Berlaku mulai
1 Januari 2018
I. KELOMPOK STANDAR (ARK,HPK,AP,
PELAYANAN BERFOKUS PADA PAP,PAB,PKPO
PASIEN MKE)
(7 BAB)
(PMKP,PPI,TKRS,
II. KELOMPOK STANDAR MFK, KKS, MIRM)
STANDAR MANAJEMEN RS
NASIONAL AKREDITASI (6 BAB)
RUMAH SAKIT
ED 1 III. SASARAN KESELAMATAN
PASIEN SKP
PONEK
IV. PROGRAM NASIONAL
HIV/AIDS
TB
PPRA
V. INTEGRASI PENDIDIKAN GERIATRI
KESEHATAN DALAM IPKP
PELAYANAN
Berlaku mulai
1 Januari 2018
5
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 34 TAHUN 2017
TENTANG AKREDITASI RUMAH SAKIT
6
Pasal 6
Penyelenggaraan Akreditasi meliputi
kegiatan:
a. persiapan Akreditasi;
b. pelaksanaan Akreditasi; dan
c. pascaakreditasi.
7
Pasal 7
Persiapan Akreditasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 huruf a dilakukan oleh Rumah Sakit yang
akan menjalani proses Akreditasi, meliputi
kegiatan:
a. penilaian mandiri (self assesment);
b. workshop; dan
c. bimbingan Akreditasi.
8
Instrumen Akreditasi merupakan alat
ukur yang dipakai oleh lembaga
independen penyelenggara Akreditasi
untuk menilai Rumah Sakit dalam
memenuhi Standar Akreditasi
9
SURVEIOR
MANAJEMEN MEDIS PERAWAT
1. PKPO 1. ARK 1. HPK
2. PMKP 2. AP 2. MKE
3. TKRS 3. PAP 3. PPI
4. MFK 4. PAB 4. SKP
6. IPKP
11
12
BAB Uraian
Sasaran I PONEK 24 jam
Standar 1 Program PONEK 24 jam
Standar 1.1 Sumber daya penyelenggaraan PONEK
Standar 1.2 Pelayanan PONEK
Sasaran II HIV/AIDS
Standar 2 Pelaksanaan penanggulangan HIV/AIDS
Sasaran III TB
Standar 3 Program penanggulangan TB
Standar 3.1 Sumber daya penyelenggaraan TB
Standar 3.2 Sarana dan prasarana pelayanan TB
Standar 3.3 Pelayanan TB
13
BAB Uraian
Sasaran IV PPRA
Standar 4 Program PPRA
Standar 4.1 Tim/ Komite PPRA
Sasaran V GERIATRI
Standar 5 Pelayanan geriatri
Standar 5.1 Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut Usia di Masyarakat Berbasis RS
14
Peraturan
perundangan-
undangan
15
Peraturan
perundangan-
undangan
19
Bukti supervisi:
v Bukti form check list (ceklis)
v Bukti pelaksanaan supervisi
Bukti rapat:
v Undangan
v Daftar hadir
v Notulen
20
NASIONAL Undang-undang
Peraturan Pemerintah
PERATURAN PERUNDANG-
PMK, KMK
UNDANGAN
Pedoman
Rencana
asuhan
25
SKP
HPK
MKE
Diagnosis PPI
Masalah
26
Asesmen • Dokter
awal • Perawat
Rencana
Pelayanan fokus pasien: MULTI PROFESI - ASUHAN asuhan
Pengumpulan
Asesmen • Dokter data klinis
awal • Perawat Analisis data --
> Dx
Diintegrasikan
Rencana
Pelayanan fokus pasien: MULTI PROFESI - ASUHAN asuhan
Pengumpulan
Asesmen • Dokter data klinis
awal • Perawat Analisis data --
> Dx
Diintegrasikan
Rencana
Pelayanan fokus pasien: MULTI PROFESI - ASUHAN asuhan
PMK 001/2012
Penjelasan dan
persetujuan
Setuju Menolak
31
1. Berikan penjelasan dan meminta persetujuan
untuk rujukan, gunakan form pemberian
informasi rujukan
2. Bila pasien/keluarga menolak rujukan, berikan
penjelasan konsekuensi dari penolakannya, tulis
dalam form pemberian edukasi
3. Bila pasien/keluarga tetap menolak rujukan,
minta agar pasien/keluarga membuat dan
menandatangani pernyataan penolakan rujukan
32
PROGRAM NASIONAL
v SASARAN I
PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI SERTA
PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI
v SASARAN II
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS
v SASARAN III
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TUBERKULOSIS
v SASARAN IV
PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
v SASARAN V
PELAYANAN GERIATRI
SASARAN I
Standar 2
Rumah sakit melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Elemen Penilaian Standar 2
1. Adanya regulasi rumah sakit dan dukungan penuh manajemen
dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIDS. (R)
2. Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dalam menyusun rencana
pelayanan penanggulangan HIV/AIDS. (D,W)
3. Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dalam menetapkan
keseluruhan proses/mekanisme dalam pelayanan
penanggulangan HIV/AIDS termasuk pelaporannya. (D,W)
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim HIV/AIDS rumah sakit ( D,W )
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis
Tim HIV/AIDS sesuai standar. (D,W)
6. Terlaksananya fungsi rujukan HIV/AIDS pada rumah sakit sesuai
dengan kebijakan yang berlaku. (D)
7. Terlaksananya pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA dengan
faktor risiko IDU, penunjang sesuai dengan kebijakan. (D)
REGULASI PANITIA /
KOMITE / TIM
Ind
P
SASARAN III
Standar 3
Rumah sakit melaksanakan program penanggulangan
tuberkulosis di rumah sakit beserta monitoring dan
evaluasinya melalui kegiatan:
a) promosi kesehatan;
b) surveilans tuberkulosis;
c) pengendalian faktor risiko;
d) penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis;
e) pemberian kekebalan; dan
f) pemberian obat pencegahan.
Elemen Penilaian Standar 3
1. Ada regulasi rumah sakit tentang pelaksanaan
penanggulangan tuberkulosis di rumah sakit dan ada rencana
kegiatan penanggulangan tuberkulosis dengan strategi DOTS
dalam perencanaan rumah sakit. (R)
2. Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dalam menetapkan
keseluruhan proses/mekanisme dalam program pelayanan
tuberkulosis termasuk pelaporannya. (D,W)
3. Ada bukti upaya pelaksanaan promosi kesehatan tentang
tuberkulosis. (D,W)
4. Ada bukti pelaksanaan surveilans tuberkulosis dan
pelaporannya. (D,W)
5. Ada bukti pelaksanaan upaya pencegahan tuberkulosis
melalui pemberian kekebalan dengan vaksinasi atau obat
pencegahan. (D,W)
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67
TAHUN 2016
TENTANG
PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
Standar 3.1
Rumah sakit menyiapkan sumber daya untuk penyelenggaraan
pelayanan dan penanggulangan tuberkulosis.
Standar 3.2
Rumah sakit menyediakan sarana dan prasarana pelayanan
tuberkulosis sesuai peraturan perundang-undangan.
Standar 3.3
Rumah sakit telah melaksanakan pelayanan tuberkulosis dan
upaya pengendalian faktor risiko tuberkulosis sesuai
peraturan perundang-undangan.
Standar 3.1
Rumah sakit menyiapkan sumber daya untuk
penyelenggaraan pelayanan dan penanggulangan
tuberkulosis.
Elemen Penilaian Standar 3.1
1. Ada bukti terbentuknya tim DOTS dan program kerjanya.
(R)
2. Ada bukti pelatihan pelayanan dan upaya penanggulangan
tuberkulosis. (D,W)
3. Ada bukti pelaksanaan program tim DOTS. (D,W)
4. Ada bukti pelaksanaan sistem monitoring dan evaluasi
program penanggulangan tuberkulosis. (D,W)
5. Ada bukti pelaporan dan analisis yang meliputi a) sampai
dengan f) di maksud dan tujuan. (D,W)
REGULASI PANITIA /
KOMITE/ TIM
Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Bina Upaya Kesehatan
Jakarta, Mei 2012 i
Standar 3.3
Rumah sakit telah melaksanakan pelayanan tuberkulosis
dan upaya pengendalian faktor risiko tuberkulosis sesuai
peraturan perundang-undangan.
Elemen Penilaian Standar 3.3
1. Rumah sakit memiliki panduan praktik klinis tuberkulosis.
(R)
2. Ada bukti kepatuhan staf medis terhadap panduan praktik
klinis tuberkulosis. (D,O,W)
3. Terlaksana proses skrining pasien tuberkulosis saat
pendaftaran. (D,O,W)
4. Ada bukti staf mematuhi penggunaan alat pelindung diri
(APD) saat kontak dengan pasien atau spesimen. (O,W)
5. Ada bukti pengunjung mematuhi penggunaan alat
pelindung diri (APD) saat kontak dengan pasien. (O,W)
Lima Langkah Penatalaksanaan pasien Untuk Mencegah Infeksi TB Pada
Tempat Pelayanan
Lang-
Kegiatan Keterangan
kah
Pengenalan segera pasien suspek atau konfirm TB
adalah langkah pertama. Hal ini bisa dilakukan dengan
menempatkan petugas untuk menyaring pasien
dengan batuk lama segera pada saat datang di dalam
1. Triase
investigasi TB tidak dibolehkan mengantri dengan
pasien lain untuk mendaftar atau mendapatkan kartu.
Mereka harus segera dilayani mengikuti
langkahRlangkah dibawah ini.
MenginstruksiRkan pasien yang tersaring diatas untuk
melakukan etika batuk. Yaitu untuk menutup hidung
2. Penyuluhan dan mulut ketika batuk atau bersin. Kalau perlu berikan
masker atau tisu untuk menutup mulut dan mencegah
terjadinya aerosol.
Lima Langkah Penatalaksanaan pasien Untuk Mencegah Infeksi TB Pada
Tempat Pelayanan
Lang-
Kegiatan Keterangan
kah
Pasien yang suspek atau kasus TB melalui pertanyaan
penyaringan harus dipisahkan dari pasien lain, dan
3. Pemisahan diminta menunggu di ruang terpisah dengan ventilasi
baik serta diberi masker bedah atau tisu untuk
menutup mulut dan hidung pada saat menunggu.
"
"
"
Gambar"4.3":"JenisRjenis"kipas"angin"(yang"menggunakan"balingRbaling)"
"
Sumber:#"Francis"J."Curry"National"Tuberculosis"Center,"2007:"Tuberculosis"Infection"Control:"A"Practical"
Manual"for"Preventing"TB","hal"17"
"
Dengan" ventilasi" campuran," jenis" ventilasi" mekanik" yang" akan" digunakan"
sebaiknya" di" sesuaikan" dengan" kebutuhan" yang" ada" dan" diletakkan" pada"
tempat" yang" tepat." Kipas" angin" yang" dipasang" pada" langitRlangit" (ceiling# fan)"
tidak" dianjurkan." Sedangkan" kipas" angin" yang" berdiri" atau" diletakkan" di" meja"
dapat"mengalirkan"udara"ke"arah"tertentu,"hal"ini"dapat"berguna"untuk"PPI"TB"
bila" dipasang" pada" posisi" yang" tepat," yaitu" dari" petugas" kesehatan" ke" arah"
pasien."
"
"
"
"
"
"
"
21
Lima Langkah Penatalaksanaan pasien Untuk Mencegah Infeksi TB Pada
Tempat Pelayanan
Langkah Kegiatan Keterangan
Pasien dengan gejala batuk segera mendapatkan
pelayanan untuk mengurangi waktu tunggu sehingga
Pemberian
orang lain tidak terpajan lebih lama. Ditempat
4. pelayanan
pelayanan terpadu TB R HIV, usahakan agar jadwal
segera
pelayanan HIV dibedakan jam atau harinya dengan
pelayanan TB atau TBRHIV
Untuk mempercepat pelayanan, pemeriksaan
diagnostik TB sebaiknya dilakukan di tempat pelayanan
Rujuk itu, tetapi bila layanan ini tidak tersedia, fasilitas perlu
untuk membina kerjasama baik dengan sentra diagnostik TB
5. investigasi/ untuk merujuk/melayani pasien dengan gejala TB
pengobatan secepat mungkin. Selain itu, fasilitas perlu mempunyai
TB kerjasama dengan sentra pengobatan TB untuk
menerima rujukan pengobatan bagi pasien
terdiagnosa TB.
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK. 02.02/MENKES/305/2014
TENTANG
TENTANG
TENTANG
Pasal 10
Permenkes 1438 / 2010
Standar pelayanan di RS :
P O
S
Panduan Praktik Klinis
• Definisi
dapat dilengkapi
• Anamnesis dengan
• Pemeriksaan fisis
Alur klinis
• Kriteria diagnosis
Algoritme
• Diagnosis banding Protokol
• Pemeriksaan penunjang Prosedur
• Terapi Standing orders
• Edukasi
• Prognosis
• Kepustakaan
Djoti - Atmodjo
SASARAN V
PELAYANAN GERIATRI
SASARAN V:
PELAYANAN GERIATRI
Standar 5
Rumah sakit menyediakan pelayanan geriatri rawat jalan,
rawat inap akut dan rawat inap kronis sesuai dengan tingkat
jenis pelayanan.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 79 TAHUN 2014
TENTANG
a. tingkat sederhana;
b. tingkat lengkap;
c. tingkat sempurna; dan
d. tingkat paripurna.
Standar 5.1
Rumah Sakit melakukan promosi dan edukasi sebagai
bagian dari Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia
di Masyarakat Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based
Community Geriatric Service).
Elemen Penilaian Standar 5.1
1. Ada regulasi tentang edukasi sebagai bagian dari Pelayanan
Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat Berbasis Rumah
Sakit (Hospital Based Community Geriatric Service). (R)
2. Ada program PKRS terkait Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut
usia di Masyarakat Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based
Community Geriatric Service). (D,W)
3. Ada leaflet atau alat bantu kegiatan (brosur, leaflet dll). (D,W)
4. Ada bukti pelaksanaan kegiatan. (D,O,W)
5. Ada evaluasi dan laporan kegiatan pelayanan. (D,W)
Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat
Berbasis Rumah Sakit
(Hospital Based Community Geriatric Service)