Anda di halaman 1dari 24

BAB 3

PAJAK PENGHASILAN (PPH)


KELOMPOK 3:

1. INTAN NUR AINI (20041006)


2. HERWINDIA PUTRI ANDINI (20041011)
3. JOVENITA RIZKY STEVANI (20041012)
4. EKA TRI WULANDARI (20041016)
DEFINISI PAJAK PENGHASILAN

“Pajak penghasilan (pph) adalah pajak yang di kenakan terhadap


subjek pajak atas penghasilan yang di terima atau di perolehnya
dalam suatu tahun pajak”.
DASAR HUKUM

Peraturan perundangan yang mengatur Pajak Penghasilan di Indonesia adalah


UU Nomor 7 Tahun 1983 yang telah di sempurnakan dengan UU Nomor 7
Tahun 1991, UU Nomor 10 Tahun 1994, UU Nomor 17 Tahun 2000, UU
Nomor 36 Tahun 2008, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden,
Keputusan Mentri Keuangan, Keputusan Direktur Jendral Pajak maupun
Surat Edaran Direktur Jendral Pajak.
SUBJEK PAJAK

“Subjek Pajak Penghasilan adalah segala sesatu yang


mempunyai potensi untuk memperoleh penghasilan
dan menjadi sasaran untuk di kenakan pajak
penghasilan”.
Subjek pajak penghasilan di kelompokkan menjadi:

1. Subjek pajak orang pribadi


2. Subjek pajak warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan,
menggantikan yang berhak.
3. Subjek pajak badan
4. Subjek pajak bentuk usaha tetap (BUT)
Subjek pajak dalam negeri dan luar
negeri
1. Subjek pajak dalam negeri adalah
a. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi
yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu
dua bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di
Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.
b. Badan yang di dirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia,
kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria.
2. Subjek pajak luar negeri adalah
a. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi
yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu dua
bulan, dan badan yang tidak di dirikan dan tidak bertempat kedudukan di
Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui
bentuk usaha tetap di Indonesia
b. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi
yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu dua
bulan, dan badan yang tidak di dirikan dan tidak bertempat kedudukan di
Indonesia, yang dapat menerima atau memperoleh peghasilan dari
indonesia tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui
bentuk usaha tetap di Indonesia.
KEWAJIBAN PAJAK
SUBJEKTIF
Kewajiban pajak subjektif berarti bahwa kewajiban pajak yang
melekat pada subjeknya dan tidak dapat di limpahkan pada orang
atau pihak lain.

• Pada umumnya, setiap orang yang bertempat tinggal di Indonesia


memenuhi kewajiban pajak subjektif. Sedangkan untuk orang yanga
bertempat tinggal di luar Indonesai, kewajiban pajak subjektifnya ada
kalau mempunyai hubungan ekonomi dengan Indonesia.
WAJIB PAJAK

“Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang telah


mmenuhi kewajiban subjektifnya dan objektif”.
Perbedaan wajib pajak dalam negeri dan wajib pajak luar negeri
terletak dalam pemenuhan kewajiban pajaknya antar lain:

Wajib pajak dalam negeri di kenai pajak


atas penghasilan baik yang di terima atau
yang di peroleh dari Indonesia maupun
dari luar Indonesia, sedangkan wajib pajak
luar negeri di kenai pajak hanya atas
penghasilan yang berasal dari sumber Wajib pajak dalam negeri di kenai
penghasilan di Indonesia. pajak berdasarkan penghasilan neto
dengan tarif umum, sedangkan
wajib pajak luar negeri di kenai
pajak berdasarkan penghasilan
bruto dengan tarif pajak sepadan.
OBJEK PAJAK PENGHASILAN

“Objek pajak merupakan segala sesuatu (barang, jasa, kegiatan atau


keadaan) yang di kenakan pajak”.

“Objek pajak penghasilan adalah penghasilan,yaitu setiap tambahan


kemampuan ekonomis yang di terima atau di peroleh wajib pajak, baik
yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat di
pakai untuk konsumsi atau menambah kekayaaan wajib pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun”.
Di lihat dari penggunaanya, penghasilan dapat di pakai untuk
konsumsi dan dapat pula di tabung untuk menambah
kekayaan wajib pajak :

1. Penghasilan yang termasuk objek pajak


2. Penghasilan yang Pphnya bersifat finansial
3. Penghasilan tidak termasuk objek pajak
OBJEK PAJAK PENGHASILAN BENTUK USAHA TETAP

● Penentuan laba bentuk usaha tetap


● Penghasilan bentuk usaha tetap (BUT) yang di tanamkan kembali di
Indonesia
PENGURANGAN PENGHASILAN

Pengurangan /beban/biaya yang dapat di kurangkan


dari penghasilan bruto dapat di bagi dalam 2
golongan :

Pengeluaran/beban/biaya yang Pengeluaran/beban/biaya yang


mempunyai masa manfaat tidak mempunyai masa manfaat tidak
lebih dari satu tahun yang lebih dari satu tahun yang
merupakan biaya pada tahun yang pembebananya di lakukan
bersangkutan. melalui penyusutan atau
Misalnya gaji, biaya administrasi amortisasi.
dan bunga. Misalnya aset tetap atau harta
berwujud.
Biaya yang di kenakan sebagai
pengurang
1. biaya yang secara langsung atau tidak 2. Penyusutan atas pengeluaran 3. Iuran kepada dana pensiun yang
langsung berkaitan dengan kegiatan untuk memperoleh harta berwujud pendiriannya telah di sahkan oleh
usaha,antara lain: dan amortisasi atas pengeluaran menteri keuangan.
Biaya pembelian bahan,biaya perjalanan, untuk memperoleh hak
biaya pengolahan limbah

4. Kerugian karena penjualan/pengalihan 5. Kerugian selisih kurs mata uang 6. Biaya beasiswa, magang,
harta yang di miliki dan di gunakan dalam asing atau pelatihan
perusahaan atau yang di miliki untuk
pendapatan
Biaya yang tidak di perkenankan
sebagai pengurang
1. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen.
2. Biaya yang di bebankan atau di keluarkan untuk kepentingan pribadi
pemegang saham, sekutu, atau anggota.
3. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan
4. Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan
5. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang
di berikan dalam bentuk natura dan kenikmatan
6. Jumlah yang melebihi kewajaran yang di bayarkan kepada pemegang
saham
7. Harta yang di hibahkan
8. Pajak penghasilan
9. Biaya yang di bebankan untuk kepentingan pribadi
10. Sanksi administrasi berupa bunga,denda dll.
Tarif Pajak

“Tarif pajak merupakan presentase tertentu yang di gunakan


untuk menghitung besarnya pph”.

•Tarif PPh yang beraku di Indonesia dikelompokkan menjadi 2,


yaitu tarif umum dan tarif khusus.
Pajak Penghasilan

“Penghasilan kena pajak adalah


penghasilan Wajib Pajak yang menjadi
dasar untuk menghitung pajak
penghasilan”.
Penentuan penghasialan kena pajak
dikelompokkan menjadi :

1. Wajib pajak orang pribadi dan badan yang memiliki peredaran


usaha tertentu
2. Wajib pajak orang pribadi menggunakan norma perhitugan
3. Wajib pajak orang pribadi menyeenggarakan pembukuan
4. Wajib pajak badan dalam negri menyeenggarakan pembukuan
5. Wajib pajak usaha tetap
Pelunasan pajak penghasilan

Pelunasan pajak penghasilan dalam tahun berjalan


dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu pelunasan pajak
melalui pihak lain dan oleh wajib pajak sendiri.
Pelunasan pajak dalam tahun berjalan melalui
pihak lain
{pemberi penghasilan / pemotong pajak
1. Pemotongan pajak atas pihak lain atas penghasilan gaji, upah
dan pembayaran lain
2. Pemungutan pajak penghasilan oleh pihak badan pemerintah
berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang
3. Pemotongan pajak atas pihak lain atas penghasilan berupa
deviden, bunga, hadiah , bonus, dan lain –lain
4. Pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima oleh wajib
pajak luar negri
5. Pelunasan patas penghasilan – penghasilan tertentu
Pelunasan pajak dalam tahun berjalan oleh wajib
pajak seniri
1. Wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang menerima
sehubungan dengan pekerjaan dari badan – badan yang tidak
wajib melakukan pemotongan
2. Waib pajak membayar sendiri pajak atas penghasilan yang
diperoleh atau diterima melalui angsuraan pajak penghasilan
dalam tahun pajak berjalan
Pelunasan pajak sesudah akhir tahun pajak

1.Membayar pajak yang kurang disetor dengan


menghitung sendiri jumlah pph yang terhutang untuk
satu tahun pajak dikurangi dengan jumlah kredit pajak
tahun yang bersangkutan
2. Membayar pajak yang kurang disetor karena
menerima surat ketetapan pajak ataupun surat tagihan
pajak yang ditetapkan oleh drijen pajak
THANKS
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai