Anda di halaman 1dari 79

OBAT SUSUNAN SYARAF PUSAT

Alfa Bona Handayani, S.Si.,Apt.

Susunan Syaraf Pusat 1


PETA PIKIRAN SISTEM SARAF MANUSIA
SISTEM SYARAF Mempunyai
susunan
Terdiri atas
SEL SYARAF
SISTEM SYARAF SISTEM SYARAF
PUSAT TEPI
Terdiri atas Meliputi

OTAK MEDULA
SPINALIS SISTEM SYARAF SISTEM SYARAF
OTONOM SOMATIS

SISTEM SYARAF SISTEM SYARAF


SIMPATIS PARASIMPATIS
OBAT SUSUNAN SYARAF PUSAT
A. ANALGETIK PERIFER
B. ANALGETIK ANTI RADANG & OBAT REMATIK
C. ANALGETIK NARKOTIK
D. SEDATIVE DAN HIPNOTIK
E. ANAESTETIKA UMUM
F. ANAESTETIKA LOKAL
G. ANTI EPILEPSI
H. OBAT PARKINSON
I. ANTI PSIKOTIKA
J. ANTI DEPRESIF
A. ANALGETIK NON NARKOTIK/
ANALGETIK PERIFER
A. ANALGETIK NON NARKOTIK/
ANALGETIK PERIFER
SKALA NYERI :
0 = tidak ada rasa sakit. Merasa normal
1 ; nyeri hampir tak terasa (sangat ringan) = sangat ringan
sprt gigitan nyamuk
2 ; (tidak menyenangkan) = nyeri ringan sprt cubitan ringan
pada kulit
3 ; (bisa ditoleransi) = nyeri sangat terasa sprt pukulan di
hidung, menyebabkan hidung berdarah atau suntikan oleh
dokter
4 ; (menyedihkan) = kuat, nyeri yg dalam, sprt sakit gigi atau
rasa sakit dari sengatan lebah
A. ANALGETIK NON NARKOTIK/
ANALGETIK PERIFER
SKALA NYERI :
5 ; (sangat menyedihkan) = kuat, dalam, nyeri yang
menusuk, sprt pergelangan kaki terkilir
6 ; ( intens) = kuat, dalam, nyeri yg menusuk begitu
kuatnya shg tampaknya sebagian mempengaruhi
sebagian indera anda, menyebabkan tdk fokus,
komunikasi terganggu
7 ; (sangat intens) = sama sprt 6 kecuali bhw rasa sakit
benar – benar mendominasi indera anda menyebabkan
tdk dpt berkomunikasi dg baik & tak mampu melakukan
perawatan diri
A. ANALGETIK NON NARKOTIK/
ANALGETIK PERIFER
SKALA NYERI :
8 ; (benar – benar mengerikan) = nyeri begitu kuat,
shg anda tdk lg dpt berpikir jernih & sering
mengalami perubahan kepribadian yg parah jika
sakit datang & berlangsung lama
9 ; ( menyiksa tak tertahankan) = nyeri begitu kuat
shg anda tdk dpt mentolerirnya & sampai – sampai
menuntut u/ segera menghilangkan rasa sakit
apapun caranya, tdk peduli apa efek samping
ataupun resikonya
A. ANALGETIK NON NARKOTIK/
ANALGETIK PERIFER
SKALA NYERI :
10 ; ( sakit tak terbayangkan tak dapat
diungkapkan) = nyeri begitu kuat, tak sadarkan
diri. Kebanyakan org tdk mngalami skala rasa
sakit ini. Karena sdh keburu pingsan sprt
mengalami kecelakaan parah, tangan hancur dan
kesadaran akan hilang sbg akibat dari rasa sakit
yg luar biasa parah
A. ANALGETIK NON NARKOTIK/
ANALGETIK PERIFER
SKALA NYERI (pengelompokan)
Skala nyeri 1 – 3 , nyeri ringan, msh bisa ditahan,
aktifitas tdk terganggu
Skala nyeri 4 – 6 , nyeri sedang, mengganggu
aktifitas fisik
Skala nyeri 7 – 10 , nyeri berat, tdk dapat
melakukan aktifitas secara mandiri
A. ANALGETIK NON NARKOTIK/ ANALGETIK
PERIFER
• ANALGETIK merup. obat yg digunakan untuk
menghilangkan nyeri tanpa menghilangkan kesadaran
 ANALGETIK terbagi atas 2 (dua) bagian :
a. Analgetik narkotik, dpt menghilangkan nyeri dari
derajat sedang sampai berat (hebat), sprt krn infark
jantung, operasi (terpotong), viseral (organ) & nyeri krn
kanker
b. Analgetik non narkotik (AINS-Analgetik Inflamasi Non
Steroid), dpt menghilangkan nyeri ringan sampai
sedang
A. ANALGETIK NON NARKOTIK/
ANALGETIK PERIFER
• Obat yg digunakan sbg analgetik dan antipiretik
adalah
a. golongan SALISILAT dan
b. ASETAMINOPHEN (PARACETAMOL)
A. ANALGETIK NON NARKOTIK/
ANALGETIK PERIFER
a. Golongan SALISILAT
 Termsk salisilat : Na-salisilat, aspirin (asam
asetil salisilat), salisilamid, dan “metil salisilat”
 “Metil salisilat” bersifat toksik jk tertelan, hanya
sbg topikal u/menghangatkan kulit & antigatal
 Gol. Salisilat dpt mengiritasi mukosa lambung
(org yg peka, dpt mengalami mual)
A. ANALGETIK NON NARKOTIK/
ANALGETIK PERIFER
a. Golongan SALISILAT
 Aspirin berefek : analgetik, antipiretik,
antiinflamasi →”500 mg”, & dLm dosis kecil
berefek antitrombosis (antiplatelet/
antikoagulan) →”80 – 100 mg”
 Tp bila terjadi pada org yg peka, dpt
menimbulkan perdarahan
A. ANALGETIK NON NARKOTIK/
ANALGETIK PERIFER
b. ASETAMINOPHEN (PARACETAMOL)
 Berefek analgetik dan antipiretik
 Efek antipiretik krn lgsng mempengaruhi pusat
pengatur panas di hipotalamus
 Paracetamol efektif untuk nyeri kepala krn
kemampuannya menghambat PG di SSP, ttp tdk dpt
menghambat sintesis PG di perifer shg tdk efektif
u/ nyeri otot, radang dan arthritis
 Pilihan utama u/nyeri kepala krn tdk mengiritasi
lambung
A. ANALGETIK NON NARKOTIK/
ANALGETIK PERIFER
b. ASETAMINOPHEN (PARACETAMOL)
 Paracetamol aman jk sesuai dosis terapi, tp
berbhy bila over dosis krn menimbulkan efek
toksik tanpa gejala yg jelas dan dpt
menimbulkan kerusakan hati (hepatotoksik)
 Scr klinik, keracunan parasetamol meningkatkan
kadar SGPT dan SGOT
B. ANALGETIK ANTIRADANG /
OBAT REMATIK
 Penghambatan inflamasi ini, dinamakan
ANTIINFLAMASI
 Berdasarkan cara kerja, terbagi 2 (dua) yaitu :
a. Golongan kortikosteroid
b. Golongan non steroid
B. ANALGETIK ANTIRADANG /
OBAT REMATIK
a. Golongan kortikosteroid
 Gol. Steroid jangka panjang dpt menimbulkan
efek samping :
 Iritasi lambung
 Moon face
 Menekan imunitas
 Tulang keropos
 Contoh : methylprednisolon, prednison
B. ANALGETIK ANTIRADANG /
OBAT REMATIK
b. Gol. Non steroid
 COX ada 2 (dua) macam : COX-1 dan COX-2
 COX-1 terdpt pd semua jaringan di lambung &
berfungsi melindungi mukosa
 COX-2 terdpt diotak, ginjal serta dit4 yg
mengalami peradangan
 Dg dmkn gol. Non steroid terbagi atas :
 AINS non selektif
 AINS selektif
B. ANALGETIK ANTIRADANG /
OBAT REMATIK
b. Gol. Non steroid
 AINS Non Selektif :
 Non selektif berarti menghambat COX-1 dan COX-2
shg dpt mengiritasi lambung
 Krn mengiritasi lambung mk diminum stlh makan,
tdk digunakan pd penderita gastritis dan hati2
penggunaan pd lansia
 Contoh obat : ibuprofen, indometasin, ketorolak,
naproksen, diklofenak, ketoprofen, asam
mefenamat, fenilbutazon, piroksikam, nabumeton
B. ANALGETIK ANTIRADANG /
OBAT REMATIK
b. Gol. Non steroid
 AINS Selektif :
 Hanya mengikat COX-2 sehingga tdk
menimbulkan iritasi lambung
 Contoh obat : celecoxib, meloxicam, refecoxib
C. ANALGETIK NARKOTIK
Analgesik opioid adalah obat yg menyerupai
peptida opioid endogen & menyebabkan
aktivasi reseptor opioid.
Hal ini menyebabkan analgesia, depresi napas,
euforia dan sedasi
Namun kekurangannya, analgetik opioid
menyebabkan mual muntah, shg seringkali
memerlukan antiemetik
Terapi kontinu dg analgetik opioid menyebabkan
toleransi dan ketergantungan
C. ANALGETIK NARKOTIK
CONTOH OBAT :
 Analgetik opioid kuat : morfin, heroin,
fenazosin, dekstromoramid, metadon, petidin,
buprenorfin, fentanil
 Analgetik opioid sedang/ lemah : codein,
dihidrokodein, dekstropropoksifen
D. SEDATIF DAN HIPNOTIK
• Scr umum, obat – obat ini akan menginduksi
tidur bila diberikan dalam dosis tinggi pada
malam hari dan akan memberikan efek sedasi
serta mengurangi ansietas (kecemasan) bila
diberikan dalam dosis rendah pada siang hari
D. SEDATIF DAN HIPNOTIK
CONTOH OBAT HIPNOTIK :
Golongan Benzodiazepin :
Temazepam, Lormetazepam, Nitrazepam
Golongan obat lain :
Zopiklon, Kloral hidrat, Klometiazol (Barbiturat)
CONTOH OBAT ANSIOLITIK (SEDATIF) :
Golongan Benzodiazepin :
Diazepam, Lorazepam
Golongan Anti Depresan :
Amitriptillin, Buspiron
Golongan β Bloker :
Propranolol
E. ANAESTETIKA UMUM
 Anaestesi berarti suatu keadaan dgn tdk ada rasa nyeri
 Anaestesi umum ialah suatu keadaan yg ditandai dgn
hilangnya persepsi thd semua sensasi akibat induksi
obat.
• Beberapa tipe anaestesi :
1. Pembiusan total; hilangnya kesadaran total
2. Pembiusan lokal; hilangnya rasa pada daerah
tertentu yg diinginkan
3. Pembiusan regional; hilangnya rasa pada bagian yg
lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif pada
jaringan spinal atau saraf yg berhubungan dgnnya.
Sifat – sifat anaestesi umum yg ideal

