Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 3B

Anticipatory Guidence
Disusun Oleh:
1. Fattakhur Rozak. (222020010056)
2. Upik Ayu Gustina (222020010057)
3. Tusika Pratiwi (222020010058)
4. Dhamayanti Sholihatul F (222020010060)
5. Yunita Afifah (222020010061)
6. Fina Efita Nuraini (222020010062)
7. Sistamilda Elsariana (222020010063)
8. M. Iqbal Chanif (222020010064)
9. Ayu Kusuma Dwi P (222020010065)
10. Bahrul Ikhtiar (1920171008)
Bahan kajian

01 02 03 04
Anticipatory Pencegahan Sex Edukasi Bermain
Guidence Kecelakaan Pada Anak pada Anak
01. Anticipatory Guidence
A. Pengertian anticipatory Guidence, anticipatory guidance berdasarkan usia(bayi,tedlor)
B. Anticipatory Guidence berdasarkan usia (pra sekolah ,sekolah)

Pengertian:
Perawat mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk membantu
orang tua memahami tumbuh kembang anak serta upaya untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan anak melalui upaya
pertahanan nutrisi yang adekuat, pencegahan Kecelakaan, dan
supervisi kesehatan.
Usia 6 bulan pertama Usia 12-18bln
Usia 6bln-1thn

• Membantu orang tua untuk


• Menyiapkan orang tua akan • Menyiapkan orang tua thd perub
memahami kebutuhan bayi
TL anak
terhadap stimulasi dari adanya “Stranger Anxiety”.
• Penyapihan secara bertahap.
lingkungan. • Menganjurkan orang tua agar • Adanya jadwal waktu makan
• Support kesenangan orang anak dekat kepadanya yang rutin.
tua dalam melihat hindari perpisahan yang • Pencegahan bahaya kecelakaan
pertumbuhan dan lama. yang potensial terjadi.
perkembangan bayinya mis : • Membimbing orang tua agar • Perlunya ketentuan-
respon tertawa. menerapkan disiplin ketentuan/peraturan/aturan
• Menyiapkan orang tua untuk sehubungan dengan disiplin dengan lembut dan cara-
meningkatnya mobilitas bayi. cara untuk mengatasi
kebutuhan keamanan bayi.
• Menganjurkan orang tua negatifistik dan tempertantrum.
• Menyiapkan orang tua untuk
• Perlunya mainan baru untuk
imunisasi bayi. menggunakan “Kontak mengembangkan motorik,
• Menyiapkan orang tua untuk Mata” dari pada hukuman bahasa, pengetahuan dan
mulai memberi makanan badan sebagai suatu disiplin. ketrampilan social
padat pada bayi
Usia 18-24bln Pra sekolah u 3th
Usia 24-36bln

• Menekankan pentingnya • Mendiskusikan kebutuhan anak


persahabatan sebaya dalam untuk dilibatkan dalam kegiatan • Menganjurkan orang tua untuk
bermain. dengan cara meniru. meningkatkan minat anak dalam
• Menekankan pentingnya • Mendiskusikan pendekatan yang hubungan yang luas.
persiapan anak untuk dilakukan dalam toilet training • Menekankan pentingnya batas-
kehadiran bayi baru. dan sikap menghadapi keadaan- batas/peraturan-peraturan.
• Mendiskusikan kesiapan fisik keadaan seperti mengompol atau • Mengantisipasi perubahan
BAB dicelana.
dan psikologis anak untuk perilaku yang agresif
• Menekankan keunikan dari proses
toilet training. (menurunkan ketegangan/
berfikir toddler mis : melalui
• Mendiskusikan tension).
bahasa yang digunakan
berkembangnya rasa takut • Menganjurkan orang tua untuk
ketidakmampuan melihat kejadian
seperti pada kegelapan atau dari perspektif yang lain. menawarkan kepada anaknya
suara keras. • Menekankan disiplin harus tetap alternative-alternatif pilihan
• Menyiapkan orang tua akan berstruktur dengan benar dan pada saat anak bimbang.
nyata, ajukan alas an yang • Perlunya perhatian
adanya tanda-tanda regresi
rasional, hindari kebingungan dan ekstra.Menyiapkan
pada waktu anak mengalami
salah pengertian.Menyiapkan
stress.
Pra sekolah u 4th Sekolah u 7-10th
Sekolah u 6th

