini menimbulkan bronkodilatasi. Reseptor
beta berhubungan erat dengan adenil siklase
yaitu substansi penting yang menghasilkan siklik
AMP yang menyebabkan bronkodilatasi.
Pemberian dalam bentuk aerosol lebih efektif.

Saluran Napas 19
Pengobatan ASMA
TERAPI OBAT
2. Bronkodilator: berfungsi untuk merangsang
pelebaran saluran udara dgn cara kerja bekerja
dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya
berlangsung selama 4-6 jam.
a. Derivat Xantin (contoh : teofilin, aminofilin) , Obat
ini menghambat enzim fosfodiesterase sehingga
cAMP yang bekerja sebagai bronkodilator dapat
dipertahankan pada kadar yang tinggi.

Saluran Napas 20
Pengobatan ASMA
TERAPI OBAT
2. Bronkodilator: berfungsi untuk merangsang
pelebaran saluran udara dgn cara kerja bekerja
dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya
berlangsung selama 4-6 jam. .
b. Antikolinergik (contoh : Ipratropium bromida )
Obat ini bekerja dengan menghambat reseptor
kolinergik sehingga menekan enzim guanilsiklase.
Kemudian pembentukan cAMP sehingga
bronkospasme menjadi terhambat.
Saluran Napas 21
Pengobatan ASMA
TERAPI OBAT
3. Kortikosteroid (contoh : dexametason,
prednison dan prednisolon )
Manfaat kortikosteroid pada pengobatan
obstruksi jalan napas pada emfisema masih
diperdebatkan. Pada sejumlah penderita
mungkin memberi perbaikan. Pengobatan
dihentikan bila tidak ada respon.

Saluran Napas 22
Pengobatan ASMA
4. Terapi oksigen
• Terapi oksigen dilakukan mengatasi Dyspnue,
sianosis, dan hipoksemia. Oksigen aliran rendah
yang dilembabkan baik dengan masker atau
katetar hidung dpt di berikan.
• Aliran oksigen yang diberikan didasarkan pada
nilai-nilai gas darah. PaO2 dipertahankan antara
65 dan 85 mmHg, pemberian sedatif merupakan
kontra indikasi.

Saluran Napas 23
Pengobatan ASMA
5. TERAPI AEROSOL
Terapi aerosolisasi ( proses membagi partikel
menjadi serbuk yang sangat halus ) dari
bronkodilator salin dan mukolitik sering kali
digunakan untuk membantu dalam bronkodilatasi.
Aerosol yang dinebulizer menghilangkan
bronkospasme, menurunkan edema mukosa dan
mengencerkan sekresi bronkial. Hal ini
memudahkan pembersihan bronkiolus,
membantu mengendalikan inflamasi, dan
memperbaiki fungsi ventilasi.
Saluran Napas 24
Pengobatan ASMA
6. Ekspektoran dan Mukolitik
Usaha untuk mengeluarkan dan mengurangi
mukus merupakan yang utama dan penting pada
pengelolaan emfisema paru. Ekspectoran dan
mucolitik yang biasa dipakai adalah bromheksin
dan karboksi metil sistein diberikan pada
keadaan eksaserbasi.
Asetil sistein selain bersifat mukolitik juga
mempunyai efek anti oksidans yang melindungi
saluran napas dari kerusakan yang disebabkan
oleh oksidans. Saluran Napas 25
6. BROKHITIS
Merupakan gangguan pada cabang trachea/
bronkus akibat INFEKSI, menghasilkan lendir yang
menyumbat bronkus sehingga terjadi sesak napas

Saluran Napas 26
7. EMFISEMA
Adalah kondisi di mana kantung udara di paru paru
secara bertahap hancur, membuat napas lebih
pendek.
Emfisema adalah salah satu dari beberapa penyakit
yg secara kolektif dikenal sbg penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK)
Merokok adalah penyebab utama emfisema

Saluran Napas 27
8. KANKER PARU
Sudah dibahas di pembahasan antibiotik

9. TBC
Sudah di bahas di pembahasan antibiotik

Saluran Napas 28
10. PNEUMONIA
Adalah penyakit infeksi yg menyerang paru, shg
menyebabkan kantung udara di dalam paru
meradang dan membengkak.
Kondisi kesehatan ini seringkali disebut paru paru
basah, sebab paru bisa saja dipenuhi dengan air
atau cairan lendir

Saluran Napas 29
11. ASBESTOSIS
Adalah suatu penyakit saluran pernapasan yg terjadi
akibat menghirup serat – serat asbes, dimana
pada paru – paru terbentuk jaringan parut yang
luas

Saluran Napas 30
12. SINUSITIS
Adalah infeksi dan pembengkakan pada sinus akibat
adanya penyumbatan di dalamnya. Gejala dpt
terjadi scr tiba – tiba dan berlangsung hanya
dalam jangka waktu yg pendek (biasanya 4
minggu) dan disebut sinusitis akut
Jika peradangan berlangsung dalam waktu lama
sekitar 3 bulan dan sering kambuh....disebut sinus
kronis

Saluran Napas 31
13. ISPA
Infeksi saluran pernapasan akut / ISPA adalah infeksi
yg mengganggu proses pernapasan seseorang.
Infeksi umumnya disebabkan oleh virus yang
menyerang hidung, trachea (pipa pernapasan)
atau bahkan paru paru

Saluran Napas 32
14. RINITIS
Rhinitis adalah peradangan atau iritasi yang terjadi
di membran mukosa di dalam hidung.
Terbagi dua :
1. Rhinitis alergi, disebabkan oleh alergi terhadap
unsur seperti debu, serbuk sari
2. Rhinitis nonalergi , tidak disebabkan oleh alergi
tapi kondisi seperti infeksi virus dan bakteri

Saluran Napas 33
15. TONSILITIS
Adalah peradangan pada tonsil yang umumnya
disebabkan infeksi virus atau bakteri.
Tonsil atau amandel adalah dua buah jaringan kecil
yg terletak pada bagian samping kanan dan kiri
kerongkongan.
Berfungsi untuk pertahanan tubuh, menangkap
bakteri atau virus yang melewati jalan napas

Saluran Napas 34
16. DIFTERI
Adalah infeksi menular yg disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium.
Gejalanya berupa sakit tenggorokan, demam dan
terbentuknya lapisan di amandel dan
tenggorokan.

Saluran Napas 35
17. SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome)
Suatu penyakit yg disebabkan oleh virus corona
SARS .
Penderita yg terkena SARS mengalami gangguan
pernapasan yang akut (terjadi dalam waktu cepat)
dan dapat menyebabkan kematian

Saluran Napas 36
18. LEGIONNARIES
Merupakan infeksi paru – paru (pneumonia) yg
disebabkan bakteri kelompok Legionella.
Infeksi terjadi apabila seseorang menghirup bakteri
yg umum ditemui dalam lingkungan.
Penyakit Legionnaire biasanya menyebabkan
demam, panas dingin, batuk dan sesak napas

Saluran Napas 37
19. ASFIKSIA
Adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen O2 ke
jaringan tubuh yang disebabkan terganggunya fungsi
paru paru, pembuluh darah ataupun jaringan tubuh
Penyebab :
1. Alveolus terisi air krn seseorg tenggelam, shg difusi
O2 sangan sdkt bahkan tdk ada sama sekali,shock
 henti napas
2. Bakteri Diplococcus pneumoniae shg alveolus terisi
oleh cairan limfe
3. Adanya gas racun karbonmonoksida, yg memiliki daya
ikat hemoglobin jauh lebih besar drpd O2
Saluran Napas 38
20. HIPOKSIA
Adalah kondisi kurangnya pasokan oksigen di sel dan jaringan
tubuh untuk menjalankan fungsi normalnya. Merupakan
kondisi yang berbahaya krn dpt mengganggu fungsi otak,
hati dan organ lain dgn cepat
Penyebab :
1. Hipoksia hipoksik, krn kadar oksigen dalam pembuluh
arteri turun
2. Hipoksia stagnan/ hipoperfusi, krn gangguan aliran darah
3. Hipoksia anemik, krn kemampuan darah membawa
oksigen berkurang kapasitasnya
4. Hipoksia histotoksik, krn gangguan pada sel dalam
menggunakan oksigen
Saluran Napas 39
TIPE PENYAKIT SALURAN NAPAS
• TIPE KERUSAKAN :
a. Obstruktif / Penyumbatan : obstruktif / spasme
pada jalan napas (asma, bronkhitis kronik,
emfisema, bronkhiectasis, carcinoma, cystic
fibrosis, obstruksi fisik (makanan), bbrp trauma
nyeri
b. Difusi / penyebaran: kerusakan alveolar (reaksi
hipersensitifi, emfisema)-udema pulmonal
(gagal ventrikel kiri, obstruksi limfatic,
pneumonitis)- gagal sirkulasi akut (shock infark
miocard)
Saluran Napas 40
TIPE PENYAKIT SALURAN NAPAS
• TIPE KERUSAKAN :
c. Restriktif / membatasi : pulmonary fibrosis
( reaksi hipersensitif, pengaruh obat ,
pengaruh lingkungan) – rigiditas/ kekakuan
saluran jantung (pengaruh obesitas, sklerosis
sistemik, Lupus, TBC) – nyeri inspiratory (krn
trauma) – pneumothorax (emfisema,
pneumonia)

Saluran Napas 41
TIPE PENYAKIT SALURAN NAPAS
• TIPE KERUSAKAN :
d. Ventilatory /saluran udara : kerusakan syaraf
( stroke, trauma otak atau tulang belakang,
paralisis otot pernapasan) – depresi transmisi
syaraf (narkotika, obat psikotropika

Saluran Napas 42
Gambaran Klinik
a. Dispnea / sesak
b. Wheezing / suara nyaring diujung napas
c. Napas berbunyi
d. Batuk dan berdahak
e. Hiperinflasi (peningkatan turunnya napas)
f. Nyeri Jantung
g. Finger Clubbing
h. Gagal Jantung
Saluran Napas 43
Pemeriksaan Fisik
a. Observasi terhadap napas, batuk, sianosis,
finger clubbing
b. Palpasi
c. Bunyi napas
d. Pemeriksaan Jantung

Saluran Napas 44
Metode Penentuan
a. Pemeriksaan Fisik
b. Gambaran visual
c. Bronchoscopy
d. Test Fungsi Paru
e. Analisis Gas Darah

Saluran Napas 45
TERIMAKASIH

Saluran Napas 46

Anda mungkin juga menyukai