1. Bekerja cepat, induksi & pemilihan baik


2. Cepat mencapai anaestesi yg dalam
3. Batas keamanan lebar
4. Tidak bersifat toksis
PRAMEDIKASI, memiliki dua tujuan utama :
a. Pencegahan efek parasimpatomimetik dari
anestesia (bradikardia, sekresi bronkhus)
b. Pengurangan ansietas (kecemasan) atau nyeri
Contoh obat pramedikasi :
1. PENGHILANG ANSIETAS, penghilang kecemasan
(benzodiazepin sprt diazepam atau lorazepam)
2. PENURUN SEKRESI & REFLEKS VAGAL (contoh :
antimuskarinik; Hiosin), mencegah salivasi &
sereksi bronkhus, melindungi jantung dari
aritmia, terutama bradikardia, juga hiosin
merup. Anti emetik & menghslkan sdkt amnesia
35
Susunan Syaraf Pusat
Contoh obat pramedikasi :
3. ANALGESIK OPIOID (contoh morfin, fentanil)
sangat larut dalam lemak & mula kerja cepat
4. ANTIEMESIS PASCAOPERASI
 Mual muntah sering terjadi stlh anaestesia
 Penyebabnya sering krn opioid
 Kadang dberikan bersama dg premedikasi
 Tapi lebih efektif, dberikan scr intravena selama
anaestesia
 Antagonis dopamin “droperidol”, efektif tuk
mengatasi emesis yg diinduksi oleh opioid