• Bantu orang tua untuk • Menekankan untuk mendorong


• Perilaku lebih agresif termasuk
memahami kebutuhan kebutuhan akan kemandirian.
aktivitas motorik dan bahasa. • Interes beraktivitas di luar
• Menyiapkan meningkatnya rasa mendorong anak berinteraksi
rumah.
ingin tahu tentang seksual. dengan temannya. • Siapkan orang tua untuk
• Menekankan pentingnya batas- • Ajarkan pencegahan perubahan pada wanita
batas yang realistic dari tingkah kecelakaan dan keamanan memasuki prapubertas.
lakunya. terutama naik sepeda. Sekolah u 10-12th
• Siapkan orang tua akan
peningkatan inters keluar
Pra sekolah u 5th rumah. • Bantu orang tua untuk
• Dorong orang tua untuk menyiapkan anak tentang
• Menyiapkan anak memasuki
perubahan tubuh saat pubertas.
lingkungan sekolah. respek terhadap kebutuhan • Anak wanita mengalami
• Meyakinkan bahwa usia tersebut anak akan privacy dan pertumbuhan cepat.
merupakan periode tenang pada menyiapkan kamar tidur • Sex education yang adekuat dan
anak. yang berbeda. informasi yang akurat.
02. Faktor Penyebab Kecelakaan
C. Faktor yang menyebabkan kecelakaan

1. Jenis Kelamin
2. Usia pada kemampuan fisik dan kognotif
3. Lingkungan
4. Adanya pengasuh
D. Resiko kecelakaan dan upaya pencegahan berdasarkan usia

Resiko Kecelakaan dan Upaya Berdasarkan Usia :


1. Bayi (Nursalam dkk, 2008)
a. Aspirasi : Posisikan kepala bayi lebih tinggi saat menyusui.
b. Kurang oksigen : Jangan menyusui dengan posisi tidur, sebaiknya duduk.
c. Jatuh : Jangan meletakkan bayi di kursi/tempat tinggi.
d. Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai.
e. Keracunan : simpan bahan beracun dilemari/jauh dari jangkauan.
Lanjut....

4. Usia Sekolah (Nursalam dkk, 2008)


Bimbingan pada orang tua pada usia sekolah:
a. Usia 6 tahun
1) Bantu orang tua untuk memahami kebutuhan mendorong anak berinteraksi dengan temannya.
2) Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama naik sepeda.
3) Siapkan orang tua akan peningkatan ketertarikan keluar rumah. Dorong orang tua untuk peduli
terhadap kebutuhan anak akan privasi dan menyiapkan kamar tidur yang berbeda.
b. Usia 7 - 10 tahun
1) Menekankan untuk mendorong kebutuhan akan kemandirian.
2) Interes beraktivitas di luar rumah.
3) Siapkan orang tua untuk perubahan pada wanita memasuki pra pubertas.
c. Usia 11 – 12 tahun
1) Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang perubahan tubuh saat pubertas.
2) Anak wanita mengalami pertumbuhan cepat.
3) Sex education yang adekuat dan informasi yang akurat.
Lanjut....

5. Remaja (Yupi, 2004)


Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat: fraktur,
luka pada kepala. Kecelakaan karena olah raga.
a. Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor
sebelumnya ada negosiasi antara orang tua dengan remaja.
b. Menggunakan alat pengaman yang sesuai.
03. Sex Edukasi pada Anak
E. Pengertian sex,seksualitas,dan pentingnya pendidikan sex pada
anak
Seks adalah perbedaan badani atau
biologis perempuan dan laki-laki, yang
sering disebut jenis kelamin (Ing: sex).

