Anda di halaman 1dari 22

Bagian Perdiatri

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Makassar

Pneumonia
EMI ANDIRA, S.Ked
Dokter Pembimbing : dr. Merlyn Meta Astari, M.Kes, Sp.A

Di bawakan dakam rangka pembacaan laporan kasus kepanitraan klinik bagian anak
s ien
Identi
ta s P a
—Keluhan
: By. N r 2021
Utama SESAK NAFAS

Nama e ptembe
l Lahir
: 0 5 S —Anamnesis
Tangga bulan
: 3 T ahun 1
Umur puan
in : Perem
ela m III
Jenis K : BPJS Pasien masuk Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar
tuan
t / kesa
Pangka
: Islam dengan keluhan Sesak nafas -/+ 1 hari yang lalu. Sesak
Agama 5 2021
R M : 69 47 6 5 Se p tember dirasakan terus menerus. Demam 1 hari lalu sebelum masuk
No. :2
P e m e riksaan
l
Tangga UGD, Batuk berlendir sejak 3 hari lalu, Riwayat mual (-),
: Dahlia
a n
Ruang
muntah (-), jantung berdebar (-), kejang (-) dan penurunan
kesadaran (-). Nafsu makan menurun. Minumnya baik. BAK
normal, BAB normal. Riwayat tersedak sebelum sesak nafas
tidak ditemukan.
Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu
Ibu Pasien mengatakan anaknya tidak pernah
mengalami keluhan seperti ini. Riwayat Alergi
Riwayat Penyakit Ibu Pasien mengatakan anaknya
Keluarga tidak memiliki riwayat alergi
Tidak ada

Status Gizi Riwayat Pengobatan


Kurang
Tidak ada

Riwayat Imunisasi
Imunisasi Lengkap
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis
Paru-paru
Keadaan Kepala : Normocephal
Umum : Wajah : Simetris
Anak Lemah Leher :KGB ≠ tampak membesar
Paru-paru :Vesikuler Rh(+/-) Wh(-/-)
Lain-lain : Tidak ada

 Nadi : 120 x/menit


GCS : Compos Mentis  Suhu : 37,6 oC
(E4V5M6)  Pernafasan : 41 x/menit
 SpO2 : 98%
Kesadaran
 TD : 100/70
Tanda-Tanda
mmHg
Vital
1. KEPALA Simetris Muka : kanan=kiri 6. Kelenjar getah bening : (-)
Deformitas : (-) LEHER Kaku kuduk : (-)
Rambut : Hitam, lurus Tumor : (-)
Muka : icterus (-)

2. MATA Eksoftalmus : (-) 7.THOR Inspeksi


Gerakan : ke segala arah AX Bentuk : simetris antara kiri dan kanan
Kelopak mata : edema (-) Buah dada : simetris
Ikterus : (-) Sela Iga : dalam batas normal
Terlihat retrasi pada dinding dada

3. TELINGA Nyeri tekan di prosesus mastoideus : 8. Palpasi


(-) PARU- Fremitus : dalam batas normal
Pendengaran : dalam batas normal PARU Nyeri tekan : (-)

4. HIDUNG Perdarahan : (-) Perkusi


Sekret : (-) Paru : sonor dextra sinistra
Batas paru depan kanan : ICS VI dextra
Batas paru belakang kanan : Vertebra thoracalis IX dextra posterior
Batas paru belakang kiri : vertebra thoracalis X sinistra
posterior

5. MULUT Bibir : sianosis (-)


Gusi : perdarahan (-)
Lidah : kotor (-)
8. PARU-PARU Auskultasi 12. PUNGGUNG Palpasi : nyeri tekan (-),
Bunyi pernapasan : vesikuler teraba massa (-)
Bunyi tambahan : wheezing (-/-), ronchi Perkusi : nyeri ketok (-)
(+/-) Auskultasi : vesikuler, wheezing (-/-),
ronchi (-/-)

9. JANTUNG Inspeksi : ictus cordis tidak tampak 13. EKSTREMITAS akral hangat, edema pretibial (-/-)
Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : pekak, batas jantung dalam
batas normal
Auskultasi : bunyi jantung I/II murni regular,
bising (-)

10. ABDOMEN Inspeksi : datar, ikut gerak napas


Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-)
Perkusi : timpani, asites (-)
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal

11. ALAT KELAMIN Alat kelamin : tidak dilakukan


& ANUS REKTUM pemeriksaan
Anus rectum : tidak dilakukan
pemeriksaan
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Lab DR (25-09-2021)
WBC : 11.610 x 103/ ul (Normal)
RBC : 5.120 x 106 / ul (Normal)
MCV : 71,3 Fl (Meningkat)
PLT : 353 x 103/ul (Normal)
PCT : 0.37 % ( Meningkat )
NEUT : 78,6 % (Meningkat)
LED : 26 mm (meningkat)
Pemeriksaan
Penunjang
Foto torax PA (27-09-2021)
- Bercak-bercak infiltrate pada paracardial kanan
- Cor: normal, aorta normal
- Sinus dan diafragma baik
- Tulang-tulang intak
- Jaringan lunak sekitar baik

Kesan : pneumonia dextra


FOLLOW UP
Tanggal /TTV Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter

25/09/2021 S/ pasien sesak nafas sejak -/+ 1 hari. -P/ IVFD RL 12 TPM
Day 1 Sesak dirasakan terus menerus. Demam -Inj gentamicin 25 mg /12 jam / iv
Masuk UGD (+) sejak 1 hari lalu. Batuk (+) berlendir -Ceftriaxone 1 gr /24 jam /NPSB
sejak 3 hari lalu. Riwayat mual (-), -Ambroxol 3 x 1/3 cth
Muntah(-), Jantung berdebar (-), -Inj dexametason 2 mg / 12 jam /
Kejang(-), penurunan kesadaran (-), iv
nafsu makan menurun, nafsu minum -iv Drips pct 100 mg / 8jam
baik. BAK kesan normal dan BAB seperti - cek DR, Foto toraks
biasa.
O/ KU : lemah, Compos mentis
P : 41x/menit
N : 120 x/menit
S : 37.6°C
SpO2 : 98%

A/ Dispenia + Susp. Bronkopneumonia


Tanggal /TTV Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter

26/09/2021 S/ pasien masuk dari UGD Ke perawatan P/ - pasang O2 2 Liter/menit


Perawatan Hari ke-1 Dahlia dengan keluhan sesak nafas (+). -IVFD RL 12 TPM
Sesak dirasakan terus menerus. Sesak -Inj gentamicin 25 mg /12 jam / iv
disertai batuk berlendir. Demam (+) sejak -Ceftriaxone 1 gr /24 jam /NPSB
1 hari lalu.Batuk (+) berlendir sejak 4 hari -Ambroxol 3 x 1/3 cth
lalu. Riwayat mual (-), Muntah(-), -Inj dexametason 2 mg /12 jam/ iv
Jantung berdebar (-), Kejang(-), -Drips pct 100 mg / 8jam/iv
penurunan kesadaran (-), nafsu makan
menurun, nafsu minum baik. BAK kesan
normal dan BAB seperti biasa.
O/ KU : Lemah. Compos Mentis
P : 40x/menit
N : 142 x/menit
S : 36.4°C
SpO2 : 96%

A/ Pneumonia
Tanggal /TTV Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter

27/09/2021 S/ Ibu pasien mengatakan bahwa P/ -IVFD RL 12 TPM


Perawatan Hari ke-2 anaknya sesak (+), Batuk (+) berlendir, -Inj gentamicin 25 mg /12 jam / iv
Demam naik turun, Mual(-), Muntah(-), -Ceftriaxone 1 gr /24 jam /NPSB
nyeri dada (-), nyeri perut (-). nafsu -Ambroxol 3 x 1/3 cth
makan menurun, nafsu minum baik. BAK -Inj dexametason 2 mg / 12 jam /
kesan normal dan BAB kesan normal. iv
O/ KU : Sedang . Compos Mentis -paracetamol 100 mg / 8jam
P : 31x/menit -Puyer Batuk 3x1
N : 85 x/menit
S : 37.4°C
SpO2 : 99%

A/ Pneumonia
Tanggal /TTV Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter

28/09/2021 S/ Ibu pasien mengatakan bahwa P/ -IVFD RL 12 TPM


Perawatan Hari ke-3 anaknya sudah tidak sesak (-), Batuk (+) -Inj gentamicin 25 mg /12 jam / iv
berlendir, Demam(-),Mual(-), Muntah(-), -Cefixime 2x1/2 cth
nyeri dada (-), nyeri perut (-). nafsu -Inj dexametason 2 mg / 12 jam
makan menurun, nafsu minum baik. BAK -paracetamol 100 mg / 8jam
kesan normal dan BAB kesan normal. -Puyer Batuk 3x1
O/ KU : Sedang . Compos Mentis
P : 24x/menit
N : 101 x/menit
S : 36.7°C
SpO2 : 99%

A/ Pneumonia
Tanggal /TTV Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter

29/09/2021 S/ Ibu pasien mengatakan bahwa P/ -IVFD RL 12 TPM


Perawatan Hari ke-4 anaknya sudah tidak sesak (-), Batuk (+) -Inj gentamicin 25 mg /12 jam / iv
sesekali , Demam(-),Mual(-), Muntah(-), -Cefixime 2x1/2 cth
nyeri dada (-), nyeri perut (-). nafsu -Inj dexametason 2 mg / 12 jam
makan mulai membaik, nafsu minum -paracetamol 100 mg / 8jam
baik. BAK kesan normal dan BAB kesan -Puyer Batuk 3x1
normal. -nebulizer NACL 0,5% 3CC ->
O/ KU : Sedang . Compos Mentis Extra
P : 28x/menit
N : 115 x/menit
S : 36.6°C
SpO2 : 97%

A/ Pneumonia
Tanggal /TTV Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter

30/09/2021 S/ Ibu pasien mengatakan bahwa P/ -IVFD RL 12 TPM


Perawatan Hari ke-5 anaknya sudah tidak sesak (-), Batuk (+) -Inj gentamicin 25 mg /12 jam / iv
berlendir sesekali , Demam(-),Mual(-), -Cefixime 2x1/2 cth
Muntah(-), nyeri dada (-), nyeri perut (-). -Inj dexametason 2 mg / 12 jam
nafsu makan mulai membaik, nafsu -paracetamol 100 mg / 8jam
minum baik. BAK kesan normal dan BAB -Puyer Batuk 3x1
kesan normal. -Besok pagi boleh pulang
O/ KU : Sedang . Compos Mentis
P : 24x/menit
N : 110 x/menit
S : 36.6°C
SpO2 : 98%

A/ Pneumonia
RESUME
Pasien masuk UGD dengan keluhan sesak nafas sejak -/+ 1 hari. Sesak dirasakan terus menerus. Sesak
disertai batuk (+) berlendir sejak 3 hari yang lalu. Sebelumnya pasien mengalami demam 1 hari sebelum masuk UGD
yang dirasakan terus menerus. Mual(-), Muntah(-), Tidak ditemukan adanya kejang, penurunan kesadaran, mimisan,
gusi berdarah dan maupun diare. Riwayat tersedak sebelum sesak napas tidak ditemukan, riwayat kontak dengan
penderita dewasa batuk lama/ berdarah disangkal, Riwayat keluarga perokok aktif dalam rumah pasien (+) ayahnya .
Nafsu makan menurun, nafsu minum baik. Buang air besar kesan normal, buang air kecil kesan normal. Pada
pemeriksaan fisis didapatkan adanya retraksi subcostal dinding dada dan pada auskutasi ditemukan adanya rongki
pada lapangan paru kanan. Hasil pemeriksaan lab ditemukan adanya WBC : 11.610 x 10 3/ ul (Normal), RBC : 5.120 x
106 / ul (Normal), MCV : 71,3 Fl (Meningkat), PLT : 353 x 10 3/ul (Normal), PCT : 0.37 % ( Meningkat ), NEUT : 78,6 %
(Meningkat), LED: 26 mm (meningkat). Pada pemeriksaan radiologi ditemukan adanya konsolidasi inhomogen di
parahiller sinistra.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang maka pasien ini didiagnosis sebagai

Pneumonia.
RESUME
Pasien dengan pneumonia dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori. Kategori pertama yaitu
pneumonia berat (sesak napas, dan retreaksi dinding dada, harus dirawat dan diberikan antibiotik).
Kategori yang kedua yaitu pneumonia ringan (batuk, napas cepat dengan laju napas >50 x/menit, tidak
perlu dirawat, diberikan antibiotik oral). Kategori yang ketiga yaitu bukan pneumonia (tidak ada napas
cepat dan sesak napas, tidak perlu rawat dan antibiotik, hanya diberikan pengobatan simptomatik). Pada
pasien ini ditemukan adanya sesak napas dan laju napas yang cepat (>40 x/menit)dan pada auskultasi
ditemukan adanya rongki sehingga pada pasien ini dilakukan perawatan di RS dan diberikan terapi
berupa antibiotik.
Antibiotik yang diberikan yaitu gentamisin dan ceftriakson, sesuai petunjuk etiologi yang
ditemukan.. Pemilihan ceftriakson dan gentamicin sebagai terapi antibiotik sesuai dengan anjuran terapi
pada pneumonia oleh WHO, yakni dosis ceftriakson 80-100 mg/kgbb/24jam sehingga pada pasien
diberikan ceftriakson 1 gr/24 jam/iv dan gentamicin 5-7 mg/kgbb/24 jam sehingga diberikan gentamicin
25 mg/12 jam/iv. Pada Pasien diberikan terapi oksigen.
RESUME

Pasien dengan pneumonia dapat dipulangkan jika gejala dan tanda


pneumonia telah menghilang, asupan peroral adekuat, pemberian antibiotik
dapat diteruskan di rumah (peroral), keluarga mengerti dan setuju untuk
pemberian terapi dan rencana kontrol, kondisi rumah memungkinkan untuk
perawatan lanjutan di rumah.
Pada kasus ini pasien pulang dengan keadaan gejala dan tanda
pneumonia seperti laju napas cepat, retraksi subcostal dan rongki telah
menghilang. Tetapi pada pasien ini masih memiliki batuk berdahak sesekali
sehingga mendapatkan terapi lanjutan berupa obat puyer batuk oral 3 x 1.
 
PEMBAHASAN PNEUMONIA

“Pneumonia adalah infeksi jaringan paru-paru


(alveoli) yang bersifat akut. Penyebabnya adalah
bakteri, virus, jamur, pajanan bahan kimia atau
kerusakan fisik dari paru-paru, maupun pengaruh
tidak langsung dari penyakit lain. Bakteri yang
biasa menyebabkan pneumonia adalah
Streptococcus dan Mycoplasma pneumonia,
sedangkan virus yang menyebabkan pneumonia
adalah adenoviruses, rhinovirus, influenza virus,
respiratory syncytial virus (RSV) dan para
influenza virus”
Klasifikasi
1. Pneumonia berat : batuk atau dan sulit bernafas
Manifestasi Klinis ditambah 1 gejala yaitu, kepala terangguk angguk,
pernapasan cuping hidung, retraksi dinding dada
• Demam
atau pada hasil foto dada menunjukkan pneumonia
• Batuk dengan nafas cepat
2. Pneumonia : bila tidak ada retraksi namun nafas
• Penurunan nafsu makan
cepat, lebih dari 60 kali/menit pada bayi kuranng
• Kepala terangguk angguk
dari 2 bulan, lebih dari 50 kali/menit pada anak 2
• Pernapasan cuppig hidung
bulan sampai dengan satu tahun, lebih dari 40
• Tarikan dinding dada bawah ke dalam
kali/menit pada anak 1-5 tahun.
• Merintih
3. Bukan Pneumonia : hanya batuk tanpa tanda dan
• sianosis
gejala seperti diatas, tidak perlu dirawat, tidak
perlu antibiotik
Penatalaksanaan
1. Pada pneumonia ringan dan sedang rawat
jalan,amoxicillin merupakan antibiotik lini pertama .Dosis pencegahan
pemberian amoksisillin adalah25mg/kgBB/8jam
2. Pada pneumonia rawat inap, pilihan antibiotic kpertama
1. Hindari anak dari paparan asap rokok,
adalah ampisillin atau penisilin G dosis pemberiannya
adalah 25.000 U/kgBB/4jam.Selain itu dapt juga polusi udara, tempat keramaian yang
diberikan antibiotik lain seperti antibiotik golongan beta berpotensi penularan
laktam,sefalosporin dapat diberikan jika resisten
2. Menghindari anak dari kontak dengan
penicillin dengan dosis 25mg/kgbb/12jam.
3. Penatalaksanaan anak dengan pneumonia yang tidak
penderita ISPA
membaik setelah diberi terapi dini selama48-72jam 3. Membiasakan memberi ASI
harus: 4. Imuniasi untuk meningkatkan kekebalan
• Harus dimasukkan ke ICU, untuk pengawasan yang
tubuh terhadap penyakit infeksi seperti
ketat. Evaluasi demam, respiratori rate,respiratori
distress, dan hypoxemia imunisasi DPT
• Jaga pasokan oksigen
• Ulangi pemeriksaan kultur
• Berikan antibiotik lini kedua
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai