Anda di halaman 1dari 5

Jokowi Tetapkan Daftar Pajak Khusus untuk Ibu Kota Nusantar a

Redaksi DDTCNews | Kamis, 05 Mei 2022 | 08:30 WIB

Presiden Jokowi dalam Musrenbangnas 2022.

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menerbitkan ketentuan terkait
dengan pajak khusus dan pungutan khusus Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara melalui Peraturan
Pemerintah No. 17/2022.

Merujuk pada Pasal 42 PP 17/2022, Otorita Ibu Kota Nusantara dapat memungut pajak khusus
IKN dan/atau pungutan khusus IKN dalam rangka pendanaan untuk penyelenggaraan
pemerintahan daerah khusus Ibu Kota Nusantara.

“Pajak daerah dan retribusi daerah yang diatur dalam peraturan perundang-undangan berlaku
secara mutatis mutandis sebagai Pajak Khusus IKN dan Pungutan Khusus IKN di Ibu Kota
Nusantara,” sebut pemerintah dalam Pasal 42 ayat (1) PP 17/2022.

Berdasarkan PP 17/2022 tersebut, terdapat setidaknya 13 jenis pajak khusus IKN yang
ditetapkan, antara lain pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak
alat berat, pajak bahan bakar kendaraan bermotor.

Kemudian, pajak air permukaan, pajak rokok, pajak bumi dan bangunan perdesaan dan
perkotaan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, pajak barang dan jasa tertentu, pajak
reklame pajak air tanah, pajak mineral bukan logam dan batuan, serta pajak sarang burung
walet.

Dalam PP tersebut, diatur juga mengenai ketentuan pendanaan IKN dapat bersumber dari
APBN dan sumber lain yang sah. Salah satu sumber pendanaan yang diatur PP tersebut di
antaranya penerbitan obligasi dan sukuk. Berikut ulasan berita selengkapnya.

Peraturan Otorita IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara melalui PP 17/2022 dapat mengenakan pajak khusus dan/atau
pungutan khusus IKN. Namun, kepala otorita perlu menyampaikan rancangan peraturan otorita
IKN terlebih dahulu kepada menteri keuangan dan menteri dalam negeri untuk dilakukan reviu.

“Rancangan Peraturan Otorita lbu Kota Nusantara yang telah direviu…, disampaikan oleh
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan,” bunyi Pasal
57 ayat (2) PP 17/2022.
Setelah mendapatkan persetujuan DPR, Kepala Otorita lbu Kota Nusantara menetapkan
Peraturan Otorita Ibu Kota Nusantara dalam rangka pengenaan pajak khusus IKN. (CNN
Indonesia)

Wajib Pajak Bisa Bebas dari Denda Meski Telat Lapor SPT Tahunan

Ditjen Pajak (DJP) dapat membebaskan wajib pajak dari pengenaan sanksi administrasi berupa
denda meskipun wajib pajak bersangkutan terlambat menyampaikan SPT Tahunan.
Pembebasan sanksi bisa diberikan apabila wajib pajak memenuhi sejumlah kriteria.

Sesuai dengan pasal 7 ayat (1) Undang-Undang (UU) Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (KUP), penyampaian SPT yang terlambat akan dikenai denda senilai Rp100.000
untuk SPT Tahunan PPh orang pribadi dan 1 juta untuk SPT tahunan PPh badan.

Pengenaan sanksi administrasi berupa denda tersebut diberikan demi kepentingan tertib
administrasi perpajakan. Skema kebijakan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kepatuhan
wajib pajak dalam memenuhi kewajiban menyampaikan SPT. (DDTCNews)

Pajak Perdagangan Kripto Berlaku, Fee Transaksi Naik

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan pengenaan pajak terhadap aset kripto
menimbulkan sisi positif, khususnya terkait posisi kripto sebagai suatu komoditas digital di
Indonesia.

“Sisi positifnya, saya rasa akan menambah legalitas kripto sebagai komoditas digital yang diakui
dan sah diperjualbelikan di mata hukum,” katanya.

Meskipun pengenaan pajak ini menimbulkan sisi positif, besaran fee transaksi yang akan
dikenakan ke investor bertambah 0,21%. Besaran fee tersebut berasal dari pajak penghasilan
sebesar 0,1% dan PPN sebesar 0,11%. (kontan.co.id)

S&P Yakin Pemulihan Ekonomi Indonesia Bisa Lebih Ngebut

Lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) meyakini laju pemulihan ekonomi Indonesia
akan terakselerasi lebih lanjut tahun ini setelah tumbuh 3,7% pada tahun 2021 dan terkontraksi
2,1% pada 2020.
Pernyataan S&P bukan tanpa dasar. Lembaga pemeringkat tersebut melihat akselerasi
pemulihan ekonomi didukung oleh keberhasilan pemerintah dalam menangani Covid-19,
cakupan vaksinasi yang luas, peningkatan herd imunity, dan dampak yang lebih ringan dari
varian omicron.

"Sehingga melonggarkan pembatasan dan mendorong normalisasi aktivitas ekonomi. Selain itu,
beberapa sektor juga mendapatkan manfaat dari peningkatan harga komoditas," sebut S&P.
(DDTCNews)

Pegawai Kena OTT KPK, Begini Respons Ketua BPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap
anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Rabu (27/4/2022) lalu.

Ketua BPK Isma Yatun mengatakan institusinya mendukung penuh upaya KPK dalam
pemberantasan korupsi di Indonesia. Dia menegaskan BPK dan KPK selalu bersinergi dalam
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan lebih akuntabel.

"Untuk itu kami mendukung upaya penegakan integritas, independensi, dan profesionalisme,
dan kami telah berkoordinasi dengan KPK terkait peristiwa ini yang dapat menjadi deterrent
effect yang melanggar," ujarnya. (DDTCNews)

Analisis Kelompok 04:


1. Intan Nur Aini 20041006
2. Herwindia Putri Andini 20041011
3. Eka Tri Wulandari 20041016

 Presiden Jokowi resmi menerbitkan tentang pajak khusus untuk Ibu Kota Negara
(IKN) Nusantara melalui Peraturan Pemerintahan No.17/2022 dalam rangka
pendanaan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah khusus Ibu Kota Negara
atau IKN
 Pasal 42 ayat (1) PP 17/2022 : mengatur pajak daerah dan retribusi daerah dalam
peraturan perundang-undangan secara mutandis sebagai pajak khusus IKN
 Berdasarkan PP 17/2022 terdapat 13 jenis pajak khusus IKN:
1. Pajak Kendaraan Bermotor
2. Bea balik nama kendaraan bermotor
3. Pajak alat berat
4. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor
5. Pajak air permukaan
6. Pajak rokok
7. Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan
8. Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
9. Pajak barang dan jasa tertentu
10. Pajak reklame
11. Pajak air tanah
12. Pajak mineral (bukan logam dan batuan)
13. Pajak sarang burung walet
 pendanaan IKN bersumber dari APBN dan sumber lainnya yang sah. Salah satu sumber
pendanaan yang diatur PP tersebut adalah penerbitan obligasi dan sukuk.
 Wajib pajak bisa bebas dari denda meski telat lapor SPT tahunan, Ditjen Pajak (DJP)
dapat membebaskan wajib pajak dari pengenaan sanksi administrasi berupa denda
meskipun WP bersangkutan terlambat menyampaikan SPT tahunan. Apabila WP
memenuhi kriteria tertentu.
 Pasal 7 ayat (1) Undang-undang ketentuan umum dan tata cara perpajakan (KUP),
penyampaian SPT yang terlambat akan dikenai denda:
- untuk orang pribadi : Rp 100.000
-untuk badan : Rp 1.000.000
 Pajak perdagangan Kripto berlaku, Fee transaksi naik
Besaran fee yang dikenakan ke investor bertambah 0,21%, besaran fee berasal dari
pajak penghasilan 0,1% dan PPN 0,11%

Anda mungkin juga menyukai