Seksualitas (dalam Demartoto, 2010) menyangkut


berbagai dimensi yang
sangat luas, yaitu dimensi biologis, sosial, perilaku
dan kultural. Seksualitas
diartikan secara etimologis yaitu sesuai dimensi
biologis berkaitan dengan organ
reproduksi dan alat kelamin, termasuk
bagaimana menjaga kesehatan dan
memfungsikan secara optimal organ reproduksi
dan dorongan seksual.
Lanjutan.....

Melalui diskusi seputar hal-hal yang bersifat seksual, anak


bisa lebih memahami pentingnya seksualitas sebagai bagian
dari kesehatan tubuh, bukan sekadar hubungan antara pria dan
wanita.
Manfaat pendidikan seksual pada anak :
1. Menangk efek buruk media dan lingkungan.
2. Membangun kepercayaan antara orang tua dan anak.
3. Membuat anak mengerti tentang konsekuensi dan
menghargai diri.
F. Pendidikan sex berdasarkan usia

1. Usia 0–3 tahun


Ibu sebagai orangtua bisa memberi 2. Usia 4–5 tahun
tahu nama-nama bagian tubuh yang Di usia ini, kita sudah bisa
sebenarnya. Mulai dari kaki, tangan, mengajarkan nama-nama dari bagian
tubuh internal dan eksternal,
kepala, hingga Mr P dan Miss V
khususnya bagian-bagian reproduksi.
(tentunya dengan nama asli organ
Kamu juga bisa menjelaskan
kelamin tersebut). Selain itu,bisa bagaimana bayi bisa berada dalam
mengajari anak perilaku yang boleh rahim seorang ibu. Namun, bahasa
dilakukan di rumah atau di tempat yang digunakan harus disesuaikan
umum. Contohnya, mengajari dirinya dengan usianya, alias tidak boleh
untuk mengenakan handuk saat keluar vulgar.
dari kamar mandi.
Lanjutan....
4. Usia 9–12 tahun
Cobalah mulai berbicara 5. Usia 13–18 tahun
3. Usia 6–8 tahun
dengan anak terkait Tahap di mana anak
Mengajarkan pendidikan
perubahan yang mereka mulai tertarik dengan
seks kepada anak di usia
lalui. Hal ini agar anak lawan jenisnya. Maka
ini, orangtua sebaiknya
mulai membicarakan apa memahami kalau dari itu, kamu dan
yang akan terjadi ketika menstruasi, ereksi, dan pasangan sah-sah saja
mereka mulai pubertas. ejakulasi adalah hal yang membahas masalah
Tujuannya, sebagai normal. Selain itu, kamu cinta, keintiman, dan
persiapan anak ketika juga perlu mengajarkan cara mengatur batas
mengalami masa tersebut. mereka betapa dalam hubungan mereka
berharganya diri dan dengan lawan jenis.
tubuh mereka.
04. Bermain pada Anak
A. pengertian,tujuan,dan fungsi bermain

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2003:697)


disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
bermain adalah berbuat sesuatu untuk
menyenangkan hati (dengan alat tertentu atau
tidak). Dengan bermain disebabkan karena
adanya sisa kekuatan di dalam dirinya yang
sedang berkembang dan tumbuh. Produksi
kekuatan dalam diri anak itu melebihi apa yang
dibutuhkan lahir dan batin.
1. Sebagai sarana bagi anak untuk bereksperimen
(melakukan berbagai percobaan sederhana) sehingga
mendapatkan pengetahuan atau pengalaman baru.
2. Sebagai sarana melatih anak beradaptasi
(menyesuaikan diri) dengan lingkungan
3. Sebagai sarana peniruan bagi anak karena bebas
berekspresi menirukan berbagai hal yang ada dalam
imajinasinya.
4. Sebagai sarana bagi anak untuk bereksplorasi
sehingga rasa keingintahuannya terpenuhi.
Lanjutan....
Fungsi bermain:
1. Melatih perkembangan sensorik dan motorik anak.
2. Mengasah perkembangan kognitif.
3. Mengembangkan perkembangan moral dan etika.
4. Meningkatkan kreativitas.
5. Memunculkan kesadaran diri.
6. Melatih perkembangan komunikasi dan bahasa.
7. Sebagai terapi.
B. Faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain anak

6 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bermain Anak


Menurut Elizabeth Hurlock :
1. Kesehatan
2. Perkembangan Motorik
3. Inteligensi
4. Jenis kelamin
5. Lingkungan dan taraf sosial ekonomi
6. Alat permainan
C. Klasifikasi bermain menurut isinya

Menurut isi permainan, bermain dibagi menjadi enam jenis yaitu :


1. Social of Pleasure Play
Contoh : Orang tua mengajak bermain ciluk baa, maka anak memberi respon tertawa, tersenyum.
2. Sense of Pleasure Play
Contoh : Cahaya, warna, rasa, aroma, tekstur, dan konsistensi dari suatu benda.
3. Skill Play
Contoh : anak belajar memegang sendok berukuran kecil.
4. Unoccupied behaviour
Contoh : anak memukul-mukul meja atau kursi yang dilewatinya.
5. Dramatic Play
Contoh : anak bermain sebagi dokter, atau bermain dagang-dagangan.
6. Games
Contoh : anak bermain puzzel gambar atau menyusun lego.
D.Klasifikasi bermain menurut karakteristik sosial

Menurut karakter sosial, bermain dibagi menjadi 5 yaitu:


1. Onlooker Play
Contoh : anak mengamati anak-anak lain bermain sepeda.
2. Solitary Play
3. Parallel Play
4. Assosiative Play
Contoh : anak bermain robot-robotan, mobil-mobilan, anak bermain masak-
masakan.
5. Cooperatif Play
Contoh : anak bermain petak umpet.
E. Klasifikasi bermain dan alat permainan edukatif menurut

Alat permainan
edukatif : Manfaat :
1. Puzzle 1. Mampu meningkatkan kreativitas, fungsi fisik
2. Balok serta psikis anak.
3. Kartu 2. Kemampuan motorik kasar maupun halus pada
4. Boneka Jari anak lebih terlatih.
3. Melatih anak untuk fokus dan konsentrasi pada
aktivitasnya.
F.Aktifitas bermain sebagai intervensi keperawatan (therapi bermain)

Puzzle merupakan alat permainan asosiatif sederhana. Permainan


mengenai terapi bermain menggunakan puzzle untuk mengatasi
kecemasan sendiri telah dilakukan, dengan hasil terapi bermain puzzle
dapat mengatasi kecemasan pada anak yang dihospitalisasi (Mutiah,
2015).
Referensi

• https://www.scribd.com/document/326058467/MAKALAH-AN
TICIPATORY-GUIDANCE-doc
1,568 • https://motherandbeyond.id/read/21133/mengenal-alat-
Demonstrate permainan-edukatif-untuk-stimulasi-anak

• https://id.theasianparent.com/pendidikan-seks-untuk-anak
2,342 • https://www.alodokter.com/pendidikan-seksual-untuk-
anak#:~:text=Pendidikan%20seks%20juga%20membuat
%20anak,kehamilan%20dan%20penyakit%20menular%20seksual

• https://www.kompasiana.com/alvinzahro/5bbea28f6ddcae1ca345fc32/klasifik
3,427 asi-permainan-anak-berdasarkan-jenis-dan-usia?page=2
• https://lifestyle.okezone.com/read/2010/11/20/196/395117/fungsi-bermain-
bagi-anak
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai