Anda di halaman 1dari 83

Oleh: Bambang Herlandi

Workshop

Teknik Dasar Fotografi


CAMERA
CAMERA
CAMERA
CAMERA
PENGENALAN FOTOGRAFI

• Fotografi berasal dari kata photos yang artinya


cahaya dan Graphos yang artinya melukis.
• Jadi Fotografi artinya melukis dengan cahaya.
• Tanpa cahaya, tidak akan ada fotografi.
• Seni fotografi pada dasarnya adalah melihat
dan menyeimbangkan cahaya dengan
lingkungan sekitar agar terekam lebih indah.
PENGENALAN FOTOGRAFI (lanjutan)

• Ilustrasi di samping menunjukkan alur


perjalanan cahaya mulai dari objek sampai
sensor (atau film pada kamera analog).
• Pertama, cahaya yang mengenai objek harus
melewati lensa.
• Lensa terdiri dari beberapa lembar kaca
yang bentuknya berbeda.
• Kemudian, aperture yang terletak di dalam
lensa berperan sebagai pintu yang
mengendalikan banyaknya cahaya yang
dapat mencapai sensor.
PENGENALAN FOTOGRAFI (lanjutan)

• Pada kebanyakan kamera modern, shutter


terletak di dalam body kamera,
mengendalikan seberapa lama sensor terbuka
untuk menangkap cahaya yang masuk.
• Sensor adalah bagian yang paling sensitif,
berupa plat, berperan menyerap cahaya dan
mengubahnya menjadi pixel.
DIGITAL SENSOR
FULL-FRAME vs
APS-C SIZED SENSORS
DIGITAL CAMERA FEATURES AND
TECHNOLOGIES

 Megapixels menentukan ukuran total (Dimensi) dari gambar


yang direkam oleh kamera.
 Lebih besar MP tidak selalu berarti menghasilkan gambar
yang lebih baik.
 Digital Image dimensi tidak sama dengan dimensi cetak.
 Sebagai contoh kualitas gambar penuh dari kamera 8
megapiksel akan menghasilkan gambar digital berukuran
sekitar 9x14 inci tapi standar pencetakan mengatakan bahwa
Anda tidak harus dicetak ke "Kualitas Foto" yang lebih besar
dari 8x10
MEGAPIXEL vs PRINT SIZE
THE EXPOSURE TRIANGLE
APERTURE / DIAFRAGMA
APERTURE / DIAFRAGMA

• Aperture yang terletak di dalam lensa berperan


sebagai pintu yang mengendalikan banyaknya cahaya
yang dapat mencapai sensor.
• Makin besar aperture berati makin besar juga cahaya
yang masuk, begitu juga sebaliknya.
• F-Number adalah angka matematis yang
menunjukkan diameter dari aperture.
• Inilah bagian terpenting untuk memahami
bagaimana aperture dan exposure bekerja.
EXPOSURE
adalah beberapa faktor kombinasi
dari berapa lama sensor menangkap
cahaya,
berapa banyak cahaya yang datang
dan seberapa sensitif sensor
terhadap cahaya.
Hal-hal ini berdasarkan pada 3 hal
yaitu
• ukuran aperture,
• kecepatan shutter, dan
• ISO.
APERTURE / DIAFRAGMA (lanjutan)

• Jika masih bingung dengan perhitungan di


atas, ada triknya:
– Semakin tinggi f-number = aperture mengecil =
cahaya yang masuk sedikit.
– Semakin besar f-number = aperture membesar =
cahaya banyak yang masuk.
DEPTH OF FIELD
Depth of Field = Fokus

Aperture juga mengontrol Depth


of Field (DOF)

Sebuah aperture lebar (kecil #)


akan memberikan DOF dangkal
dan dapat digunakan untuk
mengisolasi subjek.
SHUTTER
SHUTTER

• Shutter mengendalikan seberapa lama sensor


terbuka untuk menangkap cahaya yang masuk.
• Makin lama shutter terbuka akan semakin banyak
cahaya yang ditangkap oleh sensor.
• Bila memotret objek yang sedang bergerak pada
settingan fast-shutter speed maka hasilnya objek
akan ‘membeku’ atau diam.
• Bila disetting slow-shutter maka objek akan
terlihat bergerak.
ISO

• Kecepatan ISO adalah ukuran dari kecepatan


film atau kada sensitifitasnya terhadap cahaya.
• Pada kamera digital ISO berpengaruh
terhadap sensor, namun prinsipnya tetap
sama.
• Berikut ini beberapa kecepatan ISO :
• ISO 50 100 200 400 800 1600 3200
ISO (lanjutan)

• Jika memotret di tempat kaya cahaya (outdoor),


gunakan selalu ISO rendah.
• Kecepatan ISO rendah membutuhkan exposure
yang lebih lama (slow), sedangkan ISO yang
tinggi akan membutuhkan waktu exposure yang
lebih singkat (fast).
• Semakin tinggi nilai ISO yang dipakai akan
berpengaruh munculnya noise atau bintik pada
foto.
OVEREXPOSURE
Overexposure terjadi karena
sensor terlalu banyak
menangkap cahaya sehingga
gambar/ foto
menjadi terlalu terang.
UNDEREXPOSURE
Underexposure terjadi karena
sensor terlalu sedikit menangkap
cahaya sehingga gambar/ foto
menjadi gelap.
METERING MODE
METERING MODE

• Sistem metering dalam kamera adalah mengukur


jumlah cahaya dalam bingkai dan menentukan
eksposur terbaik.
• Metering mode = mata kamera
METERING MODE

Center-weighted metering

Matrix (evaluative) metering

Spot metering

Partial metering
COMPOSITION
COMPOSITION
DEFINISI
Komposisi adalah upaya
menyusun elemen-elemen foto
yang esensial seperti bentuk,
nada, warna, pola dan tekstur di
dalam batasan suatu ruang.
COMPOSITION
TUJUAN
untuk mengorganisasikan
berbagai komponen foto yang
saling berlainan, menjadi
sedemikian rupa sehingga gambar
tersebut menjadi suatu kesatuan
yang saling mengisi, serta
mendukung satu sama lainnya
dengan demikian, menjadi enak
dipandang sehingga estetika foto
yang diharapkan
UNSUR-UNSUR KOMPOSISI

Bentuk
Pola
Tekstur
Kontras
Warna
MACAM-MACAM KOMPOSISI

Posisi Peletakan Posisi Objek

Proporsi Diagonal
Garis Pola
Bentuk Tekstur
Warna Kontras
THE RULE OF THIRDS
THE ROLE OF THIRDS
THE ROLE OF THIRDS

• Garis imaginer dibagi menjadi tiga bagian yang sama


secara horisontal dan vertikal.
• Terbagi menjadi "pertiga"
• Konsepnya adalah menempatkan subjek atau
elemen pada salah satu garis imaginer, dan terutama
pada atau dekat titik berpotongan, membuat foto
lebih alami menarik bagi yang melihat.
THE ROLE OF THIRDS
THE ROLE OF THIRDS
THE ROLE OF THIRDS
THE ROLE OF THIRDS
THE ROLE OF THIRDS
POINT OF VIEW
Cobalah memilih dan titik pandang yang tidak biasa.
EYE LEVEL
BELOW (FROG EYE)
ABOVE (EAGLE EYE)
FRAMING
FRAMING
FRAMING
FRAMING
FRAMING
FRAMING
FRAMING
KATEGORI FOTOGRAFI
KATEGORI FOTOGRAFI

• Abstrak • Makro • Pets


• Arsitektur • Manusia • Potret
• Bawah Air • Model • Satwa
• Budaya • Nature • Snapshot
• Fashion • Olah Digital • Still Life
• Humor • Olahraga • Stock Photo
• Interior • Panggung • Transportasi
• Jurnalistik • Pedesaan • Wisata
• Komersial • Perkotaan • dll
• Landscape • Pernikahan
PENGATURAN MODE KAMERA
Ketika memotret kita dihadapkan oleh beberapa pilihan pengaturan
untuk pengambilan gambar yang ditawarkan oleh kamera. Yaitu
pengaturan manual dan pengaturan otomatis.
MANUAL MODE

• M — Manual mode; pada mode ini kita secara penuh


mengendalikan dan memasukkan secara manual nilai
settingan untuk aperture dan shutter speed.
• Av or A — Aperture priority; kita mengatur nilai aperture dan
sisanya kamera menghitung sendiri shutter speed untuk hasil
terbaik.
• Tv or S — Shutter priority; kita mengatur shutter speed,
sisanya kamera menghitung nilai aperture.
• P — Program mode; pengaturan yang lebih rumit lagi.
Kamera mengatur aperture dan shutter speed, tapi tidak
mempengaruhi settingan ISO atau flash.
MANUAL MODE

• Auto — pengaturan serba otomatis, fotografer tinggal jepret.


• Portrait — bukaan aperture besar untuk memperpendek
Depth Of Field.
• Landscape — bukaan aperture kecil untuk meningkatkan
Depth Of Field.
• Sport — faster speed yang lebih cepat sehingga objek
bergerak dapat jelas tertangkap.
• Night portrait — memotret di malah hari atau pada ruangan
minim cahaya. (menggunakan cahaya dari flash).
• Macro — modus foto makro, untuk memotret objek / benda-
benda kecil agar terlihat lebih jelas.
LENSA
LENSA
LENSA

• Lensa merupakan bagian paling penting dalam


sebuah kamera.
• Karena lensa sangat menentukan hasil dari
foto yang diambil.
• Tentu saja tidak mengenyampingkan teknik
pemotretan dan skill/kemampuan sang
fotografer.
LENSA (lanjutan)

• Parameter Milimeter
• Mata normal
• 35 mm Full Frame Camera
• 50 mm DSLR (Digital - Single Lens Reflect)
LENSA (lanjutan)
LENSA (lanjutan)
FOCAL LENGTH PADA DSLR

28 mm lens 50 mm lens

70 mm lens 210 mm lens


Focal length = angle of view

• 20 mm = 94 derajat
• 35 mm = 63 derajat
• 28 mm = 75 derajat
• 50 mm = 46 derajat
• 85 mm = 28 derajat
• 135 mm = 24 derajat
• 200 mm = 12 derajat
• 300 mm = 8 derajat
• 400 mm = 6 derajat
FOCAL LENGTH (lanjutan)

Lensa 18mm, Wide Angle


FOCAL LENGTH (lanjutan)

Lensa 50mm, Normal


FOCAL LENGTH (lanjutan)

Lensa 300mm, Telephoto


JENIS-JENIS LENSA
LENSA STANDAR

Semua kamera menyediakan fasilitas


lensa standar, yaitu berukuran 50
mm.
Lensa ini menunjukan objek yang
sebenarnya yang tampak pada mata
kita.
Lensa ini cocok digunakan untuk
menangkap objek di mana pemotret
sejajar dengan pandangan mata
objek.
LENSA SUDUT LEBAR (WIDE LENS)

• Seperti pada namanya, lensa


sudut lebar (wide lens) dapat
menjangkau objek pemotretan
lebih luas atau lebar.

• Lensa ini membuat objek yang


ada di tengah jendela bidik
terlihat lebih jauh dan kecil.
• Ada beberapa ukuran lensa sudut
lebar, yaitu 17mm, 20mm, 24mm,
28mm dan 35mm.
• Lensa ini cocok untuk memotret
panorama, arsitektur dan suasana
kemeriahan.
• Ada juga jenis lensa wide
berukuran 14mm, 15mm dan
16mm, yang disebut
• fish eye. Lensa ini biasanya
digunakan untuk memotret
arsitektur atau pemandangan
LENSA SUDUT LEBAR (WIDE LENS)

Contoh foto-foto landscape


LENSA SUDUT LEBAR (WIDE LENS)
LENSA TELE

• Lensa ini membentuk ruang tajam


(depth of field) yang sempit,
sehingga objek menjadi lebih
menonjol dari sekitarnya.
• Yang termasuk lensa tele adalah
ukuran 70mm ke atas.
• Ukuran lensa ini baik pemotretan
profil. Juga baik untuk kroping
komposisi yang tidak diinginkan
dan membuat efek
mengkaburkan pada lingkungan
sekitar objek yang tidak menjadi
pusat perhatian.
• Beberapa ukuran lensa tele
adalah 135mm, 180mm, 300mm
dan 400mm.
• Lensa ini cocok untuk pemotretan
model, panorama, olahraga dan
jurnalistik.
LENSA TELE

Lensa Canon EF 100-400mm f/4.5-5.6L IS USM


LENSA ZOOM

• Lensa ini adalah


gabungan dari ketiga
lensa diatas.
• Beberapa ukuran lensa
zoom adalah 35-
70mm, 80-200mm,
137-200mm serta 70-
300mm.
LENSA MACRO

• Lensa ini biasa digunakan


untuk memotret benda-
benda yang kecil seperti
perhiasan, berlian,
serangga, bunga dan
sebagainya.
• Jenis ukuran lensa makro
tidak sama pada setiap
merk kamera, ada yang
55mm, 60mm.
HASIL JEPRETAN PAKAI LENSA MACRO
HASIL JEPRETAN PAKAI LENSA MACRO
HASIL JEPRETAN PAKAI LENSA MACRO
Tipe Lensa dan Konstuksi Lensa
TIPE LENSA
KONSTRUKSI LENSA
Selesai dan terima
Semoga
kasih bermanfaat...

Anda mungkin juga menyukai