A. Segitiga Fraud
Konsep fraud triangle saat ini digunakan
secara luas dalam praktik Akuntan Publik
pada Statement of Auditing Standard
(SAS) No. 99, Consideration of Fraud in a
Financial Statement Audit yang
mengantikan SAS No.82". Konsep ini
bertumpu pada riset Donald Cressey
(1953) yang menyimpulkan bahwa fraud
mempunyai tiga sifat umum.
Fraud triangle terdiri dari tiga
kondisi yang umumnya hadir pada
saat fraud terjadi:
b. Peluang atau
kesempatan untuk
melakukan fraud
(opportunity)
1 2 3
FOUR
menentukan faktor-faktor risiko fraud dalam setiap
penugasannya
Ada dua tipe fraud Menurut standar auditing
tersebut, yaitu :
01
fraud yang berkaitan dengan penyajian dan pelaporan
laporan keuangan (fraudulent financial reporting) dan
penggelapan/penyalahgunaan aset (misappropriation of
assets).
02
penggelapan/penyalahgunaan aset
(misappropriation of assets).
Faktor-faktor risiko yang berkaitan dengan penyajian
secara salah laporan keuangan dalam nilai material atau
5
signifikan (fraudulent financial reporting) :
4.5
4
01
3.5
Insentif atau Tekanan (Pressure)
3
2.5 02
2
1.5
Peluang atau Kesempatan (Opportunities)
03
1
0.5
)
Salah saji yang timbul dari fraud
1. Penyimpangan atas dalam pelaporan keuangan adalah
Misappropriation)
Dalam perspektif SA 316, fraud ini
sengaja suatu jumlah atau
pengungkapan dalam laporan
akan dievaluasi potensi risiko
keuangan untuk mengelabui
keterjadiannya dan apabila terjadi
pemakai laporan keuangan.
akan dievaluasi implikasinya
terhadap laporan keuangan, berupa
2. Pembuatan
salah saji yang material pada laporan pernyataan atau
keuangan. pelaporan yang
dipalsukan atau salah
(Fraudulent Statement)
C. Klasifikasi menurut Fraud Type
Triangle
Terdapat versi lain pengklasifikasian fraud yang
penting untuk diketahui, yakni yang diistilahkan
sebagai fraud type triangle yang dibuat oleh Dr.
Steve W. Albrecht. Fraud type triangle membagi
jenis-jenis fraud berdasarkan tingkat kesulitan
dalam mendeteksi dan mengungkapnya.
Enter title
D. Klasifikasi lainnya
• Selain yang telah dikemukakan di atas, jenis-jenis fraud dapat
diklasifikasikan menjadi:
a. Berdasarkan letak pelaku di suatu entitas . dikenal fraud oleh pihak internal
entitas dan fraud oleh pihak eksternal entitas
b. Berdasarkan korbannya dikenal fraud against organisation atau fraud
terhadap entitas dan fraud by organisation atau fraud oleh entitas. Pembagian ini
dibuat oleh Mrashall B. Clinard dan Richard Quinney.
c. Berdasarkan jenis industrinya yang tertentu dikenal banking fraud, credit card
fraud, insurance fraud securities fraud, tax fraud, Sebagaimana diketahui industri
jasa keuangan (perbankan, asuransi, pasar modal) dan perpajakan sangat diatur
oleh Pemerintah
d. Berdasarkan pencatatan, fraud dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori
e. Berdasarkan frekuensi terjadinya, fraud dibagi menjadi dua
f. Berdasarkan kedudukan atau jenis pelaku
E . Fraud dibidang Teknologi Informasi,
Komunikasi dan Multimedia
dipertanyakan.
G. Klasifikasi Menurut Kitab
Undang-undang Hukum Pidana
(KUHP)