Anda di halaman 1dari 73

Pengantar

Berny Julianto, drh


Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
UJIAN TENGAH SEMESTER

UJIAN AKHIR SEMESTER


Pendahuluan
Anatomi (gross anatomy) adalah merupakan cabang
dari morfologi yang berurusan dengan :
bentuk
struktur
topografi
interaksi fungsional dari jaringan-jaringan dan organ-
organ yang menyusun tubuh.
Menurut asal katanya “anatomi” berasal dari bahasa
Yunani ἀνατομία (anatomia),
dari ἀνατέμνειν (anatemnein), yang berarti memotong
atau mengiris.
Istilah ini digunakan oleh para anatomis awal untuk
menunjuk pembedahan atau seksi secara menyeluruh
dari mayat.
Memang pembedahan atau seksi tubuh hewan mati
adalah cara yang paling penting dan efektif untuk
mempelajari serta memahami anatomi.
Cabang –cabang Ilmu Morfologi
Gross Anatomy mempelajari struktur
makroskopik yang tampak langsung oleh mata 
anatomi makroskopik
Histologi  berurusan dengan struktur
mikroskopis tubuh anatomi
 Embriologi yang membicarakan anatomi
perkembangan embrio
Tiga Metode Utama
Dalam mempelajari anatomi ada tiga metode utama
yang diterapkan, yaitu :
sistematik
topografi
terapan
Anatomi sistematik
Anatomi sistematik membicarakan struktur-struktur dan
organ-organ yang terlibat dalam suatu fungsi yang berkaitan
dalam suatu sistem.
 Misalnya sistem pencernaan (sistem digesti) melibatkan struktur-
struktur dan organ-organ mulai dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus, hati, pankreas yang terlibat dalam proses
pencernaan makanan.
 Contoh yang lain adalah sistem perototan adalah mengenai
jaringan-jaringan otot yang digunakan untuk menggerakkan
kerangka tubuh.
Pembagian ini dibuat untuk memudahkan pemahaman saja
meskipun sebetulnya di antara sistem-sistem yang ada batasan-
batasan dan hubungan satu sama lainnya sangat erat sehingga
membentuk sistem tubuh secara keseluruhannya.
Tubuh tersusun dari sejumlah sistem dan masing-
masingnya mempunyai tugas-tugas yang spesifik sehingga
tubuh bisa berfungsi secara efektif.
Sistem-sistem ini dapat dimasukkan dalam salah satu dari
kelompok-kelompok di bawah tergantung fungsi mereka:
1. Sistem-sistem struktural – menjadi penyangga dan
lokomosi bagi tubuh
2. Sistem transport – menjadi saluran yang menyalurkan
molekul-molekul nutrisi koordinasi dan pertahanan tubuh
dan pembuangan molekul-molekul sisa metabolisme.
3. Sistem-sistem koordinasi – mekanisme-mekanisme
pengendalian tubuh.
4. Sistem-sistem viseral – meliputi semua sistem-sistem
fungsional dasar yang melaksanakan tugas-tugas umum
bagi tubuh. Di temukan di salah satu dari tiga rongga tubuh
; rongga thoracic, rongga abdominal dan rongga pelvis.
Sistem-sistem struktural
Sistem kerangka (sistem skeletal)
Sistem persendian (sistem artikular)
Sistem perototan (sistem muskular)
Integumen
Sistem transport
Sistem peredaran darah (sistem sirkulasi)
Sistem-sistem koordinasi
Sistem syaraf (sistem neural)
Sistem endokrin (kelenjar-kelenjar hormon)
Sistem sensor
Sistem-sistem viseral
Sistem pencernaan (sistem digesti)
Sistem pernafasan (sistem respirasi)
Sistem perkemihan (sistem urinari)
Sistem reproduksi
Cabang-cabang ilmu anatomi
makroskopik
Osteologi  sistem kerangka
Sindesmologi  sistem persendian
Myologi  sistem perototan
Splanchnologi  sistem digesti, respirasi, urinari dan
reproduksi
Angiologi /cardiologi  sistem sirkulasi
Neurologi  sistem syaraf
Endokrinologi  sistem endokrin
Esthesiologi  sistem sensor
Hirarki pemahaman anatomi
Pemahaman anatomi sistematik gambaran
menyeluruh hubungan-hubungan struktural dan
fungsional jaringan-jaringan dan organ-organ yang
ada pada tubuh hewan fondasi untuk memahami
anatomi topografik.
Pemahaman anatomi topografik  posisi relatif
dan hubungan fungsional dari struktur-struktur dan
organ-organ di berbagai bagian (regio) tubuh.
Pemahaman anatomi sistematik & topografik 
menjadi dasar bagi penerapan klinis  anatomi
terapan.
Untuk memahami perbedaan struktural maupun
fungsional pada tubuh berbagai jenis hewan 
anatomi komparatif
perbedaan cara kerja, jenis makanan, tingkah laku, juga
perlakuan klinisnya.
Peristilahan Deskriptif
Lokasi secara geografis
batasan-batasan lintang dan bujur pada peta, utara,
selatan, barat dan timur.
Struktur sebuah rumah  atap berada dibagian atas
lantai di bagian bawah rumah, pintu masuk di bagian
depan dinding rumah, ada halaman yang dikelilingi
pagar di sekeliling rumah.
Dalam mempelajari anatomi yang tidak lepas dari
uraian struktur dan lokasi berkaitan satu sama
lainnya.
Cranial dan anterior adalah istilah arah yang berarti
mengarah ke kepala.
Pundak adalah terletak cranial dari paha berarti
pundak letaknya lebih dekat kepala dari pada paha.
CRANIAL

PAHA PUNDAK

CRANIAL
Caudal dan posterior juga merupakan istilah arah
yang berarti mengarah ke ekor.
Paha adalah terletak di caudal pundak. Berarti paha
lebih dekat ke ekor daripada pundak
CAUDAL

PAHA PUNDAK

CAUDAL
Dorsal adalah istilah arah yang berarti mengarah
atau diseberang tulang punggung.
Ginjal terletak di dorsal usus, berarti ginjal lebih dekat
ke tulang punggung dari pada usus.
Dorsum adalah kata yang mengacu kepada bagian
dorsal atau punggung. Pelana terletak pada dorsum
kuda.
DORSAL

DORSAL

DORSAL

DORSAL

DORSAL

DORSAL
Ventral berarti menjauhi tulang punggung atau
mengarah ke dinding perut tengah.
Ambing adalah bagian paling ventral dari tubuh sapi.
VENTRAL
VENTRAL
VENTRAL
VENTRAL
VENTRAL
VENTRAL
Proximal berarti relatif dekat dari bagian tertentu.
Biasanya tulang belakang, badan, atau pusat gravitasi.
Proximal biasanya digunakan sebagai acuan bagian
anggota badan atau kaki.
Lutut adalah proximal terhadap telapak kaki  artinya
lutut lebih dekat posisinya ke badan dari pada telapak
kaki
PROXIMAL
PROXIMAL
Distal berarti relatif menjauh dari tulang punggung.
Teracak adalah distal terhadap lutut artinya teracak
lebih jauh posisinya dari badan dari pada lutut.
DISTAL
DISTAL
Bidang-bidang imajiner
Bidang-bidang imajiner dipakai untuk membagi
bagian-bagian tubuh hewan:
Plana median
Plana sagittal
Plana transversal
Plana horizontal
Plana median adalah bidang imajiner yang melintasi
tubuh craniocaudal yang membagi tubuh menjadi
dua bagian kiri dan kanan yang setara.
Plana sagittal adalah bidang yang sejajar pararel
dengan plana median. Bidang-bidang ini tidak
membelah sisi-sisi kiri kanan dengan setara. Plana
median kadangkala disebut plana midsagittal.
Plana transversal adalah bidang yang membentuk
sudut siku-suku dengan plana median dan membagi
tubuh menjadi bagian cranial dan caudal.
Plana horizontal atau dorsal adalah bidang yang
membentuk sudut siku-siku baik dengan plana
median maupun plana transversal. Plana horizontal
membagi tubuh menjadi bagian dorsal (atas) dan
ventral (bawah).
Medial adalah kata sifat yang berarti dekat atau
mengarah ke plana median.
Jantung adalah medial dari paru-paru.
Lateral adalah lawan kata dari medial; yang berarti
menjauh dari plana median.
Tulang rusuk adalah lateral dari paru-paru, di mana
tulang rusuk menjauh dari plana median.
Profundus dan internus mengindikasikan
kedekatan dengan pusat dari struktur anatomis.
Humerus (tulang lengan) adalah profunda dalam
hubungannya dengan semua struktur lain di lengan.
Superfisialis dan externus mengacu kepada
kedekatan dengan permukaan tubuh.
Bulu adalah superfisial terhadap semua struktur pada
tubuh.
Dexter untuk mengacu sisi kanan atau anggota
badan kanan.
Seperti pada atrium dexter berarti serambi kanan
jantung, extremitas thoracic dexter berarti kaki depan
kanan.
Sinister adalah kebalikan dari dexter yaitu mengacu
pada sisi kiri atau anggota badan kiri.
Seperti pada auricularis externus sinister berarti telinga
luar (daun telinga) kiri.
Supra untuk menunjukkan suatu posisi terletak di
atas struktur tertentu.
Infra menunjukkan sebaliknya yaitu posisi terletak di
bawah struktur tertentu.
Seperti pada musculus supraspinatus dan musculus
infraspinatus, menunjukkan otot yang terletak di atas
dan di bawah spina scapularis.
Superior menunjukkan posisi yang lebih ke atas.
Misalnya paru-paru terletak superior daripada lambung.
Inferior menunjukkan posisi lebih ke bawah.
Misalnya usus halus terletak inferior dari pada jantung.
Apex menunjukkan hubungan dengan puncak.
Apical menunjukkan berkenaan dengan puncak.
Basis menunjukkan bagian yang di dasar. Basal
menunjukkan berkenaan dengan dasar.
Dalam menguraikan distal kaki depan ke (bawah)
carpus, palmar mengacu pada permukaan flexor atau
caudal. Dorsal dipergunakan pada daerah ini untuk
mengacu pada sisi yang berlawanan (cranial).
Untuk menguraikan distal kaki belakang ke teracak,
plantar mengacu pada permukaan caudal, dan dorsal
di sini juga mengacu ke sisi yang berlawanan
langsung (sisi cranial).
DO
R
DO

SA
RS
AL

L
PA
LM
AR
PLA
NT
AR
Pada kepala ada istilah :
Oral yang berarti berkenaan dengan mulut.
Rostral menunjuk kepada arah moncong,
Aboral mengarah kepada arah yang berseberangan
dengan moncong.
Nuchal mengacu pada bagian tengkuk.
ORAL
R AL
ST
RO
ORAL
A L
OR
AB
NUCHAL

Anda mungkin juga menyukai