Anda di halaman 1dari 23

SISTEM PERNAPASAN PADA

MANUSIA DAN HEWAN

REZA HAYANI
XI IA 1
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Bernapas yaitu proses memasukkan
oksigen (O2) dan mengeluarkan
karbon dioksida (CO2). Oksigen
tersebut digunakan dalam
perombakan zat-zat makanan
sehingga menghasilkan energi.
Energi yang dihasilkan akan
digunakan untuk melakukan kegiatan
sehari-hari.

Organ-organ pernapasan pada


manusia meliputi :

Hidung  faring  trakea 


bronkus  bronkiolus  alveolus
STRUKTUR SISTEM PERNAPASAN PADA
MANUSIA
STRUKTUR SISTEM PERNAPASAN PADA
MANUSIA
Hidung

Hidung merupakan alat pernapasan yang terletak di luar dan


tersusun atas tulang rawan. Pada bagian ujung dan pangkal hidung
ditunjang oleh tulang nasalis. Rongga hidung dibagi menjadi dua bagian
oleh septum nasalis, yaitu bagian kiri dan kanan. Bagian depan septum
ditunjang oleh tulang rawan, sedangkan bagian belakang ditunjang oleh
tulang vomer dan tonjolan tulang ethmoid.
Fungsi hidung, antara lain seperti berikut.

a. Menghangatkan Udara
Hidung dapat berfungsi menghangatkan udara. Hal ini didukung oleh
struktur pembuluh darah yang ada di sekitar hidung. Di sekitar rongga
hidung terdapat banyak sekali pembuluh darah yang sangat kecil dan sangat
tipis dindingnya. Karena strukturnya yang seperti ini, maka panas yang
berasal dari darah sisa berpindah ke udara yang melewatinya sehingga dapat
menghangatkan udara tersebut.

b. Melembapkan Udara
Bagaimana cara hidung melembapkan udara? Hidung mensekresikan
lendir, bahkan setiap harinya lendir yang diekskresikan mencapai ± 1 liter.
Dengan adanya lendir tersebut, maka air akan diuapkan untuk melaksanakan
proses pelembapan udara tersebut, dengan demikian udara yang
masuk ke paru-paru akan selalu dalam keadaan lembap, yaitu ± 80%.

c. Membersihkan Udara
Dengan adanya lendir yang terdapat
pada hidung, ternyata dapat menjerat
kotoran atau kuman yang berhasil lolos
dari saringan. Selain itu, di dalam rongga
hidung juga terdapat bulu-bulu getar,
yang berfungsi sebagai penyaring udara.
Faring
Faring merupakan
persimpangan antara
rongga hidung ke
tenggorokan dan rongga
mulut ke kerongkongan.
Dibelakang faring
terdapat laring yang di
sebut juga pangkal
tenggorokan. Pada laring
terdapat pita suara dan
epiglotis.
Trakea
Trakea berada di daerah leher dan disusun
oleh tulang rawan yang
berbentuk seperti cincin dengan panjang ± 10
cm. Dinding trakea terdiri
atas jaringan ikat dan memiliki otot polos,
pada bagian tengah terdapat
bulu-bulu halus yang berfungsi untuk
mengeluarkan debu atau kotoran.
Trakea memanjang ke bawah dan ujungnya
bercabang dua yang disebut
bronkus menuju paru-paru kiri dan kanan.
Apabila pada bagian ini
kemasukan debu akibatnya terjadi
penyempitan pada saluran pernapasan
sehingga menyebabkan seseorang sukar
bernapas. Itulah sebabnya seseorang
akan merasa bersin jika saluran pernapasan
kemasukan benda asing yang
mengganggu pernapasan.
BRONKUS
Bronkus tersusun atas percabangan,
yaitu bronkus kanan dan kiri. Letak
bronkus kanan dan kiri agak
berbeda.
Bronkus kanan lebih vertikal
daripada kiri.
Karena strukturnya ini, sehingga
bronkus
kanan akan mudah kemasukan
benda
asing. Itulah sebabnya paru-paru
kanan
seseorang lebih mudah terserang
penyakit
bronkhitis.
Bronkiolus
Bronkiolus merupakan
cabang dari bronkus.
Bronkiolus bercabang-
cabang menjadi saluran
yang lebih halus, kecil, dan
dindingnya semakin tipis.
Bronkiiolus tidak memiliki
tulang rawan namun masih
tetap bersilia. Setiap
bronkiolus bermuara ke
alveolus.
Alveolus
Alveolus merupakan
saluran akhir dari alat
pernapasan. Alveolus
berupa gelembung-
gelembung udara.
Alveolus
Pada alveolus terjadi
pertukaan oksigen dari
udara bebas ke sel-sel
darah dan karbon
dioksida dari sel-sel darah
ke udara.
Alveolus
Paru-Paru
Paru-paru tersusun atas dua
bagian, yaitu paru-paru kiri dan
Kanan.
Paru-paru ini dibungkus oleh
selaput pembungkus yang
disebut pleura,
yang tersusun rangkap dua. Di
antara kedua pleura terdapat
cairan limfe,
yang mempunyai peranan
untuk melindungi paru-paru
dari gesekan ketika
mengembang dan mengempis.
PROSES PERTUKARAN GAS DI DALAM KAPILER
DARAH
KEADAAN PARU-PARU
ORANG YANG TIDAK MEROKOK DENGAN ORANG YANG MEROKOK
SISTEM PERNAPASAN PADA HEWAN

MOLLUSCA
Mollusca hidup di air,
seperti siput, cumi-cumi,
dan kerang bernapas
menggunakan insang.
Sementara itu, mollusca
yang hidup di darat,
seperti bekicot, bernapas
menggunakan paru-paru.
Porifera
a. Porifera
Bernapas dengan cara memasukkan air melalui pori-pori
(ostium) yang terdapat pada seluruh permukaan tubuh, masuk
dalam rongga spongocoel. Pengikatan O₂ dan pelepasan CO₂
dilakukan oleh sel leher (koanosit) bersama air yang dikeluarkan
melalui oskulum.
Vermes ( cacing )
Sebagian besar Vermes bernapas menggunakan
permukaan tubuhnya. O₂ berdifusi melalui permukaan tubuh
yang basah, tipis dan memiliki pembuluh darah. Selanjutnya O₂
diedarkan keseluruh tubuh oleh sistem peredaran darah.CO₂
dikeluarkan dari jaringan oleh pembuluh darah secara difusi
melalui permukaan tubuhnya. Sebagian kecil vermes yaitu
beberapa Annelida yang hidup di air bernapas dengan insang.
Struktur Gastropoda
Laba-Laba
Laba-laba dan kalajengking
bernapas menggunakan paru-
paru buku. Paru-paru buku
memiliki banyak lamela. Udara
dari luar masuk melalui spirakel
secara difusi. Selanjutnya, udara
masuk di antara sel-sel lamela
dan berdifusi dengan pembuluh
darah di sekitar lamela.
IKAN
Ikan bernapas menggunakan insang.
Insang merupakan lembaran-lembaran
tipis berwarna merah muda dan selalu
lembab.

Pernapasan ikan dilakukan melalui dua


tahap, yaitu inspirasi dan ekspirasi.

Pada tahap inspirasi, O2 dimasukkan ke


dalam insang melalui rongga mulut.

Pada tahap ekspirasi, CO2 dikeluarkan


melalui celah insang yang nantinya
melalui celah ini air akan menyentuh
lembaran-lembaraninsang sehingga
terjadi pertukaran gas.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai