Anda di halaman 1dari 10

Bab 8

REFORMASI PAJAK
Kelompok 6:
1. ARNETA MEI VELLA (20041031)
2. EKA TRI WULANDARI (20041016)
3. ENDANG RAHMA WATI (20041003)
Reformasi pajak (tax reform) adalah perubahan sistem perpajakan
secara signifikan dan komprehensif yang mencakup pembenahan
administrasi perpajakan, perbaikan regulasi perpajakan, dan peningkatan
bisis pajak.
Reformasi pajak di Indonesia dimulai tahun 1983, dimana pada tahun
tersebut pajak di Indonesia adalan peninggalan kolonial Belanda yang tidak
sesuai lagi dengan perkembangan zaman, tidak sesuai dengan struktur dan
organisasi pemerintah yang berdasarkan Pancasila, dan tidak lagi sesuai
dengan perkembangan ekonomi yang berlaku di Indonesia.
Tujuan utama pembaruan perpajakan nasional ini adalah
untuk lebih menegakkan kemandirian kita dalam
membiayai pembangunan nasional dengan jalan lebih
mengerahkan lagi segenap krmampuan kita sendiri.
Latar Belakang Reformasi Pajak
Latar belakang reformasi pajak/pembaharuan perundang-undangan pajak dilakukan
karena undang-undang pada saat itu (tahun 1983dan sebelumnya) dibuat dizaman colonial
belanda yang mempunyai landasan, pemikiran, jiwa, sasaran, dan tujuan yang dirasa sudah
tidak sesuai dengan harkat, hakikat, dan jiwa kehidupan bangsa Indonesia yang telah merdeka
dan berdaulat.
Pada zaman kolonial pajak dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kepentingan
pemerintah penjajahan, sedangkan dalam saat Indonesia sudah merdeka pajak dipungut
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang merupakan perwujudan kewajiban kenegaraan dan
partisipasi masyarakat dalam pembiayaan negara dan pembangunan nasional untuk mencapai
keadilan sosial dan kemakmuran yang merata, baik material maupun spiritual.
Tujuan Reformasi Pajak
Tujuan utama dari pembaruan perpajakan adalah untuk lebih menegakkan
kemandirian kita dalam pembangunan nasional dengan jalan lebih
mengarahkan segenap potensi dan kemampuan dari dalam negeri, khususnya
dengan cara meningkatkan penerimaan negara melalui perpajakan dari
sumber-sumber diluar minyak bumi dan gas alam terutama penerimaan
bersumber dari pajak.
Pajak-Pajak Yang Berlaku Sebelum Reformasi
Sejak zaman penjajahan belanda telah diberlakukan undang-undang mengenai pembayaran pajak, yaitu:
1. Staatsblad Nomor 13 tahun 1908 tentang Ordonasi Rumah Tangga.
2. Staatsblad Nomor 498 tahun 1921 tentang Aturan Bea Materai.
3. Staatsblad Nomor 291 tahun 1924 tentang Ordonasi Bea Balik Nama.
4. Staatsblad Nomor 405 tahun 1932 tentang Ordonasi Pajak Kekayaan.
5. Staatsblad Nomor 718 tahun 1934 tentang Ordonasi Pajak Kendaraan Bermotor.
6. Staatsblad Nomor 611 tahun 1934 tentang Ordonasi Pajak Upah.
7. Staatsblad Nomor 671 tahun 1936 tentang Ordonasi Pajak Potong.
8. Staatsblad Nomor 17 tahun 1944 tentang Ordonasi Pajak Pendapatan.
9. Undang-undang Nomor 12 tahun 1947 tentang Pajak Radio.
10.Undang-undang Nomor 14 tahun 1947 tentang Pajak Pembangunan.
11.Undang-undang Nomor 12 tahun 1952 tentang Pajak Peredaran.
12.Undang-undang tahun 1951 tentang Pajak Penjualan yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1968.
13.Undang-undang Nomor 21 tahun 1959 tentang Pajak Dividen yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 tentang Pajak atas
Bunga, Dividen, dan Royaliti.
14.Undang-undang Nomor 19 tahun 1959 tentang Penagih Pajak Negara dengan Surat Paksa.
15.Undang-undang Nomor 74 tahun 1958 tentang Pajak Bangsa Asing.
16.Undang-undang Nomor 8 tahun 1967 tentang Tata Cara Pemungutan PPd, PPK dan/atau PPs atau Tata Cara MPS-MPO.
Reformasi Pajak
A. Reformasi Pajak 1983
Reformasi pajak (tax reform) atau pembaharuan perpajakan telah dilakukan sejak tanggal 1 januari 1984.
Bersamaan dengan dikeluarkannya serangkaian undang-undang sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan.
2. Undang-undang Nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan. Kedua undang-undang tersebut mulai
berlaku sejak 1 januari 1984.
3. Undang-undang Nomor 8 tahun 1983 tentang pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang
mewah, direncanakan dinerlakukan pada tahun 1984 juga, tetapi karena masih ada sesuatu yang harus
dipersiapkan lebih matang maka undang-undang tersebut diberlakukan mulai 1 April 1985.
4. Undang-undang Nomor 12 tentang pajak bumi dan bangunan.
5. Undang-undang Nomor 13 tentang bea materai.
Undang-undang nomor 12 tahun 1985 dan undang-undang nomor 13 tahun 1985 mulai diberlakukan
pada 1995.
Pada tahum 1991 dikeluarkan undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasil diubah dengan undang-
undang nomor 7 tahun 1991.
B. Reformasi Pajak 1994
Pada tahun 1991 perubahan pertama dilakukan terhadap pajak penghasilan. Kemudian, pada tahun 1994 diadakan lagi serangkaian
perubahan terhadap peraturan perpajakan. Undang-undang yang dikeluarkan adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang nomor 9 tahun 1994 tentang undang-undang nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara
perpajakan.
2. Undang-undang nomor 10 tahun 1994 tentang perubahan atas undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak
penghasilan.
3. Undang-undang nomor 11 tahun 1994 tentang undang-undang nomor 8 tahun 1983 tentang pajak pertambahan nilai dan
pajak penjualan atas barang mewah.
4. Undang-undang nomor 12 tahun 1994 tentang perubahan atas undang-undang nomor 12 tentang pajak bumi dan bangunan.
Selanjutnya, pada tahun 1997 dikeluarkan lagi serangkaian undang-undang baru untuk melengkapi undang-undang yang
telah ada, yaitu:
5. Undang-undang nomor 17 tahun 1997 tentang badan penyelesaian sengketa pajak.
6. Undang-undang nomor 18 tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.
7. Undang-undang nomor 19 tahun 1997 tentang penagihan pajak dengan surat paksa.
8. Undang-undang nomor 20 tahun 1997 tentang penerimaan negara bukan pajak.
9. Undang-undang nomor 21 tahun 1997 tentang bea perolehan atas tanah dan bangunanan.
C. Reformasi Pajak 2000
Pada tahun 2000, seiring dengan perkembangan sosial ekonomi, pemerintah kembali mengeluarkan serangkaian
undang-undang untuk mengubah undang-undang yang telah ada, yaitu:
1. Undang-undang nomor 16 tahun 2000 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 6 tahun 1983
tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan.
2. Undang-undang nomor 17 tahun 2000 tentang perubahan ketiga atas undang-undang nomor 7 tahun 1983
tentang pajak penghasilan.
3. Undang-udang nomor 18 tahun 2000 tentang peruahan kedua atas undang-undang nomor 8 tahun 1984
tentang pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah.
4. Undang-undang nomor 19 tahun 2000 tentang penagihan pajak dengan surat paksa.
5. Undang-undang nomor 20 tahun 2000 tentang bea perolehan hak atas tanah bangunan.
6. Undang-undang nomor 34 tahun 2000 tentang perubahan atas undang-undang nomor 18 tahun 1997 tentang
pajak daerah dan retribusi daerah.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai