Anda di halaman 1dari 51

Administrasi dan Manajemen

Puskesmas dan Kebijakan Upaya


Kesehatan Perorangan

Hibsah Ridwan
Bagian Kedokteran Komunitas
dan Kedokteran Keluarga
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah
Palembang
PENGERTIAN PUSKESMAS

Fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
DASAR HUKUM

• UU No.36 tahun 2014: Tenaga Kesehatan


• Permenkes No 75 tahun 2014: PUSKESMAS
• PMK no.44 tahun 2016: Pedoman Manajemen
Puskesmas
PRINSIP PENYELENGGARAAN PUSKESMAS

1. Paradigma Sehat
2. pertanggungjawaban wilayah;
3. kemandirian masyarakat;
4. pemerataan;
5. teknologi tepat guna; dan
6. keterpaduan dan kesinambungan.
Puskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi paling sedikit terdiri atas:

1. Sistem penghawaan (ventilasi)


2. Sistem pencahayaan
3. Sistem sanitasi;
4. Sistem kelistrikan;
5. Sistem komunikasi;
6. Sistem gas medik;
7. Sistem proteksi petir;
8. Sistem proteksi kebakaran;
9. Sistem pengendalian kebisingan;
Peralatan kesehatan di Puskesmas
harus memenuhi persyaratan:

1. Standar mutu, keamanan, keselamatan;


2. Memiliki izin edar sesuai ketentuan
peraturan perundangundangan;
3. Peralatan kesehatan diuji dan dikalibrasi
secara berkala oleh institusi penguji
dan pengkalibrasi yang berwenang
SDM PUSKESMAS

• Tenaga Kesehatan dan


• tenaga non kesehatan.
Jenis Tenaga Kesehatan paling sedikit terdiri atas:
1. dokter atau dokter layanan primer;
2. dokter gigi;
3. perawat;
4. bidan;
5. tenaga kesehatan masyarakat;
6. tenaga kesehatan lingkungan;
7. ahli teknologi laboratorium medik;
8. tenaga gizi; dan
9. tenaga kefarmasian
KATEGORI PUSKESMAS

1. Puskesmas kawasan perkotaan;


2. Puskesmas kawasan pedesaan; dan
3. Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil
FUNGSI PUSKESMAS

Fungsi
Puskesmas

Pusat
Pusat Pusat
Penggerak
Pemberdayaan Pelayanan
Pembangunan
Keluarga & Kesehatan
Berwawasan
Masyarakat Strata 1
Kesehatan

Public Goods Private Goods


(Kesmas) (Kuratif)
1. Sebagai Pusat Penggerak Pembangunan Kesehatan

a. Menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah


kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan berwawasan
kesehatan
b. Aktif memantau & melaporkan dampak kesehatan dr setiap
penyelenggaraan program pembangunan
c. Mengutamakan pemeliharaan kesh & pencegahan penyakit
tnp mengabaikan penyembuhan dan pemulihan
2. Sebagai Pusat pemberdayaan masyarakat

a. Berupaya agar perorangan, TOMA, keluarga & masy punya


kesadaran, kemauan & kemampuan melayani diri sendiri &
masy utk hidup sehat serta menetapkan, menyelenggarakan,
emmantau serta memberikan pelayanan kesehatan
menyeluruh terpadu di wilayah kerjanya
b. Memberikan bantuan dlm bentuk bimb teknis materi, rujukan
medis & kesmas  tdk menimbulkan ketergantungan
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan pertama

• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan pertama secara


menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan melalui
pelayanan kesehatan perorangan & kesmas
RUANG LINGKUP PELAYANAN

1. Kuratif (pengobatan)
2. Preventif (upaya pencegahan)
3. Promotif (peningkatan kesehatan)
4. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
TATA KERJA

1. Koordinasi dengan kantor kecamatan


2. Bertanggung jawab kepada Dinas kesehatan Kota/Kab
3. Bermitra dengan sarana pelayanan kesehatan tk
pertama lainnya
4. Menjalin kerjasama dengan fasilitas rujukan
5. Berkoordinasi dengan lintas sektor
6. Bermitra dg TOMA yg peduli kesmas
KEDUDUKAN PUSKESMAS

1. Sistem Kesehatan Nasional, sbg sarana kesehatan


(perorangan & masy) strata pertama
2. Sistem Kesehatan Kota/Kab, unit pelaksana teknis
(UPT) Dinas  menyelenggarakan sebagian tugas
pemb kesh Kota/Kab
3. Sistem Pemerintahan Daerah, UPT dinas kesehatan
kota/kab, unit strutural Pemda Kota/Kab
SIKLUS MANAJEMEN
PUSKESMAS
SK
PDCA
Bukti pelaksanaan TL
P SK SOT
SK Penunjukan
Evaluasi Pelaks TL Planing / URAIAN TUGAS
PDCA Perencanaan SK ~KOMPETENSI
EVALUATING /
Evaluasi / Penilaian
SK
PDCA Rencana / KAK ORGANIZING /

E Penggerakan
PDCA
o
P
PDCA
Hasil monitoring
PROSES Pedoman
Analisis SPO
RTL
PDCA

CONTROLING/
Pengawasan -
Pengendalian
Bukti pelaksanaan kegiatan
A ACTUATING /

C Indikator
Standar
Pelaksanaan
PMK No.
75/2014

VARIASI
PROSES
UKM ESENSIAL
1. Promosi Proses TIDAK
Kesehatan 1. Diukur dgn
2. Kesehatan baik
Lingkungan P D C A 2. Dimonitor dgn
3. KIA dan KB baik
4. Pelayanan Gizi 3. Dikendalikan
5. Pencegahan dan dgn baik
Pengendalian 4. Dipelihara dgn
Penyakit baik
UKM 5. Disempurnaka
PENGEMBANGAN n
UKM INOVATIF 6. Didokumentasi
kan dgn baik
ASAS PENGELOLAAN PUSKESMAS

Asas Pertanggungjawaban Wilayah

Asas Pemberdayaan Masyarakat

Asas keterpaduan ; LP & LS

Asas Rujukan: UKP dan UKM


RUJUKAN
UKM UKP
Y
DINKES PROP an RS PROP/PUSAT
ke
DINKES KOTA/KAB, s
RS KOTA/KAB,
BKIM, BPMM, BKPM Yankes
III II BKIM, BPMM,
BKPM
PUSKESMAS Yankes I PUSKESMAS

POSYANDU/POD Masy POSYANDU/POD

INDV/KELG Rumah Tangga INDV/KELG


PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

PENGEMBANG
WAJIB INOVASI
AN
• 5 UPAYA: • 10 UPAYA • PPKBM
• PROMOSI • DOKTER
KESEHATAN KELUARGA
• KL
• GIZI
• KIA-KB
• PENGOBAT
AN
Manaje Pusk

P2 P3 (pengawasan,
P1 (Perencanaa) (Pengorganisasia pengendalian,
n) penilaian)

RO (rencana Micro Planning – SOTK - Penilaian Kinerja


Renstra; SWOT Mini worskhop
operasional) 5 th TUPOKSI Pusk
PENYELENGGARAAN
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
DAN PENUNJANG
I. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
• Hak dan Kewajiban Pasien diperhatikan dan dipenuhi
oleh penyelenggara pelayanan kesehatan
• Hak dan kewajiban pasien, keluarga, dan petugas
dipertimbangkan dan diinformasikan pada saat
pendaftaran
• Seluruh petugas kesehatan memperhatikan dan
menghargai kebutuhan dan hak pasien selama
pelaksanaan layanan.
• Persetujuan tindakan medik diminta sebelum
pelaksanaan tindakan bagi yang membutuhkan
persetujuan tindakan medik.
Hak-hak pasien meliputi:

1. memperolehlayanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa


diskriminasi;
2. memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional;
3. memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi;
4. memilih dokter dan dokter gigi serta kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peraturan yang berlaku di Puskesmas;
5. meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter dan
dokter gigi lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam
maupun di luar Puskesmas;
6. mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya;
7. mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternative tindakan, risiko dan komplikasi
yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
sertya perkiraan biaya pengobatan;
8. memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
9. didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
10.menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
dianutnya selama hal tersebut tidak mengganggu pasien lainnya;
11.memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di Puskesmas;
12.mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
Puskesmas terhadap dirinya;
13.menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianut;
14.mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran
termasuk kerahasiaan rekam medik;
15.mendapatkan akses terhadap isi rekam medis;
16.memberikan persetujuan atau menolak untuk menjadi bagian
dalam suatu penelitian kesehatan;
17.menyampaikan keluhan atau pengaduan atas pelayanan yang
diterima;
18.mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
19.menggugat dan/atau menuntut Puskesmas apabila Puskesmas
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan
standar baik secara perdata ataupun pidana.
Kewajiban Pasien :