Susunan Syaraf Pusat 36


ANESTESI CAIR YANG MENGUAP
1) HALOTAN;
a. Keuntungan : potensi anaestesi umum kuat,
induksi & penyembuhan baik, iritasi jalan napas
tidak ada, serta brokodilator yg sangat baik
b. Kerugian : depresi miokard & pernapasan,
sensitasi miokard thd aritmia yg diinduksi o/
katekolamin, serta aliran darah serebral
menurun yg dapat menyebabkan peningkatan
tekanan intrakranial
ANESTESI CAIR YANG MENGUAP
2) ENFLURAN;
a. Keuntungan : Brokodilator yg baik, respon
kardiovaskuler stabil, kecenderungan aritmia
jantung minimal, & tidak mengiritasi saluran
napas
b. Kerugian : potensi aktivitas kejang.
Kontraindikasi pada pasien dg tekanan
intrakranial yg meningkat disertai gangguan
patologik intrakranial
ANESTESI CAIR YANG MENGUAP
3) ISOFLURAN;
a. Keuntungan : kardiovaskuler stabil, tdk bersifat
aritmogenik, tekanan intrakranial tdk meningkat,
bronkodilator
b. Kerugian : iritasi jalan napas sedang
2) SEVOFLURAN;
Merupakan fluorokarbon dg bau yg tdk begitu
menyengat, dan tdk begitu mengiritasi saluran
napas, serta absorpsinya cepat
ANESTESI INTRAVENA
OBAT WAKTU PERTIMBANGAN
INDUKSI PEMAKAIAN
Natrium Cepat Masa kerja singkat. Dipakai
Tiopental untuk induksi cepat pada
anestesi umum. Membuat
pasien tetap hangat, krn
dapat terjadi tremor. Dapat
menekan pusat pernapasan &
mungkin diperlukan bantuan
ventilasi
ANESTESI INTRAVENA
OBAT WAKTU PERTIMBANGAN
INDUKSI PEMAKAIAN
Natrium Cepat Dipakai u/ induksi anaestesi
Tiamilal & anaestesi u/ terapi
elektrosyok
Droperidol Sedang Sering digunakan bersama
sampai anaestesi umum. Dapat juga
cepat dipakai sbg obat
preanaestetik
ANESTESI INTRAVENA
OBAT WAKTU PERTIMBANGAN
INDUKSI PEMAKAIAN
Ketamin Cepat Dipakai u/ pembedahan
HCl jangka singkat atau u/
induksi pembedahan. Obat
ini meningkatkan salivasi,
tekanan darah, & denyut
jantung
Droperidol Sedang Sering digunakan bersama
sampai anaestesi umum. Dapat juga
cepat dipakai sbg obat
preanaestetik
ANESTESI GAS
OBAT WAKTU INDUKSI PERTIMBANG
AN
PEMAKAIAN
Nitrogen Sangat cepat Pemulihan
Oksida cepat. Efek
minimal thd
kardiovaskuler.
Hrs diberikn
bersama
oksigen. Potensi
rendah
ANESTESI GAS
OBAT WAKTU INDUKSI PERTIMBANG
AN
PEMAKAIAN
Siklopropan Sangat cepat Sangat mudah
terbakar &
meledak. Jarang
digunakan.
F. ANAESTETIKA LOKAL
• Anaestetika lokal adalah obat yg dgunakan u/ mencegah
rasa nyeri dg memblok konduksi sepanjang serabut saraf
scr reversibel
• Anaestetik lokal mempunyai variasi yg luas dalam hal
potensi, durasi kerja, toksisitas dan kemampuan penetrasi
dalam membran
• Lidokain, paling byk dgunakan, bekerja lebih cepat, lebih
stabil, bersama efinefrin efek kerjanya berlangsung 90
menit
• Pilokarpin, mirip lidokain tp dimetabolisme luas dan kurang
toksik
F. ANAESTETIKA LOKAL
• Bupivakain, mula kerja lambat (±30 mnt) tp durasi
kerja hingga 8 jam bila dgunakan untuk blok saraf
• Benzokain, berpotensi rendah dan bersifat netral,
tdk larut dalam air, hanya untuk anaestesia
permukaan yg tdk meradang
• Tetrakain & Kokain, lebih toksis, penggunaannya
terbatas. Kokain misalnya untuk hidung, dan
Tetrakain untuk oftamologi, untuk menganaestesi
kornea
G. ANTIEPILEPSI/ANTIKONVULSAN
• Antikonvulsi terutama digunakan untuk
mencegah dan mengobati bangkitan epilepsy
• Epilepsi adalah nama umum untuk
sekelompok gangguan atau penyakit SSP yang
timbul spontan dengan episode singkat
(disebut bangkitan) dengan gejala utama
kesadaran menurun sampai hilang
G. ANTIEPILEPSI/ANTIKONVULSAN
PENYEBAB
• Serangan kejang atau konvulsi dapat
ditimbulkan oleh hipoglikemi, ecklamsia,
meningitis atau encephalitis, juga oleh
kecelakaan atau luka di otak seperti abses,
tumor, atau arterisklerosis pada orang diatas
usia 50 tahun, yang dinding pembuluh otaknya
telah mengeras
G. ANTIEPILEPSI/ANTIKONVULSAN
TINDAKAN DARURAT
• Pada waktu serangan, hendaknya diusahakan
jangan sampai penderita melukai dirinya
sendiri, misalnya mengigit lidah. Agar
diperhatikan pula bahwa saluran
pernafasannya bebas dan tidak tersumbat
G. ANTIEPILEPSI/ANTIKONVULSAN
PENANGANAN
• tujuan utama untuk profilaksis timbulnya kejang
atau mengurangi sebanyak mungkin jumlah
serangan tanpa mengganggu fungsi normal
tubuh.
• tindakan utama :meniadakan penyebab penyakit
(misalnya tumor otak) & menjauhkan factor yang
memicu (alcohol ,stress ,keletihan ,demam
,imunisasi ,gejolak emosi)
G. ANTIEPILEPSI/ANTIKONVULSAN
CONTOH OBAT :
1. Fenitoin
2. Karbamazepin
3. Lamotrigin
4. Valproat
5. Topiramat
6. Vigabatrin
7. Phenobarbital
8. Klonazepam
H. ANTIPARKINSON
• Penyakit gemetar (“palsy”) adalah suatu
penyakit neurodegenerative, yang disebabkan
terganggunya keseimbangan neurohormon di
system ekstrapiramidal otak
• Penyakit Parkinson dari nama seorang dokter
Inggris James Parkinson (1817), merupakan
suatu penyakit yang umum dan terdapat
diseluruh dunia
H. ANTIPARKINSON
• Secara klinis, penyakit Parkinson ditandai
dengan hipokinesia, tremor dan rigiditas
• HIPOKINESIA : penurunan aktifitas atau fungsi
motorik secara abnormal
• Rigiditas : kekakuan / ketidakfleksibilitas
• Bradikinesia : perlambatan abnormal dari
gerakan
H. ANTIPARKINSON
• Penyebabnya adalah degenerasi sel – sel saraf
dopaminerg, sehingga PRODUKSI DOPAMIN
BERKURANG dan keseimbangan dalam ganglia basal
terganggu karena system ACh berkuasa
• Kl produksi dopamin berkurang, mengapa tidak
diterapi dg “dopamin” itu sendiri ???
• Krn Dopamin tidak menembus sawar darah otak,
akan tetapi prekursornya “ Levodopa”dapat
menembus sawar darah otak yg kmdn mengalami
dekarboksilasi menjadi dopamin
H. ANTIPARKINSON
• Namun levodopa memiliki kekurangan, selain
dimetabolisme di otak, secara luas pula di
metabolisme di luar otak, maka diperlukan
kombinasi “inhibitor dekarboksilase
ekstraserebral selektif (Karbidopa atau
benserasid)”
• Karbidopa atau benserasid selain menghambat
metabolisme levodopa, juga mengurangi efek
samping perifer (mual dan hipotensi)
H. ANTIPARKINSON
Penggolongan obat
1. Obat Dopaminergika, contoh :
a) Levodopa, terapi yg paling efektif untuk
parkinson, merupakan prekursor dopamin
b) Amantadin, memp. Efek antiparkinson paling
ringan, kemungkinan meningkatkan pelepasan
dopamin
c) Agonis dopamin derivat ergot “bromokriptin,
karbegolin, pergolid” dan obat non ergot yang
lebih baru “ropinirol, pramipexol”
H. ANTIPARKINSON
• Penggolongan obat
2. Inhibitor MAOʙ contoh selegelin, mengurangi
metabolisme dopamin dalam otak
3. Penghambat-COMT (catechol-o-methyl-
transferase) ex. Entakapon, tidak berkhasiat anti
parkinson, ttp memperlambat eliminasi levodopa
& memperpanjang durasi dosis tunggal
4. Antikolinergik, ex. Benzatropin, Prosiklidin,
Orfenadrin
I. ANTIPSIKOTIKA (NEUROLEPTIK)
• Skizoprenia ad/ su/ sindrom yg ditandai oleh
manifestasi psikologis spesifik
• Manifestasi itu meliputi halusinasi, gangguan
pikiran dan gangguan perilaku
• Obat neuroleptik mengendalikan byk gejala
skizoprenia
• Obat neuroleptik membutuhkan waktu bbrp
minggu u/ mengendalikan gejala skizoprenia &
sebagian besar pasien membutuhkan terapi
rumatan selama bertahun – tahun
I. ANTIPSIKOTIKA (NEUROLEPTIK)
PENGGOLONGAN OBAT, obat dg berbagai struktur
memp. aktifitas antipsikotik, ttp kesemuanya
memp. kemampuan yg sama u/ memblok
reseptor dopamin
S

FENOTIAZIN
N
R₁

R₂

FENOTIAZIN terbagi berdasarkan jenis rantai


samping yg terikat atom N cincin fenotiazin
I. ANTIPSIKOTIKA (NEUROLEPTIK)
1. Rantai samping “propilamin”
 Contoh : Klorpromazin
 Fenotiazin pertama u/ skizoprenia
 Punya byk efek samping : sedatif kuat,
agranulositosis, anemia hemolitik, ruam, ikterus, &
fotosensitasi
2. Rantai samping “piperidin”
 Contoh : Tioridazin
 Obat lini ke dua
 Efek samping : sedatif ringan, jarang menimbulkan
gangg. Pergerakan dan aritmia ventrikel
I. ANTIPSIKOTIKA (NEUROLEPTIK)
3. Rantai samping “piperazin”
 Contoh : flufenazin, perfenazin, trifluoperazin
 Efek samping : aktifitas sedatif kurang ttp
menyebabkan gang. Pergerakan pada usia lanjut
4. Golongan lain selain fenotiazin
 Butirofenon (haloperidol), sedatif dan hipotensif
kurang ttp gangg. Pergerakan yg tinggi
 Obat atipikal (klozapin, risperidon, olanzapin,
quetiapin, amisulprid) , insidensi gangguan
pergerakan yg lebih rendah
J. OBAT ANTI DEPRESAN
• Gangguan depresif ad/ salah satu jenis gangguan
jiwa yg paling sering terjadi.
• Depresi ad/ su/ jenis alam perasaan/ emosi yg
disertai komponen psikologik : rasa susah,
murung, sedih, putus asa & tdk bahagia, serta
komponen somatik: anoreksia, konstipasi, kulit
lembab (rasa dingin), tekanan darah & denyut
nadi sdkt menurun
J. OBAT ANTI DEPRESAN
Data subyektif:
1) Tidak mampu mengutarakan pendapat ,
2) malas berbicara.
3) Sering mengemukakan keluhan somatik sprt ; nyeri
abdomen & dada, anoreksia, sakit punggung,pusing.
4) Merasa dirinya sdh tdk berguna lagi,
5) tdk berarti,
6) tdk ada 7an hidup,
7) merasa putus asa & cenderung bunuh diri.
8) Pasien mudah tersinggung & ketidakmampuan u/
konsentrasi.
J. OBAT ANTI DEPRESAN
Data obyektif:
1) Gerakan tubuh yg terhambat
2) tubuh yg melengkung & bila duduk dgn sikap yg
merosot
3) ekspresi wajah murung
4) gaya jalan yg lambat dgn langkah yg diseret.
5) Pasien tampak malas, lelah, tdk ada nafsu makan,
6) sukar tidur & sering menangis.
7) Proses berpikir terlambat, seolah-olah pikirannya
kosong,
8) konsentrasi terganggu
J. OBAT ANTI DEPRESAN
Data obyektif:
9) tdk memp. minat, tdk dpt berpikir,
10) tdk memp. daya khayal,
11) kemungkinan terdpt perasaan bersalah yg mendalam,
12) depersonalisasi & halusinasi.
13) Kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan
(hostility),
14) mudah tersinggung (irritable) & tidak suka diganggu.
J. OBAT ANTI DEPRESAN
• Hal yg perlu diwaspadai : RESIKO MENCEDERAI
DIRI SENDIRI
• Tindakan:
a) Perkenalkan diri dgn pasien dgn cara menyapa
pasien dgn ramah, baik verbal & non verbal,
selalu kontak mata selama interaksi &
perhatikan kebutuhan dasar pasien
b) Dengarkan pernyataan pasien dgn sikap sabar
empati & lebih banyak memakai bahasa non
verbal. Misalnya: memberikan sentuhan,
anggukan
J. OBAT ANTI DEPRESAN
c) Bicara dgn nada suara yg rendah, jelas, singkat,
sederhana & mudah dimengerti
d) Terima pasien apa adanya tanpa
membandingkan dgn org lain
J. OBAT ANTI DEPRESAN
• Obat anti depresan adalah senyawa yg mampu
untuk melakukan perbaikan pada gejala depresi
• Mekanisme Kerja :
a. Menghilangkan depresi, memperbaiki mood
(suasana hati)
b. Mengaktifkan psikomotorik (menaikkan
aktifitas)
c. Menekan psikomotorik (mengurangi aktifitas)
J. OBAT ANTI DEPRESAN

• Dalam penanganan depresi, kondisi px hrs


selalu dipantau, mungkin ada kecenderungan
bunuh diri, terutama di awal pengobatan
• Untuk mencegah gejala putus obat,
penghentian obat secara bertahap dilakukan
selama 4 minggu
J. OBAT ANTI DEPRESAN

• Terbagi atas 3 jenis obat anti depresan:


a. Antidepressan trisiklik dan sejenisnya
b. Penghambat mono amin oksidase (MAOI)
c. SSRI (Selective Serotonin Reuptake
Inhibitor – Inhibitor Ambilan kembali
Serotonin Selektif) dan sejenisnya
J. OBAT ANTI DEPRESAN
a. Antidepressan trisiklik dan sejenisnya
 Obat ini paling efektif u/ depresi spt kehilangan
nafsu makan dan sulit tidur, juga efektif u/ terapi
kelainan panik
 Obat – obat trisiklik merup. Kontraindikasi pada
panyakit jantung
J. OBAT ANTI DEPRESAN

 Terbagi atas 2 jenis :


1) Bersifat sedatif (ex. Amitriptillin,
komipramin, dotiepin, doksepin,
maprotilin, mianserin, trazodon,
trimipramin)
2) Kurang sedatif (ex. Imipramin, amoksapin,
desipramin, lofepramin, nortriptilin,
vioksazin)
J. OBAT ANTI DEPRESAN
b. Penghambat Mono Oksidase (MAOI)
 MAOI generasi lama : Fenelzin, inhibitor mono amin
oksidase non selektif irreversibel, penggunaannya
dibatasi krn efek sampingnya (hipotensi, pusing,
kerusakan hati)
 Moklobemid, obat lini kedua setelah trisiklik dan
SSRI, dpt ditoleransi dgn baik dibanding Fenelzin
 Lithium, sbg profilaksis
J. OBAT ANTI DEPRESAN
c. SSRI dan sejenisnya
 Selective Serotonin Re-uptake Inhibitors,
penghambat ambilan kembali serotonin scr
selektif, sbg antidepresan dan kurang sedatif
 Ex. Fluoksetin, fluvoksamin, paroksetin, dan
sertralin
 ES : paling sering, mual, muntah, diare dan
konstipasi
SUSUNAN SARAF OTONOM
Alfa Bona Handayani, S.Si.,Apt.

