Teori Dorothea Elizabeth Orem Kelompok 3
Teori Dorothea Elizabeth Orem Kelompok 3
KELOMPOK 3
1. MANUSIA
pandang sebagai fungsi secara biologis simbolik dan sosial melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.
Kegiatan asuhan keperawatan mandiri terkait dengan :
Udara,air,makanan,eliminasi mengeluarkan zatzat yang tidak diperlukan untuk tubuh,kegiatan&istirahat, interaksi sosial, pencegahaan bahaya
kehdupan, kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia.
2. MASYARAKAT/ LINGKUNGAN
Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi (menyatu) dan interaktif (iteraksi).
3. KESEHATAN
Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang dan berfungsi secara fisik dan
jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik , interpersonal dan sosial.
4. KEPERAWATAN
merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja dan mempuyai tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat
karena memiliki kecerdasan, serta tindakan yang memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada
manusia dan lingkungannya
KONSEP UTAMA
5. Agent
Dasar pada pasien adalah perawat dengan keahlian dan Pihak atau perawat yang bisa memberikan
pemenuhan kebutuhan ketrampilan yang berkompeten dan memiliki kewenangan.
6. Dependent Care Agent
Dependent care agency merupakan perawat profesional yang memiliki tanggung jawab dan tanggung
gugat.
8. Nursing Agency
Perawat harus mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuanya secara terus menerus.
9. Nursing Design
perawat yang profesional, mampu berfikir kritis, memiliki dan menjalankan standar kerja.
Sehat
Manusia Lingkungan Keperawatan
sakit
HUBUNGAN MODEL DENGAN PARADIGMA
KEPERAWATAN
1. Manusia
Model Orem membahas dengan jelas berfokus pada diri dan perawatan diri.
2. Lingkungan
Dalam model ini. Lingkungan dianggap sebagai situasi tempat terjadinya perawatan diri atau kurangnya
perawatan diri.
3. Sehat-sakit
Alasannya jika individu dalam keadaan sehat mereka dapat memenuhi perawatan diri yang mereka
alami. Sebaliknya jika mereka sakit orang tersebut bergeser dari status agens menjadi status pasien
4. Keperawatan
Model ini membahas jelas sistematik sifat dari keperawatan dan kerangka kerja untuk memberikan
asuhan keperawatan
ASUMSI DASAR
Orem (2001) mengidentifikasi beberapa hal mendasar dari teori keperawatan terkait kebutuhan dasar manusia :
Dalam konsep praktik keperawatan, Orem mengembangkan tiga bentuk teori Self Care, di antaranya ;
KELEMAHAN :
Pada konsep keperawatan orem menekankan individu untuk memenuhi kebutuhan perawatannya
sendiri tanpa adanya ketergantungan pada orang lain, tetepi ketika seorang klien sakit maka
kemampuan keperawatan dirinya sendiri dalam memenuhi kebutuhannya akan berkurang akibatnya
suplai kebutuhan yang harusnya terpenuhi akan tidak optimal.
KELEBIHAN :
Model keperawatan Doronthea Orem memberikan pelayanan keperawatan dengan memunculkan
potensi pada tiap individu yang terganggu karena kondisinya sakit.
Memberikan motivasi kepada seorang klien untuk memenuhi kebutuhannya sendiri (self care) tanpa
adanya ketergantungan pada orang lain.
Aplikasi Konsep Self Care Orem
1. Kasus
Keluarga Tn. H terdiri dari seorang ibu berusia 35 tahun, ayah beruasi 38 tahun, dan 2 anak yang berusia 10
tahun dan 8 tahun. Anak yang berusia 10 tahun menderita penyakit Asthma. Pada saat kunjungan rumah perawat
mendapatkan data bahwa ibu sulit memenuhi therapeutic self care demand pada anak yang sakit dan merawat
anak yang sehat dan tidak mampu melakukan perawatan yang selayaknya / seharusnya. Tn H berusaha untuk
memenuhi kebutuhan yang seharusnya ,tetapi tidak mampu untuk memenuhi perawatan anggota keluarganya.
Ny. H memiliki pengalaman yang kurang dalam mempertahankan intake makanan yang adekuat, kemudian
keseimbangan antara istirahat dan aktifitas, dan keseimbangan antara solitude ( kesepian ) dan interaksi social.
Hasilnya keluarga ini tidak dapat memenuhi kebutuhan anggota keluarganya.
Tn. H tidak dapat berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan dependen care anak –
anaknya atau membantu istrinya untuk memenuhi self care. Fungsi keluarga ini
mengalami gangguan karena situasi dependen care dan self care
2. Pengkajian
Faktor Personal
Nama : kelurga Tn H
Usia : 38 th
Jenis kelamin : laki –laki
Budaya : suku jawa
Status perkawinan : kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : wiraswasta
3. Universal Self Care
Tempat tinggal : rumah sendiri dengan ukuran 5 x 13 m, kamar 2 ruang keadaan
rumah cukup rapi.
Makanan : kurang dapat memberikan intake yang adekuat ketidakseimbangan antara
istirahat dan aktifitas.
Keluarga tidak mampu merawat anak yang sakit asthma.Keluarga tidak mampu
memenuhi kebutuhan anak sakit seperti : nutrisi, istirahat, sosialisasi
6. Intervensi
Tujuannya adalah terpenuhinya kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti: nutrisi,
istirahat dan aktifitas, sosialisasi dan meningkatnya kemampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit.
7. Rencana Tindakan
Tingkatkan motivasi, pengetahuan dan ketrampilan keluarga melalui:
• Manajemen nutrisi
• Monitoring aktifitas dan istirahat
• Monitoring social interaksi
• Manajemen koping keluarga
• Pendidikan kesehatan tentang penyakit asma: pengertian, penyebab/pencetus
kekambuhan, penanganan saat kambuh di rumah.
TERIMAKASIH