1. mematuhi peraturan yang berlaku di Puskesmas;


2. menggunakan fasilitas Puskesmas secara bertanggungjawab;
3. menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga
Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di Puskesmas ;
4. memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat
sesuai kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah
kesehatannya;
5. memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya;
6. mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan di Puskesmas dan disetujui oleh Pasien yang bersangkutan
setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
7. menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan
dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh Tenaga
Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatannya; dan
8. memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
DILAKSANAKAN DENGAN MEMPERHATIKAN
KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KESELAMATAN
PASIEN
• Proses pendaftaran pasien memenuhi kebutuhan pelanggan
dan didukung oleh sarana dan lingkungan yang memadai.
• Pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien sesuai
dengan kebutuhan pelanggan, informasi tentang pendaftaran dan
fasilitas rujukan tersedia pada waktu pendaftaran.
• Pasien dengan kendala dan/ atau berkebutuhan khusus
diidentifikasi dan difasilitasi agar dapat memperoleh pelayanan
klinis yang optimal.
• Pasien gawat darurat diberikan prioritas untuk asesmen sebagai
bentuk pelaksanaan triase.
III. PENGKAJIAN RENCANA ASUHAN DAN
PEMBERIAN ASUHAN SECARA PARIPURNA
• Proses kajian pasien merupakan proses yang berkesinambungan dan
dinamis, baik untuk pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap. Proses
kajian pasien menentukan efektivitas asuhan yang akan dilakukan.
• Kajian pasien meliputi tugas proses utama, yaitu:
a. Mengumpulkan data dan informasi tentang kondisi fisis, psikologis,
status sosial, dan riwayat penyakit. Untuk mendapatkan data dan
informasi tersebut dilakukan anamnesis (data Subjektif = S),
pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang (data Objektif = O).
b. Analisis data dan informasi yang diperoleh yang menghasilkan masalah,
kondisi, dan diagnosis untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien
(asesmen atau analisis = A)
c. Membuat rencana asuhan (Perencanaan asuhan = P), yaitu menyusun
solusi untuk mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan pasien.
• Proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup
berbagai kebutuhan dan harapan pasien/keluarga.
• Tenaga kesehatan dan/ atau tim kesehatan antar profesi yang
profesional melakukan kajian pasien untuk menetapkan diagnosis
medis dan diagnosis keperawatan/ kebidanan
• Terdapat prosedur yang efektif untuk menyusun rencana asuhan
baik asuhan klinis maupun asuhan terpadu jika pasien
membutuhkan penanganan oleh tim kesehatan yang
terkoordinasi.
• Standar Pelayanan Klinis dipakai sebagai dasar untuk
melaksanakan asuhan klinis
• Pelaksanaan layanan bagi pasien gawat darurat dan/ atau
berisiko tinggi lainnya dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang
berlaku.
• Rencana asuhan klinis disusun bersama pasien dengan
memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual
dan tata nilai budaya pasien.
• Asuhan diberikan oleh tenaga sesuai kompetensi lulusan dengan
kejelasan rincian kewenangan yang sesuai dengan kewenangan
yang dimiliki.3.3.8.Pelaksanaan asuhan terpadu dikoordinir oleh
dokter dan dilaksanakan sesuai dengan rencana asuhan terpadu,
yang disusun untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan
• Penyiapan, penggunaan, dan pemberian obat dan/ atau cairan
intravena dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang jelas.
• Pasien/keluarga memperoleh edukasi kesehatan dengan
pendekatan yang komunikatif dan bahasa yang mudah dipahami
IV. PELAYANAN ANAESTESI LOKAL DAN
PEMBEDAHAN MINOR
• Pelayanan anestesi lokal di Puskesmas dilaksanakan memenuhi
standar di Puskesmas, standar nasional, undang-undang, dan
peraturan serta standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
• Pelayanan bedah di Puskesmas direncanakan dan dilaksanakan
memenuhi standar di Puskesmas, standar nasional, undang-
undang, dan peraturan serta standar profesi sesuai dengan
kebutuhan pasien
• Dokter yang melakukan pembedahan wajib :

a. menyampaikan informasi dan hasil kajian pasien


b. menyusun rencana pembedahan berdasar kajian pasien
c. edukasi pada pasien/keluarga terkait pembedahan yang akan dilakukan,
termasuk komplikasi yang mungkin terjadi dan hasil yang tidak
diharapkan
d. melaksanakan prosedur pembedahan yang aman
e. menyusun laporan pembedahan yang meliputi: diagnosis sesudah
pembedahan, nama dokter yang melakukan pembedahan, prosedur
pembedahan yang dilakukan dan rincian temuan, ada tidaknya
komplikasi, specimen yang dikirim untuk diperiksa (jika ada), tanggal,
waktu, tanda tangan dokter yang bertanggung jawab.
f. melakukan perbaikan pasien pada saat pemulihan
g. melakukan perbaikan pasca pembedahan termasuk memberikan
instruksi pemulangan.
V. PEMBERIAN MAKANAN DAN TERAPI GIZI
SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PASIEN
• Pilihan berbagai variasi makanan yang sesuai dengan
status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis
tersedia secara reguler

• Pemberian makanan sesuai dengan status gizi pasien


dan konsisten dengan asuhan klinis tersedia secara
reguler.
• Kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien
membutuhkan asupan makanan dan gizi yang memadai, oleh
karena itu makanan perlu disediakan secara regular, sesuai
dengan rencana asuhan, umur, budaya, dan bila
dimungkinkan pilihan menu makanan. Pasien berperan serta
dalam perencanaan dan seleksi makanan.
• Pemesanan dan pemberian makanan hanya dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang kompeten.
• Pemberian makanan kepada pasien di Puskesmas diberikan
secara reguler sesuai dengan rencana asuhan berdasarkan
hasil penilaian status gizi dan kebutuhan pasien sesuai Proses
Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yang tercantum di dalam
Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas.
• Pemberian makanan kepada pasien rawat inap harus
dicatat dan didokumentasikan dengan baik.
• Keluarga pasien dapat berpartisipasi dalam menyediakan
makanan bila sesuai dan konsisten dengan kajian
kebutuhan pasien dan
• rencana asuhan dengan sepengetahuan dari petugas
kesehatan yang berkompeten.
• Bila keluarga pasien atau pihak lain menyediakan
makanan pasien, mereka diberikan edukasi tentang
makanan yang dilarang/ kontra indikasi dengan
kebutuhan dan rencana pelayanan, termasuk informasi
tentang interaksi obat dengan makanan.
VI. PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN
• Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan dengan prosedur
yang tepat. Jika pasien memerlukan rujukan ke fasilitas
kesehatan yang lain, rujukan dilakukan sesuai kebutuhan dan
kondisi pasien ke sarana pelayanan lain diatur dengan kebijakan
dan prosedur yang jelas.

• Pemulangan dan tindak lanjut pasien yang bertujuan


untuk kelangsungan layanan dipandu oleh prosedur yang baku
• Resume medis berisikan :

a. Riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostic


b. Indikasi pasien rawat inap, diagnosis dan kormobiditas lain
c. Prosedur tindakan dan terapi yang telah diberikan
d. Obat yang sudah diberikan dan obat untuk pulang
e. Kondisi kesehatan pasien
f. Instruksi tindak lanjut dan dijelaskan kepada pasien, termasuk
nomor kontak yang dapat dihubungi dalam situasi darurat
• Informasi yang diberikan kepada pasien/ keluarga pada saat
pemulangan atau rujukan ke fasilitas kesehatan yang lain
diperlukan agar pasien/keluarga memahami tindak lanjut yang
perlu dilakukan untuk mencapai hasil pelayanan yang optimal.
• Resume Medis yang diberikan kepada pasien saat pulang dari
rawat inap terdiri dari :
a. data umum pasien
b. anamnesis (riwayat penyakit dan pengobatan)
c. pemeriksaan
d. terapi, tindakan dan atau anjuran
VII. R U J U K A N
• Rujukan dilaksanakan apabila pasien memerlukan penanganan yang
bukan merupakan kompetensi dari fasilitas kesehatan tingkat pertama
• Terdapat kebijakan dan prosedur rujukan yang jelas
• Selama proses rujukan pasien secara langsung, pemberi asuhan
yang kompeten terus memantau kondisi pasien, dan Fasilitas
kesehatan penerima rujukan diberi resume tertulis mengenai kondisi
klinis pasien dan tindakan yang telah dilakukan.
• Dilakukan tindak lanjut terhadap rujukan balik dari FKKTRL
• Dilakukan audit klinis secara periodik untuk mengevaluasi kesesuaian
penyelenggaraan asuhan dengan panduan dan prosedur praktik klinis

• Pasien/keluarga pasien mempunyai hak untuk memperoleh informasi tentang
rencana rujukan. Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien meliputi:
alasan rujukan, fasilitas kesehatan yang dituju, termasuk pilihan fasilitas
kesehatan lainnya, jika ada, sehingga pasien/keluarga dapat memutuskan
fasilitas yang mana yang dipilih, serta kapan rujukan harus dilakukan.
• Jika pasien perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lain, wajib diupayakan
proses rujukan berjalan sesuai dengan kebutuhan dan pilihan pasien agar
pasien memperoleh kepastian mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan
dan pilihan tersebut dengan konsekuensinya.
• Dilakukan identifikasi kebutuhan dan pilihan pasien (misalnya kebutuhan
transportasi, petugas kompeten yang mendampingi, sarana medis dan
keluarga yang menemani termasuk pilihan fasilitas kesehatan rujukan) selama
proses rujukan.
• Selama proses rujukan pasien secara langsung,
pemberi asuhan yang kompeten terus memantau
kondisi pasien, dan Fasilitas kesehatan penerima rujukan
diberi resume tertulis mengenai kondisi klinis pasien dan
tindakan yang telah dilakukan.
• Dilakukan tindak lanjut terhadap rujukan balik dari FKRTL
• Dilakukan audit klinis secara periodik untuk
mengevaluasi kesesuaian penyelenggaraan asuhan
dengan panduan dan prosedur praktik klinis
VIII. PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS
• Puskesmas wajib menyelenggarakan rekam medis yang berisi data dan
informasi asuhan pasien yang dibutuhkan untuk pelayanan pasien, dan
dapat diakses oleh petugas kesehatan pemberian asuhan, manajemen dan
pihak di luar organisasi yang diberi hak akses terhadap rekam medis untuk
kepentingan pasien, asuransi, sesuai peraturan perundangan.
• Ada pembakuan kode klasifikasi diagnosis, kode prosedur, simbol, dan
istilah yang dipakai
• Petugas memiliki akses informasi sesuai dengan kebutuhan dan tanggung
jawab pekerjaan
• Adanya sistem pengisian informasi klinis secara lengkap dan jelas didalam
rekam medis
• Adanya sistem yang memandu penyimpanan dan pemrosesan rekam medis
IX. PELAYANAN LABORATORIUM
• Pelayanan Laboratorium Tersedia Tepat Waktu untuk Memenuhi Kebutuhan
Pengkajian Pasien, serta Mematuhi Standar, Peraturan Perundangan yang Berlaku.
• Ditetapkan Kebijakan, jenis-jenisdan prosedur pemeriksaan laboratorium
• Hasil pemeriksaan laboratorium selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan
• Reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan sehari-hari selalu tersedia dan
dievaluasi untuk memastikan akurasi dan presisi hasil.
• Ditetapkan rentang nilai normal dan rentang nilai rujukan yang digunakan untuk
interpertasi dan pelaporan hasil laboratorium
• Pemantapan mutu dilakukan, ditindaklanjuti dan didokumentasi untuk setiap
pemeriksaan laboratorium
X. MANAJEMEN OBAT
DAN BAHAN HABIS PAKAI
• Obat, dan bahan medis habis pakai tersedia dan dikelola sesuai ketentuan untuk
memenuhi kebutuhan pasien
• Berbagai jenis obat dan bahan medis habis pakai yang sesuai dengan kebutuhan tersedia
• Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat dipandu kebijakan dan prosedur
• Ada jaminan kebersihan dan keamanan dalam penyimpanan, penyiapan, dan
penyampaian obat kepada pasien serta penatalaksanaan obat kedaluwarsa/ rusak/out of
date/substitusi
• Dilakukan dokumentasi dalam rekam medis tentang efek obat dan efek samping yang
terjadi akibat pemberian obat-obat yang diresepkan atau riwayat alergi terhadap obat-
obatan tertentu
• Obat-obatan emergensi tersedia, dipantau dan aman bilamana disimpan di luar farmasi.
XI. PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK
• Pelayanan radiodiagnostik disediakan sesuai kebutuhan
pasien, dilaksanakan oleh tenaga yang kompeten, dan
mematuhi persyaratan perundangan yang berlaku
• Pelayanan radiodiagnostik disediakan untuk memenuhi
kebutuhan pasien, dan memenuhi standar nasional,
peraturan perundangan yang berlaku.
• Staf yang kompeten dan memiliki kewenangan
melaksanakan pemeriksaan radiodiagnostik,
menginterpretasi hasil, dan melaporkan hasil
pemeriksaan tepat waktu sesuai ketentuan yang
ditetapkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai