Achmad Yusuf DIkromo (202063005) - Pteridae
Achmad Yusuf DIkromo (202063005) - Pteridae
Oleh:
Achmad Yusuf Dikromo
(202063011)
DefinisiMorfologi &
Pembahasan Anatomi
Makanan &
Saluran
Pencernaan Sistem Respirasi
Sistem Ekskresi & Sirkulasi
Getaran silia pada insang menimbulkan arus air yang masuk ke dalam
ronga mantel. Gerakan silia akan memindahkan phytiplankton yang
ada di sekeliling insang dan dengan bantuan labial palp atau melalui
simpul bibir yang bergerak-gerak akan membawa masuk makanan
kedalam mulut. (Gosling;2004) Mulut terlerak pada bagian ujung
depan saluran pencernaan atau disebelah atas kaki. Makanan yang
ditelan masuk ke dari mulut kemudian melaui kerongkongan yang
pendek langsung masuk perut, atau saluran kantong tipis pada perut
dengan kulit luar (cuticle) kasar yang berfungsi untuk memisah-
misahkan makanan. Dari perut sisa makanan (kotoran) akan dibuang
melalui saluran usus yang relatif pendek dan bentuknya seperti huruf
S kemudian keluar lewat anus (Velayudhan and Gandhi 1987 dalam
Winanto, 2009).
Sistem Respirasi dan Sirkulasi
2
Pelepasan CO2 3
1 juga melalui
insang.
Filamen insang
mengandung
Tiram bernapas pembuluh darah
menggunakan tempat O2 dan CO2
insang untuk diangkut dalam
mengambil larutan aliran darah, lalu
oksigen di dalam air masuk ke jantung
dan masuk dalam dan seterusnya
rongga mantel
Sistem
Osmoregulasi
Air masuk melalui saluran inhelan akan berhenti pada bagian
mantel, lalu secara cepat dan kompak bekerjasama dengan
insang sehingga dapat memanfaatkan udara yang terangkut
dan air dikeluarkan kembali melalui saluran ekshalen. Air serta
darah yang tidak berwarna masuk melaui beberapa filamen
tunggal lalu mengalir ke luar menuju pinggir insang, kemudian
melintas ke atas berputar kembali melalui filamen dan masuk
ke branchial atau ctenidial. Dengan bantuan silia-silia pada
branchial dapat menimbulkan arus yang masuk ke bilik palial
dan melintas ke atas, melaui lamela branchial. Jadi selain
menjalankan fungsi pernafasan, filamen pada insang dan
mantel dapat memperlancar peredaran darah (Gosling, 2004;
Velayudhan and Gandhi 1987).
Sistem Reproduksi
Tiram mutiara mempunyai jenis kalamin
terpisah, kecuali pada beberapa kasus
tertentu ditemukan sejumlah individu
hermaprodit terjadi perubahan sel kelamin
(sel reversal) biasanya terjadi pada sejumlah
individu setelah memijah atau pada fase awal
perkembangan gonad. Fenomena sex reversal
pada tiram mutiara (Pinctada maxima)
menunjukan bahwa jenis kelamin pada tiram
teryata tidak tetap.
Fase I
Tahap tidak
Menurut Winanto (2004) aktif/salin/istrahat(Inactife
bahwa, Tingkat kematangan /spent/resting)
Fase II
gonad tiram mutiara Perkembangan/pematanga
dikelompokkan menjadi 5 n(Developing/maturing)
fase
Fase III
Matang(Mature)
Fase IV
Matang penuh/memijah
sebagian (Fully
maturation/partially
spawned)
Fase V
Salin(Spent)
Sistem Ekskresi
Kerang mutiara termasuk kedalam
kelompok Pelecypoda. Sistem
ekskresi Pelecypoda menggunakan
sepasang nefridium yang berfungsi
sebagai ginjal. Adapun sistem sarafnya
terdiri atas otak, simpul saraf kaki, dan
simpul saraf otot yang saling
berhubungan. Sistem reproduksi
Pelecypoda adalah seksual dengan
gonokoris atau hermafrodit
Habitat dan Penyebaran
P. maxima biasa ditemukan pada kedalaman Pinctada margaritifera dapat ditemukan dari
20 m - 75 m, dengan dasar perairan berpasir perairan laut dangkal sampai dalam, pada 1 m - 20 m.
atau pasir berkarang. Daerah penyebarannya Tiram ini menggunakan bisusnya untuk
mulai dari laut Arafuru, kepulauan Aru, laut menempelkan diri pada substrat yang keras, seperti
Banda, Ambon, laut Seram kepulauan Bacaan, karang atau batu, umumnya hidup pada salinitas
Australia bagian utara, Burma, tinggi 35 ppt atau lebih. Dearah penyebarannya antara
Thailand,Philipina. lain di perairan Indo-Pasifik, Teluk California, Teluk
Panama, Teluk Persia, Sudan, Laut Merah, Kepulauan
Seycnell, Papua New Guinea, Australia, Trech
Polynesia, Indonesia, Kepulauan Andaman, Nicobar,
Pinctada fucata tersebar luas di Samudra India sebelah barat daya dan Jepang.
perairan-perairan terumbu karang,
menempel pada batu karang atau
substrat yang keras, pada daerah
pasang surut sampai kedalaman 12 m Pteria penguin hidup pada kedalaman
– 25 m, lokasi cukup terlindung di 5 m – 30 m, dengan salinitas kurang
daerah tropis maupun sub-tropis, lebih 30 ppt, jenis ini kadang-kadang
seperti Teluk Persia, Laut merah, ditemukan menempel pada ranting-
India, China, Korea, Jepang, ranting karang hitam (Black corals).
Indonesia, Venezuela, dan lautan
pasifik bagian barat.
Sistem Saraf
Ganglion anterior terdapat
1 di sebelah ventral lambung
Ganglion pedal
2 terdapat pada kaki
Ganglion posterior
3 terdapat di sebelah
ventral otot aduktor
posterior.
Jantung terletak di bagian punggung, terdiri dari satu
bilik jantung bagian tengah dan dua cabang auricula.
Pembuluh darah arterior dan posterior menyalurkan
darah dari hati. Selain itu ada juga sistem saraf (Nervous
sistem),terdiri dari sepasang simpul saraf pusat yang
merupakan susunan saraf otak sederhana dengan tali
urat saraf dan alat perasa yang sederhana
—Sistem Peredaran
Darah
TerimaKasih.