Susunan Syaraf Otonom 75


SISTEM SARAF TEPI
• tersusun dari semua saraf yang membawa
pesan dari dan ke sistem saraf pusat
• Sistem saraf ini dibedakan menjadi system :
A. saraf somatis dan
B. sistem saraf otonom

Susunan Syaraf Otonom 76


SISTEM SARAF SOMATIS
• Saraf-saraf dari sistem somatis
menghantarkan informasi antara kulit, sistem
saraf pusat, dan otot-otot rangka
• Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kita
dapat memutuskan untuk menggerakkan atau
tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di
bawah pengaruh system ini

Susunan Syaraf Otonom 77


GERAK SADAR

Susunan Syaraf Otonom 78


SISTEM SARAF OTONOM
• mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang
tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh
kehendak kita
• Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf
otonom adalah pembuluh darah dan jantung
• Sistem saraf otonom terdiri atas :
a) sistem saraf simpatik dan
b) sistem saraf parasimpatik atau sistem saraf
kraniosakral (kebalikan dari sistem saraf simpatik)
Susunan Syaraf Otonom 79
Susunan Syaraf Otonom 80
PARASIMPATIS SIMPATIS

scr fisiologis bersifat scr fisiologik teraktivasi


relaks, misalnya terjadi manakala ada stress /
pada keadaan rileks siaga, misalnya dLm
misalnya dLm suasana suasana ketakutan, ujian,
gembira, mengantuk, berolahraga, dsb.
santai dsb.
ditandai oleh detak ditandai oleh detak
jantung dan pernafasan jantung yg meningkat,
yang normal, TD yang nafas yg cepat,
normal, pupil midriasis peningkatan TD, pupil
dsb. miosis, dsb.

Susunan Syaraf Otonom 81


• Obat – obat otonom ad. obat yg bekerja pd
b’bagai SSO, mulai dari sel saraf sampai ke efektor
• B’dsrkan cara kerja & sifatnya obat yg
mempengaruhi SSO dpt dikelompokkan menjadi :
1. OBAT YG MEMPENGARUHI SYSTEM SARAF
SIMPATIK :
a) adrenergic (simpatomimetik) dan
b) anti adrenergic (simpatolitik)
2. OBAT YG MEMPENGARUHI SYSTEM SARAF
PARASIMPATIK :
a) kolinergik (parasimpatomimetik), dan
b) antikolinergik (parasimpatolitik)
Susunan Syaraf Otonom 82
adrenergic (simpatomimetik)
• Obat adrenergik ada yg bekerja secara langsung dan tidak
langsung

LANGSUNG TIDAK LANGSUNG


FENILEPRIN (DEKONGESTAN) AMFETAMIN &
KLONIDIN (MENURUNKAN TD) METILPHENIDAT
DOBUTAMIN (↑ KERJA JANTUNG) (ANTIDEPRESAN)
ISOPROTERONOL (↑ KERJA
JANTUNG & BRONKODILATOR)
ALBUTEROL, TERBUTALIN,
METOPROTERENOL
(BRONKODILATOR)

Susunan Syaraf Otonom 83


anti adrenergic (simpatolitik)
• Bekerja melalui penghambatan thd reseptor adrenergik α atau
β, maka disebut sbg α - bloker atau β - bloker
α - bloker β - bloker
U/terapi hipertensi krn dpt U/terapi hipertensi krn dpt
menyebabkan vasodilatasi mengurangi frekuensi &
pembuluh darah kekuatan denyut jantung
Contoh : prazocin, Contoh : atenolol,
terazocin dan doxazocin metoprolol, propranolol,
nadolol & pindolol
Khusus β – bloker, ada yg selektif thd β 1 atau β 2 saja
dan ada yg tdk selektif (dpt mengikat β 1 dan β 2 )
Hambatan reseptor β 2 akan ↑kontraksi bronkus

Susunan Syaraf Otonom 84


kolinergik (parasimpatomimetik)

BEKERJA LANGSUNG BEKERJA TDK LANGSUNG


CONTOH OBAT : zat2 sprt fisostigmin,
bethanekol (↑ kontraksi neostigmin (digunakan
kandung kemih) pada keadaan otot lemah),
piridostigmin
karbachol dan pilokarpin
(miotikum pada glaukoma)

Susunan Syaraf Otonom 85


Antikolinergik
(parasimpatolitik atau antimuskarinik)

mengurangi motilitas & mencegah mual dan


sekresi HCl (Pirenzepin) muntah (scopolamin)
Mengurangi sekresi sal. untuk menghambat ulkus
pernapasan pada tindakan peptikum ( propantelin
operasi (atropin) bromide )

Susunan Syaraf Otonom 86


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai